Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ervina Monetaria

NIM : 160111600148

Off : BK C6

Alamat video: https://www.youtube.com/watch?v=3-rd72HIh4o

Analisis video:

Di dalam video tersebut, konselor mempersilahkan konseli memasuki ruangan, lalu di mulai nya
rapport antara konselor dan konseli. Konseli berkeluh kesah tentang masalah yang di alami tetapi
konseli tidak bisa menjelaskan permasalahannya secara beruntutan, konseli merasa bingung
harus mulai bercerita dari mana. Sehingga konselor menyarankan teknik asosiasi bebas kepada
konseli, dan konseli pun bersedia.
Teknik yang dilakukan didalam video tersebut, konseli berbaring di kasur dengan serileks dan
senyaman mungkin, dan konseli pun bisa secara perlahan menjelaskan masalah-masalah yang
dihadapinya, konselor pun mendengarkan sambil mencatat. Kemudian setelah konseli selesai
menceritakan masalahnya, konselor memberi instruksi agar konseli rileks kembali, dan mereka
kembali duduk di tempat awal, konselor pun memberikan beberapa pertanyaan terkait masalah
konseli. Konselor memberikan saran dan meyakinkan konseli kalau konseli bisa menyelesaikan
masalahnya dengan baik. Dan konselor bertanya lagi kepada konseli, apa dia sudah merasa lebih
baik setelah menceritakan masalahnya? konseli pun berkata merasa lebih baik. Dan konselor pun
mengakhiri sesi pertemuan, dan mempersilahkan konseli jika ingin datang kembali.

Dalam konsep asosiasi bebas adalah teknik yang digunakan dalam terapi psikoanalisis. Teknik
ini menuntut klien untuk mengatakan segala sesuatu yang muncul dalam kesadarannya dengan
leluasa, tanpa perlu berusaha membuat uraian yang logis, teratur dan penuh arti. Teknik ini
dikembangkan oleh Sigmund Freud setelah mempelajari teknik baru yang telah digunakan oleh
teman dan koleganya yakni Dr. Joseph Breuer dalam merawat klien kasus histeria. terapi
psikoanalisa menggunakan asosiasi bebas untuk mengungkap alam bawah sadar klien terhadap
suatu perilaku yang dianggap klien mengganggu atau yang menurut orang lain menyimpang.
a. KONSEP TERAPI ASOSIASI BEBAS

Teknik asosiasi bebas dilakukan setelah wawancara-wawancara pendahuluan oleh terapis.


Setelah itu klien diberi sebuah kata dan diminta oleh terapis untuk menjawab dengan kata
pertama yang muncul di dalam pikiran. Peranan terapis pada teknik ini bersifat pasif. Terapis
duduk dan mendengarkan, kadang-kadang mendorong klien dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan bila klien kehabisan kata-kata. Ketika sedang asosiasi bebas, terapis tidak melakukan
interupsi bila klien sedang berbicara. Dengan melaporkan segala sesuatu tanpa ada yang
disembunyikan, klien terhanyut bersama segala perasaan dan pikirannya. Untuk
meminimalisasikan pengaruh gangguan dari luar, klien diminta untuk berbaring di atas dipan
dalam ruangan yang tenang. Posisi terapis duduk berada di belakang klien agar tidak
mengalihkan perhatian klien ketika berbicara, yakni pada saat asosiasi-asosiasinya mengalir
dengan jelas.

Teknik asosiasi bebas dilakukan setelah wawancara-wawancara pendahuluan oleh terapis.


Setelah itu klien diberi sebuah kata dan diminta oleh terapis untuk menjawab dengan kata
pertama yang muncul di dalam pikiran. Peranan terapis pada teknik ini bersifat pasif. Terapis
duduk dan mendengarkan, kadang-kadang mendorong klien dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan bila klien kehabisan kata-kata. Ketika sedang asosiasi bebas, terapis tidak melakukan
interupsi bila klien sedang berbicara. Dengan melaporkan segala sesuatu tanpa ada yang
disembunyikan, klien terhanyut bersama segala perasaan dan pikirannya. Untuk
meminimalisasikan pengaruh gangguan dari luar, klien diminta untuk berbaring di atas dipan
dalam ruangan yang tenang. Posisi terapis duduk berada di belakang klien agar tidak
mengalihkan perhatian klien ketika berbicara, yakni pada saat asosiasi-asosiasinya mengalir
dengan jelas.

b. TEKNIK TERAPI ASOSIASI BEBAS

Asosiasi bebas sebagai teknik utama dalam psikoanalisis. Salah satu pasien Freud, menyebut
metode free association sebagai “penyembuhan dengan bicara”. Maksudnya suatu metode terapi
yang dirancang untuk memberikan kebebasan secara total kepada pasien dalam mengungkapkan
segala apa yang terlintas dibenaknya, termasuk mimpi-mimpi, berbagai fantasi, dan hal-hal
konflik dalam dirinya tanpa diagenda, dikomentari, ataupun banyak dipotong, apalagi disensor.
Asosiasi bebas merupakan suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa
lampau dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatis masa lalu, yang
kemudian dikenal dengan katarsis. Asosiasi merupakan salah satu dari peralatan dasar sebagai
pembuka pintu keinginan, khayalan, konflik, serta motivasi yang tidak disadari. Dalam tehnik ini
Freud menggunakan Hipnotis untuk mendapatkan data-data dari klien mengenai hal-hal yang dia
pikirkan dialam bawah sadarnya, dengan tehnik ini klien dapat mengutarakan apapun yang dia
rasakan tanpa ada yang disembunyikan sehingga psikoterapis dapat menganalisis masalah apa
yang sebenarnya terjadi pada klien. Penerapan metode ini dilakukan dengan posisi klien
berbaring diatas dipan/sofa sementara terapis duduk dibelakangnya, sehingga tidak mengalihkan
perhatian klien pada saat-saat asosiasinya mengalir dengan bebas. Dalam hal ini terapis fokus
bertugas untuk mendengarkan, mencatat, menganalisis bahan yang direpres,
memberitahu/membimbing pasien memperoleh insight (dinamika yang mendasari perilaku yang
tidak disadari).

c. UNSUR-UNSUR TERAPI ASOSIASI BEBAS

A. Tujuan Terapi

1. Membentuk kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yg tak
disadari didalam diri klien

2. Fokus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak pada diri klien

B. Peran Terapis Kepada Klien

1. Membangun hubungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar dan menafsirkan

2. Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien

3. Mendengarkan kesenjangan-kesenjangan dan pertentangan-pertentangan pada cerita klien

Anda mungkin juga menyukai