001 - Mengapa Harus Berilmu v2
001 - Mengapa Harus Berilmu v2
PERTEMUAN 001
2
menunjukkannya? Susah bukan?
Terus kalau diminta tinggal 1 bulan disana, kira-kira pusing
atau tidak?
6 Jadi, mengapa kita perlu Dari paparan diatas, kita bisa mengambil beberapa kesimpulan
ilmu? diantaranya:
1. Ilmu sebagai penerang kehidupan kita
2. Untuk mempermudah kita menjalani kehidupan kita
3. Untuk mempermudah kita mencapai tempat yang kita tuju
Lantas apalagi? OK kita pelajari bersama…
7 Allah mengangkat derajat Allah SWT berfirman dalam Al Quran yang mulia:
orang berilmu َّللاُ الهذِينَ آ َ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالهذِينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم دَ َر َجات
يَ ْرفَ ِع ه
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah, 58: 11)
Siapa yang mau derajatnya ditinggikan oleh SWT?
Kalau adik-adik sekalian mau derajatnya dinaikkan oleh SWT,
kuncinya adalah jadilah orang yang beriman juga orang yang
berilmu.
8 Ahli ilmu lebih menonjol Selain derajatnya ditinggikan oleh Allah SWT, ahli ilmu pun
dibanding ahli ibadah lebih utama dibanding ahli ibadah.
Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
َ ض ِل ْالقَ َم ِر لَ ْيلَةَ ْالبَد ِْر َعلَى
سائِ ِر ْ َض َل ْالعَا ِل ِم َعلَى ْالعَا ِب ِد َكف
ْ َِإ هن ف
ِ ْال َك َوا ِك
ب
“Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli
ibadah adalah seperti perbandingan bulan di malam badar dari
bintang-bintang lainnya.” (HR. Abu Daud no. 3641)
Adik-adik sekalian, tahu tidak kapan terjadinya perang Badar?
Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke 2
Hijriyah dimana 313 pasukan Muslim melawan 1.000 pasukan
kafir Quraisy dengan kemenangan ada di pihak kaum Muslim.
Kalau adik-adik keluar rumah di pertengan bulan Qomariyah
atau ketika ada bulan purnama di malam hari, mana yang
tampak lebih menonjol dan memberikan cahaya yang lebih
terang: Bulan purnama yang jumlahnya hanya 1 atau bintang-
bintang yang jumlahnya banyak?
Adik-adik mau jadi bulan purnama yang memancarkan cahaya
yang terang atau mau jadi bintang yang memancarkan cahaya
yang kurang terang?
9 Houtman Zainal Arifin - Adik-adik sekalian, ketinggian derajat orang berilmu, tidak
Kisah Office Boy menjadi hanya di akhirat saja, tetapi ketika di dunia pun kita bisa
Vice President Citibank dengan mudah mengukurnya.
Ada yang tahu Houtman Zainal Arifin?
Beliau dilahirkan pada tanggal 27 Juli 1950 di Kota Kediri Jawa
Timur.
Merantau ke Jakarta dan tinggal di daerah Kampung Bali dari
tahun 1951-1974
Menjadi pedagang asongan di ibukota
Mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang
dia ketahui
Diterima di sebuah bank sebagai OB (Office Boy)
Ikut training Bahasa Inggris walaupun tidak terdaftar sebagai
peserta
3
Dari 34 orang peserta training, beliau termasuk 4 besar dan
tahun 1978 dikirim ke Eropa
Selalu mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik
Rela membantu para staf dengan sukarela
Berusaha menambah pengetahuan dengan bertanya-tanya
kepada para pegawai
Naik jabatan dari OB sebagai Tukang Foto Copy
Membantu staf lain membubuhkan stempel pada Cek, Bilyet
Giro dan dokumen lainnya pada kolom tertentu
Diangkat menjadi pegawai bank
Menjadi Vice President Citibank Indonesia
Meninggal pada hari Kamis 20 Desember 2012.
10 Ibnu Abza, bekas budak Adik-adik sekalian mari kita simak contoh yang lainnya, yaitu
pemimpin Kota Mekkah kisah tentang Ibnu Abza:
Ibnu Katsir menyebutkan di dalam tafsirnya sebuah riwayat
dari Abu Thufail Amir bin Watsilah yang menceritakan bahwa
Nafi’ bin Abdul Harits pernah bertemu dengan Umar bin
Khattab di ‘Isfan (nama sebuah tempat, pen). Ketika itu Umar
ra mengangkatnya sebagai gubernur Mekah. Umar pun
berkata kepadanya, “Siapakah orang yang kamu serahi urusan
untuk memimpin penduduk lembah itu?”. Dia mengatakan,
“Orang yang saya angkat sebagai pemimpin mereka adalah
Ibnu Abza; salah seorang bekas budak kami.” Maka Umar
mengatakan, “Apakah kamu mengangkat seorang bekas budak
untuk memimpin mereka?”. Dia pun menjawab, “Wahai Amirul
Mukminin, sesungguhnya dia adalah orang yang pandai
memahami Kitabullah, mendalami ilmu waris, dan juga
seorang hakim.” Umar ra menimpali ucapannya, “Adapun Nabi
kalian, sesungguhnya dia memang pernah bersabda,
َآخرين َ َب أ ْق َواما ً َوي
ِ ض ُع بِ ِه ِ إن هللاَ يَ ْرفَ ُع بِ َهذَا ال ِكت َا
ه
‘Sesungguhnya Allah akan mengangkat kedudukan sekelompok
orang dengan sebab Kitab ini, dan akan merendahkan
sebagian lainnya karena kitab ini pula.’ (HR. Muslim)
Sampai disini apakah jelas keutamaan ilmu bagi adik-adik
sekalian? Kalau sudah jelas, mari kita lanjutkan…
11 Ilmu Penopang Iman Adik-adik sekalian, ilmu itu sangat penting untuk menopang
dan memperkokoh keimanan kita.
Keimanan yang ditopang oleh ilmu akan menjadikan keimanan
tersebut menjadi kokoh & tidak mudah goyah diterjang badai
yang kuat sekalipun.
Diiming-imingi harta berlimpah, jabatan yang tinggi ataupun
perempuan-perempuan yang cantik jelita, kita tidak akan
berani untuk menukarnya dengan keimanan.
Adik-adik, dengan ilmu kita bisa dengan mudah membuktikan:
1. Allah pencipta kita
2. Al-quran kitab Allah
3. Muhammad utusan Allah
Selain itu, ilmu pun sangat penting untuk menopang amal
ibadah kita agar berbuah kebaikan dan diterima Allah SWT.
Imu pun sangat penting untuk menopang dan menguatkan
ibadah kita.
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz mengatakan:
“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka
4
dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan
kebaikan.” (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal.
15)
12 Mengetahui standar baik Standar baik dan buruk itu harus ditentukan oleh Allah SWT,
dan buruk menurut Allah Dzat Pencipta alam semesta beserta seluruh isinya, baik yang
SWT besar maupun yang kecil, baik yang banyak maupun yang
sedikit jumlahnya, baik kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
Standar baik dan buruk tidak boleh ditetapkan oleh manusia,
kenapa?
Karena penilaian manusia bisa keliru, bisa berbeda-beda, juga
bisa berubah-ubah.
Contoh: Standar kecantikan perempuan di Myanmar, berbeda
dengan standar kecantikan perempuan di Mauritania dan
Ethiopia. Ada yang mau menikah dengan perempuan dari
Ethiopia?
Allah SWT berfirman:
َ سى أ َ ْن ت ُ ِحبُّوا
ش ْيئًا َوه َُو ش ٌَّر َ ش ْيئًا َوه َُو َخي ٌْر لَ ُك ْم َو َع َ سى أ َ ْن ت َ ْك َرهُوا َ َع
ََّللاُ يَ ْعلَ ُم َوأ َ ْنت ُ ْم ال ت َ ْعلَ ُمون
لَ ُك ْم َ ه
و
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal
ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui,
sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah, 2:216)
Kita harus yakin bahwa standar dari Allah pasti yang terbaik
untuk kita.
Kalau kita mendapat penilaian baik dari manusia, itu hanya
bonus untuk kita.
Gimana sepakat? Kalau sepakat, mari kita lanjutkan…
13 Membedakan banyak hal Ahli ilmu akan mampu membedakan banyak hal, diantaranya:
dengan ilmu 1. Mana yang wajib, mana yang sunnah
2. Mana yang mubah, mana yang makruh
3. Mana yang halal, mana yang haram
4. Mana yang baik, mana yang buruk
5. Mana yang benar, mana yang salah
6. Mana yang kekal, mana yang fana
7. Mana yang penting, mana yang tidak penting
8. Mana yang menguntungkan, mana yang merugikan
9. Mana yang banyak pahalanya, mana yang sedikit pahalanya
Dengan kemampuan tersebut, ahli ilmu akan mampu memilih
dan mengamalkan pilihan yang tepat untuk kebaikan hidupnya
di dunia juga kebaikan hidupnya di akhirat.
Oleh karena itu, tidak ada pilihan bagi kita untuk terus mencari
ilmu dan komitmen menjadi ahli ilmu. Siap?!
14 Luruskan niat Adik-adik sekalian, daya tarik dunia untuk ahli ilmu sangatlah
besar.
Ahli ilmu bisa mencari harta dunia dengan mudah.
Ahli ilmu bisa mendapatkan penghormatan dari masyarakat
juga dengan mudah.
Bahkan ahli ilmu pun bisa mendapatkan wanita yang
diidamkannya dengan mudah.
Tetapi, mari kita simak sabda Rasulullah saw berikut:
يب ِب ِه ِ َّللا َع هز َو َج هل الَ يَتَعَله ُمهُ ِإاله ِلي
َ ُص ِ َم ْن تَعَله َم ِع ْل ًما ِم هما يُ ْبتَغَى ِب ِه َوجْ هُ ه
ف ْال َجنه ِة يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة
َ ضا ِمنَ الدُّ ْنيَا لَ ْم يَ ِج ْد َع ْر ً َع َر
5
“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu yang seharusnya
diharap adalah wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya
hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia tidak
akan mendapatkan wangi surga di hari kiamat.” (HR. Abu
Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2: 338)
Oleh karena itu, mari kita luruskan niat kita.
Ilmu kita cari dan kita amalkan agar kita mendapatkan ridha
Allah SWT juga mampu memberikan manfaat untuk kehidupan
kita di dunia ini dan juga di akhirat nanti.
15 Berbagilah Adik-adik sekalian, apa yang telah kita pelajari hari ini?
Ada yang mau maju ke depan dan berbagi 5 keutamaan ilmu
kepada teman-teman yang hadir disini?
16 Penutup Adik-adik mau tahu kunci sukses mendapatkan dunia dan kunci
sukses mendapatkan akhirat?
Imam Syafi'i berkata: "Barangsiapa yang menginginkan dunia
maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang
menginginkan akhirat maka hendaklah dengan ilmu, dan
barangsiapa yang menginginkan keduanya maka hendaklah
dengan ilmu." (Al-Majmu', Imam An-Nawawi)