Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesin diesel adalah mesin yang banyak digunakan pada kendaraan berat
seperti kapal laut. Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel yang punya
rantai karbon lebih panjang dibanding dengan bahan bakar gasoline. Dikenal
sebagai jenis motor bakar yang mempunyai efisiensi tinggi, penggunaan
mesin diesel berkembang pula dalam bidang otomotif, antara lain untuk
angkutan berat, traktor, bulldozer, pembangkit listrik di desa-desa, generator
listrik darurat di rumah-sakit, Hotel dsb. Namun disamping keunggulan yang
dimiliki, mesin diesel juga memiliki problem khusus yang berhubungan
dengan pencemaran lingkungan, yaitu asap (jelaga) serta gas buang
khususnya Nitrogen Oxide(NOx). Kedua polutan ini saling bertolak belakang
dalam pemunculannya. Asap terbentuk ketika bahanbakar tidak mampu
tercampur dengan baik dengan oksigen sehingga reaksi pembakaran tidak
sempurna, dalam kondisi seperti ini suhu pembakaran tidak terlalu tinggi
sehingga nitrogen oxide tidak banyak terbentuk. Gas-gas beracun hasil dari
pembakaran bahan bakar ini biasanya berupa oksida-oksida karbon (karbon
dioksida, karbon monokisida) dan nitrogen (nitrogen monoksida, nitrogen
dioksida, dinitrogen oksida) dan senyawa-senyawa hidrokarbon.Masalah
pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer, banyak dibahas
oleh kalangan masyarakat.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam praktikum prestasi mesin motor bakar bensin 4-tak
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui prestasi mesin motor bakar solar 4–langkah dan
karakteristiknya melalui pengukuran dan analisa parameter-parameter
operasi yang divariasikan.
2. Dapat melakukan pengukuran dan analisa parameter-parameter operasi
yang divariasikan
3. Mengetahui pengaruh perlakuan udara terhadap prestasi mesin yang
dihasilkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Mesin diesel
Salah satu penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu
mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau
yang mengubah energi termal menjadi energi mekanik. Energi itu sendiri
dapat diperoleh dengan proses pembakaran, proses fisi bahan bakar nuklir
atau proses– proses yang lain. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal
ini, mesin kalor dibagi menjadi dua golongan yaitu mesin pembakaran luar
dan mesin pembakaran dalam.
Pada mesin pembakaran luar proses pembakaran terjadi di luar mesin dimana
energi termal dari gas hasil pembakaran dipindah ke fluida kerja mesin
melalui beberapa dinding pemisah. Sedangkan pada mesin pembakaran dalam
atau dikenal dengan motor bakar, proses pembakaran terjadi di dalam motor
bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi
sebagai fluida kerja. Motor diesel disebut juga motor bakar atau mesin
pembakaran dalam karena pengubahan tenaga kimia bahan bakar menjadi
tenaga mekanik dilaksanakan di dalam mesin itu sendiri. Di dalam motor
diesel terdapat torak yang mempergunakan beberapa silinder yang di
dalamnya terdapat torak yang bergerak bolak– balik (translasi). Di dalam
silinder itu terjadi pembakaran antara bahan bakar solar dengan oksigen yang
berasal dari udara. Gas yang dihasilkan oleh proses pembakaran mampu
menggerakkan torak yang dihubungkan dengan poros engkol oleh batang
penggerak. Gerak tranlasi yang terjadi pada torak menyebabkan gerak rotasi
pada poros engkol dan sebaliknya gerak rotasi tersebut mengakibatkan gerak
naik dan turun torak. Konsep pembakaran pada motor diesel adalah melalui
proses penyalaan kompresi udara pada tekanan tinggi. Pembakaran ini dapat
terjadi karena udara dikompresi pada ruangan dengan perbandingan kompresi
jauh lebih besar dari pada motor bensin (7–12), yaitu antara (14–22).
Akibatnya udara akan mempunyai tekanan dan temperatur melebihi suhu dan
tekanan penyalaan bahan bakar.6 Hal ini berbeda dengan mesin bensin yang
menggunakan percikan pengapian busi untuk menyalakan campuran bahan
bakar udara. Mesin dan siklus termodinamika keduanya dikembangkan oleh
Rudo lph Diesel pada tahun 1892.
Siklus 4 langkah pada dasarnya adalah piston melakukan 4 kali langkah dan
crankshaft melakukan 2 kali langkah untuk menghasilkan satu kali tenaga
atausatu kali pembakaran. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah prinsip
kerjamotor diesel 4 langkah.
1. Langkah Hisap
Pada langkah hisap, udara dimasukkan ke dalam silinder.
Pistonmembentuk kevakuman didalam silinder seperti pada mesin bensin,
pistonbergerak kebawah dari TMA menuju TMB. Terjadinya vakum ini
menyebabkankatup hisap terbuka dan memungkinkan udara segar masuk
kedalam silinder.Sedangkan katup buang menutup selama melakukan
langkah hisap.
2. Langkah Kompresi
langkah kompresi, piston bergerak dari TMB menuju TMA. Pada saatini
kedua katup hisap dan buang tertutup. Udara yang dihisap selama
langkahhisap kemudian ditekan pada 8º-12º sebelum piston mencapai titik
TMA bahanbakar dikabutkan maka terjadilah pembakaran.
3. Langkah Kerja
Energi pembakaran mengekspansikan dengan cepat sehingga piston
terdorong kebawah. Gaya yang mendorong piston kebawah diteruskan
Ke connecting rod dan poros engkol dirubah menjadi gerak putar untuk
memberitenaga pada mesin.
4. Langkah Buang
Pada saat piston menuju TMB, katup buang terbuka dan gas sisa
hasilpembakaran dikeluarkan melalui katup buang pada saat piston
bergerak ke atas 1 lagi. Gas akan terbuang habis pada saat piston mencapai
TMA.
C. Prestasi Mesin
Prestasi mesin merupakan batas kemampuan yang dapat dikerjakan oleh suatu
mesin selama satu periode kerja. Perfoma atau prestasi mesin dapat dilihat
dari membaca dan menganalisa parameter-parameter seperti daya, torsi,
konsumsi bahan bakar spesifik, tekanan efektif rata-rata dan efisiensi dari
mesin tersebut. Parameter tersebutlah yang menjadi pedoman untuk prestasi
mesin (Irawansyah,2017).
1. Daya engkol
Daya engkol dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
bP = 2πNT/60000 …(2.1)
Keterangan :
bP : daya engkol
N : putaran mesin (rpm)
T : torsi (Nm)
Untuk kondisi tekanan dan temperatur ruang yang berbeda, kalikan ma, th
tersebut dengan faktor koreksi fc berikut:
Fc = 3564,22 x 10-5 Pa (Ta + 114) / (Ta)2,5 …(2.3)
8. Efisiensi volumetrik, ηv
Efisiensi volumetric dapat dihitung dengan persamaan berikut:
ηv = mact / (60( 2N/J) Vs. ρa) ...(2.11)
Adapun alat dan bahan dalam praktikum pengujian prestasi mesin diesel 4
langkah adalah sebagai berikut:
1. Motor diesel 4-langkah
2. Dinamometer
B. Prosedur Pengujian
1. Pelaksanaan pengujian
A. Data
4.1 Pembahasan
Pada praktikum prestasi mesin kali ini dilakukan 8 kali percobaan pada
mesin diesel . Percobaan tersebut bertujuan unuk mengetahui prestasi mesin
motor bakar solar 4–langkah dan karakteristiknya melalui pengukuran dan
analisa parameter-parameter operasi yang divariasikan juga dapat
melakukan pengukuran dan analisa parameter-parameter operasi yang
divariasikan selain itu bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan
udara terhadap prestasi mesin yang dihasilkan.
Pengujian ketiga putaran mesin yang digunakan adalah sebesar 3026 Rpm
dengan temperatur udara sekitar adalah 29 °C didapatkan torsi sebesar 3,6
Nm, temperatur gas buang 135 oC, laju pemakaian udara 15 mmH2O dan
waktu pemakaian bahan bakar 75 detik. Pengujian keempat putaran mesin
yang digunakan adalah sebesar 3535 Rpm dengan temperatur udara sekitar
adalah 29 °C diperoleh sebesar 6 Nm, temperatur gas buang 200 oC, laju
pemakaian udara 16 mmH2O dan waktu pemakaian bahan bakar 51 detik.
1.6
1.4
1.2 1.476
Daya (kW)
1 1.154
0.8
0.9037
0.6
0.707 Daya
0.4
0.2
0
2000 2500 3000 3500
Putaran Mesin (Rpm)
Pada grafik diatas menjelaskan pengaruh putaran mesin terhadap daya yang
dihasilkan mesin diesel 4-langkah pada putaran mesin 2000 Rpm dayanya
adalah 0,707 kW, putaran mesin 2500 Rpm dayanya adalah 0,9037 kW,
putaran mesin 3000 Rpm dayanya adalah 1,154 kW dan putaran mesin
3527,5 Rpm dayanya adalah 1,476 kW. Putaran mesin dapat mempengaruhi
dari daya yang dihasilkan karena pada persamaan mencari daya terdapat
variabel N atau putaran mesin, dimana putaran mesin tersebut sifatnya dapat
berubah. Jadi, semakin tinggi putaran mesin yang dihasilkan mesin diesel 4-
langkah ini akan menghasilkan daya yang besar juga.
5
Torsi (Nm)
4
3 3.65
3.325 3.425
2
Torsi
1
0
2000 2500 3000 3500
Putaran Mesin (Rpm)
Pada grafik diatas menjelaskan pengaruh putaran mesin terhadap torsi yang
dihasilkan. Torsi disini merupakan torsi rata-rata dari 2 pengujian setiap
variasi putaran mesin yang didapatkan agar hasil yang didapatkan lebih
akurat. Pada putaran mesin 2000 Rpm torrsinya adalah 3,325 Nm, putaran
mesin 2500 Rpm torsinya adalah 3,425 Nm, putaran mesin 3000 Rpm
torsinya adalah 3,65 Nm dan putaran mesin 3500 Rpm torsinya adalah 4
Nm. Hasil dari pengujian jika disesuaikan dengan teori torsi akan sama
,yaitu semakin besar putaran mesin maka torsi yang akan dihasilkan mesin
tersebut akan semakin meningkat. Torsi juga berpengaruh pada daya yang
akan dihasilkan suatu mesin.
500
Temperatur Gas Buang (K)
450
473
400
350 413
383
300
250 307.5
200
Temperatur gas buang
150
100
50
0
2000 2500 3000 3500
Putaran Mesin (Rpm)
Gambar 4.3 Grafik pengaruh putaran mesin terhadap temperature gas buang
Pada grafik diatas menjeaskan pengaruh putaran mesin terhadap temperatu
gas buang yang dihasilkan mesin untuk putaran mesin 2000 rpm temperatur
gas buangnya adalah 370,5 K, putaran mesin 2500 rpm temperatur gas
buangnya adalah 383 K, putaran mesin 3000 rpm temperatur gas buangnya
adalah 413 K dan putaran mesin 3000 rpm temperatur gas buangnya adalah
473 K. Temperatur saat putaran mesin 2000 Rpm dan 2500 Rpm sama yaitu
3 an daripada saat pembacaan temperatur dilakukan, karena temperatur gas
buang akan semakin naik jika putaran mesin tersebut dinaikkan juga.73 K
hal ini mungkin dapat disebabkan karena kesalahan dari praktik
0.35
0.3
0.318257
Bsfc (kg/kWh)
0.25 0.2776
0.2632 0.2537
0.2
0.15
Bsfc
0.1
0.05
0
2000 2500 3000 3500
Putaran Mesin (Rpm)
Gambar 4.4 Grafik pengaruh putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar
spesifik (bsfc)
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Adapun saran dalam praktikum pengujian mesin diesel 4 langkah ini adalah
sebagai berikut:
Irawansyah , Herry. 2017. Diktat Kuliah Mesin Konversi Energi. Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik , Universitas Lambungan Mangkurat,
Banjarmasin.