Anda di halaman 1dari 1

Kelompok 5

Luh Ade Kusuma Yanti 1607532004


Ida Ayu Santi Dharmastri Laksmi 1607532027
Kadek Wahyudi 1607532056
Konsep Keperilakuan pada Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggung jawaban adalah istilah yang digunakan dalam menjelaskan akuntansi
perencanaan serta pengukuran dan evaluasi kinerja organisasi sepanjang garis pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggung jawaban berbeda dengan akuntansi konvensional dalam hal cara operasi
direncanakan dan cara data akuntansi diklasifikasikan serta diakumulasikan. Dalam akuntansi
konvensional, data diklasifikasikan berdasarkan hakikat atau fungsinya dan tidak digambarkan sebagai
individu-individu yang bertanggung jawab.
Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seluruh biaya dapat
dikendalikan dan masalahnya hanya terletak pada penetapan titik pengendaliannya.tanggungjawab
sebaiknya tidak dibagi menjadi dua atau lebih individu karena pembagian tanggngjawab seringkali
menimbulkan kesalahpahaman,kebingungan,duplikasi usaha,atau pengabaian kinerja. Hal tersebut juga
dapat menyulitkan atasan dalam menetukan pihak yang bersalah jika terjadi kesalahan. Singkatnya, jaringan
pertanggungjawaban yang berfunsi dengan baik harus mengandung kesesuaian yang sempurna antara
tanggungjawab dan wewenang di semua tingkatan.
Pusat-pusat pertanggungjawaban indivisu berfungsi sebagai kerangka kerja untuk mengukur dan
mengevaluasi kinerja dari manajer segmen. Pusat pertanggungjawaban dapat berupa pendapatan(revenue
center), pusat biaya (cost center), laba (profit center), tau investasi (investment center). Jumlah dan jenisnya
akan bergantung pada ukuran perusahaan,struktur organisasinya, preferensi manajemen puncak, serta gaya
kepemimpinannya.
Dalam struktur vertical, tanggungjawab secara keseluruhan untuk fungsi produksi, penjualan, dan
keuangan diberikan kepada wakil direktur yang mendelegasikan tanggungjawab mereka ke struktur di
bawahnya sesuai dengan hierarki. Sedangkan struktur horizontal yaitu untuk membebankan tanggungjawab
atas laba dan investasi kepada beberapa direktur, maka struktur horizontal untuk mendelegasikan
tanggungjawab adalah paling sesuai.
Karakteristik dari anggaran pertanggungjawaban adalah manajer pusat pertanggungjawaban
dibebani target kinerja hanya untuk pos-pos pendapatan dan biaya yang dapat mereka kendalikan. Biaya
yang dikendalikan tidak sama dengan biaya langsung. Ada banyak biaya langsung, seperti penyusutan
peralatan, yang tidak dapat dikendalikan pada tingkat pusat biaya dan tidak dapat dimintai
pertanggungjawaban kepada pusat biaya tersebut. Perencanaan anggaran, akumulasi pos-pos laba dan
beban actual haruslah mengikuti pola jaringan pertanggungjawaban dan membutuhkan klasifikasi. Pertama
diklasifikasikan berdasarkan pertanggungjawaban pusat. Kedua, dalam setiap pusat pertanggungjawaban,
biaya tersebut diklasifikasikan berdasarkan bisa atau tidaknya biaya tersebut dikendalikan. Ketiga, biaya
tersebut diklasifikasikan berdasarkan jenis biaya atau pos-pos pelaporan, seperti gaji, pelengkapan, bahan
baku, dan sewa. Dan produk akhir hasil system pertanggungjawaban adalah laporan pertanggungjawaban
atau laporan kinerja periodic.
Pertanyaan : Apakah suatu perusahaan dapat berjalan dengan efektif jika satu orang karyawan memiliki
lebih dari satu jabatan sehingga memiliki lebih dari satu pertanggungjawaban?

Anda mungkin juga menyukai