Anda di halaman 1dari 4

TERAPI KOMPLEMENTER PADA KLIEN ANEMIA DIFISIENSI ZAT BESI

Trend issue dalam pengobatan merupakan salah satu gambaran ataupun informasi
pengobatan yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang populer dikalangan masyarakat
tentang fakta, nilai atau kebijakan yang dapat diperdebatkan.
Obat Herbal adalah obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, karena tidak mempunyai
efek samping seperti pada obat-obatan kimia. Sejarah perjalanan Obat Herbal, yaitu jamu Cina,
ayurveda jamu dan jamu barat, yang mencapai dari Yunani, Roma, dan Eropa kemudian secara
bertahap harus bergabung di Amerika Utara dan Selatan. obat Herbal memiliki kemampuan
menyembuhkan berbagai penyakit, dari penyakit yang ringan seperti flu, sampai berbagai
penyakit berat lainnya seperti penyakit anemia defisiensi zat besi, darah tinggi, asma, nyeri, dan
gangguan kardiovaskular, kanker, dan lain sebagainya.
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional . Terapi komplementer adalah bidang ilmu kesehatan yang
bertujuan untuk menangani berbagai penyakit dengan teknik tradisional, yang juga dikenal
sebagai pengobatan alternatif. Terapi komplementer tidak dilakukan dengan tindakan bedah
dan obat komersial yang diproduksi secara masal, namun biasanya menggunakan berbagai
jenis terapi dan obat herbal.

Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem – sistem tubuh,
terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya
sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk
menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan respon
dengan asupan nutrisi yang baik lengkap serta perawatan yang tepat.

A. Terapi Komplementer Anemia Defisiensi Zat Besi


Ada pun terapi komplementer yang bisa digunakan untuk mengobati anemia defisiensi
zat besi :
1. Ramuan bayam merah dan telur ayam kampong :
Dalam bayam merah terdapat vitamin A, B1, B2, C, dan niasin, juga mineral
seperti zat besi, kalsium, mangan, dan fosfor.Mengandung banyak serat dan di dalam
daunnya terdapat karotein, klorofil, dan saponin.Kekurangan zat besi di dalam tubuh
dapat menyebabkan kita mengalami anemia atau kekurangan darah merah.Bayam
merah sendiri mengandung zat besi yang cukup tinggi, sehingga bisa menjadi
alternatif sayuran yang bisa digunakan sebagai obat anemia defisiensi zat besi.
Telur Ayam Kampung memiliki kandungan yaitu kalori, Protein, lemak,
Karbohidrat, Kalsium, Fosfor, Zat Besi, Vitamin A, Vitamin B1. Kandungan zat besi
pada telur memang tidak sebanding dengan kandungan zat besi pada daging merah,
namun telur cukup ampuh untuk meredakan radang.Hal ini dikarenakan telur
memiliki kandungan manfaat vitamin A yang bekerja sangat baik meredakan
radang.Telur dapat menjadi pilihan yang sangat dianjurkan bagi mereka yang
menderita anemia defisiensi besi dengan peradangan.
2. Ramuan hati ayam dan telur angsa:
Mengkonsumsi hati dapat menghindari anemia dan membantu secara cepat jika
kekurangan atau kehilangan darah.Hati ayam juga membantu sistem kekebalan tubuh,
karena kandungan protein dan mineralnya tinggi. Karena kaya akan zat besi, folate
dan vitamin B12, hati ayam sangat mudah diserap dan membuat butir darah merah.
Maka hati sangat baik untuk mencegah anemia serta memulihkan kekurangan darah
setelah operasi. Selain itu hati ayam kaya akan zinc (seng) yang sangat dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan mempertahankan kekebalan tubuh, maka baik untuk mereka
yang tidak nafsu makan.
Telur angsa rebus memiliki 20 g protein, zat besi, kalium dan vitamin A. Telur
angsa memiliki kandungan manfaat zat besi dan kalium yang cukup tinggi, yang tentu
saja sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh untuk penderita anemia defisiensi zat
besi.
3. Ramuan jahe merah :
Jahe merah mengandung 1-4 % minyak atsiri dan oleoresin. Minyak atsiri dalam
rimpang jahe merah juga memiliki komponen senyawa lainnya yang terdiri dari
zingerberin, kamfena, lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral dan shogaol serta
kandungan lainnya seperti minyak dammar, pati, asam organik, asam folat, asam
aksolat dan gingerin. Jahe merah kering karena jahe kering di nilai mampu
menghasilkan zat besi sehingga mampu memproduksi sel darah merah.
4. Daun kacang panjang
Bahan yang bisa dipakai untuk mengatasi anemia defisiensi zat besi adalah daun
kacang panjang (Vigna sinensis).Dalam setiap 100 gram daun kacang panjang
mengandung 43 kkal, karbohidrat 5.8 gram,protein 4.1 gram, lemak 0.4 gram, fosfor
sebanyak 145 miligram, kalsium 134 miligram dan zat besi sebanyak 6 miligram.
Selain itu daun kacang panjang juga kaya dengan berbagai macam vitamin yang
paling dominan seperti vitamin A 5240 UI, vitamin C sebanyak 29 miligram, vitamin
B1 0.28 miligram. Penyakit anemia defisiensi zat besi disebabkan oleh tubuh yang
kekurangan zat besi sehingga menyebabkan tubuh menjadi lemah, mudah mengantuk
dan tidak bersemangat. Untuk mengatasinya bisa menjadikan daun kacang panjang
sebagai jus karena khasiatnya akan lebih cepat terasa jika dikonsumsi secara segar
dan rutin.
5. Kacang hijau
Obat tradisional anemia yang mudah didapat tentu saja kacang hijau (Phaseolus
radiatus L.).Kacang hijau mengandung vitamin B1, B12, zat besi dan
niacin.Kandungan zat besi pada kacang hijau paling tinggi diantara kacang-kacangan
yang lainnya.Selain zat besi beberapa unsur pembentukan sel darah merah yaitu
vitamin B, zat besi, dan asam folat.Semua kandungan tersebut terdapat dalam kacang
hijau dan berguna untuk membantu pembentukan sel darah merah.Mengonsumi
kacang hijau bagi penderita anemia defisiensi zat besi dianggap penting karena
fungsinya tersebut.
6. Daun Singkong
Salah satu manfaat daun singkong adalah kandungan zat besinya yang cukup
tinggi.Jadi, mengkonsumsi daun singkong sangat bagus untuk menambah
darah.mengandung beberapa nutrisi penting, seperti protein, Serat, lemak, kalori,
karbohidrat, vitamin A , C , B17, dan mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi.
7. Jus lemon dan cuka apel
Tentunya kita semua sudah mengetahui apa saja manfaat dari buah lemon. Buah
ini sangat kaya akan vitamin C yang sanggup membantu penyerapan zat besi oleh
tubuh menjadi lebih baik. Buah yang umumnya berwarna kuning segar ini juga
mengandung senyawa fitokimia seperti polifenol, terpenes, naringin, naringenin,
hesperidin, diosmin, eriositrin, d-limonene, vitamin dan mineral penting lain seperti
vitamin B6, potasium, zat besi, magnesium, kalsium, dan serat pangan.
Buah apel juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Selain itu, apel juga
mengandung zat besi yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Karenanya, apel sangat baik dikonsumsi oleh penderita anemia defisiensi zat
besi.Cuka apel kaya serat & mengandung potasium (berfungsi menjaga keseimbangan
tingkat potassium, sodium dalam tubuh). Cuka apel mengandung banyak nutrisi
menyehatkan, seperti beta karoten (sejenis antioksidan penangkal kanker), boron
(bekerja seperti estrogen untuk mencegah hilangnya mineral dari tulang, membantu
pendayagunaan vitamin D), kalsium (menjaga tulang & gigi tetap kuat dan sehat,
membantu mengatur kerja jantung), berbagai enzim (membantu pencernaan
makanan), zat besi (memainkan peran di dalam sistem kekebalan tubuh dan penting
untuk kemampuan mengingat), magabesa (penting untuk menjaga tingkat kolesterol),
karbohidrat dan asam amino (mencegah pikun). Cuka apel membantu menjaga
keseimbangan asam/alkali dalam tubuh.Asam hidroklorit pada cuka apel dapat
membantu pencernaan.
Namun tak banyak yang tahu, perpaduan jus lemon dan cuka apel bisa dijadikan
obat untuk mengatasi anemia defisiensi zat besi.

Anda mungkin juga menyukai