Anda di halaman 1dari 6

Nama : Prily Hijrah Sari

NIM : 03031181320001
Shift : Selasa 10.00-12.00
Kelompok :2

PRILLING TOWER

Kalor merupakan salah satu bentuk energi, yaitu energi panas. Jika suatu
benda melepaskan kalor pada benda lain maka kalor yang diterima benda lain
sama dengan kalor yang dilepas benda itu. Perpindahan Kalor adalah bentuk kalor
yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah. Sedangkan kalor ini merupakan suatu bentuk energy atau dapat juga
didefinisikan sebagai jumlah panas yang ada dalam suatu benda. Media yang
digunakan dalam perpindahan panas bisa berupa zat padat, cair maupun udara
(gas). Perpindahan panas dalam bentuk kalor dapat terjadi diberbagai tipe proses
baik secara kimia maupun fisika.
Pada dunia industri, terdapat beberapa peralatan yang pada operasinya
terjadi perpindahan panas. Peralatan yang ada pada dunia industri tersebut
biasanya adalah heat exchanger¸cooling tower, cooler, dan salah satunya adalah
prilling tower. Alat industri kimia ini biasanya digunakan pada industri
petrokimia, misalnya pada produksi pupuk urea.
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga
dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa.
Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl
diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis
pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik.
Urea merupakan pupuk nitrogen yang paling mudah dipakai. Zat ini mengandung
nitrogen paling tinggi (46%) di antara semua pupuk padat. Urea mudah dibuat
menjadi pelet atau granul (butiran) dan mudah diangkut dalam bentuk curah
maupun dalam kantong dan tidak mengandung bahaya ledakan. Prinsip
pembuatan urea pada umumnya yaitu dengan mereaksikan antara amonia dan
karbondioksida pada tekanan dan temperatur tinggi didalam reaktor kontinu untuk
membentuk amonium karbamat (reaksi1) selanjutnya amonium karbamat yang
terbentuk didehidrasi menjadi urea (reaksi 2).
Nama : Prily Hijrah Sari
NIM : 03031181320001
Shift : Selasa 10.00-12.00
Kelompok :2

Pada proses pembuatan pupuk, ada proses kristalisasi dan prilling. Seksi
kristalisasi dan prilling adalah tahap akhir dari proses pembuatan urea. Disini
larutan urea dari gas separator dikirim ke crystallizer dengan pompa urea dan di
kristalizer larutan urea di vakumkan untuk penguapan air yang ada dalam larutan
urea. Kemudian Kristal urea ini dipisahkan oleh centrifuge dan Kristal urea
selanjutnya dikirim ke dryer disini dipanaskan dengan udara panas, sehingga
kandungan air dalam Kristal urea menjadi berkurang dari 0,3% berat. Selanjutnya
Kristal urea dikirim dengan pneumatic conveyor ke top prilling tower dispray
kedalam prilling tower dan melalui distributor dispray ke dalam prilling tower
dibawahnya dihembus dengan udara sebagai media pendingin sehingga diperoleh
butir-butir urea sebagai yang disaksikan sehari-hari.

Gambar 1. Prilling Tower


(Sumber: Johan Bastian, 2010)

Panas yang diperlukan untuk menguapkan air dalam prilling tower diperoleh dari
3 sumber:
1. Panas sensibel dari larutan urea masuk dari gas separator.
2. Panas kristalisasi dari larutan urea yang sedang mengkristal.
3. Panas disirkulasikan melalui high pressure absorber cooler.
Panas ini akan digunakan untuk menguapkan air dalam kristalizer. Uap
air dari vakum konsentrator akan berkondensasi dalam barometric condenser dan
masuk ke scamp atau hotpit cooling tower untuk kristalizer. Pada kristalisasi
system diperlukan jacket supaya tidak terjadi pembekuan Kristal urea dalam
dalam vessel dan pipa-pipa sistem jacket ini adalah dengan system hot water dari
Nama : Prily Hijrah Sari
NIM : 03031181320001
Shift : Selasa 10.00-12.00
Kelompok :2

hot water tank. Disirkulasikan dengan pompa hot water melalui high pressure
absorber cooler ke kristalizer dan kembali ke hot water tank dan sebagian hot
water outlet high pressure absorber cooler masuk ke ammonia preheater untuk
memanasi liquid ammonia inlet reaktor urea. Urea slurry dipompakan ke
centrifuge oleh pompa slurry melalui prethickner masuk ke centrifuge. Sebagian
larutan dikembalikan ke kristalizer untuk mencegah kebuntuan dalam pipa ke
kristalizer.
Prilling bucket merupakan sebuah conical bucket dengan lubang-lubang
kecil yang banyak, berputar pada kecepatan tertentu dengan gaya sentrifugal.
Urea melt terdistribusi menjadi tetesan kecil jatuh ke bawah tower sesuai luas
cross section. Selama jatuh ke bawah, terjadi proses solidifikasi. Panas kristalisasi
di bawa dari aliran udara secara counter current ke atas yang dihisap oleh fan.
Tetesan padat ini disebut prill. Untuk mengimprove kualitas prill,
sejumlah urea prill diumpankan lagi ke tower sebagai seeding (pembentukan inti)
dari kristalisasi tetesan urea melt. Produk Urea Prill merupakan butiran bulat dan
keras di scrap dan di transfer ke belt conveyor yang menuju ke Urea Bulk Storage
.Kualitas produk Urea Prill : Kandungan Nitrogen minimum 46,2%, Biuret
maksimum 1%, H2O maximum 0,5 %, Temperatur maximum 60 C, size 18 mesh
minimum 98%. Sesuai dengan Azas Le Chatelier “Jika suatu sistem berada dalam
kesetimbangan, suatu kenaikan temperatur akan menyebabkan kesetimbangan itu
bergeser ke arah yang menyerap kalor (reaksi penguraian/reaksi endoterm)”. Dan
reaksi sintesis ammonia merupakan reaksi eksoterm (reaksi pembentukan).
Ada lima prethickner dan lima centrifuge direncanakan untuk
menghasilkan 100% produksi sesuai dengan design. Feeding slurry ke centrifuge
diatur secara manual oleh control valve dengan memperhatikan amper motor
centrifuge, dan level dalam kristalizer sendiri. Pengamatan kedua alat ini dapat
dilakukan di control panel (main panel). Dalam centrifuge Kristal urea dipisahkan
dari larutan mother liquor. Kristal urea dengan lebih kurang 2,4% berat
kandungan air dikirim ke Fluidaizing dryer dan centrifuge.
Mother liquor yang dipisahkan oleh prethickner dan centrifuge dikirim
ke mother liquor tank dan dipanaskan dengan steam melalui steam tube untuk
Nama : Prily Hijrah Sari
NIM : 03031181320001
Shift : Selasa 10.00-12.00
Kelompok :2

mencegah pembekuan Kristal urea.Kemudian larutan mother liquor dikembalikan


ke kristalizer melalui discharge line pompa sirkulasi untuk kristalizer dengan
pompa mother liquor. Sebagian larutan mother liquor dikirim ke low pressure
absorber sebagai absorber untuk mencegah akumulasi biuret dan flow-nya
dikontrol, dan flow rate-nya adalah kira-kira 11,4 ton/jam untuk load 100%,
sedangkan level di mother liquor tank dikontrol oleh. Kristal urea dalam fluidizing
dryer dikeringkan dengan udara panas sehingga kandungan air sekitar 0,1 – 0,3%.
Udara dryer ini dihembus dengan blower dan dipanaskan di air heater dengan
menggunakan steam tekanan rendah (4 Kg/cm2G). Temperatur udara panas
dikontrol dan dipertahankan sekitar 120̊C dan temperatur udara panas yang masuk
ke dryer tidak boleh lebih dari 130̊ C, karena Kristal urea akan meleleh (titik
lelehnya urea 132,7̊ C. Dalam fluidizing dryer kalau ada bungkahan-bungkahan
urea dipisahkan dan dikumpulkan oleh agitator dan dikirim ke dissolving tank dan
dipompa dengan pompa dissolving tank ke mother liquor tank atau ke ammonium
carbamat tank. Reaktor Urea dilengkapi dengan sieve tray yang mempunyai
volume cukup untuk mengakomodasi residence time .
Kristal urea kering dikirimkan ke top prilling tower dengan pneumatic
conveyor dan sekitar 99,8% urea dikumpulkan oleh cyclone. Kemudian Kristal ini
dikirimkan lagi ke melter melalui screw conveyor dan masuk ke melter.
Sedangkan udara dari cyclone dikirim ke dust separator melalui induced fan
untuk dryer dan diserap oleh air yang di spray ke dalamnya. Udara ini kemudian
masuk ke dust chamber ,dan semua debu urea yang terbawa dihilangkan dalam
sistem dust chamber ini yang terdiri dari spray nozzle, filter dust chamber. Udara
yang sudah bebas dari debu urea dikirim ke atmosfer dengan perantaraan induced
fan untuk prilling tower. Di dalam melter Kristal urea dilelehkan dan mengalir ke
head tank melalui strainer untuk distributor. Kristal urea yang sudah meleleh di
spray oleh distributor dalam prilling tower dan didinginkan oleh udara yang
mengalir dari bawah dalam prilling tower.
Udara dingin dalam prilling tower dikompres dengan blower (blower
untuk fluidizing cooler), dan mengalami sedikit pemanasan di heater untuk
Nama : Prily Hijrah Sari
NIM : 03031181320001
Shift : Selasa 10.00-12.00
Kelompok :2

fluidizing cooler hal ini dimaksudkan supaya kelembaban udara menjadi


berkurang. Di prilling tower dilengkapi dengan suatu sistem untuk mengurangi
pencemaran oleh debu urea, dimana debu urea diharapkan sedikit sekali yang
lolos ke atmosfer. Disini dilengkapi dengan dust chamber, filter dust chamber,
spray nozzle dan air untuk spray. Semua urea prill yang sudah dingin ditampung
dalam fluidizing cooler pada bottom prilling tower, sedang prill yang ukuran
besar lewat dari tromol masuk ke dissolving yang kemudian dilarutkan lagi
dengan overflow dari dust chamber lalu dikirim ke dissolving , kemudian dengan
pompa dissolving dikirim ke mother liquor dan selanjutnya masuk ke system.
Kalau dissolving tank overflow maka larutan urea ini dikirim ke ammonia
karbamat tank dapat dikembalikan ke recovery system dan langsung ke system
lagi. Sedangkan prill urea yang memenuhi syarat yang ditetapkan dikirim ke bulk
storage dengan belt conveyor. Hasil produksi diukur dengan WIQ-301 pada belt
conveyor yang akan masuk ke bulk storage.
Pada prinsipnya semua drier itu sama saja. Menghembuskan fluida
panas pada material untuk menguapkan kandungan airnya. Pembeda prilling
tower dan spray drier utamanya hanya pada ukuran dan bentuk nozzle-nya.
Tujuan prilling tower adalah membentuk butiran agak besar/prill, misalnya pada
industri pupuk urea.

Gambar 2.Prilling Tower


(Sumber: Indah Lestari, 2011)
Di prilling tower dilengkapi dengan suatu sistem untuk mengurangi
pencemaran oleh debu urea, dimana debu urea diharapkan sedikit sekali yang
lolos ke atmosfer.
Nama : Prily Hijrah Sari
NIM : 03031181320001
Shift : Selasa 10.00-12.00
Kelompok :2

DAFTAR PUSTAKA

Anonim . 2013. Unit Prilling Tower. (Online). http://www.pusri.co.id/ina/urea-


proses-produksi-urea/. (Diakses tanggal 27 September 2015).
Bastian, Johan. 2010. Unit Prilling Tower. (Online). http://bastianessence.
blogspot.co.id/2010/08/proses-pembuatan-urea-prill_17.html. (Diakses
tanggal 27 September 2015).
Hall, S. 2012. Rules of Thumb for Chemical Engineering. USA. Butterworth-
Heinemann.

Anda mungkin juga menyukai