SYARAT-SYARAT UMUM
PASAL 1
PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN
PASAL 2
PIHAK-PIHAK YANG BERSANGKUTAN
PASAL 4
PERSYARATAN PESERTA PELELANGAN
1. Memiliki surat izin usaha jasa konstruksi (SIUJK) yang dikeluarkan oleh
instansi pemerintah yang berwenang dan masih berlaku.
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan kualifikasi bidang/subbidang
perumahan dan permukiman, dan bidang/sub bidang gedung dan pabrik.
3. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pelaksanaan.
4. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan, dan atau tidak sedang menjalani pengadilan.
5. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki
laporan bulanan PPh Pasal 25 atau Pasal 21/Pasal 23 atau PPN sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir.
6. Selama 5 (lima) tahun terakhir mempunyai pengalaman usaha pemborongan
baik dilingkungan pemerintah maupun swasta, kecuali calon penyedia
barang/jasa baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.
7. Memiliki kinerja yang baik dan tidak termasuk dalam daftar sanksi atau daftar
hitam disuatu instansi.
8. Memiliki kemampuan pada bidang/subbidang pekerjaan yang sesuai untuk
usaha kecil termasuk koperasi kecil.
9. Memiliki kemampuan penyediaan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
10. Termasuk dalam penyedia barang/jasa yang sesuai dengan nilai paket
pekerjaan.
PASAL 5
PENGAMBILAN DOKUMEN PENGADAAN BARANG/JASA
DAN DOKUMEN PRAKUALIFIKASI
Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat : Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Pontianak
PASAL 6
PEMBERIAN PENJELASAN
2. Pertanyaan dari penawar, baik lisan maupun tertulis dapat diajukan pada
rapat penjelasan.
7. Setelah rapat penjelasan ditutup, tidak akan diadakan tanya jawab dan
penjelasan lagi.
8. Jika terdapat perbedaan antara gambar dan RKS, yang berlaku adalah
RKS dan ketentuan dalam berita acara penjelasan pekerjaan, atau
keputusan direksi dan jika terdapat perbedaan gambar dalam skala kecil
dan skala besar, maka yang berlaku adalah gambar dalam skala besar.
PASAL 7
TATA CARA PENAWARAN
2. Berkas-berkas penawaran
a. Surat Penawaran (contoh terlampir),dibuat diatas kertas Kop
Perusahaan,yang diberi materai senilai Rp 6.000,00 (enam ribu
rupiah), diberi nomor,tanggal, stempel Perusahaan ditanda tangani
oleh Pemimpin /Direktur Utama yang tercantum dalam Akte pendirian
Perusahaan (Akte Notaris).
b. Perincian harga penawaran dan rekapitulasinya, diberi tanggal
stempel perusahaan dan ditanda tangani oleh Pemimpin /Direktur
Utama yang tercantum dalam Akte Pendirian Perusahaan (Akte
Notaris).
c. Surat Kuasa, dibuat diatas kertas Kop Surat Perusahaan, diberi
materai senilai Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah), diberi nomor, tanggal,
stempel Perusahaan dan ditanda tangani oleh Pemberi dan Penerima
Kuasa. Pemberi Kuasa harus orang yang namanya tercantum dalam
Akte Pendirian Perusahaan (Akte Notaris), Hal ini apabila
penandatanganan surat dikuasakan.
Kepada :
Yth. Panitia pengadaan barang/jasa Dinas Pendidikan Kab.
Pontianak
8. Setelah dibaca dengan jelas, berita acara segera ditanda tangani oleh
panitia pengadan yang hadir dan peserta pelelangan yang mewakili
peserta lainnya.
PASAL 9
HARGA PENAWARAN
PASAL 10
METODE EVALUASI PENAWARAN
PASAL 12
PENGUMUMAN PENYEDIA BARANG/JASA
PASAL 13
PENGADUAN
PASAL 14
PENETAPAN PENYEDIA BARANG
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
PASAL 1
PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN
PASAL 2
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
PASAL 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN PEMELIHARAAN
PASAL 5
JAMINAN PELAKSANAAN
PASAL 6
JAMINAN UANG MUKA
Setelah Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ditanda tangani oleh kedua belah
pihak, penyedia barang/jasa dapat mengajukan permintaan uang muka
sesuai dengan kesepakatan dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak), dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Uang muka diberikan maksimum 20% (dua puluh persen) dari nilai Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak) dan sepenuhnya dipergunakan untuk biaya
pertama penunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan pengadaan
barang ini.
4. Masa berlaku jaminan uang muka ditetapkan, harus sesuai dengan jangka
waktu pelaksanaan pengadaan barang/jasa selesai seluruhnya,terhitung
mulai tanggal dikeluarkannya.
6. Bentuk Surat Jaminan uang muka : memuat nama dan alamat pengguna
barang/jasa, penyedia barang/jasa yang ditunjuk, dan pihak penjamin,
nama paket kontrak, nilai jaminan uang muka dalam angka dan huruf,
kewajiban pihak penjamin untuk mencairkan surat jaminan uang muka
dengan segera kepada pengguna barang/jasa sesuai dengan ketentuan
uang jaminan dalam jaminan uang muka, masa berlaku jaminan uang
muka, mengacu kepada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Khusus
PASAL 1831 dan 1832 dan tanda tangan penjamin.
Pasal 7
PEMBAYARAN
PASAL 8
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
PASAL 9
SANKSI DENDA
PASAL 10
RESIKO
PASAL 11
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
4. Dalam hal demikian, maka jaminan uang muka yang telah di serahkan
oleh penyedia barang/jasa kepada pengguna barang/jasa menjadi milik
negara.
Pasal 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 1
PERATURAN DAN PERSYARATAN
PASAL 2
URAIAN PEKERJAAN
2. Sarana Bekerja
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan :
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti beton molen, vibrator, pompa air, alat-alat
pengangkut dan peralatan lain yang diperlukan guna kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
c. Penyediaan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk
setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.
3. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar
Rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk dan keputusan
Konsultan Pengawas.
1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan
dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) bila ada.
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
maka yang mengikat/berlaku adalah ketentuan yang ada dalam RKS. Bila
suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang
mempunyai skala yang besar yang berlaku.
PASAL 4
PERSIAPAN LAPANGAN
2. Perlengkapan bangsal kerja Konsultan Supervisi, terdiri dari kursi dan meja
kerja serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan.
4. Bahan bangunan yang sudah dipasang menjadi bangsal yang tertulis dalam
ayat 1 dan 2 tidak boleh diambil untuk keperluan konstruksi. Bahan bangunan
bangsal kerja tersebut dibongkar oleh kontraktor setelah serah terima
pertama dan dibawa keluar lapangan dan jadi hak milik proyek.
PASAL 5
RENCANA KERJA
PASAL 6
KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN
PASAL 7
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR
PASAL 8
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
PASAL 9
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih yang memenuhi
syarat-syarat kesehatan dan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak bagi
semua petugas dan pekerja yang ada dilapangan. Membuat penginapan
dilokasi lapangan pekerjaan untuk penjaga keamanan.
PASAL 10
SITUASI DAN UKURAN
1. Situasi
a. Kontraktor wajib meneliti bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-
hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran.
b. Kesalahan atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.
2. Ukuran
a. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm.
b. Pedoman titik duga lantai + 0,00 sesuai dengan gambar rencana.
PASAL 11
SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
5. Pekerja atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor tetapi ditolak
oleh Konsultan Supervisi karena tidak memenuhi syarat maka pekerjaan
tersebut harus segera diberhentikan dan yang terpasang harus segera
dibongkar dengan biaya kontraktor.
PASAL 12
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
3. Bila kontraktor melanggar ayat satu pasal ini, Konsultan Supervisi berhak
menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk
diperbaiki. Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi
tanggungjawab kontraktor.
PASAL 13
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
PASAL 14
PEKERJAAN PENDAHULUAN DAN LAPANGAN
1. Pembersihan lokasi
Kontraktor harus membersihkan halaman dari segala sesuatu yang dapat
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, termasuk pohon-pohon
dan semak-semak yang terdapat pada areal harus ditebang dan dibersihkan
sampai keakar-akarnya, kemudian disingkirkan dari lapangan pekerjaan.
4. Papan Reklame
Kontraktor dilarang menempatkan papan reklame dalam bentuk apapun
didalam komplek atau batas tanah yang berbatasan dengan komplek kecuali
bila mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.
PASAL 15
PEKERJAAN TANAH
PASAL 16
PEKERJAAN KAYU
a. Kayu yang dipakai harus sesuai dengan PPKI 1961 (NI-5) lampiran !,
kayu berkualitas baik, tua, kering dan tidak cacat, pecah-pecah dan tidak
terdapat kayu mudanya (spint) sesuai dengan pasal III PPKI 1961 mutu
A.
c. Semua pekerjaan kayu yang akan divernish haru diketam rata dan halus
dengan dengan menggunakan ketam mesin tidak ada lubang maupun
mata kayu kecuali ditentukan lain.
d. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran bersih setelah
jadi, yaitu ukuran setelah kayu selesai dikerjakan dengan toleransi rata-
rata maksimum 1 mm untuk setiap permukaan kayu yang sudah
dikerjakan.
PASAL 17
PEKERJAAN LANTAI BETON TUMBUK
Lingkup Pekerjaan
Termasuk didalamnya adalah pekerjaan pengecoran lantai beton tumbuk sesuai
dengan gambar kerja
Persyaratan bahan
a. Beton
Beton yang digunakan dalam pekerjaan struktur ini adalah beton
bertulang dengan mutu baik
b. Agregat harus memenuhi SNIS 1798-1989-F
c. Semen yang digunakan adalah semen yang memenuhi syarat SNIS
1798-1989-F, dengan type I.
d. Syarat-syarat Pelaksanaan
i. Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi
dari bahan dan campuran yang digunakan sesuai dengan
petunjuk dari pengawas / direksi.
ii. Pekerjaan pembetonan dapat dilaksanakan bilamana bidang
yang akan dikerjakan telah disetujui oleh pengawas/direksi.
Dan dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti pula
semua petunjuk dalam gambar, terutama pada gambar detail
4. Pengadukan Beton
a. Pencampuran adukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk (beton
molen). Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan
yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi
dari masing-masing bahan pembentuk beton. Perlengkapan-
perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya harus mendapat
persetujuan dari direksi lapangan.
b. Lama pengadukan beton dilakukan hingga campuran beton tersebut
benar-benar homogen hingga menghasilkan adukan susunan kekentalan
dan warna yang merata/seragam. Beton harus seragam dalam
komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan. Pengadukan yang
berlebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk
mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki, tidak dibenarkan.
PASAL 18
PEKERJAAN DINDING PASANGAN BATAKO
1. Persyaratan bahan
a. Batako harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku. Bidang-bidang
sisinya harus datar, tidak menunjukan retak-retak. Ukurannya harus sama
dengan yang lain dan harus memenuhi persyaratan yang terdapat dalam
NI-10 dan PUBI 1971.
2. Syarat Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan pasangan harus dipasang tegak dan mengikuti garis.
Pekerjaan pasangan harus dipasang seragam. Satu bagian tidak boleh
dipasang lebih dari 1 meter diatas bagian bawahnya.
b. Batako sebelum dipasang harus dibasahi terlebih dahulu dan bersih dari
kotoran. (direndam dalam air sehingga buihnya habis). Batako harus
dipasang tegak lurus dengan bentangan benang yang sifatnya datar.
Pemasangan batako dilakukan dengan adukan 1 Pc : 4 Ps kecuali :
semua ujung-ujung dinding, sudut-sudut, pinggiran, lubang dan beton
dilakukan dengan adukan 1 Pc :3 Ps.
c. Pasangan dinding batako dilaksanakan secara bertahap, setiap tahap
terdiri maksimum 24 lapis setiap hari, diikuti dengan cor kolom praktis
setiap 12 m2. semua angker, pipa-pipa, peralatan dan lain-lain akan
ditanam dalam dinding batako harus dipasangan pada saat pekerjaan
pasangan batako.
d. Setiap pertemuan tegak lurus dari dinding batako harus dicor kolom
praktis beton bertulang.
e. Semua bagian atau dinding batako harus diakhiri dengan ring balok sesuai
dengan ukuran pada gambar rencana.
PASAL 19
PEKERJAAN PLESTERAN
Lingkup pekerjaan termasuk dalam pekerjaan dinding dan plesteran luar dalam
pasal ini yaitu terdiri dari : (disesuaikan dengan gambar kerja)
1. Persyaratan bahan
a. Semen Portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari Satu produk untuk
seluruh pekerjaan)
b. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
c. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10
3. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standard spesifikasi dari bahan
dan campuran yang digunakan sesuai dengan petunjuk dari
pengawas/direksi lapangan.
b. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana bidang yang akan
dikerjakan telah disetujui oleh pengawas. Dan dalam melaksanakan
PASAL 20
PEKERJAAN DAUN, PINTU, JENDELA DAN VENTILASI
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pintu panel, jendela hidup, jendela mati dan
ventilasi kayu kelas I sejenis bengkirai.
1. Persyaratan bahan
a. Kayu cukup kuat dan tua
b. Kayu harus mempunyai texture yang sama, serat-serat lurus.
c. Kayu bersih dari retakan-retakan, serangan jamur, pelapukan dan cacat-
cacat lain (mata bolong, bengkok, melintir dan sebagainya)
d. Kayu dijamin tidak akan retak/pecah/melengkung dalam ruangan.
e. Kayu dipotong menurut ukuran, tegak lurus sesamanya menurut gambar
rencana.
2. Semua permukaan kayu yang akan telihat oleh pandangan mata langsung,
harus diserut lurus, licin, rata sudutnya yang tajam dan tidak pecah-pecah.
Tidak dibenarkan menambal bagian yang pecah, semua konstruksi kayu yang
lurus harus dilaksanakan tanpa sambungan, bila terjadi penyambungn harus
mendapat ijin dari Direksi / Pengawas.
Ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi yaitu setelah diserut dan
diamplas.
Titik pertemuan atau sambungan harus dibuat sedemian rupa sehingga
bagian-bagian sambungan terletak pada satu bidang.
Sambungan/pertemuan harus rapi dan kokoh, dibuat dengan konstruksi pen
dan lobang atau gigi-gigi dengan pantek, paku atau lem.
PASAL 21
PEKERJAAN PLAFOND
1. Persyaratan bahan
a. Konstruksi rangka plafond menggunakan kayu kelas II sejenis mabang
b. Material triplek denga tebal 3 mm
c. Material list sesuai dengan gambar kerja/rencana.
2. Syarat pelaksanaan
a. Sebelum memasang plafond, kedudukan struktur kerangka harus kuat
hubungannya ditahan dengan baik oleh struktur atap (kuda-kuda) dan
struktur lantai, pola dan ukuran-ukurannya sesuai gambar.
b. Kayu-kayu rangka diserut rata pada sisi-sisi yang akan ditempeli plafond.
Kerangka kayu harus datar pada semua arah dan tidak melengkung.
c. Pemasangan plafond harus rata dan sesuai gambar kerja.
d. Pemotongan list profil sedemikian rupa sehingga dapat menjadi rapat, rapi
dan tidak melengkung.
e. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerapian dan kesempurnaan
pekerjaan ini, apabila ada pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar
kerja, maka kontraktor harus memperbaikinya atas beban biaya kontraktor
kecuali bila ada ketentuan lain dari pengawas
Pasal 22
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
Pasal 23
PEKERJAAN PENGECATAN
2. Untuk seluruh bidang-bidang kayu, balok konsul, listplank dan yang lainnya dicat
dengan cat kilat, yang sebelumnya harus dicat dasar dan plamur/dempul.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan :
a. Semua dinding semen harus diplamur, diamplas, dicat dasar, baru kemudian
dicat.
b. Warna akan ditentukan kemudian di lapangan oleh Direksi dan harus dengan
persetujuan Pengguna Anggran
Semua cat tembok dan cat kilat harus berkwalitas baik, yang standard
PASAL 24
PEKERJAAN PENYELESAIAN AKHIR.
1. Ketentuan Tambahan.
a. Kontraktor dalam melaksanakan seluruh pekerjaan ini harus melengkapi
dan menyediakan peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan
walaupun tidak digambarkan dalam RKS ini , sehingga dapat bekerja
dengan baik dan tepat waktu serta dapat dipertanggung jawabkan.
b. Jika masih ada pos-pos pekerjaan yang belum masuk / terlupakan
menurut analisa konsultan perencana sehingga tidak terbaca dalam
RKS maupun BQ.
c. Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar pelaksanaan
dilapangan( as built drawing ) yang disetujui pengawas dan pemberi tugas
sesuai dengan SK Dirjen Cipta Karya No. 025 / KPTS/CK/1993 tanggal
1April 1993 lampiran B. point A.5
d. Gambar-gambar ini harus diserahkan sebanyak 4 (empat) rangkap
kepada pemberi tugas selambat-lambatnya pada serah terima pekerjaan
dan akan tercantum dalam berita acara serah terima pekerjaan.
2. Ketentuan Penutup.
a. Segala sesuatu yang belum tertuang dalam RKS ini dan pada saat
pekerjaan diperlukan maka akan dituangkan didalam berita acara
penjelasan pekerjaan atau berita acara peninjauan lapangan.
b. Hal – hal yang timbul dalam pelaksanaan dan perlu penyelesaian
dilapangan akan dibicarakan dan diatur oleh pengawas dengan kontraktor
atas persetujuan pemberi tugas, jika diperlukan akan dibicarakan
langsung dengan konsultan perencana.
c. Segala sesuatu perubahan dilapangan harus mendapat persetujuan
pengawas dan pemberi tugas.
MENGETAHUI, DIBUAT,
Nama : …………………………………
Jabatan dalam perusahaan : ………………………………...
Perusahaan : PT/CV …………………………
Alamat Kantor : …………………………………
NPWP : …………………………………
Nama Lengkap
Direktur Utama
Lampiran II
Kop Perusahaan
Surat Penawaran Pekerjaan
Kepada Yth :
Panitia …………………………………………….
…………………………………………………..
d/a ………………………………………………
di –
………………………..
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……………………
Jabatan : ……………………
Penawar,
Materai
Rp. 6.000,-
Nama Lengkap
Direktur/Direktur Utama
Kop Perusahaan
Nama : …………………………
Tempat/Tanggal Lahir : …………………………
Alamat : …………………………
Pendidikan : …………………………
Jabatan : …………………………
Perusahaan : …………………………
Apabila terbukti/ditemukan bahwa pernyataan yang telah saya berikan tidak benar
(cacat/palsu), maka saya bersedia dituntut dimuka pengadilan atau tidak diperkenankan
untuk mengikuti segala kegiatan pekerjaan ……………………. Yang dilaksanakan
dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Sub …………………
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab dan sadar atas
konsekeunsi hukum yang mengikat dalam pernyatan yang dibuat.
Materai Rp 6.000,-
(…………………….) (…………………….)
JADWAL PELAKSANAAN
(TIME SCHEDULE)
Proyek :
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :
Penawar,
PT/CV ……………………………
Nama Lengkap
Direktur/Direktur Utama
DAFTAR PERALATAN
Nama :
Pekerjaan :
Lokasi :
TahunAnggran :
Penawar,
PT/CV ……………………………
Nama Lengkap
Direktur/Direktur Utama
KOP DINAS
Pekerjaan :
Lokasi :
No. Kontrak/Tanggal :
Pelaksana :
Waktu Pelaksanaan :
Sumber Dana :