Anda di halaman 1dari 31

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA

03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

PRAKTIKUM II
BAHAN MAGNETIK PENYUSUN INTI TRANSFORMATOR

2.1. TUJUAN PERCOBAAN


Untuk menyelidiki pentingnya susunan inti terhadap efisiensi transformator.

2.2. JENIS PERCOBAAN


2.1. Daya primer dan skunder rangkaian transformator berinti besi
2.2. Daya primer dan sekunder rangkaian transformator berinit laminasi

2.3. ALAT DAN BAHAN


Modul magnetic dan elektomagnetic principles 61-400
Magnetic platform rig
Pemisah inti magnet
Transformer clamb bar
Kumparan
Inti U dilaminasi (rugi – rugi besar)
Multimeter digital

2.4. DASAR TEORI


Transformator /Transformer/ Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk
kedalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/ daya
listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama.
Dalam pengoperasiannya, transformator – transformator tenaga pada umumnya
ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau
proteksi.
Transformator sebagai mesin listrik yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan memiliki rugi-rugi daya

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

.
Transformator step-Down Transformator Variabel (Step-up&Step-
Down)

Prinsip Kerja Transformator


Transformator terdiri dari dua gulungan kawat yang terpisah satu sama lain, yang
dibelitkan pada inti yang sama. Daya listrik dipisahkan dari kumparan primer ke
kumparan sekunder dengan perantara garis gaya magnet (fluks magnet), yang dibagkitkan
oleh aliran listrik yang mengalir melalui kumparan primer.
Untuk dapat membangkitkan tegangan listrik pada kumparan sekunder, fluks magnet
yang dibangkitkan oleh kumparan primer harus berubah-ubah. Untuk memenuhi hal ini,
aliran listrik yang mengalir ,melalui kumparan primer haruslah aliran listrik bolak-balik.
Saat kumparan primer dihubungka ke sumber listrik AC, pada kumparan primer
timbul gaya gerak magnet bersama yang bolak-balik juga. Dengan adanya gaya gerak
magnet ini, di sekitar kumparan primer timbul fluks magnet bersama yang juga bolak-
balik. Adanya fluks magnet bersama ini pada ujung-ujung kumparan sekunder timbul gaya
gerak listrik induksi sekunder yang mungkin sama, lebih tinggi, atau lebih rendah dari
gaya gerak listrik primer. Hal ini tergantung pada perbandingan transformasi kumparan
transformator tersebut.
Jika kumparan sekunder dihubungkan ke beban, maka pada kumparan sekunder
timbul arus listrik bolak-balik sekunder akibat adanya gaya gerak magnet pada listrik
induksi sekunder. Hal ini mengakibatkan timbulnya gaya gerak magnet pada kumparan
sekunder dan akibatnya pada beban timbul tegangan sekunder.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Konstruksi Bagian-bagian Transformator


1. Inti besi
Inti besi merupakan bahan ferro magnet berfungsi untuk melipatgandakan nilai atau
mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan olej arus listrik yang dialirkan melalui
kumparan. Inti besi juga berfungsi meghantarkan dan mengarahkan arus magnet (fluksi),
sehingga hamper seluruh fluksi yang dibangkitkan kumparan primer menerobos
kumparan sekunder sehingga di kumparan sekunder terinduksi GGL yang selanjutnya
memasok energi listrik ke beban. Namun, inti besi juga memberikan efek negative pada
operasi ternsformator, yaitu menyebabkan timbulnya rugi-rugi energi yang disebut rugi-
rugi besi yaitu:
 Rugi-rugi arus pusar, rugi-rugi ini timbul akibat fluksi bolak-balik menerobos inti
besi sehingga timbul arus pusar yang mengalir di dalam inti besi tersebut sehingga
mengakibatkan timbulnya panas.
 Rugi-rugi histerisis, rugi-rugi ini juga menimbulkan panas pada inti besi tersebut.
Nilai rugi histerisis proporsional dengan luas lengkung kemagnetan inti besi
tersebut.
2. Kumparan Transformator
Kumparan atau lilitan adalah media tempat mengalirnya arus yang besarnya
disesuaikan dengan kebutuhan. Kumparan menggunakan kawat tembaga yang dilapisi
isolasi email, penggunaannya harus mempertimbangkan daya hantar arus yang tinggi,
kemampuan menahan panas, dan tekanan elektromagnetis akibat pmbebanan yang
berlebihan dan sebagainya.
Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer, dan kumparan sekunder yang
diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat
seperti karton, pertinak dan lain-lain.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

3. Bushing
Bushing adalah sebuah konduktor yang diselubugi oleh isolator yang berfungsi untuk
menghubungkan kumparan transformator ke jaringa luar, selain itu juga berfungsi sebagai
penyekat antara konduktor dengan tangki transformator.
4. Tangki Transformator
Tangki transformator merupakan bagian untuk menempatkan perlengkapan
transformator seperti: bushing, inti besi, kumpran (primer dan sekunder), minyak
transformator, tap changer, dan sebagainya. Bentuk tangki transformator bermacam-
macam sesuai produk mereknya, misalnya: bentuknya kotak (segi empat), dan oval. Dari
berbagai bentuk ada yang menggunakan sirip-sirip dan ada pula yang tidak menggunakan
sirip-sirip. Hal tersebut, diperhitungkan sesuai fungsinya untuk memperlebar area
penyerapan panas dari kumparan, dan inti yang disalurkan melalui minyak trafo yang
selanjutnya dibuang melalui udara di sekitarnya.

Daya pada Transformator


Pada transformator ideal, daya primer sama dengan daya sekunder. Secara otomatis
dituliskan sebagai berikut.
P1 = P2

I1V1 = I2V2
Dimana P1 adalah daya primer, P2 daya sekunder, I1 arus primer, I2 arus sekunder,
V1 tegangan primer dan V2 tegangan sekunder.
Pada kenyataannya P1 < P2 atau I1V1 < I2V2. Ini dikarenakan terdapat rugi-rugi.
Rugi-rugi ini dapat berupa rugi akibat resistansi lilitan kumparan dan juga rugi-rugi inti.
P1 = P2 + Rugi-rugi
Dimana Rugi-rugi = Rugi kawat + rugi inti

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Rugi inti dapat berupa rugi histerisis dan juga rugi akibat arus Eddy (arus putar).
Pada gambar 3.1 menunjukkan histerisis pada bahan feromagnetik. Kurva tiap-tiap bahan
berbeda menunjukkan cirri khas masing-masing bahan.

Gambar 2.1. Kurva histerisis


Bahan inti dari transformator sangat menentukan efisiensi daya dari transformator
tersebut. Untuk itu perlu dipelajari sifat-sifat bahan magnet agar sesuai dengan kebutuhan
yang kita inginkan.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

2.4.1 Pengertian Transformator [2]

Transformator adalah perangkat yang dapat mentransfer energi listrik dari suatu
rangkaian arus bolak-balik AC (alternate current) ke rangkaian listrik lain baik dengan
meningkatkan atau mengurangi tegangan. Tansformator digunakan untuk berbagai macam
tujuan, misalnya untuk menjalankan alat-alat listrik yang membutuhkan tegangan kecil
seperti mainan kereta listrik, bel pintu, mainan mobil listrik. Agar dapat ditransmisikan
dalam jarak jauh, tegangan listrik dari generator pembangkit listrik harus ditingkatkan.
Disinilah transformator berfungsi untuk meningkatkan tegangan.

Efisiensi Transformator
Efisiensi adalah nilai yang menyatakan perbandingan antara daya keluaran (Pout) dengan
daya masukan (Pin). Nilai efisiensi transfomator dirumuskan

dengan
η = Efisiensi transformator (%)
Ps = daya pada kumparan sekunder (W)
Pp = daya pada kumparan primer (W)
Is = kuat arus pada kumparan sekunder (A)
Ip = kuat arus pada kumparan primer (A)

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

2.4.2 Prinsip Kerja dan Terminologi Transformator

Prinsip kerja transformator dapat dijelaskan berdasarkan induksi elektromagnetik, dimana


antara sisi primer dan sisi sekunder terdapat penghubung magnetik. Gandengan magnet ini
berupa inti besi tempat melakukan fluks bersama. Medan magnet berperan sangat penting
sebagai rangkaian proses konversi energi. Melalui medium medan magnet, bentuk energi
mekanik dapat diubah menjadi energi listrik, alat konversi ini disebut generator atau
sebaliknya dari bentuk energi listrik menjadi energi mekanik, sebagai alat konversi disebut
motor. Pada transformator, gandengan medan magnet berfungsi untuk memindahkan dan
mengubah energi listrik dari rangkaian primer ke sekunder melalui prinsip induksi
elektromagnetik. Dari sisi pandangan elektris , medan magnet mampu untuk menginduksikan
tegangan pada konduktor sedangkan dari sisi pandangan mekanis medan magnet sanggup
untuk menghasilkan gaya dan kopel (penggandeng).

Kelebihan medan magnet sebagai perangkai proses konversi energi disebabkan terjadinya
bahan-bahan magnetik yang memungkinkan diperolehnya kerapatan energi yang tinggi;
kerapatan energi yang tinggi ini akan menghasilkan kapasitas tenaga per unit volume mesin
yang tinggi pula. Jelaslah bahwa pengertian kuantitatif tentang medan magnet dan rangkaian
magnet merupakan bagian penting untuk memahami proses konversi energi listrik.

Induktansi, tegangan pada kumparan didefinisikan sebagai perubahan arus terhadap waktu
yang melewati kumparan tersebut.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Atau ketika terjadi perubahan arus pada kumparan maka terjadi perubahan fluk magnetik
yang menyebabkan tejadinya perubahan induksi tegangan.

dimana: N = jumlah lilitan kumparan, φ = fluk magnet

2.4.3 Kontruksi Transformator Tiga Fasa [3]

Komponen transformator terdiri dari dua bagian, yaitu peralatan utama dan peralatan bantu.
Peralatan utama transformator terdiri dari:

1. Kumparan Trafo; kumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan kawat tembaga yang
dilapisi dengan bahan isolasi (karton, pertinax, dll) untuk mengisolasi baik terhadap
inti besi maupun kumparan lain. . Untuk trafo dengan daya besar lilitan dimasukkan
dalam minyak trafo sebagai media pendingin.Banyaknya lilitan akan menentukan
besar tegangan dan arus yang ada pada sisi sekunder.Kadang kala transformator
memiliki kumparan tertier. Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan
tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier
selalu dihubungkan delta. Kumparan tertier sering juga untuk dipergunakan
penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan
reactor shunt.
2. Inti Besi; dibuat dari lempengan-lempengan feromagnetik tipis yang berguna untuk
mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan.
Inti besi ini juga diberi isolasi untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
ditimbulkan oleh arus eddy “Eddy Current”.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

3. Minyak Trafo; berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Minyak trafo
mempunyai sifat media pemindah panas (disirkulasi) dan mempunyai daya tegangan
tembus tinggi. Pada power transformator, terutama yang berkapasitas besar,
kumparan-kumparan dan inti besi transformator direndam dalam minyak-trafo.
Syarat suatu cairan bisa dijadikan sebagai minyak trafo adalah sebagai berikut:
o Ketahanan isolasi harus tinggi ( >10kV/mm )
o Berat jenis harus kecil, sehingga partikel-partikel inert di dalam minyak dapat
mengendap dengan cepat
o Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan
pendinginan menjadi lebih baik
o Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan
o Tidak merusak bahan isolasi padat
o Sifat kimia yang stabil
4. Bushing; sebuah konduktor (porselin) yang menghubungkan kumparan
transformator dengan jaringan luar. Bushing diselubungi dengan suatu isolator dan
berfungsi sebagai konduktor tersebut dengan tangki transformator. Selain itu juga
bushing juga berfungsi sebagai pengaman hubung singkat antara kawat yang
bertegangan dengan tangki trafo. Naik turunnya beban transformator dan suhu udara
sekeliling transformator, mengakibatkan suhu minyak berubah-ubah mengikuti
perubahan tersebut. Bila suhu minyak naik, minyak memuai dan mendesak udara
akan masuk. Keadaan tersebutlah yang disebut proses pernapasan transformator.
5. Tangki dan Konservator (khusus untuk transformator basah); pada umumnya
bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo ditempatkan di dalam tangki
baja. Tangki trafo-trafo distribusi umumnya dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin
( cooling fin ) yang berfungsi memperluas permukaan dinding tangki, sehingga
penyaluran panas minyak pada saat konveksi menjadi semakin baik dan efektif untuk
menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

6. Sistem Pendinginan Transformator, Sistem pendinginan pada transformator


dibutuhkan supaya panas yang timbul pada inti besi dan kumparan dapat disalurkan
keluar sehingga tidak merusak isolasi di dalam transformator. Media yang digunakan
seperti berupa udara/gas, mintak dan air.
7. Bushing Transformator, Bushing Transformator adalah sebuah konduktor yang
berfungsi untuk menghubungkan kumparan transformator dengan rangkaian luar
yang diberi selubung isolator. Bahan bushing terbuat dari porselin yang tengahnya
berlubang.
8. Sirip-sirip Pendingin atau Radiator, Bagian ini memiliki fungsi sebagai
memperluas daerah pendinginan, yaitu daerah yang berhubungan langsung dengan
udara luar dan sebagai tempat terjadinya sirkulasi panas.
9. 10. Alat Indikator, Alat indikator digunakan untuk memonitor kondisi komponen
utama atau media bantu yang ada di dalam tranformator saat beroperasi.
10. 11. Rele Buchhloz, Rele Buchhloz biasa disebut juga rele gas, karena bekerjanya
digerakkan oleh pengembangan gas.
11. Plat Nama, Plat nama yang terdapat pada bagian luar transformator hanya sebagai
pedoman saat pemasangan maupun perbaikan.

[4] Pada transformator ideal, tidak ada energi yang diubah menjadi bentuk energi lain di
dalam transformator sehingga daya listrik pada kumparan skunder sama dengan daya listrik
pada kumparan primer. Pada transformator Ideal perbandingan antara tegangan sebanding
dengan perbandingan jumlah lilitannya. Namun, pada kenyataannya tidak ada transformator
yang ideal. Hal ini karena pada transformator selalu ada rugi-rugi.

Dengan demikian dapat dituliskan dengan persamaan berikut:

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Namun, pada kenyataannya tidak ada transformator yang ideal. Hal ini karena pada
transformator selalu ada rugi-rugi yang antara lain sebagai berikut:

 Rugi-rugi tembaga; rugi-rugi yang disebabkan oleh pemanasan yang timbul akibat arus
mengalir pada hambatan kawat penghantar yang terdapat pada kumparan primer dan
sekunder dari transformator. Rugi-rugi tembaga sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir pada kumparan.
 Rugi-rugi arus eddy; rugi-rugi yang disebabkan oleh pemanasan akibat timbulnya arus eddy
(pusar) yang terdapat pada inti besi transformator. Rugi-rugi ini terjadi karena inti besi terlalu
tebal sehingga terjadi perbedaan tegangan antara sisinya maka mengalir arus yang berputar-
putar di sisi tersebut. Rugi-rugi arus eddy sebanding dengan kuadrat tegangan yang disuplai
ke transformator.
 Rugi-rugi hysteresis; rugi-rugi yang berkaitan dengan penyusunan kembali medan magnetik
di dalam inti besi pada setiap setengah siklus, sehingga timbul fluks bolak-balik pada inti
besi. Rugi-rugi ini tidak linear dan kompleks, yang dituliskan dalam persamaan:

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

 Fluks Bocor; kebocoran fluks terjadi karena ada beberapa fluks yang tidak menembus inti
besi dan hanya melewati salah satu kumparan transformator saja. Fluks yang bocor ini akan
menghasilkan induktansi diri pada lilitan primer dan sekunder sehingga akan berpengaruh
terhadap nilai daya yang disuplai dari sisi primer ke sisi sekunder transformator.

IDEAL TRANSFORMATOR

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

2.5. PROSEDUR
2.5.1. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan 2.1

Gambar 2.2 Rangkaian pengujian percobaan 2.1

Gambar 2.3 Diagram pemasangan percobaan 2.1

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Pertanyaan 1 Sebutkan pengertian Transformator (beserta contoh dan penjelasannya) dan


jelaskan prinsip dasar suatu transformator!

Pertanyaan 2 Mengapa transformator harus menggunakan sumber tegangan AC? Coba


jelaskan menurut pendapat saudara.

Pertanyaan 3 Sebutkan dan jelaskan kehilangan – kehilangan pada transformator yang


mempengaruhi tingkat efisiensinya !

Pertanyaan 4 Apakah yang dimaksud dengan Autodan trafo dan jelaskan cara kerjanya?

Pengujian Rugi Inti Besar

1. Setting circuit breaker pada posisi ON (1)


2. Tekan dan lepaskan tombol “power” pada panel depan. Lampu indicator hijau pada
tombol seharusnya menyala.
3. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A pada
multimeter A1.
4. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan wattmeter pada
halaman 3-3-4) dan masukan ke dalam contoh table 3-3-1 (bagian table hasil).
5. Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-3
6. Setting circuit breaker ke posisi OFF (0)
7. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indikator padam

Pengujian rugi Inti Rendah

1. Pada transformator test rig, longgarkan kedua thumbscrew yang melindungi pemisah
pengapit dan pindahkan logan inti U dengan dua inti U terlaminasi (berdasarkan percobaan
2 untuk detail susunan). Pindahkan pemisah pengapit dan mankan dengan thumbscrew.
2. Setting circuit breaker ke posisi ON (1)
3. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Indikator hijau seharusnya menyala.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A pada
multimeter A1.
5. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunkan wattmeter pada
halaman 3-8-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-2 ( bagian table hasil).
6. Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-2
7. Setting circuit breaker pada posisi Off (1)
8. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indicator padam.

Percobaan 2.2 Daya Sekunder Rangkaian Trafo

Pada modul 61-400 susun test rig transformator mrnggunkan logam inti U seperti
dalam percobaan 2. Buat hubungan seperti ditunjukkan dalam gamabr 3-3-5 (rangkaian uji)
dan gambar 3-3-6 ( diagram potongan).

Gambar 2.4. Rangkaian pengujian percobaan 2.2

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Gambar 2.5. Percobaan 2.2 Diagram Pemasangan percobaan 2.2

Pertanyaan 5 Berapakah sudut fas diantara i1 (t) dan (t) pada sebuah transformator ideal?
Mengapa demikian coba jelaskan?

Pertanyaan 6 Pada Transformator kita mempelajari beberapa hokum, seperti hokum Faraday,
hokum Lenz, dan lain – lain. Coba anda sebutkan hokum – hokum apa saja yang mempelajari
tentang transformator, dan jelaskan maksud dari hokum – hokum tersebut yang berhubungan
dengan transformator?

Pertanyaan 7 Rugi –rugi pada transformator salah satunya dipengaruhi oleh arus pusar (Eddy
Current). Apa yang anda ketahui dengan arus pusar dan bagaimana cara mengurangi efek
arus pusar tersebut? Coba jelaskan

Pertanyaan 8 Kenapa transformator sering bergetar atau beresonansi?

Pengujian Rugi Inti Besar

1. Setting circuit breaker pada posisi ON (1)


2. Tekan dan lepaskan tombol “power” pada panel depan. Lampu indikator hijau pada
tombol seharusnya menyala.
3. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A pada
multimeter A1

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4. Pada wattmeter , amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan wattmeter pada
halaman 3-3-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-3 (bagian table hasil)
5. Pada multimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada atbel 3-3-3
6. Setting circuit breaker ke posisi off (0)
7. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indikator padam

Pengujian Rugi Inti Rendah

1. Pada transformator test rig, longgarkan kedua thumbscrew yang melindungi pemisah
pengapit dan pindahkan logam inti U dengan dua inti U terlaminasi (berdasarkan
percobaan 2 untuk detail susunan). Pindahkan pemisah pengapit dan amankan dengan
thumbscrew.
2. Setting circuit breaker ke posisi ON (1)
3. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Indikator hijau seharusnya menyala.
4. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangakian primer 0,4 A pada
multimeter A1.
5. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan wattmeter pada
halaman 3-3-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-4 ( bagian table hasil).
6. Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-4
7. Setting circuit breaker pada posisi off (1)
8. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indikator padam

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Perbedaan jenis trafo berdasarkan bahan core inti yang dipergunakan dapat dibagi atas 3
macam atau kelompok utama yaitu trafo inti ferrite, udara, dan besi. Ketiga jenis trafo ini
merupakan jenis trafo yang masih banyak dipergunakan hingga saat ini. Ketiga jenis trafo ini
memiliki perbedaan pada bahan baku intinya, yang kemudian juga menyebabkan perbedaan
pada rancangan dan fungsinya, baik dari segi frekuensi maupun aplikasinya.

Trafo Inti Ferrite

Trafo jenis ini menggunakan material inti berupa serbuk yang terdiri dari campuran Zinc,
Besi, Mangan, serta berbagai campuran dengan komposisi yang telah menjadi rahasia pabrik
peraciknya. Jenis trafo ini bekerja dengan cara mengubah arus listrik menjadi medan
elektromagnetik dengan frekuensi tinggi untuk kemudian dirubah kembali menjadi arus
listrik melalui rangkaian elektronik menjadi arus listrik dengan frekuensi yang dapat
dipergunakan oleh peralatan elektronik. Trafo jenis ini banyak dipergunakan pada power
supply jenis switching atau SMPS. Saat ini, trafo dengan daya kecil hingga sedang telah
banyak menggunakan trafo jenis ini sebagai trafo supply.

Trafo Inti Udara

Trafo jenis ini hanya dibuat dengan lilitan coil tanpa menggunakan inti. Jenis trafo ini
biasanya dipergunakan pada jenis voltase sangat rendah dengan tujuan tertentu. Umumnya
jenis trafo demikian tidak memerlukan daya yang sangat besar dan efisiensi yang sangat
rendah.

Trafo Inti Besi

Trafo jenis ini merupakan trafo yang paling populer dan paling diminati hingga saat ini.
Hampir seluruh trafo yang dipergunakan di gardu listrik menggunakan jenis trafo ini. Secara
umum material inti besi yang dipergunakan terdiri dari 2 jenis yaitu jenis NGO dan GO.
Material inti besi yang dibuat berupa lebaran ini mampu meningkatkan efisiensi dalam

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

menyalurkan fluks magnetik yang dihasilkan oleh gulungan primer ke gulungan sekunder
kembali mennjadi arus listrik tanpa terjadi kejenuhan.

Perbedaan jenis trafo berdasarkan bahan core inti inilah yang menjadi dasar pertimbangan
saat merancang trafo sesuai dengan kondisi tuntutan seperti ukuran, harmonic, temperatur,
serta kondisi beban.[1]

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik
dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator digunakan secara
luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam
sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap-

tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak
jauh.

Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain sebagai gandengan impedansi
antara sumber dan beban; untuk memisahkan satu rangkain dari rangkaian yang lain; dan
untuk menghambat arus searah melalukan atau mengalirkan arus bolak-balik. Berdasarkan
frekuensi, transformator dapat dikelompokkan menjadi:

1. Frekuensi daya, 50 - 60 Hz

2. Frekuensi pendengaran, 50 Hz - 20 KHz

3. Frekuensi radio, diatas 30 KHz

Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transformator dikelompokkan menjadi :

1. Transformator daya

2. Transformator distribusi

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

3. Transformator pengukuran, yang terdiri dari transformator arus dan transformator


tegangan

Prinsip kerja transformator dapat dijelaskan berdasarkan induksi elektromagnetik, dimana


antara sisi primer dan sisi sekunder terdapat penghubung magnetik. Gandengan magnet ini
berupa inti besi tempat melakukan fluks bersama. Medan magnet berperan sangat penting
sebagai rangkaian proses konversi energi. Melalui medium medan magnet, bentuk energi
mekanik dapat diubah menjadi energi listrik, alat konversi ini disebut generator atau
sebaliknya dari bentuk energi listrik menjadi energi mekanik, sebagai alat konversi disebut
motor. Pada transformator, gandengan medan magnet berfungsi untuk memindahkan dan
mengubah energi listrik dari rangkaian primer ke sekunder melalui prinsip induksi
elektromagnetik. Dari sisi pandangan elektris , medan magnet mampu untuk menginduksikan
tegangan pada konduktor sedangkan dari sisi pandangan mekanis medan magnet sanggup
untuk menghasilkan gaya dan kopel (penggandeng).

Kelebihan medan magnet sebagai perangkai proses konversi energi disebabkan terjadinya
bahan-bahan magnetik yang memungkinkan diperolehnya kerapatan energi yang tinggi;
kerapatan energi yang tinggi ini akan menghasilkan kapasitas tenaga per unit volume mesin
yang tinggi pula. Jelaslah bahwa pengertian kuantitatif tentang medan magnet dan rangkaian
magnet merupakan bagian penting untuk memahami proses konversi energi listrik.
Induktansi, tegangan pada kumparan didefinisikan sebagai perubahan arus terhadap waktu
yang melewati kumparan tersebut.Atau ketika terjadi perubahan arus pada kumparan maka
terjadi perubahan fluk magnetik yang menyebabkan tejadinya perubahan induksi tegangan.

Dimana :

N = jumlah lilitan kumparan

φ = fluk magnet [2]

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada
kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang
dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik)
maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan
magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang
dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi
medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL
(Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya
dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf
tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari
tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.

Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan
kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.

Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut diantaranya
seperti :

 E – I Lamination

 E – E Lamination

 L – L Lamination

 U – I Lamination

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator :

Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan rasio
tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan primer dan
10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan
input pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan Transformator
Step Up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1 lilitan pada
kumparan sekunder, maka tegangan yang dihasilkan oleh Kumparan Sekunder adalah 1/10
dari tegangan input pada Kumparan Primer. Transformator jenis ini disebut dengan
Transformator Step Down.[3]

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

2.5.2. DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel Percobaan untuk Transformator Inti Laminasi

Vin Vp Ip Vs Is Sp = Ip.Vp Ss = Is.Vs 𝑃2


η = 𝑃1 𝑥 100 %
(Volt) (Volt) (A) (Volt) (A) (W) (W)
12 10 0,25 4,78 0,22 2,5 1,0516 42,064 %
24 13,76 0,4 7,50 0.38 5,504 2,85 51,781 %

Tabel Percobaan untuk Transformator Inti Besi

Vin Vp Ip Vs Is Sp = Ip.Vp Ss=Is.Vs 𝑃2


η = 𝑃1 𝑥 100 %
(Volt) (Volt) (A) (Volt) (A) (W) (W)
12 6,65 0,3 2,48 0,11 1,995 0,2728 13,674 %
24 9,22 0,4 3,55 0,15 3,688 0,5325 14,439 %

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

2.5.3 PENGOLAHAN DATA

 Nilai Sp, Ss dan efisiensi Inti Laminasi Saat Vin = 12 V

Sp = Ip.Vp
= (0,25)(10)
=2,5 W
Ss = Is.Vs
= (0,22)(4,78)
= 1,0516 W
𝑃2
η = 𝑃1 𝑥 100 %

= 42,064 %
 Nilai Sp, Ss dan efisienti Inti Laminasi Saat Vin = 24 V
Sp = Ip.Vp
= (0,4)(13,76)
= 5,504 W
Ss = Is.Vs
= (0,38)(7,50)
= 2,85 W
𝑃2
η = 𝑃1 𝑥 100 %

= 51,781%

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

 Nilai Sp, Ss dan efisiensi Inti Besi Saat Vin = 12 V


Sp = Ip.Vp
= (0,3)(6,65)
= 1,995 W
Ss = Is.Vs
= (0,11)(2,48)
= 0,2728 W
𝑃2
η = 𝑃1 𝑥 100 %

= 13,674 %
 Nilai Sp, Ss dan efisiensi Inti Besi Saat Vin = 24 V
Sp = Ip.Vp
= (0,4)(9,22)
= 3,688 W
Ss = Is.Vs
= (0,15)(3,55)
= 0,5325 W
𝑃2
η = 𝑃1 𝑥 100 %

= 14,439 %

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

2.5. TUGAS DAN JAWABAN

1. Jelaskan yang dimaksud degan Auto Transformator?

Autotransformator adalah transformator dengan satu belitan,satu belitan digunakan


untuk primer dan sekunder. Jelas dalam transformator ini primer dan sekunder tidak terpisah
secara listrik atau terisolasi satu sama lain. Tetapi teori dan operasi adalah sama
dengan sebuah transformator pada umumnya. Karena satu belitan berarti menggunakan lebih
sedikit tembaga dan karenanya lebih murah, untuk itu biasa disebut trafo hemat. Rasio
perbandingan transformasi sedikit berbeda dengan dua belitan.

2. Jelaskan mengapa pada praktikum menggunakan sumber AC?

Sesuai dengan prinsipnya, transformator bekerja berdasarkan induksi


elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer
menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks
bolak-balik ini menginduksikan gaya gerak listrik (ggl) dalam lilitan sekunder. Jadi mengapa
pada praktikum menggunakan sumber AC dikarenakan hanya fluks bolak-balik saja yang
dapat menginduksikan (ggl) pada kumparan sekunder.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

3. Apa penyebab arus Eddy muncul dan solusinya?

Arus eddy merupakan arus listrik yang diinduksikan kedalam konduktor dengan mengubah
medan magnet konduktor tersebut. Sirkulasi pusaran arus ini memiliki induktansi dan medan
magnet. Medan ini dapat menyebabkan tolakan, tarikan, dorongan, dan efek pemanasan.
Arus eddy terbentuk ketika terjadi perubahan letak konduktor dalam sebuah medan
magnet. Konduktor yang bergerak dalam sebuah medan magnet yang tetap ataupun megan
magnet yang berubah disekitar konduktor yang diam, keduanya menyebabkan arus eddy
terbentuk dalam konduktor tersebut. Arus eddy menghasilkan losses resistif yang dapat
mengubah beberapa bentuk energi, seperti energi kinetik menjadi panas.
. Untuk mengurangi arus Eddy maka dibuatla inti berlapis (laminasi) tujuannya untuk
memecah arus Eddy yang terbentuk di dalam inti besi

4. Kenapa PLN menggunakan inti besi tipis pada Trafonya?

Inti besi tipis (lazim disebut laminasi) berguna untuk mengecilkan arus Eddy yang
terinduksi pada inti. Juga besi yang digunakan karena bahan konduktor ini memiliki
hambatan jenis yang kecil dan juga lebih murah dibandingkan aluminium walaupun
hambatan jenis aluminium lebih kecil lagi.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

2.6. ANALISA HASIL PERCOBAAN

Pada praktikum ini mempelajari tentang bahan magnetik penyusun inti transformator,
yang bertujuan untuk menyelidiki pentingnya susunan inti terhadap efisiensi transformator.
Telah dijelaskan pada bahwa, transformator bekerja menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik dan menggunakan tegangan AC sebagai sumbernya. Tegangan AC
digunakan untuk menghasilkan fluks bolak-balik pada kumparan primer sehingga dapat
menimbulkan tegangan induksi pada kumparan sekunder, sehingga kita dapat mengukur
kenaikan atau penurunan tegangan pada kumparan primer atau sekunder sesuai dengan
banyak lilitan pada primer (Np) dan sekunder (Ns). Transformator yang digunakan untuk
praktikum ini yaitu trafo ideal (seimbang), yang digunakan untuk membandingkan nilai
output pada sisi sekunder menggunakan inti besi dan inti laminasi dengan tegangan input
yang sama. Secara fisik ketebalan inti Besi sedikit lebih tebal dibanding dengan inti Laminasi
juga terlihat lapisan inti Besi lebih sedikit dibanding inti Laminasi yang berlapis-lapis.
Setelah dilakukan pengukuran bila menggunakan Inti Besi dengan Vin 12Volt, tegangan
pada sisi primer yaitu 6,65v dan pada sisi sekunder yaitu 2,48v dan arus yang didapat pada
bagian primer dan sekunder yaitu 0,3A dan 0,11A. Sedangkan dengan Vin 24Volt, tegangan
pada sisi primer yaitu 9,22v dan pada sisi sekunder yaitu 3,55v dan arus pada primer dan
sekunder yaitu 0,4A dan 0,15A. Lalu dilanjutkan menggunakan Inti Laminasi dengan Vin
12Volt, tegangan pada sisi primer yaitu 10v dan pada sisi sekunder yaitu 4,78v dan arus yang
didapat pada bagian primer yaitu 0,25A dan pada sisi sekunder yaitu 0,22A. Sedangkan
dengan Vin 24Volt, tegangan pada sisi primer yaitu 13,76v dan pada sisi sekunder yaitu 7,5v.
Lalu arus yang didapat pada sisi primer yaitu 0,4A dan pada sisi sekunder yaitu 0,38A. Dari
data yang didapat dapat kami analisa menggunakan Inti Laminasi nilai tegangan yang didapat
pada bagian primer dan sekunder yaitu lebih besar dibanding Inti Besi. Dan arus yang
terdapat pada primer selalu lebih besar dibanding arus sekunder dengan inti Besi maupun
Laminasi. Pada praktikum, rugi-rugi tegangan dan arus sangatlah besar salah satu
penyebabnya adalah arus Eddy.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

2.7. KESIMPULAN
1. Tegangan pada sisi sekunder dan primer menggunakan inti Laminasi lebih besar
dibandingkan menggunakan inti Besi.

2. Arus pada sisi primer selalu lebih besar daripada sisi sekunder.

3. Penurunan tegangan pada sisi Sekunder menggunakan inti Besi lebih besar karena terdapat
Losses lebih besar pada inti besi yang tebal dibanding inti Laminasi.

4. Semakin tipis laminasi maka semakin kecil (terpecah) Losses Eddy Current yang terdapat
di inti.

5. Semakin kecil jenis hambatan pada konduktor Trafo maka semakin baik karena
mengecilnya rugi-rugi yang dapat timbul.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tim Laboratorium Medan Elektromagnetik.2017. Modul Praktikum Fenomena Medan


Elektromagnetik. Inderalaya Universitas Sriwijaya.

[2] Anonim. 2015. Transformator dan Rumusnya. (Online : http://rumushitung.com


/2015/03/14/ tansformator-dan-rumusnya/). Diakses Pada 19 September 2017

[3] Anonim. 2016. Pengertian Transfomator (Trafo) dan Prisip Kerjanya. (Online :
teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/). Diakses Pada
19 September 2017

[4] Azkamiru. 2013. Konstruksi Transformator, (Online : http://www.info


elektro.com/2013/03/konstruksi-transformtor.html). Diakses pada tanggal 20
September 2017.

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

LAMPIRAN

Trafo dengan Inti Laminasi Kabel Jumper

Modul magnetic dan elektomagnetic


principles 61-400

AVO meter

Inti Besi

MUHAMMAD HELZAN
030411814190055 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator

Anda mungkin juga menyukai