Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATERI KULIAH SAP 7

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD


EKA334 A2 R. IA 1.1

OLEH:
KELOMPOK 5

1. NI KOMANG ITA MONIKA (1607531045) / 06


2. NI WAYAN PITRIYANI (1607531047) / 08
3. NI NENGAH WITRI ASTITI (1607531049) / 09
4. PUTU AYU PRAMESTI (1607531050) / 10

AKUNTANSI REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 201
ANALISIS PPAP

A. AKUNTANSI PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP)


Aktiva produktif (earning assets) adalah penanaman dana bank baik dalam valuta
rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana
antarbank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening
administratif. Aktiva produktif memang berfungsi untuk memperoleh pendapatan utama
bank. Sebagai sumber utama, pada asset ini juga terdapat risiko terbesar. Potensi kerugian
akibat memburuknya kolektibilitas asset dapat membawa kebangkrutan bank oleh karena itu
bankwajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus guna menutup
risiko kerugian.
Dalam membentuk PPAP, bank akan memperhitungkan setiap jenis aktiva produktif
bank yang masih outstanding dari yang berkualitas lancar sampai yang macet, yang
didasarkan pada kriteria:
a. Ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan peminjam yang
ditinjaudari keadaan usaha yang bersangkutan untuk kredit yang diberikan.
b. Tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan, untuk
surat berharga.
Kolektibilitas aktiva produktif secara lengkap bias merujuk pada Keputusan Direksi
Bank Indonesia no 30/268/Kep/DIR tertanggal 27 Februari 198 tentang Pembentukan
Penyisihan dan Penghapusan Aktiva Produktif dan Keputusan Direksi BI no.
31/26/267/KEP/DIR tanggal 27 Februari 1998 tentang kualitas aktiva produktif.
Kolektibilitas ini juga bias mengacu pada peraturan Bank Indonesia nomor 8/18/2006
Tentang Kualitas Aktiva Produktif Dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif. Ketentuan PPAP ini sering berubah, tetapi secara esensial metodenya sama.
Dengan demikian pencatatan PPAP juga dilakukan secraa terpisah pada setiap jenis
aktiva produktif. Persoalannya jenis aktiva produktif apa yang diperhitungkan termasuk
komponen jenis aktiva yang boleh diperhitungkan?

B. KOMPONEN AKTIVA PRODUKTIF


Berikut beberapa jenis aktiva produktif dan komponen yang diperhitungkan dalam PPAP:
a. Kredit adalah Penyediaan uang/tagihan yang sama dengan itu, berdasarkan
persetujuan /kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang
wajib dilunasi setelah jangka waktu tertentu serta bunga.

1
b. Surat berharga adalah Surat pengakuan utang, wesel, obligasi, sekuritas kredit,
atauderivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam
bentuk yanglazim diperdagangkan dalam apasar modal & pasar uang, seperti SBI,
SPBU, dan lain-lain.
c. Penempatan adalah Penanaman dana bank pada bank lainnya berupa giro, call
money, deposito berjangka,sertifikat deposito, kredit yang diberikan dan
penempatan lainnya.
d. Penyertaan adalah Penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan
yangbergerakdi bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal, serta dalam
bentuk penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur untuk
mengatasi akibat kegagalan kredit.
e. Transaksi rekening administratif adalah Komitmen & kontijensi yang terdiri dari
warkat penerbitan jaminan, akseptasi, irrevocable letter of credit yang masih
berjalan, aksep tasiwesel impor atas dasar L/C berjangka, penjualan surat berharga
dengan syarat repurchase agreement, serta transaksi derivatif yang mempunyai
risiko tinggi.

C. METODE PENGAKUAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA


PRODUKTIF
Metode Pengakuan PPAP dapat didasarkan pada metode langsung atau metode
cadangan. Penggunaan metode ini didasarkan pada praktik yang lazim di bank bahwa
terjadinya kerugian aktiva produktif sering terjadi pada periode berikutnya setelah
penempatan aktiva produktif ,padahal suatu laporan Laba/Rugi bank harus mencerminkan
perbandingan antara pendapatan dengan biaya yang harus diakui. Pengakuan aktiva produktif
tidak perlu menunggu sampai terjadinya kerugian tersebut muncul, namun bank harus
mengakui pada periode yang sama dengan terjadi penempatan aktiva produktif dengan cara
membentuk Cadangan Penyisihan Aktiva Penyisihan.
Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) adalah penyisihan dari
aktiva produktif suatu bank baik aktiva produktif yang masih outstanding, kurang lancar,
diragukan, dan macet. Sedangkan aktiva produktif itu sendiri adalah penanaman dana suatu
bank baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga,
penyertaan, maupun komitmen dan kontijensi.
Acuan dalam pembentukan PPAP adalah :
a. Kelancaran pembayaran pokok dan margin nasabah

2
b. Besarnya kemungkinan dropping yang di salurkan kepada nasabah itu kembali
Jenis-jenis aktiva produktif untuk menentukan PPAP :
a. Kredit yang disalurkan kepada nasabah
b. Surat– surat berharga ( Hutang, wesel, obligasi, SBI, Surat berharga Komersial, Sertifikat
Reksandana
c. Penempatan dana bank kepada bank lainnya
d. Penyertaan bank kepada lembaga keuangan lainnya
Metode Penentuan PPAP
Pengakuan penyisihan aktiva produktif dengan menggunakan metode cadangan akan
membawa konsekuensi pada penentuan besarnya penyisihan dan cadangan yang akan
disajikan dalam neraca maupun laporan laba/rugi. Untuk menentukan besarnya cadangan
dikenal ada dua pendekatan yaitu:
a. Pendekatan Laba / Rugi
Dalam pendekatan ini yang ditentukan terlebih dahulu adalah besarnya
penghapusan/penyisihan aktiva produktif yang akan disajikan dalam laporan rugi/laba, ,
sedangkan besarnya cadangan PPAP ditentukan berapa persen kemudian bergantung dari
baki debet aktiva produktifnya.
b. PendekatanNeraca
Dalam pendekatan neraca yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah besarnya
Cadangan Penghapusan Aktiva Produktif. Sedangkan besarnya cadangan penghapusan
yang disajikan di laporan rugi/laba ditentukan kemudian
Cadangan PPAP yang dibentuk dari aktiva produktif terdiri dari:
a. Cadangan PPAP ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar 1 % dari piutang lancar
b. Sebesar 15 % dari piutang kurang lancar setelah dikurangi nilai agunan
c. Sebesar 50 % dari piutang diragukan setelh dikurangi nilai agunan
d. Sebesar 100 % dari piutang macet setelah dikurangi nilai agunan
Agunan sebagai pengurang pembentukan
Perlu diketahui bahwa agunan yang digolongkan sebagai pengurang dalam pembentukan
PPAP adalah:
a. Giro, deposito tabungan dan setoran jaminan dalam mata uang rupiah dan valuta asing
yang diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan. Untuk agunan ini setinggi-tingginya
sebesar 100% yang dapat digunakan sebagai pengurang
b. Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Pemerintah. Untuk menilai agunan ini
setinggi-tingginya yang dapat digunakan sebagai pengurang.

3
c. Surat berharga yang aktif diperdagangkan di pasar modal. Untuk agunan surat berharga
yang dapat digunakan setinggi-tingginya 50%. Surat berharga dinilai dengan
menggunakan nilai pasar ang tercatat di Bursa Efek
d. Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan akapal laut. Untuk agunan ini untuk
penilaian yang dilakukan belum melampaui 6 bulan sebesar 70%, antara 6 bulan sampai
dengan 18 bulan sebesar 50%, untuk 18 bulan sampai dengan 30 bulan sebesar 305.
Untuk penilaian yang dilakukan setelah 30 bulan 0%. Tanah dinilai berdasarkan nilai
pasar. Rumah tinggal dinilai berdasarkan nilai pasar dan kalkulasi biaya. Sedangkan
gedung, pesawat udara, dan kapal laut dinilai berdasarkan nilai pasar, kapitulasi biaya dan
kapitalisasi pendapatan
e. SBI, Giro, deposito, dan surat-surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal
Untuk menilai jenis agunan digunakan pedoman sebagai berikut:
Penilaian-penilaian agunan tersebut dilakukan oleh penilai independen (jasa penilai). Dalam
penilaian dikenal beberapa terminologi:
a. Nilai pasar adalah jumlah uang yang diperkirakan dapat diperoleh dari transaksi jual beli
hasil penukaran suatu asset pada tanggal penilaian setelah dikurangi biaya-biaya
transaksi, pihak penjual dan pembeli sebelumnya tidak mempunyai ikatan, memiliki
pengetahuan tentang asset yang diperdagangkan dan melakukan transaksi tidak dalam
keadaan terpaksa.
b. Kalkulasi Biaya (Cost Approach) adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk
memproduksi aktiva yang baru setelah dikurangi dengan penyusutan akibat kerusakan
fisik dan penurunan nilai ekonomis
c. Kapitalisasi pendapatan (Income Approach) adalah nilai tunai penerimaan kas masa depan
(present value) dari pendapatan yang diperkirakan akan diteria dalam jangka waktu 5-10
tahun.
Perlu diketahui bahwa ketentuan PPAP sering mengalami perubahan, oleh karena itu
dalam aplkasinya perlu memperhatikan ketentuan terbaru.

D. TATA CARA PEMBENTUKAN PPAP


Berikut ini adalah beberapa ketentuan mengenai PPAP:
1. Cadangan umum penyisihan penghapusan aktiva produktif ditetapkan sekurang-
kurangnya sebesar 1% (satu perseratus) dari seluruh Aktiva Produktif yang digolongkan
lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Surat Utang Pemerintah.

4
2. Cadangan khusus Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ditetapkan sekurang-
kurangnya sebesar:
a. 5% (lima perseratus) dari Aktiva Produktif yang digolongkan dalam perhatian
khusus;
b. 15% (lima belas perseratus) dari Aktiva Produktif yang digolongkan kurang
lancar setelah dikurangi nilai agunan;
c. 50% (lima puluh perseratus) dari Akiva Produktif yang digolongkan diragukan
setelah dikurangi nilai agunan; dan
d. 100% (seratus persen) dari Aktiva Produktif yang digolongkan macet setelah
dikurangi agunan.
3. Cadangan khusus penyisihan penghapusan aktiva produktif untuk Piutang Ijarah yang
digolongkan dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet ditetapkan
sekurang-kurangnya sebesar 50% dari masing-masing kewajiban pembentukan
penyisihan penghapusan.

E. PENGHITUNGAN PPAP
Contoh:
Bank ABCD pada 31 Desember 2012 memiliki saldo-saldo seperti pada tabel neraca
dibawah. Misalnya, ingin menentukan PPAP untuk kredit yang diberikan, maka
harus melihat sisi debet (saldo terakhir pelaporan) kredit yang diberikan. Dalam
neraca sebesar Rp 11.242.000.000
PT. Bank ABCD
Neraca Per 31 Desember 2012
No. Rekening Jumlah (Rp) No Rekening Jumlah (Rp)
1 Kas 400.000.000 1 Giro 700.000.000
2 Giro BI 600.000.000 2 SB Diterbitkan 450.000.000
3 Bank-Bank Lain 450.000.000 3 Tabungan 2.000.500.000
4 PPAP-BBL -30.000.000 4 Deposito 8.000.000.000
5 Sekuritas Jangka Pendek 1.500.000.000 5 Pinjaman diterima 4.000.000.000
6 PPAP-SJP -100.000.000 6 Kewajiban lainnya 500.000.000
7 Kredit diberikan 11.242.000.000
8 PPA-Kredit diberikan -545.000.000
9 Penyertaan 4.000.000.000
10 PPAP-Penyertaan -447.000.000
11 Aktiva Tetap 1.000.000.000 7 Modal 2.176.500.000
12 Akumulasi Penyusutan -243.000.000
Jumlah 17.827.000.000 Jumlah 17.827.000.00

5
0

Untuk dapat menentukan PPAP akhir tahun 2012, perlu diketahui kualitas kreditnya
dan bobot agunan yang digunakan dalam perhitungan. Jika diperhatikan saldo penyisihan
penghapusan kredit yang diberikan yang telah dibentuk tahun lalu sebesar Rp 545.000.000.
sedangkan pada akhir tahun 2012 PPAP wajib dibentuk sebesar 1.209.700.000.
Kalau kita perhatikan saldo penyisihan penghapusan kredit yang diberikan yang telah
dibentuk sebesar Rp 545.000.000. Sedangkan pada akhir tahun 2012 PPAP yang wajib
dibentuk sebesar Rp. 1.209.700.000. Dengan demikian yang perlu ditambahkan sebesar Rp
1.209.700.000-Rp 545.000.000 = Rp 664.700.000. Jurnal yang diperlukan adalah :
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12/201 Dr. Biaya penyisihan penghapusan kredit 664.700.000
2
Cr. Penyisihan penghapusan kredit 664.700.000

Dengan demikian saldo Penyisihan Penghapusan Kredit pada 31 Desember 2012 jika
ditampilkan dalam laporan keuangan adalah Rp 1.209.700.000

Penghapusbukuan Kredit Macet


Kredit yang telah digolongkan dalam koletibilitas macet pada waktunya atas pertimbangan
tertentu dapat dihapusbukukan. Pengertian penghapusbukuan adalah dikeluarkan dari necara
bank. namun demikian kredit tetap ditagih terus sampai dengan lunas. Nilai pokok kredit
(baki debet) dan bunga yang macet harus dihapusbukukan selanjutnya dibebankan kepada
rekening penyisihan penghapusan kredit
Contoh :
Kredit macet atas nama PT. ABC sebesar Rp 300.000.000 dan tunggakan bunga Rp
30.000.000 dihapusbukukan. Pencatatan transaksi ini adalah:
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Penyisihan Penghapusan Kredit 330.000.000
Cr. Kredit yang diberikan 300.000.000
Cr. Pendapatan Bunga yang akan diterima 30.000.000

Apabila kredit tersebut dilunasi, maka bank harus membukukan kembali kredit tersebut ke
dalam rekening efektif, yaitu :
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Kredit yang diberikan 300.000.000
Dr. Pendapatan bunga akan diterima 30.000.000

6
Cr. Penyisihan Penghapusan Kredit 330.000.000

Pencatatan jurnal pelunasan oleh Bank:


Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Kas/Giro 330.000.000
Cr. Kredit yang diberikan 300.000.000
Cr. Pendapatan Bunga yang akan 30.000.000
diterima

Pencatatan Pembentukan Aktiva Produktif (penempatan pada bank lain, penyertaan, surat
berharga) Pada prinsipnya sama dengan pencatatan pada PPAP untuk kredit yang diberikan
yaitu mencatat jurnal pembentukan PPAP sebagai berikut:
Penempatan pada bank lain
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Biaya penyisihan penempatan pada xx
bank lain
Cr. penyisihan penempatan pada bank xx
lain

Untuk Surat berharga


Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Biaya penurunan penempatan pada bank xx
lain
Cr. penyisihan penurunan pada bank lain xx

Untuk Pencatatan PPAP penyertaan


Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Biaya penyisihan penurunan nilai xx
penyertaan
Cr. penyisihan penurunan nilai xx
penyertaan

REFERENSI

Taswan.2008.Akuntansi Perbankan Taransaksi dalam Valuta Rupiah.UPP YKPN.

Anda mungkin juga menyukai