Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia,


yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mempunya motto : Rastra
Sewakotama, yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Polri dipimpin oleh seorang Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Sejak 13 Juli 2016 jabatan Kapolri dipegang
oleh Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Polisi Republik Indonesia memiliki peran penting didalam masyarakat karena tugas-tugas
pokoknya yang dapat menciptakan suatu kestabilan nasional yaitu sebagai pembimbing,
pengayom, dan pelanyan masyarakat. Hal ini tercantum dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dimuat dalam Lembaran
Negara Nomor 2 tahun 2002.

Tugas pokok kepolisian Negara Republik Indonesia :

a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

b. Menegakkan hukum dan

c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelanyanan kepada masyarakat.

Demikian mulianya tugas yang diembankan polisi sehingga sebagai penegak hukum polisi
dituntut tegas dan konsisten dalam tindakan serta etis dalam sikap itulah jati diri polisi.

1.2. Rumusan Masalah


Apa tugas pokok dan peranan polri dalam masyarakat?

1.3. Tujuan
Mengetahui tugas dan peranan polri dalam masyarakat.
BAB II

DAFTAR ISI
BAB III
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Polisi

Dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia dalam Pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa Kepolisian adalah segala hal-ihwal yang
berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Istilah kepolisian dalam Undang-undang ini mengandung dua pengertian, yakni fungsi polisi
dan lembaga polisi. Dalam Pasal 2 Undang-undang N0.2 tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia, fungsi kepolisian sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara
di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, pelindung,
pengayom dan pelayan kepada masyarakat. Sedangkan lembaga kepolisian adalah organ
pemerintah yang ditetapkan sebagai suatu lembaga dan diberikan kewenangan menjalankan
17 fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan( Sadjijono, 2008: 52- 53).
Selanjutnya Pasal 5 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia menyebutkan bahwa:

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
2. Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional yang merupakan
satu kesatuan dalam melaksanakan peran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
2.2. Tugas Polisi
Tugas polisi secara umum sebagaimana tercantum dalam pasal 13 sampai 19
Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,
menyebutkan bahwa tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah :

Pasal 13

Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:

a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;


b. Menegakkan hukum; dan
c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Pasal 14

(1) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13,
Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas :
a. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan
masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;
b. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas di jalan;
c. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum
masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-
undangan;
d. turut serta dalam pembinaan hukum nasional;
e. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;
f. melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus,
penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa;
g. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan
hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya;
h. menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik
dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;
i. melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari
gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
j. melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh
instansi dan/atau pihak yang berwenang;
k. memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam
lingkup tugas kepolisian; serta
l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf f
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 15

(1) Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan
14 Kepolisian Negara Republik Indonesia secara umum berwenang:

a. menerima laporan dan/atau pengaduan;


b. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu
ketertiban umum;
c. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;
d. mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa;
e. mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif
kepolisian;
f. melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam
rangka pencegahan;
g. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;
h. mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang;
i. mencari keterangan dan barang bukti;
j. menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;
k. mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka
pelayanan masyarakat;
l. memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan,
kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat;
m. menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

(2) Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-


undangan lainnya berwenang :

a. memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat
lainnya;
b. menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor;
c. memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor;
d. menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik;
e. memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata
tajam;
f. memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di
bidang jasa pengamanan;
g. memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas
pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian;
h. melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas
kejahatan internasional;
i. melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di
wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait;
j. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional;
k. melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas kepolisian.

(3) Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a dan
d diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 16

(1) Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan
14 di bidang proses pidana, Kepolisian Negara Republik Indonesia berwenang untuk :

a. melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan;


b. melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk
kepentingan penyidikan;
c. membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan;
d. menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda
pengenal diri;
e. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;
f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara;
h. mengadakan penghentian penyidikan;
i. menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum;
j. mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di
tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah
atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana;
k. memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil serta
menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada
penuntut umum; dan
l. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.

(2) Tindakan lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf l adalah tindakan
penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan jika memenuhi syarat sebagai berikut :

a. tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum;


b. selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan tersebut dilakukan;
c. harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya;
d. pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa; dan
e. menghormati hak asasi manusia.

Pasal 17

Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia menjalankan tugas dan wewenangnya di


seluruh wilayah negara Republik Indonesia, khususnya di daerah hukum pejabat yang
bersangkutan ditugaskan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 18

(1) Untuk kepentingan umum pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri.

(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat
dilakukan dalam keadaan yang sangat perlu dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan, serta Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pasal 19

(1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, pejabat Kepolisian Negara Republik
Indonesia senantiasa bertindak berdasarkan norma hukum dan mengindahkan norma
agama, kesopanan, kesusilaan, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.

(2) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Kepolisian Negara Republik Indonesia mengutamakan tindakan pencegahan.

Dari tugas-tugas polisi tersebut dapat dikemukakan bahwa pada dasarnya tugas
polisi ada dua yaitu tugas untuk memelihara keamanan, ketertiban, menjamin dan
memelihara keselamatan negara, orang, benda dan masyarakat serta mengusahakan
ketaatan warga negara dan masyarakat terhadap peraturan negara. Tugas ini
dikategorikan sebagai tugas preventif dan tugas yang kedua adalah tugas represif.
Tugas ini untuk menindak segala hal yang dapat mengacaukan keamanan masyarakat,
bangsa, dan negara. Berdasarkan 19 uraian tersebut maka dalam penanggulangan kasus
tindak pidana judi togel polisi melakukan tindakan preventif dan represif.

2.3. Unsur Pelaksana Tugas Pokok


Unsur Pelaksana Tugas Pokok terdiri dari:

1. Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam), bertugas membina dan menyelenggarakan


fungsi intelijen dalam bidang keamanan bagi kepentingan pelaksanaan tugas
operasional dan manajemen Polri maupun guna mendukung pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam rangka mewujudkan keamanan dalam negeri. Kabaintelkam
Komjen Pol Lutfi Lubihanto.
2. Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi
penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan fungsi
laboratorium forensik, dalam rangka penegakan hukum. Dipimpin oleh
seorang Komisaris Jenderal (Komjen). Kabareskrim Komjen Pol Arief Sulistyanto
3. Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam), bertugas membina dan menyelenggarakan
fungsi pembinaan keamanan yang mencakup pemeliharaan dan upaya peningkatan
kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka mewujudkan keamanan
dalam negeri. Kabaharkam saat ini dijabat oleh Komjen Pol Moechgiyarto.
4. Korps Brigade Mobil (Korbrimob), bertugas menyelenggarakan fungsi pembinaan
keamanan khususnya yang berkenaan dengan penanganan gangguan keamanan yang
berintensitas tinggi, dalam rangka penegakan keamanan dalam negeri. Korps ini
dipimpin oleh seorang Inspektur Jenderal (Irjen). Dipimpin oleh Irjen Pol Rudy
Sufahriadi.
5. Korps Lalu Lintas (Korlantas), bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi lalu
lintas yang meliputi pendidikan masyarakat, penegakan hukum, pengkajian masalah
lalu lintas, registrasi, dan identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor, serta
mengadakan patroli jalan raya. Dipimpin oleh Irjen Pol Refdi Andri.
6. Biro Operasi Polri, bertugas untuk mengirimkan pasukan Brimob, Sabhara, Samapta,
Satlantas, (Jihandak/Penjinak Bahan Peledak, bila diperlukan) serta sebuah tim intelijen
jika ada demonstrasi, sidang pengadilan, pertemuan tingkat tinggi, perayaan hari besar
oleh kelompok masyarakat, atau peresmian oleh kepala pemerintahan, kepala negara,
ketua MPR, atau ketua DPR dengan mengirimkan surat tugas kepada Biro Operasi
Polda setempat, Biro Operasi Polres setempat, dan Polsek setempat.
7. Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri (Densus 88 AT), bertugas menyelenggarakan
fungsi intelijen, pencegahan, investigasi, penindakan, dan bantuan operasional dalam
rangka penyelidikan dan penyidikan tindak pidana terorisme. Dipimpin oleh Irjen
Pol Muhamad Syafii.
2.4. Peranan Polri

Anda mungkin juga menyukai