Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI ESENSIAL

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal
SOP :
Terbit

PEMERINTAH KOTA Halaman : 1/2


SIBOLGA
UPTD Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
dr. HERLINA NASUTION
SAMBAS NIP. 19740505 200502 2 001

1. Pengertian Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya


2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengenal hipertensi esensial dan
melakukan pengobatan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015 tentang
hipertensi esensial
5. Prosedur 1.Alat :
a. Alat tulis
b. Stetoskop
c. Tensimeter
6. Langkah-langkah 1. Dokter memperkenalkan diri dan memberi salam
2. Dokter melakukan anamnesis kepada pasien. Hasil Anamnesis (Subjective)
ditemukan
a. Sakit atau nyeri kepala
b. Gelisah
c. Jantung berdebar-debar
d. Pusing
e. Leher kaku
f. Penglihatan kabur
g. Rasa sakit di dada Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala,
mudah lelah dan impotensi .
3. Dokter mencuci tangan
4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien. Hasil pemeriksaan fisik yaitu:
a. Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat bila terjadi komplikasi
hipertensi ke organ lain
b. Tekanan darah meningkat sesuai kriteria JNC VII
c. Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis dan
pemeriksaan fisik jantung (tekanan vena jugular, batas jantung, dan ronki).
5. Dokter mencuci tangan
6. Dokter memberikan penatalaksanaan yaitu: penatalaksanaan peningkatan
tekanan darah dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan terapi
farmakologi. Obat yang direkomendasikan untuk hipertensi Indikasi khusus Obat
yang direkomendasikan Diuretik Penyekat beta (BB) Penghambat ACE (ACEi)
Antagonis reseptor AII (ARB) Penghambat kanal kalsium (CCB).
7. Dokter memberikan konseling dan edukasi yaitu:
a. Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan antara obat-obatan
yang harus diminum untuk jangka panjang (misalnya untuk mengontrol
tekanan darah) dan pemakaian jangka pendek untuk menghilangkan gejala
(misalnya untuk mengatasi mengi), cara kerja tiap-tiap obat, dosis yang
digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari
b. Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang.
Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk
mengoptimalkan hasil pengobatan
c. Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya menjaga kecukupan
pasokan obat-obatan dan minum obat teratur seperti yang disarankan
meskipun tak ada gejala
d. Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga agar melakukan pengukuran
kadar gula darah, tekanan darah dan periksa urin secara teratur. Pemeriksaan
komplikasi hipertensi dilakukan setiap 6 bulan atau minimal 1 tahun sekali
8. Dokter mencatat rekam medik
7. Diagram Alir FLOW CHART
Dokter memperkenalkan diri dan
memberi salam

Dokter melakukan anamnesis kepada pasien

Dokter mencuci tangan

Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien

Dokter mencuci tangan

Dokter memberikan penatalaksanaan

Dokter memberikan konseling dan edukasi

Dokter mencatat rekam medik

8. Hal-hal yang perlu Kriteria Rujukan yaitu:


1. Hipertensi dengan komplikasi
diperhatikan 2. Resistensi hipertensi
3. Hipertensi emergensi (hipertensi dengan tekanan darah sistole >180)
9. Unit Terkait 1. Poli Umum

10. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis


2. Catatan tindakan.
11. Rekam historis
perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai