Anda di halaman 1dari 7

BAB IX

PENGUKURAN DAN PEMECAHAN PERMASALAHAN POWER


QUALITY

1.1. Pendahuluan

Pengetahuan yang luas mengenai isu – isu yang berkaitan dengan


power quality merupakan hal yang penting dalam ranah pengoperasian
sistem tenaga, namun tujuan awal dari mempelajari power quality adalah
agar dapat menyelesaikan permasalahan – permasalahan power quality
tersebut. Menyelesaikan persoalan power quality bergantung pada perolehan
data yang sesuai pada lokasi yang optimal dan dalam rentang waktu yang
tepat. Guna memperoleh data yang berguna dan relevan, instrumen yang
paling sesuai untuk aplikasi tertentu harus dimanfaatkan. Kebanyakan
persoalan dalam power quality yang tidak terdeteksi disebabkan oleh
penggunaan instrumen yang tidak cocok dengan kegunaannya.

Kepekaan mengenai lokasi pengambilan data dan seberapa lama


durasi data tersebut ditinjau juga merupakan hal yang penting. Setelah data
diperoleh, data – data tersebut diurutkan berdasarkan informasi mana yang
dibutuhkan untuk persoalan yang sedang dihadapi, dan mana yang tidak.
Proses ini membutuhkan pengetahuan mengenai sistem tenaga dan
pengetahuan tentang peralatan yang terpengaruh. Mulanya, semua data yang
dianggap tidak berhubungan langsung dengan persoalan disingkirkan
terlebih dahulu untuk digunakan nanti, sedangkan data yang dianggap
relevan harus diprioritaskan dan dianalisa untuk mendapatkan solusi dari
persoalan yang dihadapi. Persoalan dalam power quality membutuhkan
tidak hanya solusi tunggal namun kombinasi dari beberapa solusi guna
mendapatkan hasil akhir yang diinginkan. Dalam makalah ini akan dibahas
beberapa instrumen power quality yang umum digunakan dan
penggunaannya di dalam ranah power quality.

1.2. Perangkat Pengukuran Power Quality


1.2.1. Harmonic Analyzers

Harmonic analyzers atau harmonic meters adalah instrument yang


relatif sederhana untuk mengukur dan merekam data distorsi harmonik.
Biasanya, harmonic analyzer memiliki pengukuran / meteran dengan layar
yang dapat menampilkan gelombang, lead tegangan, dan probe arus.
Sebagian analyzer merupakan perangkat genggam (handheld) dan sebagian
lainnya ditujukan untuk penggunaan di atas meja. Beberapan instrumen
menghasilkan snapshot dari bentuk gelombang dan distorsi harmonik tepat
saat dilakukan pengukuran, beberapa lainnya mampu merekam snapshot
juga secara kontinu merekam distorsi harmonik selama waktu yang
diinginkan. Bergantung dengan persoalan power quality yang dihadapi,
snapshot dari distorsi harmonik mungkin sudah cukup. Namun untuk
masalah yang lebih kompleks, mungkin dibutuhkan pengetahuan tentang
bagaimana karakteristik dari distorsi harmonik yang berubah seiring dengan
waktu dan pembebanan plant.

1.2.2. Transient-Disturbance Analyzers

Transient-disturbance analyzer adalah perangkat akuisisi data yang


canggih untuk menangkap, menyimpan, dan menampilkan gangguan sistem
tenaga sub-siklus dalam durasi yang pendek. Rasio sampling dari instrument
ini tinggi, tidak heran jika transient-disturbance recorder mempunya rasio
sampling dengan rentang dari 2 hingga 4 juta sampel per detik. Memiliki
rasio sampling yang tinggi memberikan akurasi yang lebih baik guna
mendeskripsikan kejadian transien dalam hal konten amplitudo dan
frekuensinya. Kedua atribut ini sangat penting untuk melakukan analisis
transien. Amplitudo dari gelombang memberikan informasi mengenai
potensi kerusakan pada peralatan, sedangkan frekuensi memberikan
informasi mengenai bagaimana sebuah kejadian dapat menggandeng sirkuit
lain dan bagaimana cara mengatasinya.

1.2.3. Osiloskop
Osiloskop sangat berguna untuk pengukuran bentuk gelombang
berfrekuensi tinggi secara berulang, atau bentuk gelombang yang
mengandung noise berfrekuensi tingging yang ter-superimpose pada
rangkaian listrik dan rangkaian kontrol. Osiloskop memiliki rasio sampling
yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan transient-disturbance analyzer.
Osiloskop dengan rasio sampling berkisar ratusan juta sampel per detik
merupakan hal yang lumrah. Hal ini memungkinkan bagi instrumen ini
untuk mencatat noise berulang dan gelombang berfrekuensi tinggi.
Osiloskop dengan penyimpanan digital mampu menangkap dan menyimpan
data bentuk gelombang untuk digukanan nanti.

Pemilihan probe tegangan merupakan hal yang sangat penting dalam


penggunaan osiloskop secara benar. Probe tegangan untuk osiloskop secara
luas diklasifikasikan menjadi dua; probe pasif dan probe aktif. Probe pasif
menggunakan komponen pasif (resistor dan kapasitor) untuk melakukan
filtering dan faktor pen-skalaan yang dibutuhkan dan biasanya digunakan
untuk rangkaian dengan tegangan hingga 300 VAC. Probe pasif
bertegangan tinggi bisa digunakan untuk rangkaian hingga 1000 VAC.
Kebanyakan probe pasif digunakan untuk mengukur tegangan terhadap
ground. Probe aktif menggunakan komponen aktif seperti field effect
transistor (FET) untuk meberikan impedansi input yang tinggi terhadap
pengukuran. Impedansi input yang tinggi sangat penting untuk mengukur
sinyal tingkat rendah karena dapat meminimalisasi kemungkinan atenuasi
sinyal yang disebabkan oleh pembebanan dari probe itu sendiri.

1.2.4. Data Loggers and Chart Recorders

Data loggers and chart recorders biasanya digunakan untuk mencatat


tegangan, arus, demand, dan data temperatur pada sistem tenaga listrik. Data
loggers and chart recorders merupakan perangkat yang memiliki respon
lambat dan digunakan untuk mengukur data steady-state dalam periode
waktu yang lama. Perangkat ini mencatat satu sampel dari sebuah event
pada durasi yang ditentukan, seperti 1 detik, 2 detik, 5 detik, dll. Data
tersebut biasanya disimpan di dalam loggers hingga kemudian diakses untuk
keperluan analisis. Data di dalam data loggers and chart recorders cukup
untuk membaca variasi dari tegangan dan arus di lokasi tertentu dalam
jangka waktu yang panjang dan jika tidak diperlukan pembacaan perubahan
nilai secara seketika. Keunggulan dari data loggers ialah perangkat ini relatif
lebih murah dibandingkan dengan instrumen pencatatan power quality
lainnya, namun, dalam penilaian atau assessment dari power quality yang
melibatkan kondisi transien, perangkat ini tidak cocok. Kelebihan lainnya
adalah perangkat ini mudah diatur dan digunakan.

Data dari perangkat ini dapat ditampilkan dengan format teks atau
grafik. Perangkat ini didesain untuk beroperasi menggunakan keluaran
tegangan, arus, atau temperatur tingkat rendah dari transduser yang sesuai,
sehingga tidak ditujukan untuk pemasangan langsung pada saluran.
Perhatian yang lebih harus diberikan pada pemasangan dan routing kabel
dari transduser untuk memastikan bahwa keluaran dari transduser tidak
terkompromisasi oleh noise penyimpangan (stray noise) yang terdeteksi.

1.2.5. True RMS Meters

Istilah true RMS umumnya digunakan dalam pengaplikasian power


quality. Apa itu true RMS meter? Nilai RMS dari arus atau tegangan dapat
sangat berbeda dengan komponen fundamental dari arus dan tegangan
tersebut. Dengan menggunakan alat ukut yang mengukur rata-rata atau nilai
puncak dapat menghasilkan hasil yang salah jika yang kita butuhkan adalah
nilai RMS dari sebuah bentuk gelombang. Untuk bentuk gelombang yang
kaya akan harmonik, nilai rata-rata dan nilai puncak dapat sangat berbeda
dengan pada bentuk gelombang yang berbentuk sinusoidal murni, atau yang
mendekati. Melakukan pengukuran pada nilai rata-rata dan nilai puncak,
kemudian melakukan pen-skalaan dari nilai-nilai tersebut untuk
mendapatkan nilai RMS akan menghasilkan error.

Meter panel analog memberikan pembacaan yang salah ketika


membaca arus non sinusoidal. Meter analog cenderung mengindikasikan
nilai yang lebih rendah dari nilai aslinya yang disebabkan oleh komponen
berfrekuensi tinggi. Kehadiran PT dan CT pada rangkaian pengukur juga
menimbulkan kesalahan tambahan pada pengukuran. True RMS meter
mengatasi masalah ini dengan menurunkan efek pemanasan dari gelombang
untuk menghasilkan indikasi nilai RMS yang akurat. Untuk mencapai hal
ini, dibutuhkan kemampuan sampling sinyal berfrekuensi tinggi dengan
rasio sampling harus memenuhi kriteria Nyquist.

1.3. Pengukuran Power Quality

Langkah awal dalam menyelesaikan persoalan power quality adalah


dengan menentukan lokasi pengujian. Pemasangan instrumen pada lokasi
yang tidak optimal terhadap peralatan yang terpengaruh dapat menghasilkan
informasi yang menyesatkan atau tidak memadai. Transien listrik sangat
rentan terhadap error bergantung pada tipe instrument/alat yang digunakan
di lokasi tersebut.

Pendekatan terbaik dalam menginvestigasi permasalahan power


quality adalah dengan terlebih dahulu memeriksa power quality pada
peralatan terpengaruh di titik sedekat mungkin dengan peralatan tersebut.
Jika anomali power quality teramati, maka bergerak ke atas dengan skema
proses eliminasi. Lalu, dari setiap lokasi, tentukan apakah masalah nya
terjadi pada anomali di sisi beban, atau di sisi saluran.

1.3.1. Jumlah Lokasi Pengujian

Jika memungkinkan, pengujian power quality sebaiknya dilakukan di


beberapa lokasi di saat yang bersamaan. Data yang didapatkan dengan cara
ini akan berguna untuk menentukan karakteristik dari masalah power quality
dan sumbernya secepat mungkin. Jika peninjauan secara serempak tidak
mungkin dilakukan dikarenakan biaya dan faktor lainnya, setiap lokasi
harus ditinjau masing-masing, dengan tetap menjaga keadaan operasi sama
di setiap lokasi pengujian guna memberikan pembandingan informasi secara
langsung. Jumlah lokasi pengujian bergantung pada karakteristik dari
permasalahan dan peralatan yang terpengaruh. Segabai contoh, pada gambar
x.x., jika terjadi masalah power quality terdeteksi di lokasi C, dan tidak pada
lokasi B, maka tidak perlu dilakukan peninjauan pada lokasi A. Namun, jika
masalah terdeteksi pada lokasi C dan B, maka lokasi A perlu ditinjau juga,
begitu pula dengan lokasi D, jika diperlukan. Pengalaman dari seorang
teknisi yang menangani power quality menjadi sangat penting dalam upaya
mencari solusi dengan berbagai skenario yang berbeda.

Gambar x.x.

1.3.2. Lama/Durasi Pengujian

Menentukan lama waktu yang harus dilakukan untuk setiap titik


pengujian agar didapat kumpulan data yang memadai merupakan sesuatu
yang bahkan seorang teknisi berpengalaman akan mengalami kesulitan.
Idealnya, kita ingin melakukan pengujian hingga penyebab yang sebenarnya
dari permasalahan muncul, hal ini tidak selalu dapat dilakukan, dan
pendekatannya dapat sangat menghabiskan biaya. Dalam pengujian power
quality, kita tidak hanya mencari bentuk/mode masalah (failure mode)
untuk muncul kembali (idelanya), namun juga untuk setiap kejadian yang
mungkin menunjukan kecenderungan untuk terjadinya kegagalan/masalah
(failure mode).

Umumnya, perlu dilakukan pengujian di setiap lokasi selama satu


minggu kecuali hasil yang didapatkan telah secara pasti mengindikasikan
isu power quality pada lokasi yang dapat menimbulkan permasalahan. Pada
kasus ini, interval pengujian dapat diperpendek. Durasi pengujian yang
sebenarnya bergantung pada pengalaman dari tiap teknisi power quality dan
tingkat kenyamana mereka dalam menarik kesimpulan dari data yang sudah
didapatkan.

1.3.3. Pengaturan/pemasangan instrumen/peralatan

Pemasangan instrumen untuk mengambil data power quality mungkin


adalah aspek yang paling penting di dalam pengujian dan seringkali dapat
menentukan hasil akhir. Waktu pemasangan instrumen adalah waktu dimana
kehati-hatian sangat harus diterapkan. Langkah pertama adalah dengan
memastikan bahwa aturan – aturan kelesamatan sudah ditinjau. Dalam
kebanyakan kasus,

1.3.4.
1.4. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai