Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum

(Fisika)

Oleh: Fikri Septianda

Sekolah Nusa Alam


 Tujuan
Untuk mengetahui apakah dalam sebuah rangkaian listrik, kuat arus dan besar tegangan dari sebuah
rangkaian memiliki nilai yang sama atau tidak.

 Hari dan Tanggal


Rabu, 29 Oktober 2014

 Landasan Teori
1. Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron,
mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu dan dinyatakan dalam satuan
ampere.

2. Tegangan Listrik
Tegangan listrik atau yang sering disebut Voltase dalah perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik dan dinyatakan dalam satuan volt.

3. Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah
penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya.
Hukum Ohm mengatakan bahwa:
“Besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor akan berbanding
lurus dengan beda potensial/tegangan yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik
dengan hambatannya.”

4. Hukum Kirchoff
Hukum-hukum Sirkuit Kirchhoff adalah dua persamaan yang membahas kekekalan muatan dan
energi dalam sirkuit listrik, dan pertama dijabarkan pada tahun 1845 oleh Gustav Kirchhoff.

a. Hukum Kirchoff I
Hukum ini juga disebut Hukum I Kirchhoff, Hukum titik Kirchhoff, Hukum percabangan
Kirchhoff, atau KCL (Kirchhoff's Current Law).
Prinsip dari kekekalan muatan listrik mengatakan bahwa:
“Pada setiap titik percabangan dalam sirkuit listrik, jumlah dari arus yang masuk kedalam
titik itu sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut.”
Atau
“Jumlah total arus pada sebuah titik adalah nol.”
b. Hukum Kirchoff II
Hukum ini juga disebut sebagai Hukum II Kirchhoff, Hukum loop (putaran) Kirchhoff, dan
KVL (Kirchhoff's Voltage Law).
Prinsip kekekalan energi mengatakan bahwa:
“Jumlah terarah (melihat orientasi tanda positif dan negatif) dari beda potensial listrik
(tegangan) di sekitar sirkuit tertutup sama dengan nol.”
Atau
“Secara lebih sederhana, jumlah dari emf dalam lingkaran tertutup ekuivalen dengan jumlah
turunnya potensial pada lingkaran itu.”
Atau
“Jumlah hasil kali resistansi konduktor dan arus pada konduktor dalam lingkaran tertutup
sama dengan total emf yang ada dalam lingkaran (loop) itu.”

 Alat dan Bahan


1. Power supply
2. Saklar
3. Jembatan penghubung
4. Lampu
5. Papan rangkai
6. Kabel merah dan hitam
7. Basic meter

 Cara Kerja
1. Buatlah sebuah rangkaian tetutup.
2. Sambungkan papan rangkaiann dengan power supply menggunakan kabel merah dan hitam.
3. Nyalakan saklar.
4. Pastikan lampu lampu menyala atau tidak.
5. Gantikan jembatan penghubung yang bersebelahan dengan salah satu lampu dengan kabel dari
basic meter.
6. Perhatikan besar ampere rangkaian tersebut.
7. Catatlah nilai tersebut dalam tabel.
8. Ganti basic meter ke voltmeter.
9. Pasangkan secara pada salah satu lampu parallel.
10. Perhatikan nilai volt rangkaian tersebut.
11. Catatlah nilai tersebut dalam tabel.
 Tabel Pengamatan
LAMPU KUAT ARUS TEGANGAN
1 0,3 A 2,5 V
2 0,4 A 2,6 V

 Kesimpulan
Jadi, total kuat arus yang masuk dan keluar dari lampu sama dan sama juga pada tegangan pada ke-
dua lampu nilainya sama walaupun selisih nilai tersebut hanya 0,1.

 Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik
http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_sirkuit_Kirchhoff
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Ohm

Anda mungkin juga menyukai