Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Identitas buku:
1. Judul buku: Aku Menangis untuk Adikku
2. Penarang: Akhmad sirodz
3. Penyuntung: Erlina Zachi
4. Jumlah halaman: 240 halaman
Orientasi :
Kisah keempat dari buku kisah – kisah paling mengharukan di dunia karya
Akhmad Sirodz menceritakan tentang dua saudara yang saling menyayangi. Cerita
terjadi saat anak gadis itu mencuri uang dari laci ayahnya untuk dibelikan sarung
tangan.
Tafsiran :
Cerita ini sangat bermanfaat bagi para penbacanya. Khusunya siswa siswi
karena pada cerita ini dikisahkan perjuangan seorang adik yang rela putus sekolah
karena keterbatasan ekonomi keluarganya. Tetepi sang adik ingin membiayai
kakaknya yang diterima masuk keuniversitas profensi. Kakanya menjelaskan bahwa
seorang lelaki tidak boleh putus sekolah. Tetapi adiknya bersikeras ingin
meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan. Bertahun tahun sudah berlalu,
kakanya berusia 26 tahun menikah dengan seorang lelaki dari kota. Suaminya juga
menjadi direktur perusahaan dimana adiknya bekerja. Adiknya diangkat menjadi
manager oleh suami kakanya. Tetapi adiknya menolak karena dia berpikir dirinya
tidak berpindidikan sehinggah dia tidak pantas menjadi manager. Suatu ketika
adiknya terkena kecelakaan saat bekerja kemudian dia dilarikan rumah sakit. Kakanya
dan suaminya sangat khawatir dan pergi untuk menjenguknya dan berkata ”mengapa
kamu menolak untuk menjadi manager? Manager tidak akan pernah harus melakukan
sesuatu yang berbahaya seperti ini. Mengapa kamu tidak mau mendengar kata-kata
kami?”. Dengan tampang yang serius, ia membela keputusannya. Adiknya kemudian
berusia 30 tahun ia menikahi seorang gadis petani dari dusun. Dalam acara
pernikahannya, MC pada pernikahan itu bertanya kepadanya “siapa yang paling kamu
hormati dan kamu kasihi?” tanpa berpikir panjang ia pun menjawab “kakak saya” ia
menceritakan kembali sebuah kisah yang sangat mengharukan tentang dia dan
kakaknya saat masih kecil. Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Dan dalam
kesempatan yang paling berbahagia itu, didepan tamu-tamu undangan, air mata
bercucuran deras dari wajah semua orang.
Evalusi:
Cerita ini dapat memberikan motivasi bagi para pembacanya karena dapat
mengajarkan kepada kita untuk saling menyayangi sesama saudara. Tetapi cerita ini
tidak menyebutkan satupun nama tokoh dalam cerita ini
Kesimpulan:
Jadi dapat disimpulkan bahwa sesame saudara kita harus saling tolong menolong,
saling menyayangi dan saling menghormati. Sebelum melakukan suatu perbuatan
sebaiknya terlebih dahulu memikirkan dampak yang akan ditimbulkan.