0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas konsep akuntansi pertanggungjawaban yang berbeda dengan akuntansi konvensional dalam hal klasifikasi data dan pengukuran kinerja berdasarkan individu yang bertanggung jawab. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seluruh biaya dapat dikendalikan dan masalahnya hanya terletak pada penetapan titik pengendaliannya. Dokumen juga membahas struktur organisasi vertikal dan horizontal s
Dokumen tersebut membahas konsep akuntansi pertanggungjawaban yang berbeda dengan akuntansi konvensional dalam hal klasifikasi data dan pengukuran kinerja berdasarkan individu yang bertanggung jawab. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seluruh biaya dapat dikendalikan dan masalahnya hanya terletak pada penetapan titik pengendaliannya. Dokumen juga membahas struktur organisasi vertikal dan horizontal s
Dokumen tersebut membahas konsep akuntansi pertanggungjawaban yang berbeda dengan akuntansi konvensional dalam hal klasifikasi data dan pengukuran kinerja berdasarkan individu yang bertanggung jawab. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seluruh biaya dapat dikendalikan dan masalahnya hanya terletak pada penetapan titik pengendaliannya. Dokumen juga membahas struktur organisasi vertikal dan horizontal s
Ida Ayu Santi Dharmastri Laksmi 1607532027 Kadek Wahyudi 1607532056 Konsep Keperilakuan pada Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggung jawaban adalah istilah yang digunakan dalam menjelaskan akuntansi perencanaan serta pengukuran dan evaluasi kinerja organisasi sepanjang garis pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggung jawaban berbeda dengan akuntansi konvensional dalam hal cara operasi direncanakan dan cara data akuntansi diklasifikasikan serta diakumulasikan. Dalam akuntansi konvensional, data diklasifikasikan berdasarkan hakikat atau fungsinya dan tidak digambarkan sebagai individu-individu yang bertanggung jawab. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seluruh biaya dapat dikendalikan dan masalahnya hanya terletak pada penetapan titik pengendaliannya.tanggungjawab sebaiknya tidak dibagi menjadi dua atau lebih individu karena pembagian tanggngjawab seringkali menimbulkan kesalahpahaman,kebingungan,duplikasi usaha,atau pengabaian kinerja. Hal tersebut juga dapat menyulitkan atasan dalam menetukan pihak yang bersalah jika terjadi kesalahan. Singkatnya, jaringan pertanggungjawaban yang berfunsi dengan baik harus mengandung kesesuaian yang sempurna antara tanggungjawab dan wewenang di semua tingkatan. Pusat-pusat pertanggungjawaban indivisu berfungsi sebagai kerangka kerja untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja dari manajer segmen. Pusat pertanggungjawaban dapat berupa pendapatan(revenue center), pusat biaya (cost center), laba (profit center), tau investasi (investment center). Jumlah dan jenisnya akan bergantung pada ukuran perusahaan,struktur organisasinya, preferensi manajemen puncak, serta gaya kepemimpinannya. Dalam struktur vertical, tanggungjawab secara keseluruhan untuk fungsi produksi, penjualan, dan keuangan diberikan kepada wakil direktur yang mendelegasikan tanggungjawab mereka ke struktur di bawahnya sesuai dengan hierarki. Sedangkan struktur horizontal yaitu untuk membebankan tanggungjawab atas laba dan investasi kepada beberapa direktur, maka struktur horizontal untuk mendelegasikan tanggungjawab adalah paling sesuai. Karakteristik dari anggaran pertanggungjawaban adalah manajer pusat pertanggungjawaban dibebani target kinerja hanya untuk pos-pos pendapatan dan biaya yang dapat mereka kendalikan. Biaya yang dikendalikan tidak sama dengan biaya langsung. Ada banyak biaya langsung, seperti penyusutan peralatan, yang tidak dapat dikendalikan pada tingkat pusat biaya dan tidak dapat dimintai pertanggungjawaban kepada pusat biaya tersebut. Perencanaan anggaran, akumulasi pos-pos laba dan beban actual haruslah mengikuti pola jaringan pertanggungjawaban dan membutuhkan klasifikasi. Pertama diklasifikasikan berdasarkan pertanggungjawaban pusat. Kedua, dalam setiap pusat pertanggungjawaban, biaya tersebut diklasifikasikan berdasarkan bisa atau tidaknya biaya tersebut dikendalikan. Ketiga, biaya tersebut diklasifikasikan berdasarkan jenis biaya atau pos-pos pelaporan, seperti gaji, pelengkapan, bahan baku, dan sewa. Dan produk akhir hasil system pertanggungjawaban adalah laporan pertanggungjawaban atau laporan kinerja periodic. Pertanyaan : Apakah suatu perusahaan dapat berjalan dengan efektif jika satu orang karyawan memiliki lebih dari satu jabatan sehingga memiliki lebih dari satu pertanggungjawaban?
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya