Anda di halaman 1dari 7

PUTUSAN SELA

Nomor: 920/PID.UM /2016/PN.MNK

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ”

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili perkara – perkara pidana pada tingkat
pertama sebelum putusan akhir, telah menyatakan putusan sela yang berbunyi sebagai berikut
dalam perkara terdakwa :

Nama Lengkap : ILHAM SASMITA


Tempat Lahir : Jakarta
Umur/tgl.Lahir : 21Tahun / 26 Januari 1997
Jenis kelamin : Laki Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jalan Tanah Tinggi1 No.225E, Jakarta Pusat
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wirausaha

Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasehat Hukumnya yaitu: Nita Saraswati,
SH, MH dan Dewi Lestari, SH, MH.advokat-advokat pada kantor pengacara dan konsultan
hukum ADSR LAW OFFICE AND PARTNERS yang berkantor di Menara Imperium Lantai 25
Jalan H.R. Rasuna Said, Kav 1, Jakarta Selatan 12980g, dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 22 Januari 2018 yang didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat No. Reg Perkara :23/SK/2018
Pengadilan Negeri tersebut ;

Setelah membaca surat-surat dalam berkas perkara Terdakwa atas nama ILHAM
SASMITA beserta seluruh lampirannya;
Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan yang dibacakan oleh Penuntut Umum di
Persidangan hari Senin, 15 April 2018
Setelah mendengar pembacaan Nota Keberatan atau Eksepsi atas Surat Dakwaan
Penuntut Umum yang dibacakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa di persidangan pada Selasa,
22 April 2018.
Setelah mendengar pembacaan Pendapat Penuntut Umum atas Nota Keberatan Penasihat
Hukum Terdakwa yang dibacakan pada hari Selasa, 29 April 2018
Menimbang, bahwa Terdakwadiajukan ke depan persidangan dengan
Dakwaan berbentuk Tunggal Penuntut Umum sebagaimana dimuat dalam Surat Dakwaan
Penuntut Umum No. Reg. Perkara: tertanggal 15 April 2018 , yang dibacakan di persidangan
pada hari Senin yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

DAKWAAN:
PRIMER

----Bahwa terdakwa Ilham Sasmita pada hari Kamis, tanggal 4 Januari 2018 sekiranya pukul 17.00
WIB atau pada waktu lain setidak-tidaknya pada bulan Januari 2018, bertempat di pasar gaplok,
Jakarta pusat, atau setidak-tidaknya berada di wilayah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, telah
melakukan penganiayaan terhadap Dimas Rahman . Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan
cara sebagai berikut:

 Bahwa pada Hari Minggu, Tanggal 24 Dsesmber 2017 terdakwa meminjam uang kepada
temannya yang bernama Dimas Rahman sebesar Rp 5.000.000,- terdakwa berjanji akan
membayarnya pada Tanggal 3 Januari 2018.
 Bahwa pada tanggal 4 januari sekitar pukul 17.00 WIB Ketika korban mendatangi terdakwa
dengan maksud untuk menagih utang, korban meminta terdakwa untuk membayar uang
tersebut walaupun hanya setengahnya karena korban memerlukan uang tersebut untuk
pengobatan operasi istrinya,
 Bahwa terdakwa malah memukuli korban, korban melawan dan terjadi peristiwa saling
mendorong antara terdakwa dengan korban, akhirnya terdakwa mendorong korban hingga
jatuh dari lantai dua ke lantai satu. Akibatnya, korban dilarikan ke rumah sakit oleh tetangga
terdakwa yang mengetahui.
 Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap korban, berdasarkan hasil Visum
Et Repertum yang dibuat oleh dr. Kharisma Yogi dari RSUD Gatot Subroto, korban
menderita gegar otak sedang serta luka memar di bagian pipi sebesar 3x3 cm dan sobek di
bagian kening sebesar 2x3 cm.

---------Dari perbuatan Terdakwa Ilham Sasmita, sebagaimana diatur dan diancam pidana

dalam Pasal 351 ayat (2) KUHP, “jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang

bersalah dikenakan pidana penjara paling lama lima tahun”----------------------------------------------

Menimbang, bahwa atas dakwaan dari Penuntut Umum tersebut, Penasihat


Hukum telah mengajukan Nota keberatan ( Eksepsi ) secara tertulis tanggal 22 April
2018 yang pada pokoknya sebagai berikut :

 Dakwaan Penuntut Umum tidak memenuhi syarat material dimana telah disusun secara
tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap, serta keliru menempatkan perbuatan Terdakwa
karena tidak menguraikan secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai perbuatan pidana,
sehingga Dakwaan Penuntut Umum BATAL DEMI HUKUM;

Berdasarkan hal-hal tersebut, mohon kiranya Majelis Hakim memberikan Putusan Sela atau
setidak-tidaknya sekaligus pada akhir putusan pokok perkara dalam perkara ini yang pada
pokoknya adalah sebagai berikut :

1. Menerima keberatan (eksepsi) dari penasehat hukum ILHAM SASMITA


2. Menyatakan surat dakwaan penuntut umum nomor Reg. Perkara: PDM-
920/JKTP/Euh.2/12/2018 sebagai dakwaan yang dinyatakan batal demi hukum atau harus
dibatalkan atau setidak-tidaknya tidak diterima;
3. Menyatakan perkara aquo tidak diperiksa lebih lanjut;
4. Memulihkan harkat martabat dan nama baik ILHAM SASMITA
5. Membebankan biaya perkara kepada negara;

Menimbang, bahwa atas Nota Keberatan (eksepsi) dari Penasehat Hukum tersebut,
Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan Tanggapan atas Nota keberatan ( Eksepsi )
secara tertulis tanggal 22 April 2016 yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Surat dakwaan dalam perkara ini sudah disusun secara cermat, jelas dan
lengkap sesuai dengan pasal 143 ayat (2) KUHAP;
3. Keberatan (eksepsi) dari Tim Penasihat Hukum tidak ditopang oleh
dasar-dasar hukum dan argumantasi yang menyakinkan;
4. Keberatan (eksepsi) dari Tim Penasihat Hukum telah melampaui lingkup
eksepsi, karena telah menjangkau materi pokok perkara yang menjadi obyek
pemeriksaan sidang.

Oleh karena hal-hal tersebut di atas, kami Penuntut Umum dengan ini memohon
agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memberikan
keputusan:
1. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan telah disusun sebagaimana mestinya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan dan oleh karenanya surat dakwaan
tersebut dapat dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2. Menetapkan eksepsi dari Tim Penasihat Hukum dinyatakan tidak dapat
diterima/ditolak.
3. Menetapkan bahwa pemeriksaan perkara ini dilanjutkan.

Menimbang, bahwa atas eksepsi dari Penasihat Hukum tersebut, Penuntut Umum juga
telah mengemukakan pendapatnya sebagaimana terlampir dalam berita acara;
Menimbang, bahwa Nota Keberatan ( Eksepsi ) dari Penasihat Hukum dan pendapat dari
Penuntut Umum tersebut, untuk selengkapnya sebagaimana yang terlampir dalam berita acara
sidang dan merupakan bagian tidak terpisahkan dengan putusan ini;

Menimbang, bahwa menunjuk kepada maksud pasal 156 ayat (1) dan ayat (2) KUHAP,
Pengadilan Negeri akan mempertimbangkan keberatan – keberatan dari Penasihat Hukum
tersebut, sebagai berikut;

Menimbang, bahwa dengan mengemukakan sebagaimana dimuat dalam eksepsinya,


Penasihat Hukum menilai dakwaan Penuntut Umum tidak cermat, jelas, dam lengkap dalam
menguraikan tindak pidana yang dilakuka oleh terdakwa, maupun tentang tempat atau waktu
kejadian tindak pidana, sebagaimana yang diuraikan pada halaman 2 ( dua ) dari eksepsi
tersebut;

Menimbang, Bahwa Penuntut Umum berpendapat bahwa Surat dakwaan dalam perkara
ini sudah disusun secara cermat, jelas dan lengkap sesuai dengan pasal 143 ayat (2) KUHAP

Menimbang, Bahwa Penuntut Umum berpendapat, apa yang menjadi keberatan dari
Penasihat Hukum, tidak ditopang oleh dasar-dasar hukum dan argumantasi yang menyakinkan,
serta telah melampaui lingkup eksepsi, karena telah menjangkau materi pokok perkara yang
menjadi obyek pemeriksaan sidang;

Menimbang, bahwa mengenai syarat – syarat dakwaan harus memenuhi syarat formil dan
syarat materil sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 143 ayat ( 2 ) KUHAP;

Menimbang, bahwa mengenai syarat formil tentang identitas terdakwa telah terurai
secara lengkap dalam surat dakwaan dan dipersidangan hakim telah menanyakan identitas
terdakwa adalah sama dengan yang tersebut dalam surat dakwaan hanya terdapat
kesalahandalam pengetikkan namanya;

Menimbang, bahwa mengenai syarat materil tentang uraian kejadian tindak pidana, maka
setelah majelis meneliti secara seksama dapat diperoleh kesimpulan bahwa dakwaan penuntut
umum telah mengguraikan secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana dengan
menyebutkan waktu tempat tindak pidana dilakukan;
Menimbang, bahwa dengan demikian dalam hal ini majelis tidak sependapat dengan
saudara penasihat hukum sebagaimana yang didalilkan dalam nota keberatan dan oleh karena itu
maka keberatan atau eksepsi penasihat hukum dinyatakan ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi ditolak, maka memerintahkan untuk melanjutkan
pemeriksaan dengan mengenai biaya perkara diputus bersama dengan putusan akhir;

Mengingat pasal 143 ayat 2 KUHP, pasal 156 ayat 1 KUHP dan ketentuan-ketentuan lain
yang bersangkutan.

MENGADILI:

1. Menolak Keberatan (Eksepsi) dari Penasihat Hukum terdakwa.


2. Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk memperbaiki surat dakwaannya
3. Menyatakan pemeriksaan perkara terhadap terdakwa ILHAM SASMITA untuk
dilanjutkan
4. Menentukan biaya dalam perkara ini setelah putusan akhir.

Demikianlah diputuskan dalam dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan


Negeri Jakarta Pusat pada hari Kamis tanggal 1 Mei 2018 oleh kami Michael
Christian,SH.,MH.selaku Hakim Ketua Majelis,dan Sandy Mahdi Wibawa, SH.,MH. dan
Natanael, SH.,MH. Yangmasing - masing sebagai Hakim Anggota, Yang diucapkan pada hari itu
juga tanggal1 Mei 2016dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis
didampingi oleh Hakim – Hakim anggota, dengan dibantu oleh Cyndy Claudia,SH.
selakuPanitera Pengganti Pengadilan Negeri Manokwariserta dihadiri oleh Jaksa Penuntut
Umum, Tim Penasihat Hukum dan Terdakwa.

Hakim– Hakim Anggota, Hakim Ketua


Sandy Mahdi Wibawa, SH., MH. Michael Christian, SH, MH.

Natanael,SH., MH.

Panitera Pengganti,

Cyndy Claudia,S.H.

Anda mungkin juga menyukai