Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN LUKA BAKAR

Nama Mahasiswa : Mohammad Risky Aulia Rahman


NIM : P27820715017
Ruangan : Ruang Burn Unit
No.RM : 12.70.50.64
Tanggal pengkajian : 15 Oktober 2018

I. Identitas
Nama : Tn.I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai swasta
Pendidikan : Tamat SLTA
Alamat : Putat Jaya Surabaya
Tanggal MRS : 14 Oktober 2018
Masuk Burn Unit : 15 Oktober 2018
Diagnosa Medis : Combustio derajat berat grade II A 8% II B 16% (24%) causa api
+ trauma inhalasi
KeluhanUtama : Pasien mengeluh nyeri pada kaki kanan
Upaya yang telah dilakukan : Meminum obat analgetik
Terapi/operasi yang pernah dilakukan : Pasien mengatakan tidak pernah melakukan
operasi sebelumnya

II. RiwayatKesehatan
a) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya
b) Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 14 oktober 2018 pasien datang dengan keluhan luka bakar di wajah,
leher, tangan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri. Alis terbakar, bulu mata terbakar,
bibir terkena api, akibat sambaran api yang terjadi di ruang tertutup dirumah
pasien sendiri saat pasien memperbaiki selang lpg, pasien mengatakan sambil
merokok dengan jarak kurang lebih 2 meter dari tabung lpg. Pasien merupakan
rujukan dari RS William Booth Surabaya. Dilakukan operasi di OK, kemudian
pasien dipindah ke ruang ROI, kemudian pada tanggal 15 oktober 2018 pasien
dipindahkan ke ruang Burn Unit.
c) Riwayat alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi baik obat maupun makanan.
d) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat luka bakar
sebelumnya.
e) Genogram

Keterangan :
: Perempuan

: Laki – Laki

: Meninggal
: Pasien
: Tinggal satu rumah

f) Keadaan kesehatan lingkungan


Keadaan rumah pasien bersih dan tidak kumuh
III. PemeriksaanFisik
a) KeadaanUmum
Tanda – tanda vital :
Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Pernapasan : 18 x/menit
Spo2 : 98 %
b) B1 (Breathing)
Pasien bernafas spontan, tidak memakai alat bantu nafas, suara vesikuler, Bentuk
dada simetris, tidak ada oedema pada dada, pernafasan 24 x/menit, ada ronkhi di
¾ lapang paru
c) B2 (Bleeding)
TD 110 / 70 mmHg, nadi 88 x/menit, suhu 36,5 0C, terpasang cvc pada vena
jugularis dekstra
d) B3 (Brain)
Kesadaran compos mentis, GCS 456
e) B4 (Bladder)
Terpasang kateter dengan intake 3050 cc/24 jam dan output 2974 cc/24 jam warna
kuning jernih
f) B5 (Bowel)
Pasien makan setengah porsi, diit bubur, mual tidak muntah
g) B6 (Bone)
Kemampuan gerak ekstremitas atas dan bawah terbatas terdapat luka bakar
ditangan dan kaki, terpasang gift dan elastic bandage
P: trauma luka bakar , Q: terasa panas, R: ekstremitas bawah dan atas,
S: skala nyeri 5, T: Setiap saat.
Rentang gerak
3 3
1 1

 Seconday survey:
Regio facialis colli : Grade II AB 1 %
Regio ekstremitas superior D : Grade II AB 2%
Regio ekstremitas superior S : Grade II AB 3 %
Regio ekstremitas inferior D : Grade II AB 9 %
Regio ekstremitas inferior S : Grade II AB 9 %
Total combustio RS 11%
 Balance cairan:
Intake :
1. Susu 3x250 : 750 cc
2. Infus : 1000 cc
3. Air putih : 1300 cc

3050 cc
BSA= BBXTB
3600
= 60X165
3600
= 2,75
= 1,66

IWL= (25+LB) x BSA x 24 jam


= (25+24%) x1,66 x 24 jam
2
= 37 x 1,66 x 24 jam
= 1474

Output =
IWL : 1474
Urin : 1500
Total output: 2974 cc

Balance cairan : Intake – Output


3050 cc – 2974 cc
Exses 76 cc

IV. Pola Fungi Kesehatan


a) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
SMRS : Pasien mengatakan bahwa jarang berolahraga dan pasien
seorang pegawai swasta
MRS : Pasien mengatakan bahwa tidak bisa beraktifitas karena sedang
sakit
b) Pola nutrisi dan metabolisme
SMRS : Pasien mengatakan bahwa makan 3x/hari dengan porsi banyak tidak
ada pantangan makan serta minum air sekitar 2 botol/hari
(± 3000 ml).
MRS : Pasien mengatakan bahwa makan bubur hanya ½ bubur tidak mual
dan tidak muntah, dan minum kurang lebih 1300 cc/ hari.
c) Pola eliminasi
SMRS : Pasien mengatakan bahwa BAB 1-2 hari sekali dan BAK ± 4 x/hari.
MRS : Pasien mengatakan bahwa BAB 2-3 hari sekali, terpasang kateter
dengan produksi 100-200 cc/jam
d) Pola istirahat dan tidur
SMRS : Pasien mengatakan bahwa tidur malam jam 23.00 sampai jam
05.00 pagi, frekuensi tidur 6-7 jam per hari
MRS : Pasien mengatakan tidak bisa tidur sering terbangun karena
merasakan nyeri pada kakinya
e) Pola aktifitas
SMRS : Pasien mengatakan bahwa seorang yang selalu beraktifitas dan
pekerja keras
MRS : Pasien mengatakan hanya bisa berbaring di tempat tidur karena
keterbatasan kondisi yang dialami pasien.
f) Pola hubungan dan peran
SMRS : Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki hubungan yang baik
dengan keluarga.
MRS : Pasien mengatakan memiliki hubungan yang yang baik dengan
keluarga terbukti dengan setiap hari pada saat jam besuk selalu ada
keluarga yang menengok pasien juga memiliki hubungan baik dengan
tenaga kesehatan maupun dengan sesama pasien.
g) Pola persepsi dan konsep diri
SMRS : Pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki pikiran negatif
tentang dirinya
MRS : Pasien mengatakan bahwa tetap semangat manghadapi
penyakitnya
h) Pola sensori dan kognitif
SMRS : Pasien mengatakan bahwa tidak ada gangguan pada indra
penglihatan dan pendengaran
MRS : Pasien mengatakan bahwa tidak ada gangguan pendengaran, dan
penglihatan
i) Pola reproduksi dan seksual
SMRS : Pasien mengatakan memiliki 2 orang anak
MRS : Pasien mengatakan tidak ada gangguan
j) Pola penanggulangan stress
SMRS : Pasien mengatakan bahwa selalu menceritakan masalahnya
kepada istrinya untuk mencari solusi bersama.
MRS : Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa cemas karena kondisinya,
pasien juga berbohong kepada anak-anak nya tentang kondisinya.
Oleh tenaga kesehatan dikonsulkan kepada psikiatri untuk
mengurangi beban kecemasan yang dirasakan pasien dan mencari
solusi bersama.
k) Pola tata nilai dan kepercayaan
SMRS : Pasien mengatakan bahwa ibadah sholat rutin 5 kali sehari
MRS : Pasien mengatakan bahwa tidak bisa menjalankan ibadah sholat
seperti biasa, hanya beribadah diatas tempat tidur.

V. PemeriksaanPenunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium tanggal 15 Oktober 2018
No. Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan
1. PH 7,300
2. Pco2 37 Mmhg
3. Po2 87 Mmhg
4. Hc03 19,5 Mol/l
5. Tc02 20,5 Mol/l
6. bEecf -6,4 Mol/l
7. So2 96 %
8 Temp-Alat 37 C
9 AaD02 16.0 mhg

b) Pemeriksaan Laboratorium tanggal 16 Oktober 2018


No. Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan
1. HGB 9,8 g/dL L: 13,3 – 16,6 P: 11 – 14,7
2. RBC 3,55 10^6/uL 3,69 – 5,46
3. HCT 28,5 % L: 41,3 – 52,1 P: 35,2 – 46,7
4. MCV 80,3 fL 86,7 – 102,3
5. WBC 13,27 10^3/uL 3,37 – 10
6. PLT 322 10^3/uL 150 – 450
c) Pemeriksaan Laboratorium tanggal 17 Oktober 2018
No. Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan
1. HGB 9,7 g/dL L: 13,3 – 16,6 P: 11 – 14,7
2. RBC 3,38 10^6/uL 3,69 – 5,46
3. HCT 27,9 % L: 41,3 – 52,1 P: 35,2 – 46,7
4. MCV 82,5 fL 86,7 – 102,3
5. WBC 13,74 10^3/uL 3,37 – 10
6. PLT 346 10^3/uL 150 – 450
7. ALBUMIN 2,7 g/dL 23-33
8 KALIUM 3,8 nmol/1 3,5 – 5,1
9 NATRIUM 138,0 nmol/1 136-145
10 KLORIDA 99,0 nmol/1 98-107

VI. Terapi yang diberikan tangga 19 Oktober 2018


a) Ceftazidine 3x1 gr IV diberikan setiap 8 jam
b) Metamizole 3x1 gr IV diberikan setiap 8 jam
c) Cefresh tetes mata 6x005 EO, mata kanan dan kiri
d) Vit albumin 3x2 tab
e) Clobazam 1x10 mg IV
f) Infus RL 1000 cc/24 jam

Anda mungkin juga menyukai