Chapter II
Chapter II
LANDASAN TEORI
Istilah produktivitas muncul pertama kali pada tahun 1966 dalam suatu
masalah yang disusun oleh sarjana ekonomi Perancis bernama “Quesnay” (pendiri
aliran phisiokrat), tetapi menurut Walter Aigner, dalam karyanya “Motivation and
Awareness”, filosofi, dan spirit tentang produktivitas, sudah ada sejak mulai
peradaban manusia karena makna dari produktivitas adalah keinginan (the will)
serta upaya (effort) manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan
peningkatan efesiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi
Menurut Swastha dan Sukotjo (1995) produktivitas adalah sebuah konsep yang
menggambarkan hubungan antara hasil ( jumlah barang dan jasa ) dengan sumber
( jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya ) yang dipakai untuk
jumlah laba kotor. Sedangkan ukuran input dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah
: waktu, tenaga kerja, jam-orang, biaya tenaga kerja, jam mesin, biaya penyusutan
luas tanah.
nyata maupun fisik (barang-barang dan jasa). Misalnya saja, “produktivitas adalah
ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan
atau output dan input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja,
sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai. Produktivitas
jasa-jasa.
berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dengan kata lain bahwa kehidupan
hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok, harus
lebih baik dari hari ini. Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian akan
mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas dengan apa yang telah
dicapainya. Oleh sebab itu, manusia harus terus mengembangkan diri dan
adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah
dapat berupa:
1) Tanah
4) Tenaga kerja
perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber
kerja yang dipergunakan (input). Kedua, produktivitas yang diukur dari daya guna
organisasi.
meningkat.
mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin.
bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok
1) Kelompok pertama
c) Kondisi kerja
2) Kelompok kedua
d) Kepuasan kerja
a. Secara konsisten selalu mencari gagasan-gagasan yang lebih baik dan cara
10
dengan baik.
mencapai kualitas dan kuantitas suatu proses kegiatan berkenaan dengan bahasan
ilmu ekonomi. Oleh karena itu, selalu berorientasi kepada bagaimana berpikir dan
ditempatkan pada kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran
produktivitas tenaga kerja adalah kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari
11
1. Tingkat upah dan gaji yang diterima oleh para pekerja yang wajar dalam arti
12
5. Syarat kerja lainnya, seperti: kondisi kerja, hubungan kerja, dan manajemen
dan tingkat kebisingan di ruang kerja. Hal ini harus dapat dikendalikan agar
kerja yang terjalin baik antara pimpinan dengan karyawan atau sesama
utama kecelakaan kerja yaitu: peralatan teknis tidak memadai, kondisi kerja
a. Motivasi kerja
13
dirinya.
b. Disiplin Kerja
Sikap atau tingkah laku yang berupa kepatuhan dan ketaatan secara sadar
c. Etika Kerja
2. Pendidikan
yang lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama dalam
3. Keterampilan
terampil. Tenaga kerja yang terampil akan lebih mampu bekerja dan akan
4. Kemampuan manajerial
14
yang lebih tinggi dan tenga kerja terdorong untuk melakukan tindakan yang
produktif.
produktivitas.
6. Tingkatan Penghasilan
Apabila tenaga kerja terpenuhi gizi dan kesehatannya, maka akan lebih kuat
produktivitas.
8. Jaminan sosial
15
meningkatkan produktivitas.
Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong tenaga kerja lebih
produktivitasnya.
11. Teknologi
Apabila teknologi yang digunakan adalah tepat dan sudah lebih maju
16
sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus
kerjanya, sikap yang positif terhadap pekerjaan ditunjukan dengan kesediaan yang
lebih besar untuk berusaha agar apa yang dikerjakan berhasil dan untuk
yang negatif ditunjukkan dengan adanya sikap yang pasif, dimana hanya
yang lebih tinggi dapat meningkatkan hasil dan dapat menghasilkan kualitas yang
17
dirinya untuk bekerja lebih produktif dibanding yang pendidikannya lebih rendah.
Karyawan yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang
lebih luas, kematangan dalam berfikir, dan bekerja dengan lebih baik. (Haryani,
2002)
perlu adanya tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan keahlian bekerja,
karena apabila tenaga kerja tidak memiliki keahlian dan keterampilan akan
Tenaga Kerja
pekerjaan dengan atau tanpa adanya bantuan orang lain sehingga memiliki
18
Tenaga Kerja
yaitu lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik terdiri dari pencahayaan,
sirkulasi udara, tersediannya fasilitas kamar dan WC, tersedianya fasilitas olah
raga, serta fasilitas ibadah. Sedangkan lingkungan non fisik misalnya rasa
persaingan yang sehat. Lingkungan fisik yang baik akan mendukung peningkatan
produktivitas.
satu hal yang utama untuk mengukur efektifitas dalam memanfaatkan seluruh
masukan atau input yang dikelola oleh perusahaan, dalam menghasilkan output.
19
perusahaan semakin sulit dibina, karena lokasi kegiatan tidak lagi terpusat
(ekonomi.kompasiana.com,2011)
Tenaga Kerja
rangsangan dari pihak perusahaan seperti bonus dan tunjangan merupakan suatu
bentuk penghargaan bagi karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang lebih
20
3. Menyukai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang telah
dikerjakannya
adalah mengurangi jam kerja yang tidak effektif. Kesempatan utama dalam
individu dalam bekerja serta manajemen maupun organisasi kerja. Setiap tindakan
21
tahap berikut :
yang sama.
yang sama.
mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dan efisiensi kerja karyawan dalam
kemampuan karyawan dalam mencapai sesuatu hasil yang lebih baik dan
22
a. Penggunaan waktu
Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan meliputi :
4. Tingkat absensi
b. Output
menganalisa dan mendorong dan efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk
hal-hal berikut :
lain
23
a. Physical productivity
(Size) panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya tenaga kerja.
b. Value productivity
uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, won, dollar (Ravianto, 1986).
dalam bekerja.
a. Efisiensi kerja
b. Produksi
perusahaan.
24
adalah dapat:
kekayaan perusahaan.
Karena itu sudah saatnya kita membicarakan alasan mengapa kita harus mengukur
produktivitas.
25
dapat dibedakan dalam 3 (tiga) jenis yang sangat berbeda, menurut Sinungan
(2003) yaitu:
dari produktivitas.
1) Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan
oleh perusahan.
dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal
perusahaan.
26
sebagai berikut :
2.6 Strategi
27
tahap, hasil dalam bentuk pernyataan tertulis secara formal yang memberikan
panduan pasti bagi tujuan jangka panjang organisasi. Pendekatan sistematis dalam
2. Menyusun sasaran.
sebelumnya.
9. Menerapkan strategi.
dibutuhkan sumber daya manusia yang sesuai dan andal. Strategi Manajemen
28
sumber daya manusia yang menggabungkan dengan program dan kebijakan SDM.
instalasi rawat inap badan pelayanan kesehatan rumah sakit umum dr.Zainoel
Abidin Banda Aceh. Variabel independen yang di teliti adalah motivasi, tujuan,
kemampuan, pendidikan, gizi dan kesehatan, dan tingkat penghasilan dan varibel
penelitian analisis deskriptif eksploratif. Hasil dari penelitian ini adalah faktor
motivitasi.
Pontianak. Variabel independen yang diteliti oleh peneliti yaitu Upah, Sifat
29
Produktivitas Karyawan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua
karyawan bagian produksi yang masih aktif bekerja di PT. Kalimantan Steel. Co
Pontianak yang tak lain adalah berjumlah 32 orang. Metode penelitian ini
produktivitas tenaga kerja pada pada PT. Kalimantan Steel (PT. Kalisco)
independen yang diteliti adalah Variabel motivasi kerja, disiplin kerja dan
yang diteliti oleh peneliti adalah tingkat upah, sifat tugas, kondisi dan lingkungan
teliti oleh peneliti adalah produktivitas tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan
metode analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini aladah semua variabel berpengaruh
terhadap produktivitas pada PT. Mahkota Gajah Metal Industries adalah variabel
Tingkat Upah.
Secara ringkas, hasil penelitian tersebut dapat di lihat pada tabel 2.1
30
31
32