Anda di halaman 1dari 2

1.

Kenapa dilakukan pemeriksaan kadar asam urat pada pasien hipertensi

Sebuah riset yang diselenggarakan oleh the Boston Medical Center dengan
melibatkan 55,607 sampel pasien dengan rasio 1 : 1 antara penderita asam urat dan non
penderita asam urat menunjukan bahwa dari seluruh sampel setidaknya 13,025 di antaranya
dinyatakan menderita tekanan darah tinggi. Dan dari data tersebut ditemukan fakta 40%
pengidap asam urat akan mengembangkan gejala tekanan darah tinggi setelah jangka waktu
tertentu.

Dugaan terbesar adalah adanya peran asam urat dalam proses penebalan dan
pembentukan endapan pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan
pada liang pembuluh darah. Salah satu kondisi yang memicu terjadinya kenaikan tekanan
darah. Selain tentu saja, fakta bahwa mereka dengan kondisi asam urat juga kerap
mengembangkan gangguan pada fungsi ginjal yang akan memungkinkan ginjal semakin
sulit menarik cairan untuk membentuk urin. Akibatnya volume darah meningkat dan
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah atau hipertensi.

Dalam riset disimpulkan fakta baru. Lazimnya keluhan asam urat lebih mudah
terjadi pada kalangan usia muda karena faktor pemicu utamanya adalah pola makan tidak
seimbang, dan penyakit tekanan darah tinggi sebenarnya cenderung lebih kerap terjadi
pada pasien berusia lebih dari 40 tahun. Tetapi dengan seorang berusia 30 tahunan dan
sudah divonis menderita asam urat, mereka bisa lebih cepat mengalami masalah tekanan
darah tinggi bahkan di usia di bawah 40 tahun.

Yang menarik dari kasus ini adalah justru sebuah riset mengarah pada fakta bahwa
beberapa jenis obat untuk asam urat bisa membantu mencegah terjadinya tekanan darah
tinggi. Masih dibutuhkan riset mendalam mengenai sejauh mana efektifitas terapi asam
urat ini dalam mencegah kasus tekanan darah tinggi. Mengingat kasus tekanan darah tinggi
pada penderita asam urat masih tergolong tinggi, sekalipun pasien terbukti menjalankan
terapi asam urat. Pada dasarnya yang perlu Anda lakukan ketika salah satu kondisi penyakit
tersebut menyerang Anda adalah pemantauan yang rutin dan terapi yang efektif dalam
menjaga kadar normal asam urat dalam darah dan kondisi tekanan darah pada level normal.

Asam urat merupakan produk metabolisme dari purin, yang terikat sebanyak 5%
pada protein plasma, difiltrasi secara bebas di glomerulus, direabsorpsi 99% di
tubulus proksimal, kemudian disekresikan oleh tubulus distal. Manusia dan kera memiliki
asam urat yang lebih tinggi dari pada mamalia lain sebesar 0,5-1 mg/dL dikarenakan
kurangnyaenzim hepatik urikase yang mengonversi asam urat menjadi allantoin.

Besarnya asam urat bervariasi, tergantung dari defek genetik dalam metabolisme
purin, penurunan ekskresi asam urat, diet tinggi purin atau protein, alkohol, atau kondisi
dengan metabolisme sel yang tinggi. Asam urat meningkat pada pasien dengan penyakit
ginjal karena penurunan dari laju filtrasi glomerulus dan ekskresi asam urat. Diuretik
seperti thiazide meningkatkan asam urat dengan menstimulasi reabsorpsi dari natrium dan
asam urat pada tubulus proksimal.
Sejak 5 dekade terakhir, banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan antara
asam urat dengan penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, sindrom metabolik, dan
penya-kit ginjal. Keadaan hiperurisemia adalah kadar asam urat melebihi 7 mg/dL pada
priadan lebih dari 6 mg/dL pada wanita.

Hubungan antara Kadar Asam Urat dengan Penyakit Kardiovaskular

Kadar asam urat akan meningkat pada 40-60% pasien dengan hipertensi esensial
yang tidak diobati, 50% pasien dengan diuretik, lebih dari 75% pasien dengan hipertensi
maligna, dan 90% pasien dewasa muda dengan hipertensi esensial. Hiperurisemia lebih
sering terjadi pada pasien dengan hipertensi esensial dari pada hipertensi sekunder. Hal ini
yang mengurangi pertimbangan bahwa hiperurisemia akibat dari hipertensi. Hubungan
antara asam urat dan hipertensi akan menurun dengan meningkatnya umur pasien dan lama
hipertensi yang diderita.

Anda mungkin juga menyukai