Anda di halaman 1dari 5

2.

Pengaruh aspek ekonomi pada masyarakat Eropa

Revolusi Industri juga berdampak dalam sektor Ekonomi masyarakat eropa. Dampak ini
sangat luas sehingga mengubah kehidupan perekonomian masyarakat eropa pada saat itu. .Ada
beberapa dampak yang memengaruhi/mengubah kehidupan masyarakat eropa pada saat itu,
diantaranya:

a) Munculnya Kapitalisme Modern

Munculnya sistem kapitalisme di eropa ditandai oleh Perkembangan ekonomi mendapat banyak
pengaruh dari golongan borjuis (Golongan menengah ke atas), karena golongan ini petensial dalam
institusi ekonomi. Pada zaman pertengahan, kota-kota dan para penduduknya merupakan tempat
kemakmuran perseorangan yang dikontrol secara sosial. Sistem kapitalisme ini merupakan saingan
dari sistem feodalisme yang berati bahwa peranan ekonomi pedesaan bersaing melawan kota-kota
yang sudah mulai berkembang.

Sombart mengemukakan lima lembaga terpenting yang merupakan tempat pengumpulan


kapital, mereka adalah:

1. Perbendaharaan Paus di Roma, oleh dana dari pemeluk-pemeluknya terutama dikumpulkan


secara luar biasa sekali pada zaman Perang Salib,

2. Lapisan ksatria, yang paling penting ialah The Templars, yang kekayaannya meluas ke seluruh
Eropa dari Yunani sampai Portugal, dari Sisilia sampai Skotlandia,

3. Perbendaharaan Raja Prancis dan Inggris

4. Bangsawan feodal lapisan atas,

5. kota-kota perdagangan yang penting , Venesia, Millan, Naples, Bologna, dan Florence di Italia,
Paris, London, Barcelona, Sevillle, Ghent, Numburg, dan Kohln (Kuntowijoyo, 2005).

Pada awal abad ke-17 Kapitalisme negara di Eropa dikontrol dengan sistem merkantilisme
bersamaan dengan makin berkembangnya negara nasional dan kekuasaan raja yang absolut.
Merkantilisme sendiri adalah refleksi ekonomis dari perkembangan politik itu sendiri dan kontrol
negara atas pasar. Perkembangan ekonomi kapitalis mempunyai banyak akibat, Menurut
Schumpeter akibat tersebut ialah: Menghancurkan dunia feodal yaitu manor, desa, gilda-gilda
pertukaran.

Akibat langsung dari Revolusi Industri ini adalah terbentuknya lapisan masyarakat baru,
yaitu masyarakat pemilik modal. Dengan kekuatan modal, mereka dapat menjalankan dan
membangun sektor-sektor induatri di Inggris. Dan para pemilik modal inilah muncul istilah kapital
(capital), yang artinya “modal”. Kelompok tersebut berkeuntungan besar dari adanya Revolusi
Industri. Yang menimbulkan kapitalisme modern, yang memperlihatkan peranan kaum kapitalis
sebagai produsen, pedagang dan sekaligus pembagi barang-barang .

Kapitalisme adalah suatu paham ekonomi yang berpandangan bahwa pendapatan (laba)
dapat ditingkatkan dengan cara ditunjungkan oleh sejumlah modal yang banyak, pengusaha sektor
produksi, sumber bahan baku, distribusi (pemesaran), dan teknologi terbaru. Dalam pandangan
tersebut kaum kapitalis sangat menginginkan adanya kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap
individu dalam usahanya, persaingan yang bebas tanpa adanya campur tangan dari pihak
pemerintah, sehingga kemakmuran bangsa dan negara hanya dapat diatur melalui mekanisme
pasar

Sampai sekitar 40 tahun yang lalu, banyak ahli ekonom selain Marx percaya bahwa proses kapitalis
cenderung untuk mengubah bagian relatif dalam total nasional sehingga jelas kesimpulan dari rata-
rata menjadi tidak valid oleh kaum kaya yang menjadi makin kaya dan kaum miskin yang semakin
miskin, setidaknya secara relatif. Tetapi tidak ada kecenderungan tersebut. Apa pun yang dapat
dianggap statistik dirancang untuk tujuan, hal ini pasti bahwa struktur piramida pendapatan,
dinyatakan dalam bentuk uang, tidak sangat berubah selama periode yang dicakup oleh material
kita-bagi Inggris (Schumpeter, 2003: 105).

Di bidang ekonomi harga barang menjadi murah. Hal itu disebabkan penggunaan mesin-
mesin dapat melahirkan produksi secara massal dan biasanya rendah. Jika dibandingkan dengan
barang hasil kerajinan tangan, harga lebih mahal. Akibat lain di bidang ekonomi adalah
perdagangan dunia semakin maju. Ini disebabkan karena keperluan akan bahan industri dan
pasaran untuk industri makin luas. Komunikasi lalu lintas yang semakin ramai mendorong para
pengusaha mencari daerah pemesaran.
Untuk mencari keuntungan yang besar-besarnya kaum kapitalis bekerja sama dengan
pemerintah agar dapat menjalankan kegiatan usahanya. Bangsa Eropa yang mempunyai daerah
jajahan, menjadikannnya sebagai daerah bahan industri, sebagai sasaran hasil industri, dan sebagai
daerah penanaman modal. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Revolusi Industri telah
melahirkan bentuk imperialisme baru. Masyarakat kapitalis ternyata tidak hanya berkembang di
Inggris saja melainkan berkambang pula di negara-negara yang ada di kawasan Benua Eropa
seperti, Prancis, Belgia, Belanda, Jerman dan Italia. Masyarakat kapitalis inilah yang
menggerakkan perekonomian nasional. Akibatnya dengan kekuatan modalnya, golongan kapitalis
juga dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut akan lebih
menguntungkan bagi kelancaran usaha mereka. Pada abad ke-18 aktifitas ekonomi sudah menjadi
sempurna hal ini nampak dalam sisitim kapitalisme aliran klasik.

Akhirnya, dalam masyarakat industri modern pada abad ke-19 dan 20 pemilikan alat-alat
produksi merupakan kunci utama. Kaum kapitalis tidak saja menentukan nasib ekonomi
masyarakat, tetapi juga menguasainya secara politis (tidak peduli kenyataan-kenyataan sebaliknya
yang formal dan sah). Mereka yang menetapkan ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dalam
masyarakat itu. Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat dalam
pemerintahan untuk melakukan imperalisme demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan
demikian, lahirlah imperialisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran
hasil industri, mencari bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan
tenaga buruh yang murah. Dalam hal ini Inggrislah yang menjadi pelopornya (Djaja, 2012:105).

b) Timbulnya Imperialisme Modern

Imperialisme Modern (Modern Imperialism) adalah kemajuan ekonomi yang timbul sesudah
revolusi industri. Industri besar-besaran akibat revolusi industri membutuhkan bahan mentah
yang banyak dan pasar yang luas. Imperialisme juga bertujuan mengambil bahan mentah dan
bahan baku dari negara jajahan mereka untuk perindustrian mereka dan sebagai tempat penanaman
modal bagi kapital surplus di negara jajahan. kebijakan ekonomi negara tersebut sangat
dipengaruhi dan bergantung pada imperialis. Dengan kata lain, imperialis menguasai aspek
ekonomi negara imperiumnya walaupun secara politik negara tersebut adalah negara yang
merdeka dan berdaulat.
Imperialisme terjadi dari timbulnya kapitalisme yang merupakan aliran di bidang ekonomi
yang berpendapat bahwa untuk meningkatkan pendapatan perlu ditunjang dengan jumlah
modal/kapital yang banyak yang ditanamkan dalam berbagai usaha. Ada beberapa sebab dan factor
yang menyebabkan terjadinya Imperalisme modern pada setelah terjadinya Revolusi Industri di
negara-negara eropa.

Sebab-sebab terjadinya Imperialisme modern yaitu yang pertama yaitu (1) Keinginan untuk
menguasai kekayaan di suatu wilayah terutama bahan mentah dan bahan baku. Karena bahan baku
dan bahan mentah sangat berguna untuk perindustrian khusunya di Eropa (2) ingin mengusai
perdagangan. Dalam segi perdagangan, negara-negara di eropa sangat berlomba-lomba untuk
mengembangkan/memajukan perindustrian mereka dengan cara mencari bahan mentah dan bahan
baku untuk perindustrian mereka dan ekspansi besar-besaran untuk mendapatkan uang sebanyak-
banyaknya. Contoh : Belanda, inggris, bperancis, portugis, jerman, italia. (3) Keinginan untuk
memajukan sektor industri. Dalam hal ini, negara-negara eropa melakukan penjajahan terhadap
negara yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah untuk diambil bahan mentah
dan baku untuk dijadikan bahan bakar suatu mesin/teknologi lainnya, dan lain lain. Sehingga
mereka berlomba-lomba untuk menguasai wilayah yang sumber daya alamnya mempunyai
kekayaan yang melimpah.

c) Barang melimpah & Harga Melimpah

Revolusi industri telah menimbulkan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran dengan
proses mekanisasi. dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah.
Produk barang menjadi berlipat ganda sehigga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih
luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, penggunaan mesin yang semakin canggih biaya
produksi menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah serta produksi
lokal dapat berproduksi sampai taraf internasional. Akan tetapi mengakibatkan pedagang ataupun
perusahaan-perusahaan kecil menjadi gulung tikar, atau bisa dikatakan dengan kalah produksi.
d) Pengambilan tanah untuk lahan industri

Dengan munculnya kapitalisme dan modal yang dimilikinya, masyarakat eropa menguasai
perekonomian. Bahkan dengan modalnya itu, mereka dapat meluaskan lapangan usaha
industrinya. Usaha industri perlu lahan, mereka para pemilik modal membeli tanah-tanah pertanian
milik bangsawan. Pada akhirnya pembelian lahan pertanian itu menimbulkan beberapa dampak,
yaitu sebagai berikut.

Pertama, para petani yang semula bekerja di lahan milik pertanian milik bangsawan
menjadi kehilangan pekerjaan. Mereka berusaha mencari tempat kerja di lain tempat. Ada yang
sebagian di antara mereka pindah ke kota bekerja sebagai buruh. Berbeda ketika mereka menjadi
petani di tanah-tanah milik bagsawan, upah mereka cukup besar, sebab sistem upah diatur secara
bagi hasil panen.

Kedua, lahan pertanian yang diubah menjadi lahan industri, lama-kelamaan menjadi pusat
industri dan akhirnya muncullah kota-kota industri. Di Inggris pada saat itu berkembanga kota-
kota industri, seperti Manchester, Liverpool, Sheffield dan Birmingham. Di kota-kota industri
tersebut, selain tumbuh pabrik-pabrik industri juga tumbuh kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya
seperti menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Ketiga, berkembanganya kota industri melahirkan kelas buruh. Pembangunan tenaga


mesin di pabrik-pabrik mengakibatkan penggunaan tenaga buruh terbatas. Namun demikan,
jumlah mereka tetap banyak. Karena itu, upah buruh menjadi rendah. Akibatnya banyak
penggangguran dan kemiskinan.

Anda mungkin juga menyukai