OLEH
KELOMPOK II
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penulisan
makalah yang berjudul “ Manajemen Puskesmas” ini dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada para pihak yang turut serta membantu
kelancaran tugas kami, terutama dosen Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan
yang telah memberi banyak ilmu kepada kami mahasiswa. Tidak ada gading yang tak retak,
begitu juga dengan makalah kami ini.
Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi pembaca. Kami juga tidak
segan-segan untuk menerima kritik dan saran, agar penugasan makalah selanjutnya dapat
menjadi lebih baik dari sebelumnya dan sesungguhnya semua itu bersifat membangun.
Terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………......... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………........ 2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………….................. 2
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan…………………………………………………………………… 16
B. Saran……………………………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia.
Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan baik,
tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal. Masyarakat di Indonesia masih
terbilang terbelakang dalam hal menjaga kesehatan, mereka masih kurang menyadari akan
pentingnya untuk menjaga kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya, yaitu memahami akan
pentingnya promotif dan preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik mencegah daripada
mengobati. Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia
terutama masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit. Melihat semua
masalah kesehatan tersebut, perlu adanya perbaikan dibidang kesehatan. Untuk itu, sangatlah
perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan, baik upaya kesehatan perorangan maupun
upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan. Yang hal tersebut
merupakan salah satu fungsi dari puskesmas, sehingga untuk memperbaiki kesehatan
masyarakat tersebut, perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas
benar-benar berfungsi sesuai dengan tugasnya.
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Sehingga terciptalah
masyarakat yang sehat dan produktiv. Tidak gampang terjangkit penyakit dan selalu menjaga
kesehatannya dengan baik.
Puskesmas merupakan organisasi structural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas,
aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit pelaksana
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang dibina oleh DKK, bertanggung jawab untuk
melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta
fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber
daya manusia dan provider, serta menetapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Puskesmas?
2. Apa Tujuan Puskesmas?
3. Bagaimana Visi dan Misi Puskesmas?
4. Bagaimana Manajemen Puskesmas?
5. Bagaimana Instrumen Manajemen Puskesmas?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi Puskesmas.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Puskesmas.
3. Untuk Mengetahui Visi dan Misi Puskesmas.
4. Untuk Mengetahui Manajemen Puskesmas.
5. Untuk Mengetahui Instrumen Manajemen Puskesmas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. UPT
tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan, sedangkan
pembangunan kesehatan maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan yang
pertanggung jawaban secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di Puskesmas
Wilayah Kerja. Wilayah ini dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil.
B. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang di selenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam
rangka mewujudkan Indonesia sehat 2013.
3
D. Manajemen Puskesmas
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh
manajeman Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang
bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas akan membentuk fungsi-
fungsi manajeman.
Berikut beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :
1. Model PIE (planning, Implementation, Evaluation).
2. Model POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controling).
3. Model P1 – P2 – P3 (Perencanaan, Pergerakan-Pelaksanaan, Pengawasan
Pengendalian-Penilaian).
4. Model ARRIF (Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi dan Forum komunikasi).
5. Model ARRIME (Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi, Monitoring, Evaluasi).
Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya mempunyai fungsi manajemen
yang sama. Setiap puskesmas bebas menentukan model manajemen yang ingin diterapkan,
namun yang terpenting mempunyai hasil sebagai berikut :
1. Makin banyaknya fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, yang
ditandai dengan tingginya nilai IPTS (indeks potensi tatanan sehat).
2. Makin baiknya fungsi pemberdayaan masyarakat dengan ditandai berkembangnya
UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat). Serta makin aktifnya BPP (badan
penyantun puskesmas) dan BPKM (badan peduli kesehatan masyarakat) dapat
dijakdikan indikator meningkatnya partisipasi masyarakat setempat.
3. Makin bagusnya pemberdayaan keluarga dengan ditandainya IPKS (indeks potensi
keluarga sehat).
4. Makin bagusnya pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya cakupan
program (baik program kesehatan dasar maupun program kesehatan pengembangan).
Serta kualitan pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya kepatuhan petugas
kesehatan dan makin baiknya kepuasan pasien.
E. Instrumen Manajemen Puskesmas
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
2. Lokakarya Mini Puskesmas (LMP)
4
3. Penilaian Kinerja Puskesmas. Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat,
obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan disebutsistem informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ).
1. PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas)
Perencanaan Tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh terhadap
semua tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan dalam proses
pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif. Perencanaan Puskesmas merupakan
inti kegiatan manajemen Puskesmas, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan
oleh perencanaan. Dengan perencanaan Puskesmas, memungkinkan para pengambil
keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk menggunakan sumber daya Puskesmas secara
berdaya guna dan berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas
efektif dan berkinerja tinggi diawali dari perencanaan efektif. Perencanaan Puskesmas adalah
fungsi manajemen Puskesmas yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas didasarkan dan/atau disesuaikan
dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. Ini berarti, setelah perencanaan disusun,
kemudian struktur organisasi, tata kerja, dan personalia Puskesmas yang akan melaksanakan
tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian). Selanjutnya personalia yang bekerja
dalam organisasi Puskesmas digerakan dan diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja
efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas yang direncanakan (fungsi penggerakan dan
pelaksanaan). Semua aktivitas personalia dan organisasi Puskesmas diawasi, dipantau, dan
dibimbing agar aktivitas tetap berjalan sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi
pengawasan dan pengendalian). Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan
menganalisis kinerja pegawai dan organisasi Puskesmas. Penilaian meliputi masukan, proses
transformasi/konversi yaitu pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program
dan kegiatan serta pelayanan kesehatan Puskesmas. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan
tujuan dan terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian).
Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk
memecahkan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hal ini meliputi :
1. Upaya kesehatan wajib
2. Upaya kesehatan pengembangan
3. Upaya penunjang
5
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Persiapaan
Mempersiapkan data yang akan di analisis, sehingga untuk selanjutnya dapat
mempermudah perencanaan yang akan dibuat.
2. Analisis Situasi Penyusunan
Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana operasional)
RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah. Secara konsepsual, analisis situasi
Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah tersebut, serta potensi sumber daya Puskesmas yang dapat digunakan untuk
melakukan intervensi. Analisis situasi akan menghasilkan rumusan masalah dan berbagai
faktor yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
serta potensi sumber daya Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi.
Langkah ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang
berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen
Kesehatan, 2002).
Analisis ini meliputi data umum dan data khusus. Data umum ini berupa peta wilayah
dan data sumber daya (ketenagaan, obat & bahan habis pakai, peralatan, sumber pembiayaan,
sarana prasarana, data peran serta masyarakat, data penduduk & sasaran program, data
sekolah, data kesling.
3. Rencana Usulan Kegiatan : terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan
kegiatan (RUK), yaitu :
a. Analisis masalah, meliputi :
1. Identifikasi masalah,
2. Prioritas masalah,
3. Merumuskan masalah,
4. Penyebab masalah
b. Penyusunan RUK
Pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan yang
berlaku secara global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi
yang tersedia di puskesmas. Puskesmas haruslah mempertimbangkan masukan dari
masyarakat melalui Konsil Kesehatan Kecamatan/Badan Penyantun Puskesmas. Rencana
usulan kegiatan harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin,
sarana, prasarana, dan operasional puskesmas. RUK yang disusun tersebut merupakan RUK
6
untuk tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan januari tahun
berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1).
Dalam hal ini diharapkan penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada
akhir bulan januari tahun berjalan (H).
Setelah menyusun, kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas kabupaten/kota,
kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupaten/kota melalui Dinas kesehatan
kabupaten/kota. RUK yang terangkum dalam usulan Dinas kesehatan kabupaten/kota akan
diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis.
Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya diserahkan ke puskesmas melalui dinas
kesehatan kabupaten/kota. Berdasarkan alokasi biaya yang disetujui tersebut puskesmas
menyusun rencana pelaksanaan kegiatan.
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah RUK disetujui, dengan alokasi biaya yang ditentukan, puskesmas membuat
rencana pelaksanaan kegiatan. Sumber pembiayaan puskesmas selain dari anggaran daerah
(DAU), adalah dari pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan melalui dinas
kesehatan kabupaten/kota. RPK disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap
mempertimbangkan masukan dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, karena RPK yang
disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1), alokasi yang diterima tidak selalu
sesuai dengan yang diusulkan, adanya perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran
(selain dari DAU), dan lain-lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun
berjalan, dalam forum lokakarya mini yang pertama.
2. Lokakarya Mini
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, upaya kesehatan diselenggarakan melalui
upaya kesehatan Puskesmas, peran serta masyarakat, dan rujukan upaya kesehatan.
Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata masyarakat, pusat
pembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam rangka
membina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim sehingga dapat melaksanakan
fungsi Puskesmas dengan baik, telah dikembangkan Lokakarya Mini Puskesmas.
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan
petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama tim,
memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara
terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas. Ditinjau dari fungsi manajemen yang
terdiri dari perencanaan (P1), Penggerakan Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian
7
Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan,
Pelaksanaan (P2).
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan Puskesmas,
bekerja sama dalam tim dan membina kerja sama lintas program serta lintas sektoral.
2. Tujuan Khusus
a. Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana.
b. Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara membandingkan rencana
kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan membandingkan
cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya serta teersusunnya rencana
kerja bulan berikutnya.
c. Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan
pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu.
d. Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka mengkaji
kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja tribulan
berikutnya.Manfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang telah dilakuakan pada
bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan.
3. Penggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan Puskesmas
sendiri, dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas Puskesmas untuk
meningkatkan fungsi Puskesmas.
4. Lokakarya Bulanan Puskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim,
setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar tenaga Puskesmas untuk
membandingkan rencana kerja bulan yang lalu dengan hasil kegiatan serta cakupan
daerah binaan. Bilaman dijumpai masalah, dibahas dan dipecahkan bersama, serta
kemudian menyusun rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga.
5. Penggalangan / peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor yang
bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama lintas sektor, yang dilaksanakan
dalam satu pertemuan setahun sekali. Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama
dari upaya pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-
8
sektor yang bersangkutan. Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja
lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan. Khususnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan ibu dan
kelangsungan hidup anak.Harapannya peningkatan pelayanan kesehatan, laporan
kegiatan tepat waktu.
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas. Pada dasarnya ruang
lingkup kegiatan lokmin itu, mencakup dua hal pokok, yang meliputi :
1. Lokmin Lintas Program :
a) Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b) Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c) Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d) Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun.
2. Lokmin Lintas Sektor :
a) Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral,
b) untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan
Berdasarkan waktunya, lokakarya mini dibagi menjadi 2 :
1) Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2 :
a. Tujuan umum :
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka pemantauan
hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan
lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan
kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana kerja
bulan berikutnya.
b. Tujuan khusus :
a) Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b) Disampaikannya hasil rapat dari kabupaten/kota, kecamatan dan berbagai
kebijakan serta program
c) Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d) Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e) Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap, yaitu :
9
1. Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam rangka
pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan kegiatan (RPK).
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama sebagai berikut :
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran, tanggung jawab
staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru yang berkaitan
dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan (PoA) puskesmas
b) Proses :
1) Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan dan daerah
binaan
2) Analisis beban kerja tiap petugas
3) Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan Penyusunan
rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan RPK
c) Keluaran :
1) Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2) Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan berdasarkan POA
3) Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
2. Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama. Lokakarya
bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan POA puskesmas yang dilakukan
setiap bulan secara teratur. Pelaksanaan lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut :
a) Masukan :
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupaten/kota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
b). Proses :
1) Analisis hambatan dan masalah, antara lain dengan menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan dengan kepatuhan
standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
10
b) Keluaran :
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2) Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan kerjasama lintas
sektoral. Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil kegiatan
kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja tribulan selanjutnya.
b) Tujuan khusus
a. Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang dihadapi
b. Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan yang akan
datang.
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap :
1) Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka pengorganisasian.
Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat terlaksanakannya kegiatan sektoral yang
terkait dengan kesehatan. Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai
berikut :
a) Masukan :
a. Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika kelompok
b. Informasi tentang program lintas sektor
c. Informasi tentang program kesehatan
d. Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru.
b) Proses :
a. Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
b. Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
c. Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c) Keluaran :
a. Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam mendukung program kesehatan
b. Rencana kegiatan masing-masing sektor
2) Lokakarya mini tribulan rutin
11
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas sektoral yang
telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan secara tetap. Pelaksanaan lokakarya
mini tribulan rutin adalah :
a) Masukan :
a. Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sektor terkait
b. Inventarisasi maslah/hambatan dari masing-masing sektor dalam pelaksanaan
program kesehatan
c. Pemberian informasi baru
b) Proses :
a. Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program kesehatan
b. Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-masing sektor
c. Merumuskan cara penyelesaian masalah
d. Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk tribulan yang baru
c) Keluaran :
a. Rencana kerja tribulan yang baru
b. Kesepakatan bersama
3. PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat
telah di bangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan
sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program
spesifik daerah,maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu
dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapain
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan. ,
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
b. Pengertian penilaian kinerja puskesmas
12
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja / prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri
karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi
hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh
Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama
Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan
pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat
melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan
pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih
mendalam dan terfokus.
c. Tujuan penilaian kinerja puskesmas
A. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.
B. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok Puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk
tahun yang akan datang.
d. Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan
dengan target yang harus dicapai.
1) Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah, mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
2) Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi
suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya.
13
3) Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumber daya Puskesmas dan urgensi pembina.
e. Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota
dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga fungsi
Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap
mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi “ Indonesia Sehat”
f. Pelaksanaan penilaian kinerja
1) Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan, sedangkan dalam
pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil/masalah sampai
dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman penilaian kinerja Puskesmas
dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. th 2006.
2) Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini, dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas
di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
Puskesmas th 2008 ( Jan s/d Des 2008 ) dengan variabel dan sub variabel yang
terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th 2008
2. Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan sbb :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel.
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
dgn target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV (%) = H/T x 100%
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel
(ΣSV) kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V (%) = Σ SV/n
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan. Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut :
14
1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan menjadi 4 kelompok :
1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai
berikut :
1. Skala 1 nilai 4
2. Skala 2 nilai 7
3. Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-
masing kelompok manajemen :
1. Skala 1 Nilai 4
2. Skala 2 Nilai 7
3. Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian :
a. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan
ke dalam kolom yang sesuai.
b. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
c. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu.
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi :
a) Baik : Nilai rata – rata > 8,5
b) Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
c) Kurang : Nilai < 5,5
15
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Untuk
terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas
yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :
1. Model PIE (planning, implementation, evaluation)
2. Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)
3. Model P1 – P2 – P3(perencanaan, pergerakan-pelaksanaan, pengawasan-
pengendalian-penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi)
Selain itu untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
puskesmas dilengkapidengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas.
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Persiapaan
2. Analisis situasi
3. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan lokakarya mini. Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan petugas Puskesmas
dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan
pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat
meningkatkan fungsi Puskesmas.
16
Pada dasarnya ruang lingkup kegiatan lokmin itu, mencakup dua hal pokok, yang
meliputi :
1. Lokmin Lintas Program
2. Lokmin Lintas Sektor
Berdasarkan waktunya, lokakarya mini dibagi menjadi 2 :
1. Lokakarya mini bulanan
2. Lokakarya mini tribulan
Kemudian dilanjutkan dengan penilaian kinerja puskesmas, yaitu suatu upaya untuk
melakukan penilaian hasil kerja / prestasi puskesmas.
B. Saran
Diharapkan agar manajemen puskesmas dapat terlaksana pada setiap puskesmas dan
mampu membuat puskesmas dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan yang
telah di susun.
17
DAFTAR PUSTAKA
18