F09 HPR
F09 HPR
Oleh:
HERA PRATIWI
F14053061
2009
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
AUDIT ENERGI PADA PROSES PRODUKSI PUPUK UREA
DI PT. PUPUK KUJANG
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
HERA PRATIWI
F14053061
2009
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
AUDIT ENERGI PADA PROSES PRODUKSI PUPUK UREA
DI PT. PUPUK KUJANG
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
HERA PRATIWI
F14053061
Menyetujui,
Bogor, Juli 2009
Mengetahui,
RINGKASAN
Saat ini cadangan energi dunia semakin berkurang. Indonesia sendiri saat
ini memiliki cadangan gas bumi sebesar 165 TSCF status 1 Januari 2007. Dengan
kondisi saat ini, cadangan gas Indonesia mencukupi untuk 62 tahun. Mengingat
hal tersebut, maka diperlukan suatu upaya konservasi untuk memelihara
kelestarian sumber daya yang ada. Langkah awal yang dapat dilakukan untuk
konservasi energi adalah dengan melaksanakan audit energi secara berkala. Audit
energi akan membantu menyediakan data pola penggunaan energi secara detil
serta sistem distribusinya dalam suatu sistem proses, bentuk bentuk energi, dan
sumber energi yang digunakan. Sehingga, apabila terjadi pemborosan energi maka
akan dapat segera teridentifikasi.
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengkaji bentuk, sumber
dan aliran energi pada proses produksi pupuk urea di PT. PUPUK KUJANG 1A,
menghitung jumlah energi yang dibutuhkan untuk memproduksi per kg urea,
menghitung efisiensi penggunaan energi di tiap seksi pada proses produksi pupuk
urea dan mengidentifikasi seksi atau proses yang tidak efisien.
Bahan baku pembuatan pupuk urea yaitu ammonia, karbondioksida dan
air. Proses pembuatan pupuk urea sendiri terdiri dari beberapa seksi atau tahapan
proses yang dilakukan di 4 (empat) seksi, yaitu seksi sintesa, seksi
dekomposisi/purifikasi, seksi recovery, dan seksi kristalisasi dan prilling dengan
menggunakan proses Mitsui Toatsu Total Recycle C Improved. PT. PUPUK
KUJANG 1A mempunyai kapasitas produksi sebesar 1,725 ton/hari.
Penelitian dilakukan selama bulan Maret 2009 di unit Teknik Proses
(Process Engineering) Pupuk Kujang 1A. Metode audit yang digunakan yaitu
pengamatan pada tiap seksi atau tahapan proses dengan memperhatikan kondisi
produksi pada saat dilakukan audit energi. Parameter yang diamati dalam
penelitian ini adalah efisiensi energi masing-masing sistem yang diaudit.
Pengambilan data dilakukan setiap hari setiap dua jam sekali selama 24 jam.
Adapun pengambilan data dilakukan dengan cara pencataan di ruang pengendali
dan pengambilan data di bagian teknik proses (process engineering).
Hasil audit energi yang dilakukan di PT. PUPUK KUJANG 1A selama
bulan Maret 2009 menunjukkan bahwa bentuk energi yang digunakan pada proses
produksi pupuk urea adalah energi uap dan energi listrik yang bersumber dari gas
alam yang diproses di utility plant, energi air umpan ketel dan energi biologis.
Untuk memproduksi 1 kg urea dibutuhkan energi sebesar 6,083.23 kJ yang terdiri
dari energi uap bertekanan 42 kg/cm2 sebesar 5,845.63 kJ (berasal dari utility
plant), 220.85 kJ diperoleh dari energi listrik, 16.74 kJ diperoleh dari energi yang
terkandung dalam air umpan ketel. Sisanya sebesar 0.0014 kJ diperoleh dari
energi manusia. Efisiensi penggunaan energi di seksi sintesa, seksi
dekomposisi/purifikasi, seksi recovery dan seksi kristalisasi dan prilling selama
bulan Maret secara berturut-turut yaitu 39.54%, 43.39%, 39.97% dan 75.53%.
Kecilnya nilai efisiensi pada tiap seksi dikarenakan pada perhitungan audit
taip-tiap seksi dianggap sebagai kesatuan terpisah. Sehingga energi yang
sebenarnya masih digunakan untuk proses di seksi berikutnya dianggap sebagai
energi yang hilang. Jika keseluruhan proses dianggap sebagai satu kesatuan
sistem, maka diperoleh nilai efisiensi rata-rata selama bulan Maret 2009 yaitu
93.79%.
Rata-rata efisiensi kerja gas turbin generator selama bulan Maret adalah
16.12%. Sedangkan efisiensi rata-rata ketel uap panas buang (2003-U), ketel uap
paket I (2007-U) dan ketel uap paket II (2007-UA) selama bulan Maret 2009
berturut-turut adalah 87.52%, 89.92% dan 77.86%. Seluruh perhitungan yang
dilakukan dalam audit selama bulan Maret 2009 menggunakan metode langsung.
Sedangkan penelitian Suryadi (1994) dengan menggunakan metode perhitungan
tidak langsung diperoleh efisiensi gas turbin generator, ketel uap panas buang,
ketel uap paket I (2007-U) dan ketel uap paket II (2007-UA) berturut-turut adalah
23.75%, 74.32%, 74.69% dan 64.14%.
RIWAYAT HIDUP
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Audit Energi Pada Proses Produksi Pupuk Urea di PT. PUPUK
KUJANG”.
Skripsi ini tersusun atas bimbingan, dukungan dan doa yang begitu besar
dari kedua orang tua dan keluarga. Ucapan terima kasih juga ingin penulis
sampaikan atas segala dukungan dan bantuan selama penyusunan karya ilmiah ini
kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix
DAFTAR SIMBOL .............................................................................................. x
DAFTAR ISTILAH .............................................................................................. xii
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ......................................................................... 1
B. TUJUAN PENELITIAN ..................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. KEBUTUHAN ENERGI DI INDONESIA ........................................ 3
B. KEBUTUHAN ENERGI PADA INDUSTRI PUPUK ....................... 4
C. PROSES PRODUKSI PUPUK UREA DI PT. PUPUK KUJANG...... 9
D. AUDIT ENERGI ................................................................................. 17
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT .................................................................... 20
B. BATASAN SISTEM ........................................................................... 20
C. PARAMETER PENGUKURAN ........................................................ 27
D. METODE PENGAMBILAN DATA .................................................. 28
E. BAHAN DAN ALAT .......................................................................... 30
F. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ......................................... 30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. UNIT PENYEDIAAN SARANA PENUNJANG (UTILITY)
1. GAS TURBIN GENERATOR (2006-J) ........................................ 36
2. KETEL UAP PANAS BUANG (2003-U) .................................... 38
3. KETEL UAP PAKET I (2007-U) ................................................. 40
4. KETEL UAP PAKET II (2007-UA) ............................................. 42
B. UNIT PROSES PEMBUATAN PUPUK UREA
1. SEKSI SINTESA ........................................................................... 50
2. SEKSI DEKOMPOSISI/PURIFIKASI ......................................... 51
3. SEKSI RECOVERY ....................................................................... 53
4. SEKSI KRISTALISASI DAN PRILLING .................................... 55
C. UNIT UTILITAS PENDUKUNG PROSES PRODUKSI PUPUK
UREA .................................................................................................. 59
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65
LAMPIRAN ......................................................................................................... 67
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1. Penyediaan energi primer menurut jenis .......................................... 1
Tabel 1.2. Pertumbuhan pemakaian energi final menurut sektor ...................... 2
Tabel 2.1. Peran masing-masing sumber energi utama dalam penyediaan
energi nasional ............................................................................... 3
Tabel 2.2. Konsumsi pupuk di sektor pertanian dari tahun 2000-2007 ........... 4
Tabel 2.3. Produksi pupuk urea per produsen tahun 200-2007 ......................... 5
Tabel 2.4. Konsumsi energi di sektor industri .................................................. 5
Tabel 2.5. Produksi gas alam ............................................................................ 6
Tabel 2.6. Nilai kalor per unit satuan beberapa jenis bahan bakar ................... 7
Tabel 2.7. Konsumsi energi per metrik ton urea dibeberapa produsen pupuk
di Indonesia .................................................................................... 8
Tabel 2.8. Kebutuhan energi listrik untuk industri pupuk urea dan non-
industri pupuk urea ........................................................................ 9
Tabel 2.9. Low Heating Value (LHV) untuk komponen yang terkandung
dalam gas alam .............................................................................. 10
Tabel 4.1. Neraca energi pada sub sistem gas turbin generator HITACHI
(2006-J) (x 103 MJoule) ................................................................. 36
Tabel 4.2. Neraca energi pada sub sistem ketel uap panas buang (2003-U)
(.103 MJ/jam) ................................................................................. 39
Tabel 4.3. Neraca energi pada sub sistem ketel uap paket I (2007-U)
(.103 MJ/jam) ................................................................................. 41
Tabel 4.4. Neraca energi pada sub sistem ketel uap paket II (2007-UA)
(.103 MJ/jam) ................................................................................. 43
Tabel 4.5. Neraca energi spesifik (kJ/kg urea) pada proses produksi pupuk
urea ................................................................................................ 46
Tabel 4.6. Jumlah produksi pupuk urea serta jumlah karbondioksida (CO2)
dan ammonia (NH3) selama bulan Maret 2009 ............................. 49
Tabel 4.7. Neraca energi di seksi sintesa (kJ/kg urea) ...................................... 50
Tabel 4.8. Neraca energi pada seksi dekomposisi/purifikasi (kJ/kg urea) ........ 52
Tabel 4.9. Neraca energi pada seksi recovery (kJ/kg urea) ............................... 54
Tabel 4.10. Neraca energi pada seksi kristalisasi dan prilling (kJ/kg urea) ...... 55
Tabel 4.11. Pemakaian energi listrik oleh urea plant ...................................... 60
Tabel 4.12. Konsumsi energi manusia pada proses produksi pupuk urea ........ 62
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1. Diagram proses pembuatan pupuk urea …………………..….. 11
Gambar 2.2. Diagram seksi pembuatan gas sintesa urea ...………………… 12
Gambar 2.3. Diagram alir seksi dekomposisi/purifikasi …………………... 13
Gambar 2.4. Diagram alir seksi recovery urea …………………………….. 14
Gambar 2.5. Diagram alir seksi kristalisasi dan Pembutiran ….………….. 15
Gambar 2.6. Diagram proses pretreatment … …………………………….. 16
Gambar 2.7. Diagram proses demineralisasi ……………..……………….. 16
Gambar 3.1. Aliran proses dan definisi sub sistem sintesa ………………… 22
Gambar 3.2. Aliran proses dan definisi sub sistem dekomposisi/purifikasi... 23
Gambar 3.3. Aliran proses dan definisi sub sistem recovery ……………… 24
Gambar 3.4. Aliran proses dan definisi sub sistem kristalisasi ……………. 25
Gambar 3.5. Aliran proses dan definisi sub sistem prilling ………………... 26
Gambar 3.6. Kesetimbangan massa dan energi (joeperreau@aol.com) …… 34
Gambar 4.1. Hubungan konsumsi bahan baku dan produksi listrik terhadap
tanggal pengamatan ………………………………………….. 38
Gambar 4.2. Hubungan konsumsi gas alam dan gas buang dari gas turbin
generator dengan jumlah uap yang dihasilkan ketel uap panas
buang dari tanggal 1 Maret hingga 9 Maret 2009 ……………. 40
Gambar 4.3. Hubungan konsumsi gas alam dengan jumlah uap yang
dihasilkan ketel uap paket I dati tanggal 1 Maret hingga 9
Maret 2009 …………………………………………………… 42
Gambar 4.4. Hubungan konsumsi gas alam dengan jumlah uap yang
dihasilkan ketel uap paket II dari tanggal 1 Maret hingga 9
Maret 2009 …………………………………………………… 44
Gambar 4.5. Konsumsi energi spesifik secara keseluruhan selama bulan
Maret 2009 …………………………………………………… 48
Gambar 4.6. Neraca energi di seksi sintesa selama bulan Maret 2009 …… 51
Gambar 4.7. Neraca energi pada seksi dekomposisi/purifikasi selama bulan
Maret 2009 …………………………………………………… 53
Gambar 4.8. Neraca energi pada seksi recovery selama bulan Maret 2009 .. 55
Gambar 4.9. Konsumsi energi spesifik pada seksi kristalisasi dan prilling
selama bulan Maret 2009 …………………………………….. 56
Gambar 4.10. Karakteristik aliran material di urea plant ………………….. 58
Gambar 4.11. Karakteristik aliran energi dalam proses pembuatan pupuk 58
urea …………………………………………………………
Gambar 4.12. Penomoran langkah proses penyediaan uap air dan kondensat
uap (steam condensate) ……………………………………… 61
Gambar 4.13. Hubungan produksi listrik dengan konsumsi oleh urea plant
selama bulan Maret 2009 …………………………………... 62
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
1. Tabel produksi uap oleh ketel uap dan pemakaiannya oleh urea plant 67
2. Contoh perhitungan konsumsi energi spesifik (specific energi
consumption, SEC) 68
3. Data pengukuran pemakaian energi listrik oleh motor-motor
penggerak pompa dan kompresor 69
4. Konsumsi gas alam bulan Maret 2009 (m3) 71
5. Konsumsi air umpan ketel bulan Maret 2009 (ton) 72
6. Komposisi gas alam bulan Maret 2009 (% mol) 73
7. Contoh perhitungan efisiensi gas turbin generator HITACHI (2006-J) 74
8. Contoh perhitungan efisiensi ketel uap panas buang (2003-U) 77
9. Contoh perhitungan efisiensi ketel uap paket I (2007-U) 79
10. Contoh perhitungan efisiensi ketel uap paket II (2007-UA) 83
11. Rincian konsumsi energi uap pada seksi sintesa dan seksi purifikasi 87
12. Rincian konsumsi energi uap pada seksi recovery dan seksi kristalisasi
dan prilling 90
13. Rincian konsumsi energi listrik pada proses produksi pupuk urea 93
DAFTAR SIMBOL
LATAR BELAKANG
Saat ini cadangan energi dunia semakin berkurang. Kecenderungan
berkurangnya energi dunia ini telah dilukiskan oleh Meadows dan kawan-
kawannya dari kelompok Roma (Club of Rome) (Meadows, 1972 dalam
Abdullah, dkk, 1998).
Indonesia sendiri saat ini memiliki cadangan gas bumi sebesar 165
TSCF status 1 Januari 2007. Dengan kondisi saat ini, cadangan gas Indonesia
mencukupi untuk 62 tahun. Data mengenai penyediaan energi primer menurut
jenis energinya dan pemakaian energi final di berbagai sektor disajikan pada
Tabel 1.1. dan Tabel 1.2.
TUJUAN
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah melakukan audit energi
pada proses produksi pupuk urea di PT. PUPUK KUJANG. Secara khusus
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengkaji bentuk, sumber dan aliran energi pada proses produksi pupuk
urea di PT. PUPUK KUJANG 1A.
2. Menghitung jumlah energi yang dibutuhkan untuk memproduksi
per kg urea.
3. Menghitung efisiensi penggunaan energi di tiap seksi pada proses produksi
pupuk urea.
4. Mengidentifikasi seksi atau proses yang kurang efisien.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Jenis Energi 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Crude oil and fuel
export/import 42.42% 42.44% 42.32% 41.71% 44.41% 42.40% 39.21% 38.60%
Batu bara 9.59% 11.44% 11.49% 11.75% 11.44% 14.83% 17.64% 20.96%
Gas alam dan
ekspor/impor (LPG 16.93% 16.52% 17.65% 18.65% 16.72% 16.34% 16.69% 14.91%
dan LNG)
Tenaga air 2.58% 2.82% 2.34% 2.10% 2.22% 2.32% 2.06% 2.31%
Panas bumi 0.98% 0.96% 0.96% 0.95% 0.99% 0.93% 0.95% 0.93%
Biomassa 27.5% 25.82% 25.25% 24.85% 24.23% 23.17% 23.45% 22.28%
Sumber : Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2008
Tabel 2.6. Nilai kalor per unit satuan beberapa jenis bahan bakar
Unit Nilai kalor Input produksi Nilai kalor
Sumber energi
satuan (MJ/unit) (MJ/unit) total (MJ/unit)
Gasolin 1 32.24 8.08 40.32
Diesel 1 38.66 9.12 47.78
Minyak diesel 1 38.66 9.12 47.78
LPG 1 26.10 6.16 32.26
Gas alam m3 41.38 8.07 49.45
Baru bara keras Kg 30.23 2.36 32.59
Batu bara lunak Kg 30.39 2.37 32.76
kayu keras Kg 19.26 1.44 20.70
kayu lunak Kg 17.58 1.32 18.90
Listrik KWh 3.60 8.39 11.99
Sumber : Cervinca dalam Suryadi (1994)
Tabel 2.7. Konsumsi energi per metrik ton urea dibeberapa produsen
pupuk di Indonesia
Tabel 2.8. Kebutuhan energi listrik untuk industri pupuk urea dan non-
industri pupuk urea
Energi listrik
Jenis industri
kWh %
Industri pupuk urea 691,023,679 3.70
Industri non-pupuk urea 17,990,927,720 96.30
Total 18,681,951,399 100
Sumber : BPS, 1992 dalam Suryadi (1994)
Tabel 2.9. Low Heating Value (LHV) untuk komponen yang terkandung
dalam gas alam
Seksi
Larutan recycle Recovery
Gambar 2.2. Diagram seksi pembuatan gas sintesa urea (Pratiwi, 2008)
2. Seksi Dekomposisi/Purifikasi
Pada seksi ini terjadi proses pemisahan ammonium karbamat, air,
dan kelebihan ammonia dari larutan urea. Proses ini berlangsung dengan
pemanasan dan tekanan yang diturunkan.
Urea, air, biuret, ammonium karbamat, Gas NH3 dan CO2 ke seksi recovery
NH3 sisa dari seksi sintesa
Larutan
High Pressure Low Pressure
Gas Separator urea,
Decomposer Decomposer
biuret ke
seksi
kristalisasi
Urea, biuret, Gas sisa dari seksi
Urea, biuret, gas gas terlarut dan
terlarut dan sisa recovery untuk
air
ammonium karbamat
stripping
3. Seksi Recovery
Gas-gas ammonia dan karbondioksida yang telah bereaksi setelah
dekomposisi ammonium karbamat dikembalikan ke reaktor sintesis.
Metoda pengembalian gas-gas yang tidak bereaksi diklasifikasikan
menjadi :
- Memisahkan dan mengembalikannya sebagai gas
- Mengembalikannya sebagai larutan (slurry)
Gambar 2.5. Diagram alir seksi kristalisasi dan pembutiran (Pratiwi, 2008)
b. Demineralisasi
Demineralisasi bertujuan untuk mengolah air bersih menjadi air
bebas mineral yang akan digunakan sebagai air umpan ketel dengan
cara pertukaran ion. Secara umum proses demineralisasi dapat dilihat
pada diagram berikut :
Air bebas
mineral
D. AUDIT ENERGI
Menurut Malcolm Slesser (1982) dalam Suryadi (1994), audit energi
adalah suatu perhitungan aliran energi dalam sebuah proses produksi, biasanya
agar proses tersebut menjadi ekonomis.
Menurut Wayne C. Turner (1982) , langkah-langkah dalam audit
energi adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data (Data Gathering)
Teknik pengumpulan data ini meliputi :
a. Teknik analisis pendahuluan
a. Pengumpulan data tetapan-tetapan peralatan, pabrik/mesin, tetapan
pendukung dalam menganalisis aliran energi pada setiap sub sistem
b. Catatan lapangan
c. Pengoperasian data terhadap persamaan yang telah ada
d. Uji coba peralatan/unjuk kerja
2. Teknik analisis (Analytical Techniques)
Tahapan analisis ini meliputi :
a. Menganalisa konsep penambahan biaya untuk tahapan tertentu
bilamana diperlukan
b. Menganalisis kesetimbangan massa dan energi
c. Menganalisis energi yang masuk dan yang keluar pada tiap sub sistem
d. Menganalisis pindah panas
e. Mengevaluasi sifat muatan listrik
f. Membuat model dan simulasi
Dalam pengamatan awal dilihat tiap seksi atau tahapan proses dengan
memperhatikan kondisi produksi pada saat dilakukan audit energi. Dari
kondisi produksi tersebut selanjutnya ditentukan batasan sistem yang diaudit
serta didapatkan pola produksi riil. Dari pola produksi tersebut data dianalisis
dalam bentuk grafik untuk menentukan metoda pengambilan data, yaitu waktu
pengambilan data dan frekuensi pengambilan data.
B. BATASAN SISTEM
Kegiatan audit energi ini dilakukan di tiga unit, yaitu unit penyediaan
sarana penunjang (utility), unit proses produksi pupuk urea dan unit utilitas
pendukung proses produksi pupuk urea. Batasan masing-masing unit tersebut
dijelaskan sebagai berikut :
1. Unit penyediaan sarana penunjang (utility)
Unit penyediaan sarana penunjang produksi (utility) ini dianggap
sebagai suatu kesatuan sistem. Untuk memudahkan dalam kegiatan audit
dan menghindari kesalahpahaman terhadap hasil yang disajikan, sistem ini
dibagi menjadi empat sub sistem. Sub sistem tersebut antara lain gas turbin
generator HITACHI (2006-J), ketel uap panas buang (2003-U) dan ketel
uap paket I dan II (2007-U dan 2007-UA).
a. Sub sistem gas turbin generator HITACHI (2006-J)
Gas turbin generator HITACHI (2006-J) berfungsi sebagai unit
penyediaan tenaga listrik untuk seluruh pabrik (plant), perumahan dan
perkantoran.
b. Sub sistem ketel uap panas buang (2003-U)
Ketel uap panas buang (2003-U) berfungsi sebagai pembangkit
uap dengan memanfaatkan gas buang dari gas turbin generator untuk
pembakaran.
c. Sub sistem ketel uap paket I dan II (2007-U dan 2007-UA)
Ketel uap paket I dan II (2007-U dan 2007-UA) berfungsi
sebagai pembangkit uap dengan masukan gas alam dan udara sebagai
bahan bakar.
2. Unit proses pembuatan pupuk urea
Seperti halnya pada unit penyediaan sarana penunjang produksi
(utility), unit proses pembuatan pupuk urea juga dianggap sebagai suatu
kesatuan sistem. Untuk memudahkan dalam kegiatan audit dan
menghindari kesalahpahaman terhadap hasil yang disajikan, sistem ini
dibagi menjadi empat sub sistem. Sub sistem tersebut antara lain seksi
sintesa, seksi dekomposisi/purifikasi, seksi recovery dan seksi kristalisasi
dan prilling.
a. Sub sistem seksi sintesa
Komponen utama pada seksi sintesa adalah reaktor sintesa (U-
DC101). Sedangkan komponen lainnya adalah pompa, kompresor dan
alat penukar panas (heat exchanger).
Batas sub sistem
Ke unit
purifikasi
U-DC101
U-EA101
Udara
pasivasi
U-GB101A,B
U-FA401
U-EA102
U-GB102
Larutan
recycle U-GA402A,B U-GA101A-D
U-GA404A,B
CO2 dari pabrik U-GA102A,B
ammonia
Dari U-DA201
cw
Dari U-DA205
cw U-DA402
U-EA401
U-EA405
Dari U-GA203A,B
Dari U-DA202
cw U-EA406
cw cw
Steam
U-EA407
condensate U-EA402
cw cw
U-FA403
Ke U-DC101 U-EA408 cw
U-GA401A,B
U-GA405A,B U-GA408A,B
Steam condensate
U-GA402A,B U-GA403A,B
U-GA406A,B Ke U-DA202
U-GA407A,B
Batas sub sistem
U-FC301
U-GB302
U-JD301A,B U-FD304
steam
U-EA301
U-GB304A-
U-FD305
U-PF303
U-PF302
U-FA301
U-GA302A,B
Dari U-GF201A-E
Ke U-FA203 U-PF301A-L
steam
steam
condensat U-FF301
U-EC301
udara
U IA301
U-FD303
U-GB301
U-GB303 Ke pengantongan
udara
Ke U-FA303
3. Unit utilitas pendukung proses produksi pupuk urea
Seperti halnya unit sarana penunjang (utility) dan unit proses
produksi, unit utilitas pendukung proses produksi pupuk urea di urea plant
dianggap sebagai suatu kesatuan sistem. Untuk memudahkan dalam
kegiatan audit dan menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam
pembahasan, sistem ini dibagi menjadi tiga sub sistem. Sub sistem tersebut
antara lain penyediaan uap dan kondensat uap, penyediaan air panas (hot
water tank (U-FA703)) dan penyediaan air pendingin.
a. Sub sistem penyediaan uap dan kondensat uap
Peralatan pada sub sistem ini antara lain desuperheater I (U-
BF701), desuperheater II (U-BF702), flash drum (U-FA701), steam
condensate tank (U-FA702), dan condensate cooler (U-EA701).
b. Sub sistem penyediaan air panas (hot water tank (U-FA703))
c. Sub sistem penyediaan air pendingin
Peralatan pada sub sistem ini antara lain cooling tower for urea
process part (U-EF601) dan cooling tower for crystallizer part (U-
EF601)
C. PARAMETER PENGUKURAN
Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah :
1. Penggunaan energi listrik
Data yang digunakan meliputi jenis alat, jumlah alat, lama
penggunaan alat, daya tegangan, dan arus listrik yang terpasang dan
terukur dan jumlah produksi pupuk urea.
2. Penggunaan energi uap
Data yang digunakan meliputi konsumsi uap, nilai kalor uap, dan
jumlah produksi pupuk urea.
3. Penggunaan energi bahan bakar gas alam
Data yang digunakan meliputi konsumsi gas alam, nilai low
heating valuedari masing-masing komponen yang terkandung dalam gas
alam dan jumlah produksi pupuk urea.
4. Penggunaan energi manusia
Data yang digunakan meliputi jumlah tenaga kerja pada tiap
tahapan produksi, jumlah jam kerja, jumlah produksi pupuk urea, dan nilai
metabolisme manusia.
5. Efisiensi penggunaan energi
Data yang digunakan dalam menentukan efisiensi penggunaan
energi adalah energi input, energi berguna, kapasitas terukur dan kapasitas
terpasang.
1. Pengumpulan data primer
Waktu pengumpulan data primer ditentukan setelah dilakukan
preliminary energy audit. Sedangkan pengambilan data dilakukan
dengan tiga kali ulangan. Data-data yang diambil yaitu pada data
peralatan yang menggunakan energi listrik, turbin uap, ketel uap, gas
turbin generatot dan data pada proses produksi. Data-data tersebut
dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengamatan dan pengukuran pada peralatan yang menggunakan
listrik. Data yang diambil adalah kuat arus listrik terukur pada
setiap alat/mesin.
b. Pengamatan dan pengukuran pada turbin uap. Data yang diambil
pada turbin uap adalah tekanan uap dan suhu uap.
c. Pengamatan dan pengukuran pada tiga jenis ketel uap, yaitu ketel
uap paket I (2007-U), ketel uap paket II (2007-UA) dan ketel uap
panas buang (2003-U). Data yang diambil pada ketel uap adalah
suhu uap, tekanan uap, suhu air umpan, laju alir massa air umpan,
laju alir massa gas alam, suhu gas buang masuk economizer, suhu
gas buang keluar economizer. Alat yang digunakan adalah alat
yang terpasang pada ruang pengendali (control room).
d. Pengamatan dan pengukuran pada gas turbin generator HITACHI
(2006-J). Data yang diambil yaitu tegangan dan arus terukur. Alat
yang digunakan adalah alat yang terpasang pada ruang pengendali
(control room).
e. Pengamatan dan pengukuran pada proses produksi pupuk urea
berupa data tekanan, temperatur, laju alir massa, jumlah produksi
urea, konsumsi uap air, ammonia dan air pengumpan ketel.
2. Pengumpulan data sekunder
Data sekunder merupakan data penunjang lainnya yang diperoleh
dari bagian Process Engineering termasuk data yang tidak dapat diukur di
ruang pengendali (control room) seperti data mengenai komposisi gas
alam yang diterima oleh PT. PUPUK KUJANG 1A.
E. BAHAN DAN ALAT
Objek yang diaudit pada penelitian ini antara lain gas turbin generator
HITACHI (2006-J), ketel uap panas buang (2003-U), ketel uap paket I dan II
(2007-U dan 2007-UA), turbin, pompa, kompresor dan motor listrik.
Sedangkan alat ukur yang digunakan dalam kegiatan audit ini adalah semua
alat ukur sensor yang terpasang di ruang pengendali (control room) dan alat
ukur yang terpasang di lapangan.
Bahan yang digunakan dalam kegiatan audit ini adalah gas alam, air
dan udara.
2. Energi uap
Kebutuhan energi uap dalam proses produksi pupuk urea dapat
dihitung dengan persamaan berikut :
Es = ms * h (3.3)
Dimana :
Es = Energi uap (kJ/jam)
ms = Laju aliran massa uap (kg/jam)
h = Entalpi uap pada tekanan dan suhu tertentu (kJ/kg)
Nilai panas jenis air umpan ketel merupakan fungsi integral
terhadap suhu. Nilai Cp dapat dihitung dengan menggunakan tabel Heat
Capacity for Inorganic Compounds and Elements.
6. Energi manusia
Kebutuhan energi manusia dalam proses produksi pupuk urea
dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Emanusia = (n x T x Cmanusia)/Npupuk urea (3.7)
Dimana :
Emanusia = Energi manusia (kJ/jam)
n = Jumlah pekerja per hari
T = Jam kerja per hari (jam)
C = Metabolisme dasar manusia (laki-laki = 4.27 kJ/menit
atau 256.2 kJ/jam)
Npupuk urea = Jumlah produksi pupuk urea per hari (kg/hari)
7. Efisiensi penggunaan energi
Efisiensi penggunaan energi dalam proses produksi pupuk urea
adalah sebagai berikut :
a. Efisiensi riil
Efisiensi riil yaitu perbandingan antara jumlah energi berguna
dengan jumlah energi input. Efisiensi riil dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :
η riil = Eberguna / Ein x 100% (3.8)
Dimana :
η riil = Efisiensi riil (%)
Eberguna = Energi berguna (kJ/jam)
Ein = Energi input (kJ/jam)
b. Efisiensi teknis
Efisiensi teknis yaitu perbandingan efisiensi terukur (ηriil)
dengan efisiensi alat/mesin terpasang. Efisiensi teknis dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :
ηteknis = ηriil /ηmenurut spesifikasi x 100% (3.9)
Dimana :
ηteknis = Efisiensi teknis (%)
ηmenurut spesifikasi = Efisiensi alat/mesin menurut spesifikasi (%)
ηriil = Efisiensi riil (%)
proses terutama untuk mengontrol produk yang dihasilkan. Kesetimbangan
massa dan energi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana massa dan
energi pada saat masuk proses dan keluar proses adalah sama. Secara lebih
jelas konsep kesetimbangan massa dan energi dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Jika tidak ada perubahan kimia selama proses, hukum kesetimbangan
massa dapat digunakan untuk masing-masing komponen, sehingga untuk
komponen A :
mA pada material yang masuk = mA pada material yang keluar + mA
yang tersimpan di dalam proses.
(3.17)
Tetapi jika terjadi perubahan kimia selama proses, maka sebagian
massa akan hilang karena reaksi kimia. Sehingga rumus untuk menghitung
kesetimbangan massa menjadi :
mAR = mAP + mAW + mAS+ mAU (3.18)
dimana mAU adalah massa yang hilang yang tidak diketahui dan harus
diidentifikasi.
Seperti halnya massa, energi dalam suatu proses juga harus dihitung.
Energi yang masuk dalam suatu proses harus sama dengan energi yang keluar.
Energi masuk = Energi keluar + Energi tersimpan (3.19)
ΣER = Σ EP +ΣEW +ΣEL + ΣES (3.20)
Dimana :
ΣER = ER1 + ER2 + ER3 + ……. = Total energi masuk
ΣEP = EP1 + EP2 + EP3 + ……. = Total energi yang keluar bersama produk
ΣEW = EW1 +EW2 + EW3 + …… = Total energi yang keluar bersama limbah
ΣEL = EL1 + EL2 + EL3 + …….. = Total energi yang hilang ke lingkungan
ΣES = ES1 + ES2 + ES3 + …….. = Total energi tersimpan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1. Neraca energi pada sub sistem gas turbin generator HITACHI
(2006-J) (x103 MJoule)
Lanjutan Tabel 4.1. Neraca energi pada sub sistem gas turbin generator
HITACHI (2006-J) (x103 MJoule)
turbin generator yang beroperasi di PUSRI 1B. Sedangkan kebutuhan
energi gas alam dan jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh gas turbin
generator seperti yang terlihat pada Tabel 4.1. dapat disajikan dalam
bentuk grafik yang terlihat pada Gambar 4.1.
5,000.00
4,500.00
4,000.00
3,500.00
3,000.00
Energi (.103 MJoule)
2,500.00
2,000.00 Gas alam
1,500.00 Listrik
1,000.00
500.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tanggal (Maret 2009)
Tabel 4.2. Neraca energi pada sub sistem ketel uap panas buang (2003-U)
(x 103 MJ/jam)
Kebutuhan gas alam, gas buang dari gas turbin generator dan
jumlah uap yang dihasilkan pada ketel uap panas buang dari tanggal 1
Maret hingga 9 Maret jika ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat
pada Gambar 4.2. berikut.
250.00
200.00
Energi (.103 MJ/jam)
150.00
Gas alam
100.00 Gas buang dari GTG
Steam
50.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tanggal (Maret 2009)
Gambar 4.2. Hubungan konsumsi gas alam dan gas buang dari gas turbin
generator dengan jumlah uap yang dihasilkan ketel uap panas
buang dari tanggal 1 Maret hingga 9 Maret 2009
Tabel 4.3. Neraca energi pada sub sistem ketel uap paket I (2007-U)
(x 103 MJ/jam)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ketel uap beroperasi setiap
hari dengan efisiensi diatas 70%. Hal tersebut menandakan bahwa ketel
uap paket I masih bekerja dengan baik. Kebutuhan gas alam, udara dan
jumlah uap yang dihasilkan pada ketel uap paket I dari tanggal 1 Maret
hingga 9 Maret jika ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada
Gambar 4.3. berikut.
150
148
146
Energi (.103 MJ/jam)
144
142
140
Gas alam
138
Steam
136
134
132
130
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tanggal (Maret 2009)
Gambar 4.3. Hubungan konsumsi gas alam dengan jumlah uap yang
dihasilkan ketel uap paket I dari tanggal 1 Maret hingga 9
Maret 2009
Tabel 4.4. Neraca energi pada sub sistem ketel uap paket II (2007-UA)
(x 103 MJ/jam)
Energi Input Energi Output
Total Total
Air Efisiensi
Tanggal Gas energi Panas energi
Udara umpan Steam (%)
alam input hilang output
ketel
1 173.02 1.53 8.45 183.00 140.43 42.57 183.00 76.74
2 171.60 1.51 8.41 181.52 136.62 44.90 181.52 75.26
3 169.73 1.51 8.40 179.64 139.39 40.25 179.64 77.60
4 172.63 1.55 8.44 182.62 141.23 41.39 182.62 77.34
5 170.08 1.52 8.16 179.75 136.62 43.13 179.75 76.01
6 168.95 1.53 8.32 178.79 139.07 39.72 178.79 77.78
7 169.18 1.51 8.23 178.92 135.80 43.12 178.92 75.90
8 180.00 1.63 8.72 190.35 144.39 45.96 190.35 75.86
9 175.87 1.58 8.42 185.86 139.71 46.15 185.86 75.17
10 - - - -- - - - -
11 - - - - - - - -
12 - - - - - - - -
13 165.05 1.47 8.68 175.21 137.88 37.33 175.21 78.70
14 167.20 1.49 8.59 177.29 137.59 39.70 177.29 77.61
15 158.72 1.43 7.94 168.08 130.67 37.41 168.08 77.74
16 149.01 1.33 8.25 158.59 136.14 22.45 158.59 85.84
17 162.27 1.45 8.41 172.14 136.76 35.37 172.14 79.45
18 172.61 1.54 8.92 183.07 143.75 39.32 183.07 78.52
19 175.12 1.57 8.79 185.48 143.88 41.60 185.48 77.57
20 177.58 1.60 9.09 188.28 149.32 38.96 188.28 79.31
21 176.14 1.58 9.04 186.76 148.87 37.89 186.76 79.71
22 189.69 1.70 8.75 200.13 146.91 53.22 200.13 73.41
23 173.99 1.56 8.88 184.43 145.80 38.64 184.43 79.05
24 180.55 1.61 9.04 191.21 149.19 42.02 191.21 78.02
25 180.08 1.61 9.01 190.70 149.75 40.95 190.70 78.53
26 181.69 1.62 9.00 192.32 146.51 45.81 192.32 76.18
27 180.75 1.61 8.96 191.32 148.86 42.47 191.32 77.80
28 177.85 1.58 8.84 188.27 148.63 39.64 188.27 78.95
29 177.19 1.59 8.83 187.60 146.44 41.16 187.60 78.06
30 182.01 1.61 9.08 192.70 151.79 40.91 192.70 78.77
31 177.67 1.58 8.99 188.24 149.31 38.94 188.24 79.32
Rata-rata 173.44 1.55 8.67 183.65 142.90 40.75 183.65 77.86
Keterangan : (-) tidak diperoleh data komposisi gas alam. Sehingga tidak dapat dihitung
energi gas alam, dan efisiensinya.
Kebutuhan gas alam, udara dan jumlah uap yang dihasilkan pada
ketel uap paket II dari tanggal 1 Maret hingga 9 Maret jika ditampilkan
dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.4. berikut.
200.00
180.00
160.00
Energi (.103 MJ/jam)
140.00
120.00
100.00
Gas alam
80.00
Steam
60.00
40.00
20.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tanggal (Maret 2009)
Gambar 4.4. Hubungan konsumsi gas alam dengan jumlah uap yang
dihasilkan ketel uap paket II dari tanggal 1 Maret hingga 9
Maret 2009
lapangan, seperti data mengenai komposisi komponen yang ada dalam flue gas
dan juga flow kondensat yang dihasilkan dalam proses penyediaan steam.
Menurut Council of Industrial Boiler Owners (CIBO), nilai efisiensi
ketel uap baru yang biasa digunakan pada industri dengan bahan bakar gas
alam yaitu berkisar antara 70-75%. Terdapat beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan efisiensi kerja ketel uap, yaitu :
1. Mempertahankan kelebihan oksigen dibawah 5%
2. Menurunkan suhu gas buang
3. Menjaga permukaan tube dari kerak, dan
4. Melakukan pengecekan efisiensi ketel uap secara teratur.
Tabel 4.5. Neraca energi spesifik (kJ/kg urea) pada proses produksi pupuk urea
Input Output Penggunaan lain-lain Efisiensi
Air Jumlah Seksi Jumlah Kalor yang
Tanggal Steam dari Energi Seksi Seksi Seksi pemakaian
Listrik umpan input kristalisasi output kembali ke lain-lain
Utility plant manusia sintesa dekomposisi recovery energi
ketel dan prilling utility plant
1 5,605.64 215.05 16.06 0.00136 5,836.75 2,731.56 326.90 1,308.68 1,166.82 5,533.96 194.92 107.86 94.81%
2 5,679.93 210.45 16.27 0.00138 5,906.64 2,737.33 336.59 1,327.50 1,173.15 5,574.58 187.8 144.27 94.38%
3 7,041.60 206.04 20.18 0.00135 7,267.82 3,382.36 407.39 1,644.73 1,440.80 6,875.28 191.66 200.88 94.60%
4 5,419.72 195.95 15.52 0.00129 5,631.19 2,636.91 319.27 1,265.75 1,125.45 5,347.38 179.57 104.24 94.96%
5 5,636.33 218.38 16.14 0.00137 5,870.85 2,852.00 315.41 1,314.48 1,175.68 5,657.58 180.43 32.85 96.37%
6 5,793.79 225.22 16.60 0.00142 6,035.60 2,929.79 323.21 1,351.54 1,207.89 5,812.43 209.35 13.82 96.30%
7 6,024.52 233.05 17.26 0.00146 6,274.83 3,016.37 341.04 1,407.18 1,241.22 6,005.81 197.56 71.46 95.71%
8 5,667.48 218.57 16.24 0.00136 5,902.29 2,866.48 321.58 1,325.42 1,166.75 5,680.23 194.37 27.69 96.24%
9 8,164.55 211.16 23.38 0.00131 8,399.09 4,098.56 452.76 1,909.74 1,633.23 8,094.30 192.27 112.52 96.37%
10 7,398.18 273.01 21.19 0.00179 7,692.38 3,720.93 417.05 1,733.19 1,474.62 7,345.79 241.66 104.93 95.49%
11 4,946.77 193.21 14.35 0.00119 5,154.33 2,542.25 293.80 1,175.26 1,020.50 5,031.82 121.10 1.40 97.62%
12 5,167.91 200.66 14.80 0.00126 5,383.37 2,620.00 300.75 1,211.57 1,055.01 5,187.34 184.78 11.26 96.36%
13 5,384.84 211.18 15.42 0.00132 5,611.44 2,722.58 310.11 1,260.24 1,104.01 5,396.94 201.91 12.59 96.18%
14 5,409.20 213.49 15.49 0.00133 5,638.18 2,535.45 335.78 1,267.63 1,103.77 5,242.63 200.19 195.37 92.98%
15 5,606.86 216.71 16.03 0.00137 5,839.59 2,517.57 358.88 1,311.99 1,142.15 5,330.58 208.64 300.37 91.28%
16 5,442.12 212.35 15.57 0.00133 5,670.05 2,481.81 342.27 1,272.56 1,120.80 5,217.44 203.95 248.66 92.02%
17 5,601.95 217.72 16.04 0.00137 5,835.71 2,546.69 357.73 1,314.12 1,132.40 5,350.95 198.54 286.22 91.69%
18 5,706.25 222.43 16.34 0.00140 5,945.02 2,734.39 345.04 1,336.62 1,160.27 5,576.32 184.85 183.85 93.80%
19 5,862.02 228.69 16.78 0.00144 6,107.49 2,639.18 374.66 1,374.25 1,183.84 5,571.93 182.48 353.08 91.23%
20 5,622.08 219.93 16.09 0.00138 5,858.09 2,601.32 350.78 1,316.20 1,145.64 5,413.93 179.86 264.30 92.42%
21 5,559.50 216.98 15.90 0.00136 5,792.38 2,562.68 348.75 1,301.44 1,132.62 5,345.49 187.92 258.98 92.28%
Lanjutan Tabel 4.5. Neraca energi spesifik (kJ/kg urea) pada proses produksi pupuk urea
Input Output Penggunaan lain-lain
Steam Efisiensi
Air Jumlah Seksi Jumlah Kalor yang
Tanggal dari Energi Seksi Seksi Seksi pemakaian
Listrik umpan input kristalisasi dan output kembali ke lain-lain
Utility manusia sintesa dekomposisi recovery energi
ketel prilling utility plant
plant
22 5,388.37 210.96 15.42 0.00132 5,614.76 2,473.74 340.49 1,262.44 1,100.19 5,176.85 190.07 247.84 92.20%
23 5,584.54 217.62 15.98 0.00137 5,818.14 2,578.64 349.17 1,307.40 1,139.05 5,374.26 184.03 259.85 92.37%
24 5,658.47 218.27 16.21 0.00139 5,892.95 2,592.82 355.41 1,325.79 1,153.90 5,427.93 198.36 266.66 92.11%
25 5,505.40 215.50 15.77 0.00135 5,736.67 2,525.26 344.11 1,288.41 1,133.20 5,290.98 195.1 250.59 92.23%
26 5,607.12 220.03 16.03 0.00138 5,843.18 2,578.34 354.08 1,313.67 1,134.96 5,381.05 189.88 272.25 92.09%
27 5,592.43 220.44 15.99 0.00138 5,828.86 2,582.90 345.63 1,306.14 1,153.56 5,388.23 196.62 244.01 92.44%
28 6,223.49 245.39 17.82 0.00154 6,486.70 2,895.42 382.95 1,457.81 1,257.27 5,993.45 194.75 298.49 92.40%
29 6,208.89 244.00 17.77 0.00154 6,470.66 2,890.39 379.56 1,452.34 1,262.42 5,984.71 209.52 276.43 92.49%
30 6,394.08 248.04 18.30 0.00159 6,660.43 3,016.64 387.62 1,497.47 1,289.15 6,190.88 221.59 247.95 92.95%
31 6,310.52 245.97 18.07 0.00156 6,574.55 2,991.07 381.84 1,478.42 1,272.26 6,123.59 216.46 234.51 93.14%
Rata-rata 5,845.63 220.85 16.74 0.00140 6,083.23 2,793.59 351.63 1,368.39 1,193.63 5,707.25 194.20 181.78 93.79%
Data pada Tabel 4.5. jika ditampilkan dalam bentuk grafik dapat
dilihat pada Gambar 4.5. berikut.
7,000
6,000
Energi spesifik (kJ/kg urea)
5,000 Input energi
Seksi sintesa
4,000
Seksi dekomposisi/purifikasi
Seksi recovery
3,000
Seksi kristalisasi dan prilling
Energi yang hilang
2,000
1,000
Tabel 4.6. Jumlah produksi pupuk urea serta jumlah karbondioksida (CO2) dan
ammonia (NH3) selama bulan Maret 2009
Dari Tabel 4.6. terlihat ada material yang hilang selama bulan Maret
2009, yaitu sebesar 26,032,537.52 kg. Material yang hilang tersebut sebagian
besar merupakan larutan recycle yang sebenarnya tidak hilang ke luar atau
terbuang tetapi digunakan kembali sebagai umpan reaktor di seksi sintesa.
Sedangkan sebagian kecil merupakan material yang hilang pada saat di
prilling tower. Besarnya jumlah material yang hilang di prilling tower tidak
dapat dihitung berapa jumlahnya dikarenakan kurangnya data di lapangan.
1. SEKSI SINTESA
Pada seksi sintesa, energi yang masuk dari utility plant berupa uap
bertekanan 42 kg/cm2 yang sebagian besar digunakan oleh kompresor.
Berdasarkan audit energi yang dilakukan diperoleh rata-rata efisiensi pada
seksi sintesa adalah sebesar 39.54% dengan rata-rata nilai energi yang
hilang sebesar 4,265.37 kJ/kg urea. Energi yang hilang tersebut
sebenarnya digunakan kembali sebagai input energi pada seksi
dekomposisi/purifikasi. Namun, dalam audit ini energi tersebut dianggap
sebagai energi yang hilang. Rincian penggunaan energi di seksi sintesa
dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Jika data pada Tabel 4.7. digambarkan dalam bentuk grafik dapat
dilihat pada Gambar 4.6.
4,500.00
4,000.00
3,500.00
3,000.00
Energi (kJ/kg urea)
Uap
2,500.00
Listrik
Manusia
2,000.00
Energi yang hilang
1,500.00
1,000.00
500.00
0.00
Gambar 4.6. Neraca energi di seksi sintesa selama bulan Maret 2009
Tabel 4.8. Neraca energi pada seksi dekomposisi/purifikasi (kJ/kg urea)
Energi yang dikonsumsi (kJ/kg urea) Total konsumsi energi Energi
Tanggal Efisiensi
Uap Listrik Energi manusia (kJ/kg urea) yang hilang
1 295.98 30.92 0.00035 326.90 450.33 42.06%
2 305.67 30.92 0.00035 336.59 452.04 42.68%
3 376.47 30.92 0.00035 407.39 563.61 41.96%
4 288.35 30.92 0.00035 319.27 432.64 42.46%
5 284.49 30.92 0.00035 315.41 455.21 40.93%
6 292.29 30.92 0.00035 323.21 468.73 40.81%
7 310.12 30.92 0.00035 341.04 481.51 41.46%
8 290.66 30.92 0.00035 321.58 450.35 41.66%
9 421.84 30.92 0.00035 452.76 643.25 41.31%
10 386.13 30.92 0.00035 417.05 576.38 41.98%
11 262.88 30.92 0.00035 293.80 387.93 43.10%
12 269.83 30.92 0.00035 300.75 402.61 42.76%
13 279.19 30.92 0.00035 310.11 423.49 42.27%
14 304.86 30.92 0.00035 335.78 421.14 44.36%
15 327.96 30.92 0.00035 358.88 435.92 45.15%
16 311.35 30.92 0.00035 342.27 428.36 44.41%
17 326.81 30.92 0.00035 357.73 431.57 45.32%
18 314.12 30.92 0.00035 345.04 445.07 43.67%
19 343.74 30.92 0.00035 374.66 452.72 45.28%
20 319.86 30.92 0.00035 350.78 438.19 44.46%
21 317.83 30.92 0.00035 348.75 432.60 44.63%
22 309.57 30.92 0.00035 340.49 419.17 44.82%
23 318.25 30.92 0.00035 349.17 435.47 44.50%
24 324.49 30.92 0.00035 355.41 441.57 44.59%
25 313.19 30.92 0.00035 344.11 433.73 44.24%
26 323.16 30.92 0.00035 354.08 432.95 44.99%
27 314.71 30.92 0.00035 345.63 442.50 43.85%
28 352.03 30.92 0.00035 382.95 484.32 44.16%
29 348.64 30.92 0.00035 379.56 487.08 43.80%
30 356.70 30.92 0.00035 387.62 497.84 43.78%
31 350.92 30.92 0.00035 381.84 490.92 43.75%
Rata-rata 320.71 30.92 0.00 351.63 459.33 43.39%
Data pada Tabel 4.8. jika digambarkan dalam bentuk grafik dapat
dilihat pada Gambar 4.7.
500.00
450.00
400.00
300.00 Uap
Listrik
250.00
Manusia
200.00 Energi yang hilang
150.00
100.00
50.00
0.00
3. SEKSI RECOVERY
Konsumsi energi di seksi recovery cukup besar yaitu 22.49% atau
1,368.39 kJ/kg urea. Dimana bentuk energi yang paling besar adalah
energi uap. Berdasarkan audit energi yang dilakukan pada bulan Maret
2009 diperoleh nilai efisiensi rata-rata pada seksi ini yaitu sebesar 39.97%
dengan energi yang hilang yaitu sebesar 2,055.04 kJ/kg urea. seperti
halnya pada seksi sintesa dan dekomposisi/purifikasi, energi yang hilang
pada seksi recovery merupakan energi input bagi proses selanjutnya.
Sehingga nilai efisiensi yang kecil tersebut bukan menunjukkan bahwa
proses tidak efisien. Rincian energi pada seksi recovery dapat dilihat pada
Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Neraca energi pada seksi recovery (kJ/kg urea)
Energi yang dikonsumsi (kJ/kg urea) Total konsumsi energi Energi
Tanggal Efisiensi
Uap Listrik Energi manusia (kJ/kg urea) yang hilang
1 1306.49 2.19 0.00035 1,308.68 1,974.77 39.86%
2 1325.31 2.19 0.00035 1,327.50 1,999.13 39.91%
3 1642.54 2.19 0.00035 1,644.73 2,480.64 39.87%
4 1263.56 2.19 0.00035 1,265.75 1,907.34 39.89%
5 1312.29 2.19 0.00035 1,314.48 1,985.91 39.83%
6 1349.35 2.19 0.00035 1,351.54 2,042.56 39.82%
7 1404.99 2.19 0.00035 1,407.18 2,121.29 39.88%
8 1323.23 2.19 0.00035 1,325.42 1,995.27 39.91%
9 1907.55 2.19 0.00035 1,909.74 2,871.13 39.95%
10 1731.00 2.19 0.00035 1,733.19 2,599.15 40.01%
11 1173.07 2.19 0.00035 1,175.26 1,759.17 40.05%
12 1209.38 2.19 0.00035 1,211.57 1,815.91 40.02%
13 1258.05 2.19 0.00035 1,260.24 1,892.85 39.97%
14 1265.44 2.19 0.00035 1,267.63 1,899.87 40.02%
15 1309.80 2.19 0.00035 1,311.99 1,966.07 40.02%
16 1270.37 2.19 0.00035 1,272.56 1,911.82 39.96%
17 1311.93 2.19 0.00035 1,314.12 1,965.32 40.07%
18 1334.43 2.19 0.00035 1,336.62 2,004.24 40.01%
19 1372.06 2.19 0.00035 1,374.25 2,056.49 40.06%
20 1314.01 2.19 0.00035 1,316.20 1,973.34 40.01%
21 1299.25 2.19 0.00035 1,301.44 1,950.53 40.02%
22 1260.25 2.19 0.00035 1,262.44 1,891.78 40.02%
23 1305.21 2.19 0.00035 1,307.40 1,960.32 40.01%
24 1323.60 2.19 0.00035 1,325.79 1,988.14 40.01%
25 1286.22 2.19 0.00035 1,288.41 1,935.93 39.96%
26 1311.48 2.19 0.00035 1,313.67 1,965.70 40.06%
27 1303.95 2.19 0.00035 1,306.14 1,964.64 39.93%
28 1455.62 2.19 0.00035 1,457.81 2,185.23 40.02%
29 1450.15 2.19 0.00035 1,452.34 2,180.79 39.97%
30 1495.28 2.19 0.00035 1,497.47 2,245.01 40.01%
31 1476.23 2.19 0.00035 1,478.42 2,215.99 40.02%
Rata-rata 1,366.20 2.19 0.00035 1,368.39 2,055.04 39.97%
Data pada Tabel 4.9. jika digambarkan dalam bentuk grafik dapat
dilihat pada Gambar 4.8.
2,500.00
2,000.00
500.00
0.00
Gambar 4.8. Neraca energi pada seksi recovery selama bulan Maret 2009
Tabel 4.10. Neraca energi pada seksi kristalisasi dan prilling (kJ/kg urea)
Energi yang dikonsumsi (kJ/kg urea) Total konsumsi energi Energi
Tanggal Efisiensi
Uap Listrik Energi manusia (kJ/kg urea) yang hilang
1 1,083.96 82.86 0.00035 1,166.82 380.28 75.42%
2 1,090.29 82.86 0.00035 1,173.15 381.39 75.47%
3 1,357.94 82.86 0.00035 1,440.80 475.76 75.18%
4 1,042.59 82.86 0.00035 1,125.45 365.14 75.50%
5 1,092.82 82.86 0.00035 1,175.68 384.60 75.35%
6 1,125.03 82.86 0.00035 1,207.89 396.06 75.31%
7 1,158.36 82.86 0.00035 1,241.22 406.42 75.33%
8 1,083.89 82.86 0.00035 1,166.75 379.90 75.44%
9 1,550.37 82.86 0.00035 1,633.23 542.21 75.08%
10 1,391.76 82.86 0.00035 1,474.62 485.33 75.24%
11 937.64 82.86 0.00035 1,020.50 326.46 75.76%
12 972.15 82.86 0.00035 1,055.01 339.01 75.68%
Lanjutan Tabel 4.10. Neraca energi pada seksi kristalisasi dan prilling
(kJ/kg urea)
Data pada Tabel 4.10. jika digambarkan dalam bentuk grafik dapat
dilihat pada Gambar 4.9.
1,200.00
1,000.00
Energi spesifik (kJ/kg urea)
800.00
Uap
Listrik
600.00
Manusia
Energi yang hilang
400.00
200.00
0.00
Gambar 4.9. Neraca energi pada seksi kristalisasi dan prilling selama
bulan Maret 2009
Berdasarkan pengolahan data-data produksi selama bulan Maret 2009
diketahui bahwa untuk memproduksi 1 kg urea dibutuhkan energi sebesar
6,083.23 kJ (Tabel 4.7.) atau setara dengan 5.77 MMBTU/MT. Sejumlah
energi tersebut diperoleh dari uap bertekanan 42 kg/cm2 sebesar 5,845.63 kJ
yang berasal dari utility plant. Sebesar 220.85 kJ diperoleh dari energi listrik.
Sebesar 16.74 kJ diperoleh dari energi yang terkandung dalam air umpan
ketel. Sisanya sebesar 0.0014 kJ diperoleh dari energi manusia.
Jika dibandingkan dengan konsumsi energi per metrik ton di
PT. PUPUK KUJANG 1A (Tabel 2.7.) maka nilai konsumsi energi pada saat
dilakukan audit jauh lebih kecil. Hal ini dikarenakan energi yang dihitung
pada saat audit hanya mencakup sebagian kecil proses, yaitu hanya
menghitung kebutuhan energi di empat seksi pembuatan urea. Sedangkan nilai
konsumsi energi yang tersaji pada Tabel 2.7. merupakan jumlah energi yang
dikonsumsi oleh seluruh pabrik yang menjadi satu kesatuan dalam proses
pembuatan pupuk urea, yaitu meliputi unit utility, ammonia dan urea secara
keseluruhan.
Hasil penelitian sebelumnya oleh Suryadi (1994) diperoleh data untuk
memproduksi 1 kg urea dibutuhkan energi sebesar 1,237.04 kkal atau setara
dengan 5,179.239 kJ. Sejumlah energi tersebut diperoleh dari energi uap
bertekanan 42 kg/cm2 sebesar 975.58 kkal atau setara dengan 4,084.558 kJ
yang berasal dari unit penunjang (utility). Sebesar 46.08 kkal atau setara
dengan 192.928 kJ diperoleh dari energi listrik. Sisanya yaitu sebesar 215.38
kkal atau setara dengan 901.753 kJ didapatkan dari energi yang terkandung di
dalam air pengumpan ketel.
Jika dibandingkan antara hasil penelitian ini dengan hasil penelitian
oleh Suryadi pada tahun 1994, ternyata konsumsi energi pada kondisi pabrik
saat ini lebih besar dibandingkan dengan kondisi pabrik pada tahun 1994.
Perbedaan nilai tersebut dikarenakan adanya perbedaan metodologi
perhitungan yang digunakan serta adanya perbedaan komposisi gas alam yang
diterima oleh PT. PUPUK KUJANG 1A.
Hasil penelitian Razi (1996) di PUSRI I-B diperoleh data untuk
memproduksi 1 kg urea dibutuhkan energi sebesar 896.61 kkal atau setara
dengan 3,597.717 kJ. Jika dibandingkan antara hasil penelitian Suryadi (1994)
di PT. PUPUK KUJANG 1A dengan Razi (1996) di PUSRI 1B diperoleh nilai
konsumsi energi di PT. PUPUK KUJANG 1A lebih besar. Karakteristik aliran
material dan aliran energi berdasarkan data-data yang disajikan pada Tabel
4.5. dan Tabel 4.6. dapat dilihat pada Gambar 4.10. dan Gambar 4.11.
Gas alam =
275,357.92 x 103 Energi terpakai =
247,315.55 x 103 MJ
UTILITY UREA PLANT
BFW = 18,334.32 x 103 MJ
PLANT
Energi yang hilang =
7,807.84 x 103 MJ
Gambar 4.11. Karakteristik aliran energi dalam proses pembuatan pupuk urea
kondisi riil di pabrik. Sedangkan sebesar 37.44% material yang hilang
disebabkan oleh adanya hidrolisa urea, hasil dekomposisi yaitu amonium
karbamat, biuret, air, CO2 dan ammonia berlebih di seksi
dekomposisi/purifikasi, urea yang tercecer di daerah prilling tower dan urea
yang terbuang ke atmosfir dalam bentuk debu di prilling tower.
Secara lebih rinci, penggunaan uap bertekanan 42 kg/cm2, uap
bertekanan 12 kg/cm2, uap bertekanan 7 kg/cm2 dan uap bertekanan 4 kg/cm2
(kondensat uap) dapat dilihat pada Lampiran 11. Sedangkan penomoran
langkah proses penyediaan uap air dan kondensat uap (steam condensate)
dapat dilihat pada Gambar 4.12.
Selain uap, energi listrik juga diperlukan dalam proses produksi pupuk
urea. Energi listrik ini dihasilkan oleh gas turbin generator HITACHI (2006-J)
dan digunakan untuk menggerakkan motor listrik. Penggunaan energi listrik
oleh urea plant disajikan pada Tabel 4.11.
Gambar 4.12. Penomoran langkah proses penyediaan uap air dan kondensat uap (steam condensate)
Dari Tabel 4.11. dapat dilihat pemakaian energi listrik rata-rata
oleh urea plant pada bulan Maret 2009 yaitu 308,324.90 MJoule atau
sekitar 44.42%. Sedangkan pemakaian oleh motor listrik dapat dilihat pada
Lampiran 3. Tabel 4.11. jika ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat
pada Gambar 4.13.
800,000
700,000
600,000
Energi (MJ)
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Tanggal (Maret 2009)
Produksi listrik
Konsumsi listrik oleh urea plant
Gambar 4.13. Hubungan produksi listrik dengan konsumsi oleh urea plant
selama bulan Maret 2009
Tabel 4.12. Konsumsi energi manusia pada proses produksi pupuk urea
Konsumsi Konsumsi energi
Lokasi Jumlah Jam kerja
energi per hari bulan Maret
pekerjaan (orang) (Jam/hari)
(MJ) 2009 (MJ)
Urea plant 24 8 0.82 25.42
Utility plant 33 8 1.13 34.95
Jumlah 1.95 60.36
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bentuk energi yang digunakan pada proses produksi pupuk urea adalah energi
uap dan energi listrik yang bersumber dari energi bahan bakar gas alam,
energi air umpan ketel dan energi biologis.
2. Untuk memproduksi 1 kg urea dibutuhkan energi sebesar 6,083.23 kJ.
Sejumlah energi tersebut diperoleh dari energi uap bertekanan 42 kg/cm2 yang
berasal dari utility plant sebesar 5,845.63 kJ, 6,846.43 kJ diperoleh dari energi
listrik, 518.97 kJ diperoleh dari energi yang terkandung dalam air umpan ketel
dan 0.0014 kJ diperoleh dari energi manusia. Hasil penelitian Suryadi (1994)
di PT. PUPUK KUANG 1A diperoleh untuk memproduksi 1 kg urea
dibutuhkan energi sebesar 5,179.239 kJ. Sedangkan hasil penelitian Razi
(1996) di PUSRI 1B diperoleh untuk memproduksi 1 kg urea dibutuhkan
energi sebesar 3,597.717 kJ.
3. Efisiensi penggunaan energi di seksi sintesa, seksi dekomposisi/purifikasi,
seksi recovery dan seksi kristalisasi dan prilling selama bulan Maret secara
berturut-turut yaitu 39.54%, 43.39%, 39.97% dan 75.53%. Perbedaan nilai
efisiensi yang cukup besar tersebut dikarenakan adanya pemanfaatan kembali
energi pada tiap seksi.
4. Rata-rata efisiensi kerja gas turbin generator selama bulan Maret adalah
16.12%. Sedangkan efisiensi rata-rata ketel uap panas buang (2003-U), ketel
uap paket I (2007-U) dan ketel uap paket II (2007-UA) selama bulan Maret
2009 berturut-turut adalah 87.52%, 89.92% dan 77.86%. Hasil penelitian
Suryadi (1994) dengan menggunakan metode perhitungan tidak langsung
diperoleh efisiensi gas turbin generator, ketel uap panas buang, ketel uap paket
I (2007-U) dan ketel uap paket II (2007-UA) berturut-turut adalah 23.75%,
74.32%, 74.69% dan 64.14%.
5. Secara keseluruhan, konsumsi energi dalam proses pembuatan pupuk urea di
PT. PUPUK KUJANG 1A sangat efisien (93.79%).
6. Unit penyediaan uap merupakan unit yang paling penting dalam proses
produksi pupuk urea karena bentuk energi yang paling besar digunakan dalam
proses produksi adalah energi uap.
Sedangkan saran-saran yang dapat diberikan setelah dilakukan audit energi
adalah :
1. Perlu dilakukan perawatan dan pengecekan efisiensi ketel uap secara intensif,
tidak hanya pada saat perbaikan tahunan saja agar efisiensinya dapat
dipertahankan.
2. Perlu ditinjau kembali pada sub sitem gas turbin generator HITACHI yang
memiliki nilai efisiensi rendah (<20%), yaitu dengan jalan memperhatikan
kembali jumlah gas alam dan udara yang masuk serta proses yang terjadi
secara keseluruhan pada saat terjadi perubahan energi mekanik menjadi energi
listrik.
3. Pada proses utama produksi pupuk urea diusahakan terjadinya kehilangan
material sekecil mungkin yaitu dengan cara menjaga temperatur reaktor
sekitar 195oC agar konversi karbamat menjadi urea maksimal dan juga
memperhatikan pada saat urea berada pada sub sistem kristalisasi dan prilling,
terutama saat berada di prilling tower.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1112483998&6 (Rabu, 24 Juni
2009)
http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1102902516&8 (Majalah Trust,
2004. Diakses pada tanggal 15 Juli 2009)
Kulshrestha. S.K. 1983. Buku Teks Termodinamika Terpakai, Teknik Uap dan
Panas. UI-Press : Jakarta.
Perry. 1984. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook Sixth Edition. McGraw-Hill
International Edition. Japan : Kosaido Printing Co.,Ltd
PII. 1992. Seminar Energi dan Lingkungan. Surabaya.
Pusdatin ESDM. 2008. Key Indicator of Indonesia Energy and Mineral
Resources. Jakarta.
Razi. 1996. Audit Energi pada Sistem Kombinasi Panas dan Daya (cogeneration)
PUSRI I-B PT. PUSRI (PERSERO), Palembang. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sholikin. 2005. Laporan Praktek Kerja di Unit Urea PT.PUPUK KUJANG
Cikampek Jawa Barat. Laporan Praktek Kerja. Jurusan Teknik Kimia.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Suryadi. 1994. Audit Energi Pada Proses Produksi Pupuk Urea di PT. PUPUK
KUJANG (PERSERO) Cikampek Kabupaten Daerah Tingkat II Karawang
Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Mekanisasi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Yaws. 1996. Handbook of Thermodynamic Diagrams, Volume 4 : Inorganic
Compounds and Elements. Houston, Texas.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel produksi uap oleh ketel uap dan pemakaiannya oleh urea plant
Ketel uap Ketel uapa Ketel uap Total Pemakaian Persentase
Tanggal paket I paket II panas buang produksi uap oleh urea pemakaian uap
(2007-U) (2007-UA) (2003-U) (ton) plant (ton) oleh urea plant
1 1,311.24 1,304.68 1,430.40 4,046.32 2,522 62.33%
2 1,304.44 1,267.96 1,365.60 3,938.00 2,516 63.89%
3 1,295.58 1,291.86 1,360.80 3,948.24 3,178 80.49%
4 1,304.66 1,306.54 1,329.60 3,940.80 2,556 64.86%
5 1,304.26 1,279.50 1,464.00 4,047.76 2,512 62.06%
6 1,299.90 1,284.04 1,449.60 4,033.54 2,498 61.93%
7 1,304.06 1,263.40 1,466.40 4,033.86 2,512 62.27%
8 1,304.64 1,337.16 1,430.40 4,072.20 2,540 62.37%
9 1,279.12 1,299.76 1,459.20 4,038.08 3,806 94.25%
10 1,351.72 1,324.66 1,464.00 4,140.38 2,528 61.06%
11 1,462.88 1,309.92 1,430.40 4,203.20 2,560 60.91%
12 1,458.38 1,331.52 1,351.20 4,141.10 2,510 60.61%
13 1,431.14 1,281.44 1,348.80 4,061.38 2,496 61.46%
14 1,460.61 1,277.02 1,324.80 4,062.43 2,482 61.10%
15 1,426.56 1,215.56 1,444.80 4,086.92 2,500 61.17%
16 1,394.80 1,263.42 1,344.00 4,002.22 2,490 62.22%
17 1,305.26 1,263.22 1,497.60 4,066.08 2,496 61.39%
18 1,309.18 1,326.90 1,420.80 4,056.88 2,482 61.18%
19 1,299.54 1,339.24 1,447.20 4,085.98 2,490 60.94%
20 1,333.00 1,388.26 1,360.80 4,082.06 2,486 60.90%
21 1,306.90 1,377.24 1,360.80 4,044.94 2,488 61.51%
22 1,290.82 1,366.06 1,442.40 4,099.28 2,496 60.89%
23 1,326.94 1,357.00 1,399.20 4,083.14 2,494 61.08%
24 1,325.06 1,376.66 1,312.80 4,014.52 2,478 61.73%
25 1,318.24 1,385.90 1,312.80 4,016.94 2,480 61.74%
26 1,320.70 1,359.66 1,339.20 4,019.56 2,480 61.70%
27 1,316.36 1,382.16 1,333.60 4,032.12 2,470 61.26%
28 1,313.90 1,381.18 1,332.00 4,027.08 2,458 61.04%
29 1,325.82 1,364.20 1,358.40 4,048.42 2,460 60.76%
30 1,330.36 1,404.08 1,315.20 4,049.64 2,458 60.70%
31 1,334.50 1,384.22 1,332.00 4,050.72 2,466 60.88%
Jumlah 41,450.57 41,094.42 43,028.80 125,573.79 79,388 63.22%
Lampiran 2.
Contoh Perhitungan Konsumsi Energi Spesifik
(Specific Energy Consumption, SEC)
Misal data produksi urea, pemakaian uap di urea plant dan listrik tanggal
1 Maret 2009 :
a. Produksi urea = 1,435 ton
b. Pemakaian uap = 2,522 ton
c. Pemakaian listrik = 308,592 MJ
Konsumsi energi spesifik didefinisikan sebagai energi yang dibutuhkan
per satuan produk. Sehingga :
SEC untuk energi listrik = 308,592 MJ = 215.05 MJ/ton urea = 215.05 kJ/kg urea
1,435 ton
Kondisi uap pada tanggal 1 Maret 2009 :
Suhu = 390oC
Tekanan = 40.17 kg/cm2
Huap = 3189.571 kJ/kg (sumber : Perry’s Chemical Engineering. Table 2-354)
Energi uap = muap x Huap
= 2,522 ton x 3189.571 kJ/kg
= 8,044,096,826.90 kJ
= 8,044,096.83 MJ
Sehingga :
SEC untuk energi uap = 8,044,096.83 MJ
1,435 ton
= 5,605.64 MJ/ton urea
= 5,605.64 kJ/kg urea
Lampiran 3. Data pengukuran pemakaian energi listrik oleh motor-motor
penggerak pompa dan kompresor
Kuat arus Daya Daya
Kuat arus Tegangan Faktor Efisiensi
Panel/No. Item terukur terpasang terukur
terpasang (A) (V) daya (%)
(A) (kW) (kW)
A/1 GFM-201A 125 440 0.82 101.69 74.57 63.55 85.22
2 GFM-201B 125 440 0.82 101.69 74.57 63.55 85.22
3 GFM-201C 125 440 0.82 101.69 74.57 63.55 85.22
4 GFM-201D 125 440 0.82 101.69 74.57 63.55 85.22
5 GFM-201E 125 440 0.82 101.69 74.57 63.55 85.22
6 GAM-211A 12.8 440 0.82 10.41 7.50 6.51 86.76
7 GAM-211B 12.8 440 0.82 10.41 7.50 6.51 86.76
8 GAM-211C 12.8 440 0.82 10.41 7.50 6.51 86.76
9 GAM-211D 12.8 440 0.82 10.41 7.50 6.51 86.76
10 GAM-211E 12.8 440 0.82 10.41 7.50 6.51 86.76
11 GAM-212A 12.8 440 0.82 10.41 7.50 6.51 86.76
12 GAM-212B 12.8 440 0.82 10.41 7.50 6.51 86.76
13 GAM-212C 12.8 440 0.82 10.41 7.50 6.51 86.76
14 GAM-212D 12.8 440 0.82 10.41 7.50 6.51 86.76
15 GAM-212E 12.8 440 0.82 10.41 7.50 6.51 86.76
16 GAM-213A 6.4 440 0.82 5.21 3.70 3.25 87.94
17 GAM-213B 6.4 440 0.82 5.21 3.70 3.25 87.94
18 GAM-213C 6.4 440 0.82 5.21 3.70 3.25 87.94
19 GAM-213D 6.4 440 0.82 5.21 3.70 3.25 87.94
20 GAM-213E 6.4 440 0.82 5.21 3.70 3.25 87.94
21 GDM-602 1.8 440 0.82 1.00 0.75 0.62 83.32
22 GAM-611D 13.2 440 0.82 10.74 7.50 6.71 89.47
B/23 GAM-111A 1.8 440 0.82 1.00 0.75 0.62 83.80
24 GAM-111B 1.8 440 0.82 1.00 0.75 0.62 83.80
25 GAM-111D 1.8 440 0.82 1.00 0.75 0.62 83.80
26 GAM-121A 6.8 440 0.82 5.53 3.73 3.46 92.72
27 GAM-121B 6.8 440 0.82 5.53 3.73 3.46 92.72
28 GAM-121C 6.8 440 0.82 5.53 3.73 3.46 92.72
29 GAM-121D 6.8 440 0.82 5.53 3.73 3.46 92.72
30 GAM-131A 3 440 0.82 2.00 1.49 1.25 83.80
31 GAM-131B 3 440 0.82 2.00 1.49 1.25 83.80
32 GAM-131C 3 440 0.82 2.00 1.49 1.25 83.80
33 GAM-131D 3 440 0.82 2.00 1.49 1.25 83.80
34 GBM-161 0.85 440 0.88 0.50 0.37 0.34 90.63
35 GAM-203 48.4 440 0.82 39.37 30.00 24.61 82.02
36 GAM-112A 3 440 0.82 2.44 2.00 1.53 76.26
37 GAM-201A 128 440 0.82 104.13 75.00 65.07 86.76
38 GAM-201B 128 440 0.82 104.13 75.00 65.07 86.76
39 GAM-205B 39 440 0.82 31.73 22.00 19.83 90.12
40 GAM-206 19.5 440 0.82 15.86 11.00 9.91 90.12
41 GAM-703B 87.5 440 0.82 71.18 55.00 44.48 80.88
42 GAM-303 9.7 440 0.82 7.89 5.50 4.93 89.66
43 GAM-403A 10.3 440 0.82 8.38 5.50 5.24 95.20
44 GAM-402A 71 440 0.82 57.76 45.00 36.09 80.21
45 GAM-405B 18.2 440 0.82 14.81 11.00 9.25 84.11
Lanjutan Lampiran 3. Data pengukuran pemakaian energi listrik oleh motor-motor
penggerak pompa dan kompresor
Kuat arus Daya Daya
Kuat arus Tegangan Faktor Efisiensi
Panel/No. Item terukur terpasang terukur
terpasang (A) (V) daya (%)
(A) (kW) (kW)
46 GAM-406B 6.6 440 0.82 5.37 3.70 3.36 90.68
47 GAM-407B 32.2 440 0.82 26.19 18.50 16.37 88.48
48 GAM-408D 2.7 440 0.82 2.20 1.50 1.37 91.51
49 GAM-409 6.2 440 0.82 5.04 3.70 3.15 85.19
50 GAM-701A 34 440 0.82 27.66 22.00 17.28 78.57
51 GAM-704A 18.8 440 0.82 15.29 11.00 9.56 86.89
52 GAM-705A 12.9 440 0.82 10.49 7.50 6.56 87.44
53 GAM-706A 9.7 440 0.82 7.89 5.50 4.93 89.66
54 GAM-151A 8.1 440 0.82 4.00 3.00 2.50 83.32
55 GAM-151B 8.1 440 0.82 4.00 3.00 2.50 83.32
56 GAM-152A 2.3 440 0.67 1.20 0.75 0.61 82.17
57 GAM-152B 2.3 440 0.67 1.20 0.75 0.61 82.17
58 GAM-153A 23 440 0.84 18.71 13.00 11.98 92.14
59 GAM-153C 23 440 0.84 18.71 13.00 11.98 92.14
60 GAM-161A 19 440 0.88 15.46 11.00 10.37 94.24
61 GAM-162A 19.5 440 0.84 15.86 11.00 10.16 92.32
62 GAM-122A 3 440 0.82 2.00 1.49 1.25 83.80
63 GAM-122C 3 440 0.82 2.00 1.49 1.25 83.80
C/64 GBM-201 98 440 0.82 79.72 55.00 49.82 90.58
65 GBM-304A 80 440 0.82 65.08 45.00 40.67 90.38
66 GBM-304B 80 440 0.82 65.08 45.00 40.67 90.38
67 GBM-304C 80 440 0.82 65.08 45.00 40.67 90.38
68 GBM-304D 80 440 0.82 65.08 45.00 40.67 90.38
69 GBM-304E 80 440 0.82 65.08 45.00 40.67 90.38
70 GBM-304F 80 440 0.82 65.08 45.00 40.67 90.38
71 GDM-201 25.7 440 0.82 20.91 15.00 13.07 87.10
72 GDM-301 13.5 440 0.82 10.98 7.50 6.86 91.51
73 GDM-211 12.8 440 0.82 10.41 7.50 6.51 86.76
74 JDM-303 4.1 440 0.82 3.34 2.20 2.08 94.74
75 GBM-401 156 440 0.82 126.91 100.00 79.31 79.31
76 JDM-301A 10.3 440 0.82 8.38 5.50 5.24 95.20
77 JDM-301B 10.3 440 0.82 8.38 5.50 5.24 95.20
78 JFM-301 6.3 440 0.82 5.13 3.70 3.20 86.56
79 FDM-303 4.2 440 0.82 3.42 2.24 2.14 95.44
80 FFM-301 4.2 440 0.82 3.42 2.20 2.14 97.05
D Utara/81 GBM-601A 46.8 2300 0.82 38.07 149.14 124.37 83.39
82 GBM-601B 46.8 2300 0.82 38.07 149.14 124.37 83.39
83 GBM-601C 46.8 2300 0.82 38.07 149.14 124.37 83.39
84 GAM-404A 37 2300 0.82 30.10 125.00 98.32 78.66
85 GBM-303 128 2300 0.82 104.13 420.00 340.15 80.99
D Selatan/86 GAM-101A 140 2300 0.82 113.89 475.00 372.04 78.32
87 GAM-101C 140 2300 0.82 113.89 475.00 372.04 78.32
88 GAM-101D 140 2300 0.82 113.89 475.00 372.04 78.32
89 GAM-302B 53 2300 0.82 43.12 160.00 140.84 88.03
90 GBM-301 48.5 2300 0.82 39.45 130.00 128.88 99.14
91 GBM-302 142 2300 0.82 115.52 480.00 377.35 78.62
Lampiran 4. Konsumsi gas alam bulan Maret 2009 (m3)
Tanggal/alat 2007-U 2007-UA 2003-U GTG Jumlah konsumsi gas alam
1 91,640 106,778 41,340 106,320 346,078
2 90,192 106,030 42,260 106,560 345,042
3 90,840 106,972 37,830 108,480 344,122
4 90,324 106,786 30,160 106,800 334,070
5 90,888 105,854 49,010 107,760 353,512
6 92,016 105,472 50,570 108,000 356,058
7 91,452 106,036 40,130 115,920 353,538
8 91,264 112,764 43,420 116,400 363,848
9 92,016 110,150 42,770 117,120 362,056
10 94,626 111,088 45,760 106,080 357,554
11 102,296 106,396 44,850 113,280 366,822
12 102,294 107,340 36,920 116,160 362,714
13 102,108 103,794 42,510 115,920 364,332
14 102,098 104,472 38,610 112,320 357,500
15 100,224 98,620 46,020 113,280 358,144
16 96,248 92,572 32,370 110,160 331,350
17 90,324 100,664 53,040 108,960 352,988
18 90,136 106,970 44,100 109,920 351,126
19 90,324 109,396 48,050 107,040 354,810
20 91,264 109,028 37,180 106,560 344,032
21 89,760 109,024 40,820 109,200 348,804
22 90,888 107,902 48,360 109,440 356,590
23 91,076 108,086 43,810 109,440 352,412
24 92,006 111,830 36,660 108,480 348,976
25 92,016 111,456 34,840 108,720 347,032
26 91,994 112,744 38,090 106,560 349,388
27 92,016 112,582 37,050 106,320 347,968
28 92,016 110,338 34,190 114,960 351,504
29 92,016 108,654 38,870 114,240 353,780
30 92,016 111,828 35,880 114,000 353,724
31 92,016 109,212 33,020 113,520 347,768
Jumlah 2,890,394 3,330,838 1,268,490 3,427,920 10,917,642
Lampiran 5. Konsumsi air umpan ketel bulan Maret 2009 (ton)
Tanggal/Boiler 2007-U 2007-UA 2003-U Total konsumsi BFW
1 1,316.16 1,313.38 1,516.80 4,146.34
2 1,334.94 1,299.76 1,466.40 4,101.10
3 1,312.02 1,298.26 1,459.20 4,069.48
4 1,318.62 1,315.58 1,382.40 4,016.60
5 1,322.96 1,291.00 1,560.00 4,173.96
6 1,313.70 1,286.30 1,567.20 4,167.20
7 1,313.32 1,272.30 1,564.80 4,150.42
8 1,320.70 1,346.04 1,526.40 4,193.14
9 1,302.00 1,320.34 1,579.20 4,201.54
10 1,360.80 1,334.12 1,562.40 4,257.32
11 1,462.90 1,338.88 1,528.80 4,330.58
12 1,469.70 1,377.26 1,440.00 4,286.96
13 1,462.88 1,350.40 1,447.20 4,260.48
14 1,465.14 1,329.40 1,420.80 4,215.34
15 1,451.54 1,249.78 1,524.00 4,225.32
16 1,422.00 1,274.78 1,409.60 4,106.38
17 1,352.26 1,299.90 1,605.60 4,257.76
18 1,323.16 1,390.46 1,509.60 4,223.22
19 1,325.62 1,359.44 1,555.20 4,240.26
20 1,343.78 1,406.14 1,442.40 4,192.32
21 1,320.32 1,399.34 1,444.80 4,164.46
22 1,316.16 1,381.58 1,548.00 4,245.74
23 1,352.10 1,372.70 1,466.40 4,191.20
24 1,359.66 1,394.84 1,399.20 4,153.70
25 1,339.42 1,390.84 1,387.20 4,117.46
26 1,327.12 1,388.76 1,425.60 4,141.48
27 1,336.78 1,382.16 1,420.80 4,139.74
28 1,335.26 1,385.72 1,392.00 4,112.98
29 1,343.96 1,372.72 1,442.40 4,159.08
30 1,337.34 1,406.34 1,408.80 4,152.48
31 1,339.42 1,403.84 1,394.40 4,137.66
Jumlah 42,001.74 41,732.36 45,797.60 129,531.70
Lampiran 6. Komposisi gas alam bulan Maret 2009 (% mol)
Tanggal CO2 CO Ar N2 CH4 C2H6 C3H8 i-C4H10 n-C4H10 i-C5H12 n-C5H12
1 5.91 - 0.02 2.65 87.11 1.72 1.5 0.37 0.45 0.17 0.1
2 5.74 - 0.02 2.94 87.09 1.78 1.43 0.35 0.41 0.15 0.09
3 7.33 - 0.02 3.1 84.81 1.92 1.69 0.39 0.46 0.17 0.11
4 6.03 - 0.02 2.69 86.18 1.91 1.85 0.49 0.53 0.19 0.11
5 6.47 - 0.02 2.82 85.8 1.93 1.75 0.42 0.5 0.18 0.11
6 6.81 - 0.02 2.66 84.82 2.11 2.17 0.53 0.57 0.19 0.12
7 7.18 - 0.01 2.75 85.13 1.93 1.76 0.42 0.51 0.19 0.12
8 7.02 - 0.01 2.82 84.54 2.14 2.04 0.49 0.63 0.19 0.12
9 6.76 - 0.02 3.08 85.03 1.99 1.78 0.45 0.58 0.19 0.12
10
11
12
13 7.2 - 0.02 3.02 84.88 1.96 1.7 0.43 0.5 0.18 0.11
14 6.67 - 0.02 2.97 85.43 1.94 1.71 0.43 0.52 0.19 0.12
15 6.26 - 0.02 2.85 85.57 1.99 1.95 0.5 0.55 0.19 0.12
16 6.2 - 0.02 2.91 85.81 1.95 1.82 0.44 0.53 0.2 0.12
17 6.24 - 0.02 2.73 85.82 1.99 1.86 0.46 0.56 0.2 0.12
18 6.03 - 0.01 2.88 86.16 1.92 1.74 0.44 0.51 0.19 0.12
19 6.74 - 0.02 2.87 85.24 2.03 1.82 0.44 0.53 0.19 0.12
20 5.55 - 0.03 2.44 86.43 2.02 2.03 0.57 0.6 0.2 0.13
21 6.13 - 0.02 2.65 86.07 1.96 1.84 0.45 0.56 0.2 0.12
22 6.17 - 0.03 2.83 85.92 1.94 1.82 0.46 0.53 0.19 0.11
23 6.25 - 0.02 2.84 85.6 2.01 1.94 0.48 0.55 0.19 0.12
24 5.98 - 0.02 2.86 86.08 1.96 1.84 0.43 0.53 0.19 0.11
25 5.86 - 0.03 2.91 86.24 1.95 1.78 0.42 0.52 0.18 0.11
26 6.21 - 0.01 2.81 85.98 1.95 1.77 0.44 0.53 0.19 0.11
27 6.5 - 0.01 2.87 85.74 1.92 1.72 0.44 0.51 0.18 0.11
28 6.13 - 0.02 2.88 86.21 1.89 1.65 0.42 0.51 0.18 0.11
29 5.37 - 0.02 2.55 86.96 1.92 1.8 0.52 0.55 0.19 0.12
30 5.37 - 0.02 2.77 87.3 1.77 1.59 0.41 0.48 0.18 0.11
31 5.5 - 0.02 2.66 86.94 1.9 1.74 0.42 0.53 0.18 0.11
Lampiran 7. Contoh perhitungan efisiensi gas turbin generator HITACHI (2006-J)
Energi gas alam = 20,673.67 kJ/lb x 8,333.241 lb/jam = 1.72 x 108 kJ/jam
Udara
Komposisi udara
Komponen Volume
N2 78.08%
O2 20.95%
Ar 0.93%
CO2 0.03%
Jumlah O2 pada reaksi tersebut = 386.1 kg.mol/jam
Asumsi excess oksigen = 10%
Flow udara = 2,027.27 kg.mol/jam
Tudara = 305 K
Cpudara = 750.85 J/g.mol = 750.85 kJ/kg.mol (Sumber : Yaws, Handbook of
Thermodinamic Diagrams, Vol.4)
Energi oksigen yang terkandung dalam udara :
= 2,027.27 kg.mol/jam x 750.85 kJ/kg.mol
= 1.52 x 106 kJ/jam
Gas buang
Total flow gas buang = 2,194.57 kg.mol/jam
Tgas buang = 794 K
Cpgas buang = 59,622.5 J/g.mol = 59,622.5 kJ/kg.mol (Sumber : Yaws, Handbook of
Thermodinamic Diagrams, Vol.4)
Energi gas buang = 2194.57 kg.mol/jam x 59,622.5 kJ/kg.mol
= 1.31 x 108 kJ/jam
Energi listrik yang dihasilkan = 186.8 MWh = 2.8 x 107 kJ/jam
Energi input = energi gas alam + Energi oksigen yang terkandung dalam udara
= 1.74 x 108 kJ/jam
Energi output = Energi listrik = 2.8 x 107 kJ/jam
Efisiensi = 2.8 x 107 kJ/jam = 16.26%
1.74 x 108 kJ/jam
Lampiran 8. Contoh perhitungan efisiensi ketel uap panas buang (2003-U)
Uap
Steam flow = 59.6 ton/jam
Steam pressure = 42.2 kg/cm2 = 41.39 bar
Steam temperature = 402oC = 675 K
huap = 3,213.84 kJ/kg (Sumber : Perry’s Chemical Engineering, Table 2-354)
Energi uap = 59.6 ton/jam x 103 x 3,213.84 kJ/kg = 1.92 x 108 kJ/jam
Energi input = energi gas alam + energi gas buang generator + energi air umpan
= 2.08 x 108 kJ/jam
Energi output = energi uap = 1.92 x 108 kJ/jam
Lampiran 9. Contoh perhitungan efisiensi ketel uap paket I (2007-U)
Energi gas alam = 20,673.67 kJ/lb x 7,182.64 lb/jam = 1.48 x 108 kJ/jam
Udara
Komposisi udara
Komponen Volume
N2 78.08%
O2 20.95%
Ar 0.93%
CO2 0.03%
Jumlah O2 pada reaksi tersebut = 332.79 kg.mol/jam
Asumsi excess oksigen = 10%
Flow udara = 1,747.35 kg.mol/jam
Tudara = 305 K
Cpudara = 750.85 J/g.mol = 750.85 kJ/kg.mol (Sumber : Yaws, Handbook of
Thermodinamic Diagrams, Vol.4)
Energi oksigen yang terkandung dalam udara :
= 1,747.35 kg.mol/jam x 750.85 kJ/kg.mol
= 1.31 x 106 kJ/jam
Uap
Steam flow = 54.635 ton/jam
Steam pressure = 43 kg/cm2 = 42.18 bar
Steam temperature = 408.07oC = 681.07 K
huap = 3,228.216 kJ/kg (Sumber : Perry’s Chemical Engineering, Table 2-354)
Suhu air umpan masuk steam drum = 156.27oC
hair umpan = 662.63 kJ/kg (Sumber : Perry’s Chemical Engineering, Table 2-354)
h = 3,228.216 kJ/kg - 662.63 kJ/kg = 2,565.59 kJ/kg
Energi uap = 54.635 ton/jam x 103 x 2,565.59 kJ/kg = 1.4 x 108 kJ/jam
Energi input = energi gas alam + energi oksigen yang terkandung dalam udara
+ energi air umpan
= 1.58 x 108 kJ/jam
Energi output = energi uap = 1.4 x 108 kJ/jam
Lampiran 10. Contoh perhitungan efisiensi ketel uap paket II (2007-UA)
Energi gas alam = 20,673.67 kJ/lb x 8,369.14 lb/jam = 1.73 x 108 kJ/jam
Udara
Komposisi udara
Komponen Volume
N2 78.08%
O2 20.95%
Ar 0.93%
CO2 0.03%
Jumlah O2 pada reaksi tersebut = 387.77 kg.mol/jam
Asumsi excess oksigen = 10%
Flow udara = 2,035.9998 kg.mol/jam
Tudara = 305 K
Cpudara = 750.85 J/g.mol = 750.85 kJ/kg.mol (Sumber : Yaws, Handbook of
Thermodinamic Diagrams, Vol.4)
Energi oksigen yang terkandung dalam udara :
= 2,035.9998 kg.mol/jam x 750.85 kJ/kg.mol
= 1.53 x 106 kJ/jam
Uap
Steam flow = 54.36 ton/jam
Steam pressure = 42.2 kg/cm2 = 41.39 bar
Steam temperature = 410.24oC = 683.24 K
huap = 3,234.94 kJ/kg (Sumber : Perry’s Chemical Engineering, Table 2-354)
Suhu air umpan masuk steam drum = 153.6oC
hair umpan = 651.64 kJ/kg (Sumber : Perry’s Chemical Engineering, Table 2-354)
h = 3,234.94 kJ/kg - 651.64 kJ/kg = 2,583.31 kJ/kg
Energi uap = 54.36 ton/jam x 103 x 2,583.31 kJ/kg = 1.4 x 108 kJ/jam
Energi input = energi gas alam + energi oksigen yang terkandung dalam udara
+ energi air umpan
= 1.83 x 108 kJ/jam
Energi output = energi uap = 1.4 x 108 kJ/jam
Lampiran 11. Rincian konsumsi energi uap pada seksi sintesa dan seksi purifikasi (MJ)
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SEKSI SINTESA
Steam 42 kg/cm2
GB-101 A 2,132,756.29 2,127,888.40 2,686,603.90 2,162,296.90 2,125,006.30 2,112,958.50 2,124,405.60 2,147,266.40 3,218,896.40 2,138,135.20
GB-101 B 2,132,756.29 2,127,888.40 2,686,603.90 2,162,296.90 2,125,006.30 2,112,958.50 2,124,405.60 2,147,266.40 3,218,896.40 2,138,135.20
GB-102 1,820,683.86 1,816,528.30 2,293,490.50 1,845,902.00 1,814,067.90 1,803,782.90 1,813,555.10 1,833,070.80 2,747,896.10 1,825,275.70
GA-102 525,348.06 524,148.99 661,773.76 532,624.60 523,439.06 520,471.39 523,291.08 528,922.23 792,889.93 526,673.01
Steam 4 kg/cm2
EA-102 2,768,683.93 2,762,097.05 3,488,849.13 2,806,009.56 2,757,705.80 2,742,336.42 2,757,705.80 2,788,444.56 4,178,275.58 2,775,270.80
GA-101/102 232,631.11 232,077.67 293,141.03 235,767.30 231,708.70 230,417.33 231,708.70 234,291.44 351,068.20 233,184.56
Total energi 9,612,859.54 9,590,628.81 12,110,462.22 9,744,897.26 9,576,934.06 9,522,925.04 9,575,071.88 9,679,261.83 14,507,922.61 9,636,674.47
Energi yang hilang 5,796,394.59 5,824,515.33 7,346,858.43 5,884,703.67 5,623,780.75 5,593,462.55 5,659,063.85 5,685,946.45 8,520,431.35 5,659,341.23
Total energi di seksi sintesa 3,816,464.95 3,766,113.48 4,763,603.79 3,860,193.59 3,953,153.31 3,929,462.49 3,916,008.03 3,993,315.38 5,987,491.26 3,977,333.24
SEKSI PURIFIKASI
Steam 42 kg/cm2
GA-601 288,157.33 287,499.63 362,987.85 292,148.57 287,110.23 285,482.44 287,029.06 290,117.79 434,906.04 288,884.08
Steam 12 kg/cm2
EA-201 76,392.59 77,001.79 97,070.07 77,614.32 73,265.85 72,876.86 73,931.72 74,072.70 111,001.20 73,727.61
DA-201 347,520.06 350,291.38 441,584.66 353,077.85 333,296.11 331,526.52 336,325.21 336,966.57 504,959.20 335,396.71
Exhaust GB-102, GA-
601, dan GA-102 20,312.48 20,474.46 25,810.54 20,637.33 19,481.09 19,377.66 19,658.15 19,695.63 29,514.77 19,603.87
Steam 7 kg/cm2
EA-202 207,783.76 204,885.62 260,507.57 209,044.28 208,429.99 207,588.08 205,648.11 206,330.27 306,021.91 200,410.68
Steam 4 kg/cm2
DA-203 130,796.61 130,485.44 164,818.25 132,559.93 130,277.99 129,551.91 130,277.99 131,730.13 197,387.74 131,107.78
Total energi 1,070,962.83 1,070,638.32 1,352,778.94 1,085,082.28 1,051,861.27 1,046,403.47 1,052,870.23 1,058,913.10 1,583,790.86 1,049,130.74
Energi yang hilang 646,229.20 638,728.83 811,038.59 651,119.37 647,313.61 644,499.10 640,412.84 643,557.16 956,511.86 628,250.57
Total energi seksi
purifikasi 424,733.64 431,909.49 541,740.36 433,962.91 404,547.66 401,904.38 412,457.39 415,355.94 627,279.00 420,880.17
Lanjutan Lampiran 11. Rincian konsumsi energi uap pada seksi sintesa dan seksi purifikasi (MJ)
Tanggal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
SEKSI SINTESA
Steam 42 kg/cm2
GB-101 A 2,164,891.40 2,122,414.00 2,111,567.20 2,099,607.70 2,118,352.80 2,108,057.90 2,112,043.00 2,099,926.80 2,107,516.60 2,104,725.50 2,107,092.30
GB-101 B 2,164,891.40 2,122,414.00 2,111,567.20 2,099,607.70 2,118,352.80 2,108,057.90 2,112,043.00 2,099,926.80 2,107,516.60 2,104,725.50 2,107,092.30
GB-102 1,848,116.80 1,811,854.90 1,802,595.20 1,792,385.70 1,808,387.90 1,799,599.50 1,803,001.40 1,792,658.10 1,799,137.30 1,796,754.70 1,798,775.10
GA-102 533,263.69 522,800.52 520,128.69 517,182.77 521,800.13 519,264.27 520,245.89 517,261.39 519,130.92 518,443.42 519,026.41
Steam 4 kg/cm2
EA-102 2,810,400.81 2,755,510.17 2,740,140.79 2,724,771.41 2,744,532.04 2,733,553.91 2,740,140.79 2,724,771.41 2,733,553.91 2,729,162.66 2,731,358.29
GA-101/102 236,136.26 231,524.22 230,232.85 228,941.48 230,601.81 229,679.41 230,232.85 228,941.48 229,679.41 229,310.44 229,494.93
Total energi 9,757,700.36 9,566,517.81 9,516,231.93 9,462,496.76 9,542,027.48 9,498,212.89 9,517,706.93 9,463,485.98 9,496,534.74 9,483,122.22 9,492,839.33
Energi yang hilang 5,731,188.91 5,619,664.31 5,596,029.78 5,856,012.99 6,057,095.11 5,977,487.56 5,998,702.53 5,768,094.64 6,015,436.42 5,911,719.74 5,932,409.20
Total energi di seksi sintesa 4,026,511.45 3,946,853.50 3,920,202.15 3,606,483.77 3,484,932.37 3,520,725.33 3,519,004.40 3,695,391.34 3,481,098.32 3,571,402.48 3,560,430.13
SEKSI PURIFIKASI
Steam 42 kg/cm2
GA-601 292,499.11 286,759.98 285,294.47 283,678.61 286,211.27 284,820.33 285,358.75 283,721.73 284,747.19 284,370.09 284,689.86
Steam 12 kg/cm2
EA-201 74,664.85 73,214.34 72,951.48 78,041.06 81,600.39 80,228.87 80,550.73 76,381.86 80,945.04 79,040.03 79,404.31
DA-201 339,660.31 333,061.75 331,865.96 355,019.17 371,211.00 364,971.78 366,435.99 347,471.25 368,229.74 359,563.59 361,220.77
Exhaust GB-102, GA-601,
dan GA-102 19,853.08 19,467.40 19,397.50 20,750.80 21,697.21 21,332.53 21,418.11 20,309.63 21,522.96 21,016.42 21,113.29
Steam 7 kg/cm2
EA-202 201,387.33 198,931.25 200,312.59 196,655.27 198,146.72 200,231.40 195,212.04 197,141.86 195,415.41 197,450.94 197,278.86
Steam 4 kg/cm2
DA-203 132,767.37 130,174.26 129,448.19 128,722.12 129,655.64 129,137.02 129,448.19 128,722.12 129,137.02 128,929.57 129,033.29
Total energi 1,060,832.05 1,041,608.97 1,039,270.19 1,062,867.04 1,088,522.23 1,080,721.93 1,078,423.82 1,053,748.45 1,079,997.36 1,070,370.64 1,072,740.38
Energi yang hilang 632,332.85 623,647.14 626,347.64 616,549.14 621,182.38 625,835.06 613,695.10 617,756.18 613,888.42 618,730.36 618,407.21
Total energi seksi purifikasi 428,499.20 417,961.83 412,922.55 446,317.89 467,339.85 454,886.87 464,728.72 435,992.27 466,108.94 451,640.28 454,333.17
Lanjutan Lampiran 11. Rincian konsumsi energi uap pada seksi sintesa dan seksi purifikasi (MJ)
Tanggal 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
SEKSI SINTESA
Steam 42 kg/cm2
GB-101 A 2,112,238.20 2,111,403.40 2,095,846.10 2,097,537.70 2,100,613.00 2,092,142.80 2,079,891.80 2,082,418.30 2,080,112.00 2,086,389.80
GB-101 B 2,112,238.20 2,111,403.40 2,095,846.10 2,097,537.70 2,100,613.00 2,092,142.80 2,079,891.80 2,082,418.30 2,080,112.00 2,086,389.80
GB-102 1,803,168.10 1,802,455.40 1,789,174.50 1,790,618.60 1,793,243.90 1,786,013.10 1,775,554.70 1,777,711.50 1,775,742.70 1,781,101.90
GA-102 520,293.98 520,088.33 516,256.22 516,672.89 517,430.40 515,343.99 512,326.28 512,948.63 512,380.54 513,926.90
Steam 4 kg/cm2
EA-102 2,740,140.79 2,737,945.17 2,720,380.16 2,722,575.79 2,722,575.79 2,711,597.66 2,698,423.90 2,700,619.53 2,698,423.90 2,707,206.41
GA-101/102 230,232.85 230,048.37 228,572.52 228,757.00 228,757.00 227,834.59 226,727.70 226,912.19 226,727.70 227,465.63
Total energi 9,518,312.12 9,513,344.07 9,446,075.60 9,453,699.68 9,463,233.09 9,425,074.94 9,372,816.18 9,383,028.45 9,373,498.84 9,402,480.44
Energi yang hilang 5,967,339.80 5,938,877.91 5,924,485.45 5,928,367.42 5,921,772.54 5,882,202.05 5,813,901.13 5,817,763.45 5,760,430.68 5,762,399.29
Total energi di seksi sintesa 3,550,972.32 3,574,466.16 3,521,590.15 3,525,332.26 3,541,460.55 3,542,872.89 3,558,915.05 3,565,265.00 3,613,068.16 3,640,081.15
SEKSI PURIFIKASI
Steam 42 kg/cm2
GA-601 285,385.13 285,272.33 283,170.39 283,398.94 283,814.44 282,670.02 281,014.79 281,356.15 281,044.55 281,892.74
Steam 12 kg/cm2
EA-201 79,958.85 79,447.89 79,385.61 79,432.71 79,308.25 78,692.31 77,560.34 77,607.06 76,551.24 76,483.72
DA-201 363,743.46 361,419.00 361,135.71 361,349.94 360,783.76 357,981.77 352,832.28 353,044.82 348,241.76 347,934.61
Exhaust GB-102, GA-601,
dan GA-102 21,260.74 21,124.87 21,108.31 21,120.84 21,087.74 20,923.97 20,622.98 20,635.40 20,354.67 20,336.71
Steam 7 kg/cm2
EA-202 197,652.57 198,189.46 196,869.10 199,404.71 194,763.45 200,060.44 194,712.52 196,957.80 194,861.34 195,226.61
Steam 4 kg/cm2
DA-203 129,448.19 129,344.47 128,514.67 128,618.39 128,618.39 128,099.77 127,477.42 127,581.15 127,477.42 127,892.32
Total energi 1,077,448.94 1,074,798.02 1,070,183.80 1,073,325.52 1,068,376.03 1,068,428.27 1,054,220.33 1,057,182.38 1,048,530.97 1,049,766.71
Energi yang hilang 619,749.15 620,977.23 616,872.14 623,265.74 611,752.54 624,373.74 610,485.22 616,158.64 610,854.39 612,175.40
Total energi seksi purifikasi 457,699.79 453,820.79 453,311.66 450,059.78 456,623.49 444,054.53 443,735.10 441,023.74 437,676.59 437,591.32
Lampiran 12. Rincian konsumsi energi uap pada seksi recovery dan seksi kristalisasi dan prilling (MJ)
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SEKSI RECOVERY
Steam 42 kg/cm2
-GA-601 288,157.33 287,499.63 362,987.85 292,148.57 287,110.23 285,482.44 287,029.06 290,117.79 434,906.04 288,884.08
Steam 4 kg/cm2
FA-702 2,970,017.30 2,962,951.40 3,742,551.50 3,010,057.20 2,958,240.80 2,941,753.80 2,958,240.80 2,991,214.90 4,482,111.70 2,977,083.10
EA-701 1,318,243.00 1,315,106.80 1,661,132.50 1,336,014.70 1,313,016.00 1,305,698.20 1,313,016.00 1,327,651.50 1,989,386.50 1,321,379.10
DA-402 63,529.78 63,378.64 80,054.58 64,386.25 63,277.88 62,925.22 63,277.88 63,983.21 95,874.05 63,680.92
EA-402 18,218.10 18,174.76 22,956.83 18,463.70 18,145.86 18,044.73 18,145.86 18,348.13 27,493.29 18,261.44
EA-405 50,450.12 50,330.10 63,572.75 51,130.26 50,250.08 49,970.02 50,250.08 50,810.19 76,135.27 50,570.15
Total energi 4,708,615.63 4,697,441.32 5,933,256.01 4,772,200.68 4,690,040.85 4,663,874.41 4,689,959.68 4,742,125.71 7,105,906.85 4,719,858.79
Energi yang hilang 2,833,799.96 2,824,775.48 3,569,646.20 2,870,540.39 2,823,959.67 2,808,524.66 2,821,317.97 2,851,236.82 4,269,375.17 2,833,070.77
Total energi seksi
recovery 1,874,815.67 1,872,665.84 2,363,609.81 1,901,660.29 1,866,081.18 1,855,349.75 1,868,641.71 1,890,888.90 2,836,531.69 1,886,788.02
SEKSI KRISTALISASI DAN PRILLING
Steam 42 kg/cm2
GA-602 439,096.88 438,094.68 553,124.34 445,178.77 437,501.30 435,020.86 437,377.62 442,084.25 662,713.97 440,204.31
2
Steam 12 kg/cm
EE-201 76,392.59 77,001.79 97,070.07 77,614.32 73,265.85 72,876.86 73,931.72 74,072.70 111,001.20 73,727.61
Steam 7 kg/cm2
EA-301 1,515,157.00 1,494,023.80 1,899,618.50 1,524,348.70 1,519,869.30 1,513,730.20 1,499,583.90 1,504,558.20 2,231,508.60 1,461,392.60
Steam 4 kg/cm2
EC-301 70,536.74 70,368.93 88,884.13 71,487.67 70,257.06 69,865.50 70,257.06 71,040.18 106,448.39 70,704.55
Total energi 2,101,183.21 2,079,489.20 2,638,697.04 2,118,629.46 2,100,893.51 2,091,493.42 2,081,150.30 2,091,755.33 3,111,672.16 2,046,029.08
Energi yang hilang 545,701.16 538,905.81 684,618.50 549,534.66 546,899.27 544,582.43 540,537.63 542,880.72 806,265.93 529,008.06
Total energi seksi
1,555,482.05 1,540,583.39 1,954,078.54 1,569,094.80 1,553,994.24 1,546,910.99 1,540,612.67 1,548,874.61 2,305,406.23 1,517,021.02
kristalisasi dan prilling
Lanjutan Lampiran 12. Rincian konsumsi energi uap pada seksi recovery dan seksi kristalisasi dan prilling (MJ)
Tanggal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
SEKSI RECOVERY
Steam 42 kg/cm2
-GA-601 292,499.11 286,759.98 285,294.47 283,678.61 286,211.27 284,820.33 285,358.75 283,721.73 284,747.19 284,370.09 284,689.86
Steam 4 kg/cm2
FA-702 3,014,767.70 2,955,885.60 2,939,398.50 2,922,911.50 2,944,109.10 2,932,332.70 2,939,398.50 2,922,911.50 2,932,332.70 2,927,622.10 2,929,977.40
EA-701 1,338,105.50 1,311,970.60 1,304,652.80 1,297,335.10 1,306,743.60 1,301,516.60 1,304,652.80 1,297,335.10 1,301,516.60 1,299,425.90 1,300,471.20
DA-402 64,487.01 63,227.50 62,874.84 62,522.17 62,975.60 62,723.69 62,874.84 62,522.17 62,723.69 62,622.93 62,673.31
EA-402 18,492.60 18,131.42 18,030.28 17,929.15 18,059.18 17,986.94 18,030.28 17,929.15 17,986.94 17,958.05 17,972.49
EA-405 51,210.27 50,210.07 49,930.02 49,649.96 50,010.03 49,809.99 49,930.02 49,649.96 49,809.99 49,729.98 49,769.98
Total energi 4,779,562.19 4,686,185.17 4,660,180.91 4,634,026.49 4,668,108.78 4,649,190.26 4,660,245.19 4,634,069.61 4,649,117.12 4,641,729.05 4,645,554.25
Energi yang hilang 2,867,450.84 2,812,848.77 2,799,524.98 2,781,416.41 2,801,649.82 2,793,175.51 2,794,681.43 2,781,878.48 2,788,602.18 2,786,353.57 2,788,280.95
Total energi seksi
recovery 1,912,111.35 1,873,336.39 1,860,655.93 1,852,610.08 1,866,458.96 1,856,014.75 1,865,563.76 1,852,191.13 1,860,514.93 1,855,375.47 1,857,273.30
SEKSI KRISTALISASI DAN PRILLING
Steam 42 kg/cm2
GA-602 445,712.93 436,967.60 434,734.42 432,272.17 436,131.46 434,011.93 434,832.39 432,337.87 433,900.47 433,325.85 433,813.12
2
Steam 12 kg/cm
EE-201 74,664.85 73,214.34 72,951.48 78,041.06 81,600.39 80,228.87 80,550.73 76,381.86 80,945.04 79,040.03 79,404.31
Steam 7 kg/cm2
EA-301 1,468,514.30 1,450,604.70 1,460,677.30 1,434,008.20 1,444,883.80 1,460,085.30 1,423,484.10 1,437,556.40 1,424,967.10 1,439,810.20 1,438,555.40
Steam 4 kg/cm2
EC-301 71,599.55 70,201.12 69,809.56 69,418.00 69,921.43 69,641.75 69,809.56 69,418.00 69,641.75 69,529.87 69,585.81
Total energi 2,060,491.62 2,030,987.76 2,038,172.76 2,013,739.43 2,032,537.08 2,043,967.84 2,008,676.78 2,015,694.13 2,009,454.36 2,021,705.95 2,021,358.64
Energi yang hilang 532,136.47 525,121.43 527,888.74 519,133.54 523,047.64 527,535.26 516,224.68 520,246.27 516,521.95 521,064.98 520,727.39
Total energi seksi
kristalisasi dan
prilling 1,528,355.16 1,505,866.33 1,510,284.02 1,494,605.90 1,509,489.43 1,516,432.59 1,492,452.10 1,495,447.86 1,492,932.41 1,500,640.98 1,500,631.25
Lanjutan Lampiran 12. Rincian konsumsi energi uap pada seksi recovery dan seksi kristalisasi dan prilling (MJ)
Tanggal 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
SEKSI RECOVERY
Steam 42 kg/cm2
-GA-601 285,385.13 285,272.33 283,170.39 283,398.94 283,814.44 282,670.02 281,014.79 281,356.15 281,044.55 281,892.74
Steam 4 kg/cm2
FA-702 2,939,398.50 2,937,043.30 2,918,201.00 2,920,556.20 2,920,556.20 2,908,779.80 2,894,648.10 2,897,003.40 2,894,648.10 2,904,069.20
EA-701 1,304,652.80 1,303,607.40 1,295,244.30 1,296,289.70 1,296,289.70 1,291,062.70 1,284,790.30 1,285,835.70 1,284,790.30 1,288,971.90
DA-402 62,874.84 62,824.46 62,421.41 62,471.79 62,471.79 62,219.89 61,917.61 61,967.99 61,917.61 62,119.13
EA-402 18,030.28 18,015.84 17,900.26 17,914.71 17,914.71 17,842.47 17,755.78 17,770.23 17,755.78 17,813.57
EA-405 49,930.02 49,890.01 49,569.94 49,609.95 49,609.95 49,409.91 49,169.86 49,209.87 49,169.86 49,329.90
Total energi 4,660,271.57 4,656,653.33 4,626,507.30 4,630,241.29 4,630,656.79 4,611,984.79 4,589,296.44 4,593,143.34 4,589,326.20 4,604,196.44
Energi yang hilang 2,796,998.99 2,795,418.03 2,777,437.89 2,781,936.53 2,777,529.13 2,772,105.27 2,754,482.07 2,758,705.01 2,754,623.39 2,763,333.42
Total energi seksi recovery 1,863,272.57 1,861,235.30 1,849,069.41 1,848,304.76 1,853,127.66 1,839,879.52 1,834,814.37 1,834,438.33 1,834,702.81 1,840,863.01
SEKSI FINISHING
Steam 42 kg/cm2
GA-602 434,872.58 434,700.69 431,497.74 431,846.00 432,479.14 430,735.28 428,213.01 428,733.18 428,258.36 429,550.85
Steam 12 kg/cm2
EE-201 79,958.85 79,447.89 79,385.61 79,432.71 79,308.25 78,692.31 77,560.34 77,607.06 76,551.24 76,483.72
Steam 7 kg/cm2
EA-301 1,441,280.50 1,445,195.50 1,435,567.50 1,454,057.10 1,420,213.10 1,458,838.70 1,419,841.70 1,436,214.30 1,420,926.90 1,423,590.50
Steam 4 kg/cm2
EC-301 69,809.56 69,753.62 69,306.13 69,362.06 69,362.06 69,082.38 68,746.75 68,802.69 68,746.75 68,970.50
Total energi 2,025,921.49 2,029,097.70 2,015,756.98 2,034,697.87 2,001,362.55 2,037,348.67 1,994,361.80 2,011,357.23 1,994,483.25 1,998,595.57
Energi yang hilang 521,805.75 522,977.57 519,510.67 525,365.08 514,751.36 526,584.94 514,019.57 519,210.07 514,359.89 515,418.96
Total energi seksi kristalisasi
dan prilling 1,504,115.74 1,506,120.13 1,496,246.31 1,509,332.78 1,486,611.19 1,510,763.72 1,480,342.23 1,492,147.16 1,480,123.36 1,483,176.61
Lampiran 13. Rincian konsumsi energi listrik pada proses produksi pupuk urea
SEKSI DAYA (kW) DAYA (MJ) SEC (kJ/kg urea)
SINTESA
GAM-402A 36.09 3,118.18 2.22
GAM-101A 372.04 32,144.26 22.91
GAM-101C 372.04 32,144.26 22.91
GAM-101D 372.04 32,144.26 22.91
GAM-701A 17.28 1,492.99 1.06
Jumlah 1,169.49 101,043.94 72.00
PURIFIKASI
GBM-201 49.82 4,304.45 3.07
GBM-401 79.31 6,852.38 4.88
GBM-601A 124.37 10,745.57 7.66
GBM-601B 124.37 10,745.57 7.66
GBM-601C 124.37 10,745.57 7.66
Jumlah 502.24 43,393.54 30.92
RECOVERY
GAM-406B 3.36 290.30 0.21
GAM-405B 9.25 799.20 0.57
GAM-408D 1.37 118.37 0.08
GAM-407B 16.37 1,414.37 1.01
GAM-403A 5.24 452.74 0.32
Jumlah 35.59 3,074.98 2.19
KRISTALISASI DAN PRILLING
GAM-201A 65.07 5,622.05 4.01
GAM-201B 65.07 5,622.05 4.01
GAM-203 24.61 2,126.30 1.52
GFM-201A 63.55 5,490.72 3.91
GFM-201B 63.55 5,490.72 3.91
GFM-201C 63.55 5,490.72 3.91
GFM-201D 63.55 5,490.72 3.91
GFM-201E 63.55 5,490.72 3.91
GBM-301 128.88 11,135.23 7.93
GBM-302 377.35 32,603.04 23.23
FFM-301 2.14 184.90 0.13
FDM-303 2.14 184.90 0.13
GBM-303 98.32 8,494.85 6.05
GBM-304A 40.67 3,513.89 2.50
GBM-304B 40.67 3,513.89 2.50
GBM-304C 40.67 3,513.89 2.50
GBM-304D 40.67 3,513.89 2.50
GBM-304E 40.67 3,513.89 2.50
GBM-304F 40.67 3,513.89 2.50
JDM-301A 5.24 452.74 0.32
JDM-301B 5.24 452.74 0.32
GAM-703 9.91 856.22 0.61
Jumlah 1,345.74 116,271.94 82.86