Anda di halaman 1dari 41

Penambahan Ruang Kelas Baru

SYARAT-SYARAT UMUM

PASAL 1
PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN

1. Nama Pekerjaan : Perencanaan Penambahan Ruang Kls SMA


SWANTA Pelangi Nusantara (PN) Sei. Kakap ( 3
lokal )

2. Lokasi Pekerjaan : Kec. Sungai Kakap Kabupaten Pontianak

3. Tahun Anggaran : 2007

4. Sumber Dana : APBD / DAU

PASAL 2
PIHAK-PIHAK YANG BERSANGKUTAN

1. Pemberi Tugas : Diknas Pendidikan Kabupaten Pontianak

2. Perencana : Suatu perusahaan atau badan hukum yang ditunjuk


oleh Pemberi Tugas untuk merencanakan pekerjaan,
dalam hal ini Konsultan yang ditunjuk adalah PT.
Konsultan Arterias Pratama

3. Penawar : Penyedia barang/jasa yang telah memenuhi syarat


sebagai peserta pelelangan.

4. Direksi : Suatu Badan Hukum atau perseorangan yang diberi


tugas untuk melakukan pengawasan dilapangan
selama pelaksanaan Kegiatan berlangsung hingga
selesai sama sekali. Adapun Direksi akan ditentukan
kemudian dengan Surat Keputusan Pengguna
Anggaran.

5. Panita : Panitia pengadaan Barang / Jasa Dinas Pendidikan


Kabupaten Pontianak Tahun Anggaran 2007, yang
dibentuk berdasarkan Surat Kepala Dinas
Pendidikan Kab. Pontianak
6. Penyedia
Barang/jasa : Badan Usaha yang kegiatan usahanya menyediakan
barang/layanan jasa konstruksi.
PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 1
MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
PASAL 3
DOKUMEN PENGADAAN BARANG/JASA

1. Dokumen Pengadaan Barang/Jasa adalah dokumen yang ditetapkan oleh


panitia pengadaan barang/jasa sebagai pedoman dalam proses
pembuatan dan penyampaian penawaran oleh calon penyedia
barang/jasa serta evaluasi penawaran panitia pengadaan barang/jasa.

2. Dokumen Pengadaan Barang/Jasa ini terdiri dari :


a. Persyaratan Umum
b. Persyaratan Administrasi
c. Rencana kerja dan syarat-syarat teknis (RKS)
d. Gambar-gambar kerja pelaksanaan
e. Persyaratan tambahan yang mungkin akan diberikan pada waktu
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

3. Semua persyaratan dan ketentuan yang tercantum dalam Dokumen


Pengadaan Barang/Jasa ini, merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan bersifat mengikat kedua belah pihak (Pengguna Anggaran
dan Penyedia barang/jasa).

PASAL 4
PERSYARATAN PESERTA PELELANGAN

Penyedia barang/jasa yang dapat mengikuti pelelangan pengadaan barang/jasa


ini, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Memiliki surat izin usaha jasa konstruksi (SIUJK) yang dikeluarkan oleh
instansi pemerintah yang berwenang dan masih berlaku.
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan kualifikasi bidang/subbidang
perumahan dan permukiman, dan bidang/sub bidang gedung dan pabrik.
3. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pelaksanaan.
4. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan, dan atau tidak sedang menjalani pengadilan.
5. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki
laporan bulanan PPh Pasal 25 atau Pasal 21/Pasal 23 atau PPN sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir.
6. Selama 5 (lima) tahun terakhir mempunyai pengalaman usaha pemborongan
baik dilingkungan pemerintah maupun swasta, kecuali calon penyedia
barang/jasa baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.
7. Memiliki kinerja yang baik dan tidak termasuk dalam daftar sanksi atau daftar
hitam disuatu instansi.
8. Memiliki kemampuan pada bidang/subbidang pekerjaan yang sesuai untuk
usaha kecil termasuk koperasi kecil.
9. Memiliki kemampuan penyediaan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
10. Termasuk dalam penyedia barang/jasa yang sesuai dengan nilai paket
pekerjaan.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 2


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
11. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimilikinya.
12. Telah menerima surat undangan untuk mengikuti pelelangan pekerjaan ini
atau mengajukan penawaran pekerjaan ini, dari panitia / pejabat pengadaan.
13. Telah memasukkan dokumen penawaran dan dokumen prakualifikasi / Pasca
Kualifikasi , pada waktu dan tempat yang ditentukan.

PASAL 5
PENGAMBILAN DOKUMEN PENGADAAN BARANG/JASA
DAN DOKUMEN PRAKUALIFIKASI

Penawar / peserta pelelangan dapat mengambil Dokumen Pengadaan


Barang/Jasa ini, dan dokumen prakualifikasi / Pascakualifikasi pada :

Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat : Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Pontianak

PASAL 6
PEMBERIAN PENJELASAN

1. Pemberian Penjelasan Pekerjaan pada :


Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat : Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Pontianak

2. Pertanyaan dari penawar, baik lisan maupun tertulis dapat diajukan pada
rapat penjelasan.

3. Hasil-hasil rapat penjelasan dan peninjauan lapangan akan dimuat dalam


berita acara penjelasan pekerjaan yang sifatnya mengikat.

4. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dapat di ambil pada :


Hari / tanggal : …………………………………
Jam : …………………………………
Kantor : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Pontianak

5. Peserta yang tidak hadir dalam rapat penjelasan pekerjaan tidak


diperkenankan mengikuti pelelangan, terkecuali bagi yang menerima
Risalah Penjelasan pekerjaan dari Panitia.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 3


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
6. Setelah rapat penjelasan maka akan diadakan peninjauan lapangan
kelokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan.

7. Setelah rapat penjelasan ditutup, tidak akan diadakan tanya jawab dan
penjelasan lagi.

8. Jika terdapat perbedaan antara gambar dan RKS, yang berlaku adalah
RKS dan ketentuan dalam berita acara penjelasan pekerjaan, atau
keputusan direksi dan jika terdapat perbedaan gambar dalam skala kecil
dan skala besar, maka yang berlaku adalah gambar dalam skala besar.

PASAL 7
TATA CARA PENAWARAN

1. Para penawar dalam melakukan/mengerjakan penawarannya harus


berdasarkan:
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 42 tahun 2002 Tentang
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
b. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun Anggaran
2003 Tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
c. Peraturan Presiden nomor 32 Tahun 2005 Tentang perubahan
Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang
Pengadaan Barang dan Jasa.
d. Dokumen Pengadaan Barang/Jasa (Rencana Kerja dan Syarat –
Syarat) ini.
e. Peraturan–peraturan Yang berkaitan dengan Pelaksanaan Pekerjaan
Pengadaan barang/jasa yang masih berlaku.
f. Gambar-gambar kerja
g. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

2. Berkas-berkas penawaran
a. Surat Penawaran (contoh terlampir),dibuat diatas kertas Kop
Perusahaan,yang diberi materai senilai Rp 6.000,00 (enam ribu
rupiah), diberi nomor,tanggal, stempel Perusahaan ditanda tangani
oleh Pemimpin /Direktur Utama yang tercantum dalam Akte pendirian
Perusahaan (Akte Notaris).
b. Perincian harga penawaran dan rekapitulasinya, diberi tanggal
stempel perusahaan dan ditanda tangani oleh Pemimpin /Direktur
Utama yang tercantum dalam Akte Pendirian Perusahaan (Akte
Notaris).
c. Surat Kuasa, dibuat diatas kertas Kop Surat Perusahaan, diberi
materai senilai Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah), diberi nomor, tanggal,
stempel Perusahaan dan ditanda tangani oleh Pemberi dan Penerima
Kuasa. Pemberi Kuasa harus orang yang namanya tercantum dalam
Akte Pendirian Perusahaan (Akte Notaris), Hal ini apabila
penandatanganan surat dikuasakan.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 4


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
d. Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan Beserta perubahannya jika ada,
sebanyak 1 (satu) rangkap.
e. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang Masih berlaku,
sebanyak 1 (satu) rangkap.
f. Fotocopy Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP) yang masih berlaku,
sebanyak 1 (satu) rangkap.
g. Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku,
sebanyak 1 (satu) rangkap.
h. Fotocoy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), sebanyak 1 (satu)
rangkap.
i. Fotocopy bukti pembayaran kewajiban Pajak tahun terakhir
(SPT/PPh) dan laporan bulanan PPh Pasal 25/Pasal 21/Pasal 23 PPN
sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan yang lalu, sebanyak 1(satu)
rangkap.
j. Surat Referensi Bank Umum atau lembaga keuangan lainnya yang
diakui oleh pemerintah, yang dibuat khusus unruk pekerjaan ini.
Penjelasan :
 Surat Penawaran dan Lampiran-lampirannya disusun dengan
rapi secara berurutan, dibuat menjadi 1 (satu) set.
 Lampiran-lampiran surat Penawaran dalam bentuk potocopy,
pada waktu pembukaan dokumen Penawaran, aslinya dibawa
dan ditunjukkan kepada panitia.

3. Dokumen penawaran mencakup surat penawaran yang dilengkapi dengan


persyaratan administrasi, teknis dan perhitungan harga yang ditanda
tangani oleh calon penyedia barang/jasa sebagaimana disyaratkan dalam
dokumen pelelangan ini.

4. Cara penyampaian dokumen penawaran adalah dengan sistem satu


sampul, jumlah sampul yang digunakan pada sistem 1 sampul adalah 3
sampul, yaitu:

a. Amplop A, yang berisikan Syarat Administrasi dan Teknis dan pada


amplop tertulis “DATA ADMINISTRASI”.

b. Amplop B, yang berisikan Data Perhitungan Harga Penawaran dan


pada Amplop tertulis “DATA HARGA PENAWARAN”.

c. Selanjutnya Amplop A dan Amplop B dimasukan kedalam Amplop


C (disebut Amplop penutup) dilak pada lima tempat. Pada bagian
luar sebelah depan Amplop C tertulis :

Kepada :
Yth. Panitia pengadaan barang/jasa Dinas Pendidikan Kab.
Pontianak

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 5


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
PASAL 8
PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Dokumen Penawaran harus dibawa sendiri oleh penawar atau yang


dikuasakan dan dimasukan kedalam kotak penawaran yang telah
disediakan pada ;

Hari / tanggal : …………………………………


Jam : …………………………………
Tempat : …………………………………
(sesuai dengan hasil aanwizing)

2. Setelah saat penyampaian Dokumen Penawaran, keterangan dan


sebagainya dari para peserta ditutup, maka perubahan atau susulan
pemberian bahan, demikian pula penjelasan secara lisan atau tertulis
atau surat penawaran yang telah disampaikan tidak dapat diterima,
kecuali untuk memenuhi kekurangan pada materai, tanggal dan tanda
tangan.

3. Pembukaan Penawaran akan dilakukan pada ;

Hari / tanggal : …………………………………


Jam : …………………………………
Tempat : …………………………………
(sesuai dengan hasil aanwizing)

4. Harga penawaran dalam surat penawaran dicantumkan dengan jelas


dengan angka dan huruf. Jumlah yang tertera dalam angka dan huruf
harus sama.

5. Surat Penawaran tidak sah apabila ;


a. Tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal
7 ayat 2 huruf (a) sampai (j).
b. Disampaikan dengan cara dikirimkan melalui anggota panitia atau
pejabat.
c. Disampaikan diluar jangka waktu yang dicantumkan.

6. Penawaran dinyatakan gugur, apabila salah satu dari persyaratan tidak


dipenuhi atau tidak memenuhi syarat,Yaitu :
Surat Penawaran
a. Tidak ditanda tangani oleh Pemimpin/direktur utama atau penerima
kuasa dari pemimpin/direktur utama yang namanya tercantum dalam
Akte Pendirian perusahaan atau perubahannya, atau kepala cabang
perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat atau pejabat menurut
perjanjian kerja sama adalah yang berhak mewakili asosiasi (pejabat
dari perusahaan utama).

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 6


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
b. Tidak tercantum masa berlakunya penawaran, atau mencantumkan
kurun waktu kurang dari yang ditentukan dalam dokumen Pengadaan
Barang/Jasa.

7. Panitia pengadaan barang/jasa segera membuat berita acara pembukaan


dokumen penawaran (BAPP) terhadap penawaran yang masuk.

8. Setelah dibaca dengan jelas, berita acara segera ditanda tangani oleh
panitia pengadan yang hadir dan peserta pelelangan yang mewakili
peserta lainnya.

PASAL 9
HARGA PENAWARAN

Harga penawaran adalah harga konstruksi ditambah dengan keuntungan


sebesar 10%, pajak-pajak resmi lainnya yang kesemuanya merupakan
jumlah yang tetap dan pasti (lumpsum Fixid Price) dan penawaran tersebut
bersifat mengikat.

PASAL 10
METODE EVALUASI PENAWARAN

Metode evaluasi penawaran yang dipergunakan untuk pelelangan ini adalah


sistem gugur. Sistem ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu melakukan
pemeriksaan kelengkapan dan penelitian kebenaran subtansi isi dokumen
penawaran serta mengambil kesimpulan apakah dokumen penawaran yang
diajukan memenuhi persyaratan atau tidak terhadap Dokumen Pengadaan
Barang/Jasa ini. Urutan proses penilaian dengan sistem ini adalah sebagai
berikut :

1. Evaluasi Administrasi dan Teknis


a. Penilaian syarat administrasi dan teknis dilaksanakan dengan
membuka Amplop A, dan penilaian didasarkan atas ketentuan yang
ditetapkan pada pasal 7 ayat 2.
b. Bagi penawar yang dinyatakan lulus pada penilaian administrasi dan
teknis akan dilanjutkan dengan penilaian harga.
c. Bagi penawar yang tidak lulus pada penilaian administrasi dan teknis
maka dinyatakan gugur dan penilaian harga tidak dilanjutkan (Amplop
B tidak dibuka).
2. Evaluasi Harga
a. Evaluasi harga dilakukan dengan membuka amplop B yang berisikan
Surat Penawaran Harga beserta lampirannya.
b. Apabila dalam hal penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas
ketentuan mengenai harga satuan (harga standar) yang telah
ditetapkan dan disesuaikan dengan ketentuan yang ada maka panitia
menetapkan 3 (tiga) calon pemenang untuk diusulkan kepada
Pengguna Anggaran yang menurut pertimbangan adalah yang paling
menguntungkan bagi Negara.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 7


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
Pasal 11
PENETAPAN CALON PENYEDIA BARANG/JASA

1. Panitia pengadaan barang/jasa akan menetapkan calon penyedia


barang/jasa, apabila penawaran dinilai menguntungkan bagi negara,
dalam arti :
a. Penawaran secara administrasi dan teknis dapat dipertanggung
jawabkan.
b. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan.
c. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil
produksi dalam negeri.
d. Setelah dilaksanakan klarifikasi baik teknis maupun harga, sampai
terjadi kesepakatan.

2. Panitia pengadaan barang/jasa membuat dan menyampaikan laporan


kepada pengguna barang/jasa untuk menetapkan penyedia barang/jasa.
Laporan tersebut disertai usulan dan penjelasan atau keterangan lain
yang dianggap perlu, sebagai bahan untuk mengambil keputusan.

3. Apabila pengguna barang/jasa tidak sependapat dengan usulan panitia


pengadaan barang/jasa, maka pengguna barang/jasa membahas hal
tersebut dengan panitia untuk mengambil keputusan sebagai berikut :
a. Menyetujui usulan panitia pengadaan barang/jasa atau
b. Meminta panitia pengadaan barang/jasa untuk melakukan evaluasi
ulang berdasarkan ketentuan dalam dokumen lelang ini.
c. Menetapkan keputusan yang disepakati bersama untuk melakukan
pelelangan ulang atau penetapan penyedia barang/jasa yang
dituangkan dalam berita acara yang memuat keberatan dan
kesepakatan masing-masing.

4. Usulan penetapan penyedia barang/jasa harus memuat :


a. Nama dan alamat penyedia barang/jasa
b. Harga penawaran setelah dikoreksi
c. NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak).

5. Penetapan penyedia barang/jasa ditetapkan oleh pengguna barang/jasa


berdasarkan usulan dari panitia pengadaan barang/jasa dalam
mengeluarkan Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) serta
menyampaikannya kepada panitia pengadaan barang/jasa.

6. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan penyedia


barang/jasa adalah ;
a. Dokumen Pengadaan Barang/Jasa ini beserta addendum (jika ada)
b. Berita acara pembukaan penawaran (BAPP)
c. Berita acara hasil evaluasi penawaran (BAHP)
d. Ringkasan proses pelelangan

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 8


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
e. Dokumen penawaran dari peserta pelelangan/penawar yang telah
diparaf oleh panitia pengadaan barang/jasa dan peserta
pelelangan/penawar.

PASAL 12
PENGUMUMAN PENYEDIA BARANG/JASA

Penetapan penyedia barang/jasa diumumkan dan diberitahukan oleh panitia


pengadaan barang/jasa kepada peserta pelelangan/penawar, setelah
diterimanya SPPBJ.

PASAL 13
PENGADUAN

1. Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan apabila dalam proses


pelelangan dipandang tidak transparan, tidak adil, dan terdapat indikasi
KKN.

2. Pengaduan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan


penyedia barang/jasa (dalam hal ini adalah Pengguna Anggaran Tahun
Anggaran 2007), disertai bukti-bukti penyimpangan dengan tembusan
disampaikan sekurang-kurangnya kepada Unit Pengawas Intern (dalam
hal ini adalah Badan Pengawas Daerah di Mempawah).

3. Panitia pengadaan barang/jasa sepenuhnya bertanggung jawab atas


seluruh proses pelelangan dan hasil evaluasi yang dilakukannya, panitia
pengadaan barang/jasa wajib menyampaikan bahan-bahan yang
berkaitan dengan pengaduan yang bersangkutan, baik secara tertulis
maupun lisan kepada pejabat yang berwenang memberikan jawaban atas
pengaduan tersebut.

PASAL 14
PENETAPAN PENYEDIA BARANG

1. Pengguna barang/jasa mengeluarkan Surat Keputusan Penetapan


/Penunjukan Penyedia Barang/jasa (SKPPBJ) sebagai pelaksana
pekerjaan ini, dengan ketentuan :
a. Tidak ada pengaduan atau
b. Pengaduan yang diterima pejabat yang berwenang ternyata tidak
benar, atau pengaduan diterima setelah diterbitkannya SKPPBJ.

2. Peserta Pelelangan/ penawar yang ditetapkan sebagai penyedia


barang/jasa wajib menerima keputusan tersebut. Apabila yang
bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku
maka pengunduran diri tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan
alasan yang dapat diterima secara objektif oleh pengguna barang/jasa,
dengan ketentuan akan dilaksanakan pelelangan ulang.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 9


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

3. Terhadap penyedia barang/jasa yang ditetapkan sebagai pelaksana


pekerjaan mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima
dan masa penawarannya masih berlaku, penyedia barang/jasa tersebut
juga dikenakan sanksi berupa larangan untuk mengikuti kegiatan
pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah selama 2 (dua) tahun.
Informasi mengenai sanksi terhadap penyedia barang/jasa yang
mengundurkan diri diatas, disampaikan kepada asosiasi LPJK/KADIN.

4. Salah satu tembusan dari Surat Keputusan Penetapan Penyedia


barang/jasa disampaikan sekurang-kurangnya kepada Unit Pengawas
Internal (dalam hal ini adalah Badan Pengawas Daerah di Mempawah).

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 10


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI

PASAL 1
PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN

1. Nama Pekerjaan : Perencanaan Penambahan Ruang Kls SMA


SWANTA Pelangi Nusantara (PN) Sei. Kakap ( 3
lokal )

2. Lokasi Pekerjaan : Kec. Sungai Kakap Kabupaten Pontianak

3. Tahun Anggaran : 2007

4. Sumber Dana : APBD / DAU

1. Pekerjaan juga meliputi pengadaan, penyimpanan, pengamanan serta


pemeliharaan selama masa pelaksanaan termasuk penyediaan segala
sesuatu yang secara permanen atau temporer diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan

2. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan pekerjaan dalam keadaan


selesai termasuk perbaikan, kerusakan yang mungkin terjadi pada
bangunan, menyingkirkan bahan-bahan bekas bangunan, reruntuhan dan
sebagainya serta hal-hal lain sesuai petunjuk Direksi/ Konsultan Supervisi.

PASAL 2
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)

1. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) adalah perikatan antara pengguna


barang/jasa dengan penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan pekerjaan
penyedia barang/jasa.

2. Sistem Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) yang ditetapkan dalam


pelaksanaan pekerjaan ini adalah sistem gabungan lumpsum dan harga
satuan, yaitu Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) yang merupakan gabungan
lumpsum dan harga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan
(diperintahkan).

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 11


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
3. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Lumpsum adalah Surat Perjanjian Kerja
(Kontrak) pekerjaan penyedia barang/jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti
dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses
penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia
barang/jasa.

4. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) harga satuan adalah Surat Perjanjian


Kerja (Kontrak) penyedia barang/jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan
tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat sementara, sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa
dilapangan.

5. Dokumen Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) adalah perikatan tertulis berikut


seluruh lampirannya yang memuat persyaratan dan ketentuan yang harus
dipenuhi oleh para pihak (penyedia barang/jasa dan pemilik).

6. Dokumen Surat Perjanjian Kerja (kontrak) / penetapan, terdiri dari :


a. Dokumen Penunjukan beserta lampiran-lampirannya.
b. Surat Penawarannya beserta lampiran-lampirannya.
c. Berita acara penjelasannya dan lampiran-lampirannya.
d. Berita acara pembukaan dokumen penawaran dan lampiran-
lampirannya.
e. Berita acara hasil evaluasi, klarifikasi dan negosiasi dan lampiran-
lampirannya.
f. Surat usulan calon penyedia barang/jasa.
g. Surat Persetujuan/penetapan penyedia barang/jasa.
h. Pengumuman/pemberitahuan penyedia barang/jasa.
i. Surat keputusan tentang penunjukan penyedia barang/jasa.
j. Surat/naskah Pemberitahuan Kerja.
k. Dokumen penting lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan
pengadaan barang/jasa ini.

7. Dokumen Kontrak dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) dan semua biaya


yang timbul sebagai akibat adanya dokumen Kontrak menjadi tanggung
jawab penyedia barang/jasa termasuk biaya materai, pajak-pajak dan
lainnya.

8. Sekurang-kurangnya 2 (dua) Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) asli, Kontrak


asli pertama untuk Pengguna barang/jasa dibubuhi materai pada bagian
yang ditanda tangani oleh penyedia barang/jasa, dan SPK asli kedua
untuk penyedia barang/jasa dibubuhi materai pada bagian yang ditanda
tangani oleh pengguna barang/jasa.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 12


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

PASAL 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN PEMELIHARAAN

1. Pelaksanaan pekerjaan dimaksud, harus dilaksanakan dan diselesaikan


dalam jangka waktu ………… hari kalender, terhitung mulai tanggal Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).
2. Setelah habis masa pelaksanaan pekerjaan dimaksud, penyedia
barang/jasa harus menyerahkan hasil pekerjaan kepada pengguna
barang/jasa dalam hal ini Dinas Pendidikan Kab. Pontianak Kalimantan
Barat dan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (serah
terima pertama).
3. Pada saat penyerahan pekerjaan harus dilakukan penelitian atau
spesifikasi, mutu, kelengkapan, jumlah dan kondisi nyata dicocokkan
dengan yang tertuang dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) dan
dokumen pengadaan barang/jasa.
4. Hasil penelitian dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
yang ditanda tangani oleh penyedia barang/jasa dan pengguna
barang/jasa.
5. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, merupakan dokumen yang harus
dilampirkan pada surat permintaan pembayaran.
6. Apabila hasil pemeriksaan pekerjaan tidak sesuai dengan yang ditetapkan
dalam surat perjanjian kerja (kontrak) maka pengguna barang/jasa berhak
menolak hasil pekerjaan tersebut, penyedia barang/jasa harus
memperbaiki pekerjaan yang tidak sesuai tersebut dengan biaya
sepenuhnya ditanggung penyedia barang.
7. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal penerbitan
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan atau surat penyedia barang atau
jasa harus sudah memulai pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan nyata.
8. Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang setelah adanya
persetujuan dari pengguna barang/jasa, dengan addendum surat
perjanjian kerja (kontrak).
9. Masa pemeliharaan ditetapkan selama 6 (enam) bulan terhitung satu hari
setelah tanggal serah terima pertama pekerjaan, selama masa
pemeliharaan ini pemborong bertanggung jawab atas segala kekurangan
atau kerusakan yang terjadi karena pelaksanaan.
10. Apabila pemborong dalam jangka waktu yang ditetapkan tidak
mengadakan perbaikan atas segala kekurangan dan kerusakan, maka
Pengguna Barang/Jasa dapat menyuruh pihak lain untuk melaksanakan
pekerjaan atas beban tanggungan penyedia barang/jasa.
11. Setelah jangka waktu pemeliharaan selesai, maka pekerjaan dapat
diserah terimakan untuk yang kedua kalinya (serah terima kedua
pekerjaan).

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 13


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
PASAL 4
JAMINAN PENAWARAN

Penawar/peserta pelelangan untuk dapat mengikuti proses pelelangan ini,


diharuskan memberikan jaminan penawaran yang dikeluarkan oleh bank atau
suatu badan yang telah diakui oleh pemerintah.

PASAL 5
JAMINAN PELAKSANAAN

Penyedia barang/jasa yang telah menerima surat keputusan tentang


penunjukan/penetapan sebagai penyedia barang/jasa, sebelum menanda
tangani Surat Perjanjian Kerja (Kontrak), diwajibkan menyerahkan jaminan
pelaksanaan.

PASAL 6
JAMINAN UANG MUKA

Setelah Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ditanda tangani oleh kedua belah
pihak, penyedia barang/jasa dapat mengajukan permintaan uang muka
sesuai dengan kesepakatan dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak), dengan
ketentuan sebagai berikut :

1. Uang muka diberikan maksimum 20% (dua puluh persen) dari nilai Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak) dan sepenuhnya dipergunakan untuk biaya
pertama penunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan pengadaan
barang ini.

2. Pembayaran uang muka setelah penyedia barang/jasa menyerahkan


surat jaminan uang muka yang diberikan oleh bank umum atau
perusahaan asuransi yang mempunyai program kerugian (surety bond)
dan direasuransikan kepada perusahaan asuransi diluar negeri yang
bonafide. Nilai Surat Jaminan tersebut sekurang-kurangnya sama dengan
nilai uang muka yang diberikan.

3. Uang muka sebagaimana yang dimaksud diatas, diperhitungkan


berangsur-angsur secara merata pada tahap-tahap pembayaran sesuai
dengan ketentuan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak dan selambat-
lambatnya harus sudah lunas pada saat pekerjaan mencapai 100%
(seratus persen).

4. Masa berlaku jaminan uang muka ditetapkan, harus sesuai dengan jangka
waktu pelaksanaan pengadaan barang/jasa selesai seluruhnya,terhitung
mulai tanggal dikeluarkannya.

5. Masa berlakunya surat jaminan uang muka wajib diperpanjang, apabila


terjadi perpanjangan jangka waktu pelaksanaan pengadaan barang/jasa
ini.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 14


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

6. Bentuk Surat Jaminan uang muka : memuat nama dan alamat pengguna
barang/jasa, penyedia barang/jasa yang ditunjuk, dan pihak penjamin,
nama paket kontrak, nilai jaminan uang muka dalam angka dan huruf,
kewajiban pihak penjamin untuk mencairkan surat jaminan uang muka
dengan segera kepada pengguna barang/jasa sesuai dengan ketentuan
uang jaminan dalam jaminan uang muka, masa berlaku jaminan uang
muka, mengacu kepada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Khusus
PASAL 1831 dan 1832 dan tanda tangan penjamin.

7. Surat jaminan uang muka dikembalikan kepada penyedia barang atau


jasa setelah pekerjaan selesai seluruhnya (100%) yang dinyatakan
dengan adanya Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.

Pasal 7
PEMBAYARAN

1. Pembayaran dari pengguna barang/jasa kepada penyedia barang/jasa


dilakukan melalui kantor Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan
Daerah (BPKKD) di Mempawah.

2. Pembayaran harga Surat Perjanjian Kerja (Kontrak, dilakukan dengan


rupiah murni dengan pengaturan sebagai berikut :
a. Apabila dikehendaki/diminta, dapat diberikan uang muka sesuai
dengan ketentuan yang berlaku setelah Surat Perintah Kerja (SPK)
ditanda tangani.
b. Pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus persen) dari nilai
Surat Perintah Kerja, dikurangi dengan jumlah uang muka setelah
pengadaan barang selesai seluruhnya (100%) sampai dengan serah
terima kedua atau telah selesai masa pemeliharaan pekerjaan.
c. Pengaturan lebih lanjut, akan diatur dalam Surat Perintah Kerja
(SPK), atas kesepakatan kedua belah pihak, berdasarkan ketentuan
yang berlaku.

PASAL 8
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud dengan keadaan kahar (force majeure) adalah suatu


keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga pelaksanaan
pengadaan barang/jasa yang telah ditentukan dalam kontrak menjadi tidak
dapat dipenuhi.

2. Yang digolongkan keadaan kahar,adalah :


a. Peperangan.
b. Kerusuhan.
c. Revolusi.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 15


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
d. Bencana alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah
longsor, wabah penyakit dan angin topan.
e. Pemogokan.
f. Kebakaran.
g. Gangguan industri lainnya.

3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang


disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

4. Keterlambatan pelaksanaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya


keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi.

5. Siapa yang menanggung kerugian akibat terjadinya kahar, diserahkan


pada kesepakatan para pihak.

6. Hal-hal yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar,


diserahkan kepada kesepakatan dari para pihak.

PASAL 9
SANKSI DENDA

1. Bila terjadi keterlambatan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan akibat dari


kelalaian penyedia barang/jasa maka penyedia barang/jasa yang
bersangkutan dikenakan denda keterlambatan 1 0/00 (satu per seribu) per
hari dari mulai Surat Perintah Kerja (SPK).

2. Besarnya denda keterlambatan tidak dibatasi dan pengguna barang/jasa


dapat memutuskan Surat Perintah Kerja (SPK) apabila penyedia
barang/jasa nyata-nyata tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan
pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa tidak dapat menuntut kerugian atas
pemutusan Surat Perintah Kerja (SPK) tersebut.
3. Denda tersebut dalam pasal ini dibebankan kepada penyedia barang/jasa
dan akan diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran pihak pengguna
barang/jasa kepada penyedia barang/jasa.

PASAL 10
RESIKO

1. Apabila hasil pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan oleh penyedia


barang/jasa hilang, musnah karena kelalaian penyedia barang/jasa
sebelum diserahkan kepada pengguna barang/jasa, maka penyedia
barang/jasa bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul.

2. Apabila pada waktu pelaksanaan pengadaan barang/jasa terjadi


kemacetan-kemacetan akibat tidak tersedianya barang dan sebab-sebab
lain karena kesalahan penyedia barang/jasa, maka segala resiko akibat
kemacetan-kemacetan tersebut menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 16


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

3. Apabila selama penyedia barang/jasa melaksanakan pekerjaan ini


menimbulkan kerugian PIHAK KETIGA (orang-orang yang tidak ada
sangkut pautnya dengan pekerjaan ini) akibat kelalaian penyedia
barang/jasa maka segala kerugian ditanggung oleh penyedia barang/jasa.

4. Kenaikan harga barang dan biaya-biaya lainnya selama masa


pelaksanaan pekerjaan, ditanggung sepenuhnya oleh penyedia
barang/jasa.

5. Penyedia barang/jasa tidak dapat mengajukan klaim atau kenaikan harga


barang dan biaya-biaya lainnya, kecuali apabila Pemerintah R.I dalam
bidang moneter secara resmi menyatakan tentang kenaikan tersebut yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan atau pemberitaan resmi
secara tertulis.

PASAL 11
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

1. Pengguna barang/jasa dapat memutuskan hubungan kerja secara


sepihak, setelah pengguna barang/jasa memberikan peringatan/teguran
tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut, tetapi penyedia barang/jasa
tetap tidak memperhatikannya dalam hal ini :

a. Dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal


keputusan penetapan/penunjukan penyedia barang/jasa diterbitkan
oleh pengguna barang/jasa, pihak penyedia barang/jasa tidak
memulai melaksanakan pengadaan barang/jasa ini.
b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut tidak melanjutkan
pelaksanaan pengadaan barang/jasa ini yang telah dimulainya.
c. Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat
penyelesaian pelaksanaan pengadaan barang/jasa ini.
d. Memberikan keterangan tidak benar yang dapat merugikan penguna
barang/jasa sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan
barang/jasa ini.
e. Jika penyedia barang/jasa melaksanakan pengadaan barang/jasa ini
tidak sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah disetujui oleh
pengguna barang/jasa.
f. Penyedia barang/jasa nyata-nyata tidak dapat melaksanakan atau
melanjutkan pengadaan barang/jasa ini.
g. Penyedia barang/jasa telah memborongkan sebagian atau seluruh
pengadaan barang/jasa ini kepada PIHAK KETIGA (Sub Kontraktor).

2. Apabila terjadi pemutusan hubungan kerja secara sepihak oleh pengguna


barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, maka
pengguna barang/jasa dapat menunjuk penyedia barang/jasa untuk
melaksanakan pengadaan barang/jasa ini.Penyedia barang/jasa segera

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 17


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
menyerahkan kepada pengguna barang/jasa dokumen Surat Perintah
Kerja (SPK) lengkap dengan lampiran-lampirannya dan seluruh
keterangan lain yang berkaitan dengan pengadaan barang/jasa ini yang
telah dilakukan pihak penyedia barang/jasa.

3. Apabila terjadi pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam


ayat 2 pasal ini, maka pengguna barang/jasa akan memperhitungkan dan
menetapkan pembayaran berdasarkan prestasi pelaksanaan yang telah
diselesaikan oleh penyedia barang/jasa.

4. Dalam hal demikian, maka jaminan uang muka yang telah di serahkan
oleh penyedia barang/jasa kepada pengguna barang/jasa menjadi milik
negara.

Pasal 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila tejadi perselisihan antara pengguna barang/jasa dan penyedia


barang/jasa akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.

2. Apabila Perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan


mufakat, maka akan diselesaikan melalui Panitia Perdamaian, terdiri dari 3
(tiga) orang yang bertugas sebagai juri yang dibentuk oleh pengguna
barang/jasa, yaitu :

a. Seorang wakil dari pengguna barang/jasa sebagai anggota.


b. Seorang wakil dari pihak penyedia barang/jasa sebagai anggota.
c. Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh
pihak pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa.

3. Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat pihak pengguna barang/jasa


dan penyedia barang/jasa dan biaya penyelesaian perselisihan
ditanggung bersama oleh pihak pengguna barang/jasa dan penyedia
barang/jasa.

4. Apabila keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini tidak


diterima oleh salah satu pihak, maka perselisihan akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Mempawah.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 18


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


TEKNIS (RKS)

PASAL 1
PERATURAN DAN PERSYARATAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini peraturan-peraturan, dan ketentuan-ketentuan


sebagaimana tercantum dalam :

a. Alegmene Voor Warden 1941 (disingkat AV 1941).


b. Untuk pemeriksaan bahan-bahan bangunan PUBBI 1983
c. Untuk Konstruksi Beton berlaku Peraturan Konstruksi Beton Bertulang
Tahun 1971 (PBI 1971).
d. Untuk Konstruksi Kayu berlaku Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
Tahun 1971 (PKKI 1971).
e. Semua Ukuran yang ditentukan adalah ukuran bersih.
f. Kepres RI No. 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Konstruksi dan Perubahannya.
g. Jika terdapat keraguan-raguan tentang ukuran gambar segera
menanyakan kepada Direksi.

PASAL 2
URAIAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :


Pembangunan 3 (Tiga ) RKB SMA Swasta Pelangi Nusantara (PN) Sungai
Kakap Kab. Pontianak.

2. Sarana Bekerja
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan :
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti beton molen, vibrator, pompa air, alat-alat
pengangkut dan peralatan lain yang diperlukan guna kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
c. Penyediaan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk
setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.

3. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar
Rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk dan keputusan
Konsultan Pengawas.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 19


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
PASAL 3
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan
dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) bila ada.

2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
maka yang mengikat/berlaku adalah ketentuan yang ada dalam RKS. Bila
suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang
mempunyai skala yang besar yang berlaku.

3. Bila perbedaan-perbedaan tersebut menimbulkan keragu-raguan sehingga


dalam pelaksanaan dikhawatirkan menimbulkan kesalahan, maka kontraktor
wajib menanyakan kepada Konsultan Pengawas dan Kontraktor harus
mengikuti keputusannya.

PASAL 4
PERSIAPAN LAPANGAN

1. Di lapangan pekerjaan kontraktor wajib menyediakan bangsal kerja untuk


kantor sementara Direksi dan staf Konsultan Pengawas melakukan tugasnya
dengan dilengkapi dengan meja kerja, kursi dan lemari simpan gambar atas
biaya kontraktor dengan menggunakan bahan-bahan sederhana (pintu-pintu
dapat dikunci dengan baik)

2. Perlengkapan bangsal kerja Konsultan Supervisi, terdiri dari kursi dan meja
kerja serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan.

3. Bangsal untuk kantor kontraktor dan gudang penyimpanan bahan serta


bangsal untuk pekerja ditentukan sendiri oleh kontraktor, tetapi letaknya harus
mendapat persetujuan Direksi Lapangan/Pemberi Tugas. Pembuatan bangsal
ini harus sesuai dengan syarat kontruksi dan kesehatan.

4. Bahan bangunan yang sudah dipasang menjadi bangsal yang tertulis dalam
ayat 1 dan 2 tidak boleh diambil untuk keperluan konstruksi. Bahan bangunan
bangsal kerja tersebut dibongkar oleh kontraktor setelah serah terima
pertama dan dibawa keluar lapangan dan jadi hak milik proyek.

PASAL 5
RENCANA KERJA

1. Sebelum memulai pekerjaan yang nyata dilapangan, kontraktor wajib


membuat rencana pekerjaan pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan
berupa Bharcart dan Kurva S yang telah mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi/Konsultan Supervisi.
2. Konsultan Supervisi/ Direksi akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor
berdasarkan rencana kerja tersebut.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 20


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

PASAL 6
KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN

1. Dilapangan, kontraktor wajib menunjukan seorang kuasa kontraktor atau


biasa disebut PELAKSANA LAPANGAN yang cakap untuk memimpin
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dilapangan dan mendapat kuasa penuh
dari kontraktor, berpendidikan minimum STM bangunan yang berpengalaman
minimum 5 tahun. Penunjukan atau penugasan tenaga ahli yang bertugas
dilapangan ditujukan kepada Pemberi Tugas dan Pengelola Teknis serta
Direksi/Konsultan Supervisi sebagai tembusannya.

2. Dengan adanya pelaksana lapangan, tidak berarti bahwa kontraktor lepas


tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan kewajibannya.

3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Pengelola Teknis


Proyek dan Direksi/ Konsultan Supervisi, nama dan jabatan pelaksana untuk
mendapat persetujuan.

4. Bila kemudian hari menurut pendapat Pengelola Proyek dan Direksi/


Konsultan Supervisi ternyata pelaksana kurang mampu atau kurang cakap
memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada kontraktor secara
tertulis untuk mengganti pelaksana lapangan tersebut.

5. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya surat


pemberitahuan, kontraktor harus sudah menunjuk pelaksana baru atau
kontraktor sendiri (Penanggung jawab/ Direktur Perusahaan) yang akan
memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

PASAL 7
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR

1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya kerja diluar jam kerja (lembur)


apabila terjadi hal-hal yang mendesak, kontraktor wajib memberitahukan
secara tertulis kepada Pengguna Anggaran dan Direksi/ Konsultan Supervisi.

2. Alamat kontraktor diharapkan tidak berpindah-pindah selama pekerjaan. Bila


terjadi perubahan alamat, kontraktor wajib segera memberitahukan secara
tertulis paling lambat dalam waktu 1 x 24 (dua puluh empat) jam kepada
Direksi/ Konsultan Supervisi.

PASAL 8
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN

1. Kontraktor wajib menjaga keamanan dilapangan terhadap barang-barang


milik proyek, Direksi/ Konsultan Supervisi dan milik pihak ketiga dilapangan.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 21


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah dipasang atau
belum menjadi tanggungjawab kontraktor dan tidak akan diperhitungkan
dalam biaya pekerjaan tambahan.

3. Apabila terjadi kebakaran yang disebabkan oleh kelalaian kontraktor,


kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya baik yang berupa barang-
barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu kontraktor harus menyediakan
alat pemadam kebakaran yang siap dipakai yang ditempatkan pada tempat
yang mudah dijangkau.

PASAL 9
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat


pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan
siap digunakan dilapangan untuk mengatasi segala kemungkinan musibah
bagi semua petugas dan pekerja dilapangan.

2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih yang memenuhi
syarat-syarat kesehatan dan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak bagi
semua petugas dan pekerja yang ada dilapangan. Membuat penginapan
dilokasi lapangan pekerjaan untuk penjaga keamanan.

3. Segala sesuatu yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para


pekerja wajib diberikan oleh kontraktor sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

PASAL 10
SITUASI DAN UKURAN
1. Situasi
a. Kontraktor wajib meneliti bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-
hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran.
b. Kesalahan atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.

2. Ukuran
a. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm.
b. Pedoman titik duga lantai + 0,00 sesuai dengan gambar rencana.

PASAL 11
SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat


yang telah ditentukan.

2. Konsultan supervisi berhak menanyakan asal bahan dan kontraktor wajib


memberitahukannya.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 22


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
3. Kontraktor wajib memperlihatkan contoh bahan sebelum digunakan. Contoh-
contoh itu wajib mendapat persetujuan dari Direksi/ Konsultan Supervisi.

4. Bahan bangunan yang telah didatangkan kontraktor dilapangan pekerjaan


tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Supervisi karena tidak memenuhi
syarat yang ditentukan harus segera dikeluarkan dari lokasi lapangan dalam
waktu selambatnya 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.

5. Pekerja atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor tetapi ditolak
oleh Konsultan Supervisi karena tidak memenuhi syarat maka pekerjaan
tersebut harus segera diberhentikan dan yang terpasang harus segera
dibongkar dengan biaya kontraktor.

PASAL 12
PEMERIKSAAN PEKERJAAN

1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutannya yang apabila pekerjaan ini telah


selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh Konsultan Supervisi, kontraktor
wajib meminta persetujuan kepada Konsultan Supervisi dan apabila disetujui
oleh Konsultan Supervisi maka pekerjaan dapat dilanjutkan.

2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (terhitung sejak


diterimanya surat permohonan pemeriksaan, tidak dihitung hari raya/ libur)
tidak dipenuhi oleh Konsultan Supervisi, kontraktor dapat meneruskan
pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah setuju
Konsultan Supervisi.

3. Bila kontraktor melanggar ayat satu pasal ini, Konsultan Supervisi berhak
menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk
diperbaiki. Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi
tanggungjawab kontraktor.

PASAL 13
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan secara tertulis


oleh Konsultan Supervisi serta persetujuan Pemberi Tugas.

2. Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada


perintah tertulis dari Konsultan Supervisi atau atas persetujuan Pemberi
Tugas.

3. Biaya pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan menurut daftar Harga


Satuan pekerjaan, yang dimasukan oleh kontraktor sesuai AV 41 artikel 50
dan 51 yang pembayarannya diperhitungkan bersama dengan pembayaran
terakhir.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 23


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
4. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga
satuan yang dimasukan dalam penawaran harga satuannya akan ditentukan
lebih lanjut oleh Konsultan Supervisi bersama-sama kontraktor dengan
persetujuan pemberi tugas.

5. Adanya pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alasan penyebab


keterlambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Konsultan Supervisi/ Bimbingan
Teknik Pembangunan (BPT) dapat mempertimbangkan perpanjangan waktu
karena adanya pekerjaan tambah tersebut.

PASAL 14
PEKERJAAN PENDAHULUAN DAN LAPANGAN

1. Pembersihan lokasi
Kontraktor harus membersihkan halaman dari segala sesuatu yang dapat
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, termasuk pohon-pohon
dan semak-semak yang terdapat pada areal harus ditebang dan dibersihkan
sampai keakar-akarnya, kemudian disingkirkan dari lapangan pekerjaan.

2. Pembuatan Papan Nama Proyek


Kontraktor diwajibkan membuat papan nama proyek atas biaya kontraktor
untuk kepentingan pelaksanaan proyek. Bentuk dan ukuran isi papan nama
berdasarkan ketentuan yang berlaku dan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.

3. Membuat Jalan Lingkungan Sementara


Kontraktor wajib membuat jalan lingkungan sementara untuk mempermudah
mobilisasi bahan. Jalan dibuat sedemikian rupa agar bisa dilalui alat-alat yang
diperlukan dalam pekerjaan.

4. Papan Reklame
Kontraktor dilarang menempatkan papan reklame dalam bentuk apapun
didalam komplek atau batas tanah yang berbatasan dengan komplek kecuali
bila mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.

PASAL 15
PEKERJAAN TANAH

1. Kontraktor wajib memeriksa keadaan tanah , terutama lokasi batas tanah


yang akan dibangun.
2. Kontraktor wajib meratakan tanah sekitar site apabila permukaan tanah
sekitar site tidak rata, dibuat sedemikian rupa sehingga pada tanah yang
dikupas / dipotong diurug kembali dengan tanah datang / tanah urug.
3. Pekerjaan urug/ pasir datang dengan kualitas baik.
4. Pekerjaan urugan dilakukan sampai ketinggian tertentu sesuai dengan
gambar yang ada, dengan permukaan timbunan rata dan dipadatkan.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 24


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

PASAL 16
PEKERJAAN KAYU

16.1. Lingkup Pekerjaan Kayu

Pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai


dengan jenis pekerjaan, penyediaan bahan yang cukup, peralatan tukang
yang baik mekanikal maupun manual guna kelancaran pekerjaan ini.
Macam-macam pekerjaan kayu yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini
adalah :

a. Pekerjaan Pondasi tiang tongkat


b. Pekerjaan sengkang kayu belian
c. Pekerjaan rangka badan, jendela dan ventilasi
d. Pekerjaan rangka kuda-kuda
e. Pekerjaan rangka plapond
f. Pekerjaan pintu
g. Pekerjaan pelengkap dan penunjang

16.2. Persyaratan Bahan

a. Kayu yang dipakai harus sesuai dengan PPKI 1961 (NI-5) lampiran !,
kayu berkualitas baik, tua, kering dan tidak cacat, pecah-pecah dan tidak
terdapat kayu mudanya (spint) sesuai dengan pasal III PPKI 1961 mutu
A.

b. Selama pelaksanaan mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan


menyimpannya pada tempat yang terlindung dari hujan dan panas
terutama rangka badan dan rangka pintu yang telah selesai.

c. Semua pekerjaan kayu yang akan divernish haru diketam rata dan halus
dengan dengan menggunakan ketam mesin tidak ada lubang maupun
mata kayu kecuali ditentukan lain.

d. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran bersih setelah
jadi, yaitu ukuran setelah kayu selesai dikerjakan dengan toleransi rata-
rata maksimum 1 mm untuk setiap permukaan kayu yang sudah
dikerjakan.

16.3. Klasifikasi Bahan dan Macam Pekerjaan.

Klasifikasi bahan berdasarkan PPKI dan macam pekerjaan untuk jenis


pekerjaan kayu kasar dan halus dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 25


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

a. Pekerjaan kayu kasar.


Kls
Kuat Jenis Kayu Penggunaan Keterangan
Kayu
1 2 3 4

Kelas I Belian - Pondasi Tiang Tongkat  Ukuran tiang tongkat 9/9 cm


- Selempang Ukuran selempang 4,5/9

Klas II Mabang/ - Rangka Plapond Ukuran rangka plapond sesuai


Sejenisnya - Kuda-kuda & gording gambar kerja, pada bagian
- Ikatan angin bawah permukaan kayu harus
- Rangka atap diserut rapi dipasang dengan
kuat dan rapi.
 Ukuran dan bentuk kuda-
kuda sesuai gambar kerja
 Ukuran gording 5/10 cm
 Ukuran ikatan angin 5/10cm

Kelas III Durian/ Alas pondasi Alas pondasi menggunakan kayu


Sejenisnya 10/30 cm – 80 cm.

b. Pekerjaan Kayu Halus


Jenis
Kls Kuat Penggunaan Keterangan
Kayu
Kayu
1 2 3 4

Klas I Belian   Semua sisi pekerjaan


Rangka Badan
Bengkirai,  Rangka Pintu kayu halus harus diserut
Masang,  List plank halus dan rata.
Tekam  Ukuran rangka badan
kayu belian 3,5/8cm,
7/7cm dan 8/8cm
 Ukuran balok konsul
menyesiaikan rangka
badang dimana konsul
dipasang
 Listplank papan kayu
kelas I ukuran 2 x 2/15
cm
 List propil sesuai gambar
Catatan : Pemakaian dari berbagai jenis dan ukuran bahan yang
digunakan dalam pekerjaan menyesuaikan gambar kerja

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 26


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

B. Pekerjaan Pondasi, Keep


1. Pekerjaan ini meliputi penyedian bahan-bahan pondasi dan
pembuatannya.
2. Pondasi tiang tongkat dari kayu belian ukuran 9/9 cm panjang 2 meter.
3. Laci gapit kayu belian ukuran 2 x 4,5/9 cm – 80 cm dipasang dengan
baut  5/8’ dan ditarah pada kedua sisi tiang tongkat.
4. Alas kayu kelas III ukuran 2 x 10/30 cm – 80 cm dipasang didasar
galian tanah pondasi.
5. Pondasi harus dipasang dan ditumbuk hingga kedalaman yang
diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
6. Keep kayu belian ukuran 9/9 cm berkualitas baik dipasang diatas tiang
tongkat.
7. Hubungan antara tiang tongkat dengan sistem puting dan lobang
diperkuat dengan pen kayu belian  5/8’ pada setiap joint dengan tiang
tongkat. Sambungan keep juga harus diperkuat dengan baut  5/8’.
Panjang baut menyesuaikan. Baut harus dipasang dengan kuat
menggunakan kunci pash.

C. Pekerjaan Rangka Badan


1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan dan pemasangan rangka
badan.
2. Tiang rangka kayu belian ukuran 7/7 cm panjang 3,20 m.
3. Sengkang rangka badan kayu belian dan kayu kelas I ukuran 7/7 cm.
4. Balok tutup kayu belian ukuran 7/7 cm
5. Tiang rangka badan Kayu Belian 3,5/7 cm.
6. Baik sengkang dan tiang rangka badan dari bahan kayu belian
dipasang sesuai gambar kerja.
7. Pemasangan tiang rangka badan harus benar-benar tegak dan
dipastikan dengan waterpash.
8. Hubungan pada setiap joint dengan sistem puting dan lubang yang
diperkuat dengan pen dari kayu.
9. Pada sambungan balok tutup diperkuat dengan baut 10mm dengan
panjang menyesuaikan dengan ukuran kayu.
10. Tiang dan sengkang rangka badan tidak boleh ada sambungan.
11. Seluruh bahan harus diketam halus dan rapi.

D. Pekerjaan Rangka Atap


1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan dan pembuatan/perakitan
rangka atap lengkap.
2. Seluruh rangka kuda-kuda dan rangka atap dari bahan kayu kelas II
berkualitas baik.
3. Rangka kuda-kuda menggunakan kayu berukuran sesuai gambar
kerja.
4. Gording menggunakan kayu berukuran sesuai gambar kerja.
5. Setiap join/hubungan rangka kuda kuda dibuat dengan sistem puting
dan lubang dan diperkuat dengan pasak kayu serta plat beugle.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 27


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
6. Gording dipasang diatas tupai-tupai pada kuda-kuda dengan jarak
sesuai gambar kerja dan dipasang dengan paku ukuran cukup.
7. Pemasangan gording harus lurus dan rata ditolong dengan tali.
8. Penutup atap menggukanan seng gelombang dan berkualitas baik,
dipasang dengan rata diatas rangka atap menggunakan paku.
9. Perabung atap menggunakan papan kayu kelas II yang dibalut Seng
dibuat dengan rata dan rapi.
10. Listplank menggunakan papan kayu kelas I ukuran 2/15 cm.

E. Pekerjaan Pintu Jendela dan Ventilasi


1. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan pintu jendela dan
ventilasi dari bahan kayu kelas I diketam halus rapi dikerjakan sesuai
dengan gambar kerja.
2. Pintu panel dibuat sesuai gambar kerja dan sebaiknya dipesan pada
pengrajin meubleair yang berkualitasi baik.
3. Setiap pintu harus dipasang dengan engsel 4 (empat) buah dan
lengkapi dengan kunci pintu dua slak dan handel, 2 (dua) buah slot
pintu ukuran 4”.
4. Setiap jendela kaca hidup harus dilengkapi dengan 2 (dua) buah slot
jendela, 2 (dua) buah kait dan 1 (satu) buah handel jendela.
5. Segala bahan kunci, handel dan slot harus berkualitas baik.
6. Jenis dan model kelengkapan pintu dan jendela harus mendapat
persetujuan Direksi / Pengawasan Lapangan dengan Persetujuan
Pengguna Anggaran.
7. Kaca yang digunakan adalah kaca polos baru dengan tebal 5mm.

PASAL 17
PEKERJAAN LANTAI BETON TUMBUK

Lingkup Pekerjaan
Termasuk didalamnya adalah pekerjaan pengecoran lantai beton tumbuk sesuai
dengan gambar kerja

Persyaratan bahan
a. Beton
Beton yang digunakan dalam pekerjaan struktur ini adalah beton
bertulang dengan mutu baik
b. Agregat harus memenuhi SNIS 1798-1989-F
c. Semen yang digunakan adalah semen yang memenuhi syarat SNIS
1798-1989-F, dengan type I.
d. Syarat-syarat Pelaksanaan
i. Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi
dari bahan dan campuran yang digunakan sesuai dengan
petunjuk dari pengawas / direksi.
ii. Pekerjaan pembetonan dapat dilaksanakan bilamana bidang
yang akan dikerjakan telah disetujui oleh pengawas/direksi.
Dan dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti pula
semua petunjuk dalam gambar, terutama pada gambar detail

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 28


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
dan gambar potongan mengenai ukuran tebal/tinggi peil dan
bentuk profilnya.

iii. Pengecoran lantai harus dikontrol dengan menggunakan alat


sehingga bidang lantai rata tidak bergelombang.

iv. Kontraktor bersama Konsultan Pengawas memeriksa dengan


teliti semua sisi cor beton, bagian yang tidak rata harus diisi
dengan baik agar diperoleh permukaan yang licin,seragam
dan merata.

v. Perbaikan baru boleh dikerjakan setelah adanya pemeriksaan


dan perintah tertulis dari konsultan pengawas dan pekerjaan
tersebut harus benar-benar mengikuti petunjuk dari konsultan
pengawas.

vi. Beton yang menunjukan rongga, lubang, keropos atau cacat


sejenis yang lain harus dibongkar dan diganti. Semua
perbaikan dan penggantian sebagaimana diuraikan disini
harus dilaksanakan secepatnya oleh kontraktor dengan biaya
sendiri.

vii. Semua perbaikan harus dilaksanakan dan dibentuk


sedemikian rupa sehingga pekerjaan yang diselesaikan sesuai
dengan ketentuan dan tidak mengganggu pengikatan,
pengurangan kekuatan, penurunan atau peretakan.

1. Pelaksanaan pemasangan bekisting:


a. semua bekisting harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi-instruksi
yang diberikan oleh Direksi. Gambar Rencana yang terinci yang
menunjukan bentuk bekisting harus disetujui oleh Direksi.
b. Bekisting harus direncanakan untuk menjamin bahwa pembongkaran
bekisting Beton tidak akan merusak beton atau perancah. Bekisting
beton harus cukup kuat untuk menahan getaran yang disebabkan oleh
alat getar. Penurunan antar dua peletakan tidak boleh melebihi satu
perseratus (1 / 100) bentang, atau bagaimanapun juga penurunan tidak
boleh lebih dari 3 mm.
c. Pemukaan bagian dalam bekisting harus diberi lapis minyak atau bahan
lain yang disetujui oleh Direksi sedemikian sehingga permukaan
Bekisting dapat dilepaskan dengan mudah apabila beton telah
mengeras. Material harus dari satu tipe yang tidak mempengaruhi mutu
beton dan tidak menyebabkan noda warna pada permukaan beton
dikemudian hari.
d. Bekisting untuk dinding vertikal / bagian konstruksi yang tipis yang

2. Pembongkaran Bekisting, Bekisting harus dibongkar dengan statis, tanpa


goncangan, getaran atau kerusakan pada beton.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 29


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
3. Komposisi Adukan
Komposisi adukan beton dibuat berdasarakan perbandingan volume dengan
macam campuran dan penggunaan seperti tersebut dibawah ini :

No. Perbandingan Penggunaan Keterangan


1 2 3 4

1. 1 pc : 3 ps : 5 kr Lantai dan cor Disesuaikan


(1 zak Pc : 0,096 tutup kolong dengan
m3 ps : gambar
0,160 m3 kr )

4. Pengadukan Beton
a. Pencampuran adukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk (beton
molen). Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan
yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi
dari masing-masing bahan pembentuk beton. Perlengkapan-
perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya harus mendapat
persetujuan dari direksi lapangan.
b. Lama pengadukan beton dilakukan hingga campuran beton tersebut
benar-benar homogen hingga menghasilkan adukan susunan kekentalan
dan warna yang merata/seragam. Beton harus seragam dalam
komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan. Pengadukan yang
berlebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk
mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki, tidak dibenarkan.

c. Pengangkutan adukan beton dilakukan dengan gerobak dorong atau alat


bantu lainnya ketempat pengecoran harus diatur sedemikian rupa,
sehingga waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat
sehingga waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1
jam dan tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara
beton yang sudah dicor dengan yang akan dicor.

PASAL 18
PEKERJAAN DINDING PASANGAN BATAKO

Sebelum mengadakan pembelian, pengiriman, pemasangan kontraktor harus


menyerahkan contoh bahan pekerjaan pasangan pada Direksi Lapangan untuk
memperoleh persetujuan.

1. Persyaratan bahan
a. Batako harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku. Bidang-bidang
sisinya harus datar, tidak menunjukan retak-retak. Ukurannya harus sama
dengan yang lain dan harus memenuhi persyaratan yang terdapat dalam
NI-10 dan PUBI 1971.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 30


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
b. Bahan perekat terdiri dari semen, pasir dan air harus memenuhi ketentuan
dalam pekerjaan pasangan. Untuk pasangan batako digunakan adukan
1 pc : 4 psr.
c. Ukuran Batako 7 x 15 x 30 dengan kwalitas baik dan disetujui oleh
pengawas lapangan

2. Syarat Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan pasangan harus dipasang tegak dan mengikuti garis.
Pekerjaan pasangan harus dipasang seragam. Satu bagian tidak boleh
dipasang lebih dari 1 meter diatas bagian bawahnya.
b. Batako sebelum dipasang harus dibasahi terlebih dahulu dan bersih dari
kotoran. (direndam dalam air sehingga buihnya habis). Batako harus
dipasang tegak lurus dengan bentangan benang yang sifatnya datar.
Pemasangan batako dilakukan dengan adukan 1 Pc : 4 Ps kecuali :
semua ujung-ujung dinding, sudut-sudut, pinggiran, lubang dan beton
dilakukan dengan adukan 1 Pc :3 Ps.
c. Pasangan dinding batako dilaksanakan secara bertahap, setiap tahap
terdiri maksimum 24 lapis setiap hari, diikuti dengan cor kolom praktis
setiap 12 m2. semua angker, pipa-pipa, peralatan dan lain-lain akan
ditanam dalam dinding batako harus dipasangan pada saat pekerjaan
pasangan batako.
d. Setiap pertemuan tegak lurus dari dinding batako harus dicor kolom
praktis beton bertulang.
e. Semua bagian atau dinding batako harus diakhiri dengan ring balok sesuai
dengan ukuran pada gambar rencana.

PASAL 19
PEKERJAAN PLESTERAN

Lingkup pekerjaan termasuk dalam pekerjaan dinding dan plesteran luar dalam
pasal ini yaitu terdiri dari : (disesuaikan dengan gambar kerja)

1. Persyaratan bahan
a. Semen Portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari Satu produk untuk
seluruh pekerjaan)
b. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
c. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10

2. Pemakaian plesteran (adukan) harus disesuaikan dengan jenis dan macam


pekerjaan sesuai dengan perbandingan campuran adukan sesuai gambar
kerja.

3. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standard spesifikasi dari bahan
dan campuran yang digunakan sesuai dengan petunjuk dari
pengawas/direksi lapangan.
b. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana bidang yang akan
dikerjakan telah disetujui oleh pengawas. Dan dalam melaksanakan

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 31


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
pekerjaan ini harus mengikuti pula semua petunjuk dalam gambar
arsitektur, terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai
ukuran tebal/tinggi peil dan bentuk profilnya.
c. Semua jenis adukan tersebut, masing-masing harus disiapkan sedemikian
rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering.
Campuran adukan tersebut dapat diaduk memakai mesin pengaduk atau
secara manual sesuai dengan petunjuk pengawas dan diusahakan agar
jarak waktu pencampuran dengan pemasangan tidak melebihi 30 menit
terutama untuk pencampuran kedap air.
d. Plesteran yang retak, bergelembung-gelembung, terjadi pengotoran atau
perubahan warna, tidak akan diterima. Plesteran tersebut harus
dibersihkan dan diganti dengan adukan plesteran yang sesuai dengan
spesifikasi dan mendapat persetujuan dari pengawas. Tambalan harus
sesuai dengan tekstur dan warna hasil pekerjaan yang ada semula
e. Untuk plesteran dinding harus betul-betul rata dan rapi, Tebal plesteran
satu sisi minimal 1,5 cm.
f. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
wajar dan tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran
setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari
langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air
secara cepat.

PASAL 20
PEKERJAAN DAUN, PINTU, JENDELA DAN VENTILASI

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pintu panel, jendela hidup, jendela mati dan
ventilasi kayu kelas I sejenis bengkirai.
1. Persyaratan bahan
a. Kayu cukup kuat dan tua
b. Kayu harus mempunyai texture yang sama, serat-serat lurus.
c. Kayu bersih dari retakan-retakan, serangan jamur, pelapukan dan cacat-
cacat lain (mata bolong, bengkok, melintir dan sebagainya)
d. Kayu dijamin tidak akan retak/pecah/melengkung dalam ruangan.
e. Kayu dipotong menurut ukuran, tegak lurus sesamanya menurut gambar
rencana.

2. Semua permukaan kayu yang akan telihat oleh pandangan mata langsung,
harus diserut lurus, licin, rata sudutnya yang tajam dan tidak pecah-pecah.
Tidak dibenarkan menambal bagian yang pecah, semua konstruksi kayu yang
lurus harus dilaksanakan tanpa sambungan, bila terjadi penyambungn harus
mendapat ijin dari Direksi / Pengawas.
Ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi yaitu setelah diserut dan
diamplas.
Titik pertemuan atau sambungan harus dibuat sedemian rupa sehingga
bagian-bagian sambungan terletak pada satu bidang.
Sambungan/pertemuan harus rapi dan kokoh, dibuat dengan konstruksi pen
dan lobang atau gigi-gigi dengan pantek, paku atau lem.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 32


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

PASAL 21
PEKERJAAN PLAFOND

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan plafond triplek pada seluruh


ruangan.

1. Persyaratan bahan
a. Konstruksi rangka plafond menggunakan kayu kelas II sejenis mabang
b. Material triplek denga tebal 3 mm
c. Material list sesuai dengan gambar kerja/rencana.

2. Syarat pelaksanaan
a. Sebelum memasang plafond, kedudukan struktur kerangka harus kuat
hubungannya ditahan dengan baik oleh struktur atap (kuda-kuda) dan
struktur lantai, pola dan ukuran-ukurannya sesuai gambar.
b. Kayu-kayu rangka diserut rata pada sisi-sisi yang akan ditempeli plafond.
Kerangka kayu harus datar pada semua arah dan tidak melengkung.
c. Pemasangan plafond harus rata dan sesuai gambar kerja.
d. Pemotongan list profil sedemikian rupa sehingga dapat menjadi rapat, rapi
dan tidak melengkung.
e. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerapian dan kesempurnaan
pekerjaan ini, apabila ada pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar
kerja, maka kontraktor harus memperbaikinya atas beban biaya kontraktor
kecuali bila ada ketentuan lain dari pengawas

Pasal 22
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Pemasangan Penggantung dan Pengunci


a. Setiap daun jendela harus dilengkapi dengan 2 buah kait angin, handle 1 buah,
slot 2 buah dan 2 buah engsel ring nylon berkwalitas dengan ukuran 3”.
b. Setiap daun pintu dilengkapi dengan 4 buah engsel ring nylon uk. 4”, slot 1 buah
dan 1 set pengunci dengan 2 x putar.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan :
a. Sebelum pemasangan penggantung dan pengunci, kontraktor harus
memperlihatkan contohnya kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan.
b. Semua kunci harus dilengkapi dengan plat pengenal, yang mana plat pengenal
tersebut harus diserahkan pada Direksi Lapangan.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 33


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

Pasal 23
PEKERJAAN PENGECATAN

1. Dinding-dinding semen dan plafond dicat dengan cat tembok yang


berkwalitas baik, yang sebelumnya dicat dasar dan diplamur. Pada bagian
plint lantai dicat kilat setinggi 12 cm.

2. Untuk seluruh bidang-bidang kayu, balok konsul, listplank dan yang lainnya dicat
dengan cat kilat, yang sebelumnya harus dicat dasar dan plamur/dempul.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan :
a. Semua dinding semen harus diplamur, diamplas, dicat dasar, baru kemudian
dicat.
b. Warna akan ditentukan kemudian di lapangan oleh Direksi dan harus dengan
persetujuan Pengguna Anggran

c. Semua bidang kayu dicat kilat dengan harus mengecat dasar ,


diplamur/didempul dan diamplas dengan rapi dan benar-benar halus.

Semua cat tembok dan cat kilat harus berkwalitas baik, yang standard

PASAL 24
PEKERJAAN PENYELESAIAN AKHIR.

1. Segala kerusakan yang timbul akibat adanya pelaksanaan pekerjaan yang


telah dikerjakan, nyata – nyata akibat pelaksanaan pekerjaan ini, yang
dipandang perlu adanya perbaikan menjadi tanggung jawab atas biaya
kontraktor.

2. Setelah seluruh pekerjaan selesai 100 % sebelum penyerahan pertama


kontraktor harus membersihkan lokasi.

3. Harga yang ditawarkan dalam pelelangan merupakan biaya lumpsum dan


sudah termasuk pajak-pajak, keuntungan, asuransi pelaksanaan (CAR) dan
biaya perincian yang berhubungan langsung dengan pekerjaan ini.

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 34


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
PASAL 25
PENUTUP

1. Ketentuan Tambahan.
a. Kontraktor dalam melaksanakan seluruh pekerjaan ini harus melengkapi
dan menyediakan peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan
walaupun tidak digambarkan dalam RKS ini , sehingga dapat bekerja
dengan baik dan tepat waktu serta dapat dipertanggung jawabkan.
b. Jika masih ada pos-pos pekerjaan yang belum masuk / terlupakan
menurut analisa konsultan perencana sehingga tidak terbaca dalam
RKS maupun BQ.
c. Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar pelaksanaan
dilapangan( as built drawing ) yang disetujui pengawas dan pemberi tugas
sesuai dengan SK Dirjen Cipta Karya No. 025 / KPTS/CK/1993 tanggal
1April 1993 lampiran B. point A.5
d. Gambar-gambar ini harus diserahkan sebanyak 4 (empat) rangkap
kepada pemberi tugas selambat-lambatnya pada serah terima pekerjaan
dan akan tercantum dalam berita acara serah terima pekerjaan.

2. Ketentuan Penutup.
a. Segala sesuatu yang belum tertuang dalam RKS ini dan pada saat
pekerjaan diperlukan maka akan dituangkan didalam berita acara
penjelasan pekerjaan atau berita acara peninjauan lapangan.
b. Hal – hal yang timbul dalam pelaksanaan dan perlu penyelesaian
dilapangan akan dibicarakan dan diatur oleh pengawas dengan kontraktor
atas persetujuan pemberi tugas, jika diperlukan akan dibicarakan
langsung dengan konsultan perencana.
c. Segala sesuatu perubahan dilapangan harus mendapat persetujuan
pengawas dan pemberi tugas.

PONTIANAK, Harus di isi 2007

MENGETAHUI, DIBUAT,

Kepala Dinas Pendidikan PT. KONSULTAN ARTERIAS


Kab. Pontianak PRATAMA

Drs. IDRUS ADAM YA’ HIDAYAT, ST


NIP. 131473421 Direktur

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 35


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
Lampiran I
Kop Perusahaan

Surat Pernyataan Dan Kesanggupan Mengikuti

Pelelangan Dan Melaksanakan Pekerjaan

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………………
Jabatan dalam perusahaan : ………………………………...
Perusahaan : PT/CV …………………………
Alamat Kantor : …………………………………
NPWP : …………………………………

Dengan ini mengikuti, memahami dan akan tunduk pada peraturan-peraturan


dam keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003, serta akan
taat pada semua Peraturan yang berlaku dalam pelelangan sesuai Undangan
Nomor : ……………………… Tanggal …………………….. , serta Berita Acara
Penjelasan Nomor : …………………… Tanggal ……………………..

Selanjutnya kami menyatakan sanggup untuk mengajukan Penawaran dan


apabila ditunjuk sanggup melaksanakan pekerjaan sesuai Keputusan Panitia dan
Pemimpin Proyek berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Mempawah, ……………………… 2007

Yang Memberi Pernyataan

Materai Rp. 6.000,-

Nama Lengkap
Direktur Utama

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 36


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`

Lampiran II
Kop Perusahaan
Surat Penawaran Pekerjaan

Tanggal, ……………. 2007


Nomor : ………………….
Lampiran : ………………….

Kepada Yth :
Panitia …………………………………………….
…………………………………………………..
d/a ………………………………………………
di –
………………………..
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ……………………
Jabatan : ……………………

Sebagai Direktur sesuai dengan akte pendirian …………Nomor ………Tanggal ………..


Sebagai Kuasa Direktur ……………. , Nomor ………… tanggal ……………….

Dalam hal ini mewakili Perusahaan : ………………..


Alamat : ………………..

Dengan ini menyatakan :


a. Telah mempelajari dan memahami segala isi dokumen pelelangan dan berita acara penjelasan
pekerjaan untuk pembangunan ……………………………… , di ……………….. yang penjelasan
pekerjaan diadakan pada :
Hari / Tanggal : ……………………………..
Bertempat di : ……………………………..
Dengan Berita Acara Penjelasan Nomor : ……………………………..
b. Mengajukan penawaran untuk melaksanakan dan menyelesaikan seluruh pekerjaan tersebut, dengan
harga borongan sebesar Rp. …………………. (terbilang : …………………) termasuk keuntungan
(jasa pemborong), pajak-pajak, biaya pengurusan dan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan gambar
dan spesifikasi teknis (RKS).
c. Bila penawaran ini diluluskan, kami akan sanggup menyelesaikan pelaksanaan seluruh pekerjaan
tersebut daloam waktu …… (……..) hari kalender sejak tanggal penunjukan dalam Surat Keputusan
Pemimpin Proyek tentang pemberian Pekerjaan, serta memenuhi spesifikasi yang ditentukan dengan
pemeliharaan dalam waktu ……(…….) hari kalender sejak tanggal penyerahan Surat Penawaran ini.
d. Penawaran ini berlaku serta mengikat secara sah dalam waktu …….. (……) hari kalender sejak tanggal
penyerahan Surat Penawaran ini.
e. Menyerahakan Jaminan Penawaran sebesar Rp. ……………. (……………..)
f. Akan tunduk pada ketentuan-ketentuan dalam Keppres No. 80 Tahun 2003 beserta perubahannya dan
tanpa kecuali segala syarat-syarat yang telah ditentukan Panitia Pelelangan sehubungan dengan
pekerjaan ini.

Penawar,

Materai
Rp. 6.000,-

Nama Lengkap
Direktur/Direktur Utama

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 37


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
Lampiran III

Kop Perusahaan

Surat Pernyataan Personil


No. …………………….

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………
Tempat/Tanggal Lahir : …………………………
Alamat : …………………………
Pendidikan : …………………………
Jabatan : …………………………
Perusahaan : …………………………

Dengan ini menyatakan dengan sejujur-jujurnya bahwa saya benar telah


menjadi karyawan/Tenaga ahli pada perusahaan tersebut diatas secara penuh
waktu (full time) pada perusahaan PT/CV ……………………. Sejak tanggal
……………….

Apabila terbukti/ditemukan bahwa pernyataan yang telah saya berikan tidak benar
(cacat/palsu), maka saya bersedia dituntut dimuka pengadilan atau tidak diperkenankan
untuk mengikuti segala kegiatan pekerjaan ……………………. Yang dilaksanakan
dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Sub …………………

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab dan sadar atas
konsekeunsi hukum yang mengikat dalam pernyatan yang dibuat.

Mengetahui, Mempawah, ……………………2007


PT/CV ……………………….. Yang membuat Pernyataan,

Materai Rp 6.000,-

(…………………….) (…………………….)

Catatan : Wajib Melampirkan


1 (satu) lembar Fotocopy KTP terbaru

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 38


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
Lampiran IV
Kop Perusahaan

JADWAL PELAKSANAAN
(TIME SCHEDULE)

Proyek :
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

Bulan I Bulan II Bulan III


No. Uraian Kegiatan Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Mempawah, ………………….. 2007

Penawar,
PT/CV ……………………………

Nama Lengkap
Direktur/Direktur Utama

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 39


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
Lampiran V
Kop Perusahaan

DAFTAR PERALATAN

Nama :
Pekerjaan :
Lokasi :
TahunAnggran :

No. Nama Peralatan Kapasitas Merk & Type Jumlah Keterangan

Mempawah, ………………….. 2007

Penawar,
PT/CV ……………………………

Nama Lengkap
Direktur/Direktur Utama

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 40


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk
Penambahan Ruang Kelas Baru
`
Lampiran VI
Papan Nama Proyek

KOP DINAS

Pekerjaan :

Lokasi :

No. Kontrak/Tanggal :

Pelaksana :

Waktu Pelaksanaan :

Sumber Dana :

PT. KONSULTAN ARTERIAS PRATAMA 41


MYDOCUMEN/C/07/DKNS/Smk

Anda mungkin juga menyukai