Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tujuan Pembelajaran
B
ab ini merupakan landasan utama untuk dapat memahami ilmu perilaku organisasi,
menjadi dasar bagi para pembaca untuk memahami perilaku manusia dalam
organisasi. Artinya, mahasiswa harus membaca terlebih dahulu mengenai konsep
dasar perilaku organisasi yang dituangkan dalam bab ini sebelum membahas lebih lanjut
berbagai kajian periiaku manusia di dalam organisasi.
Bab ini berisi definisi dan konsep perilaku organisasi, tujuan mempelajari ilmu perilaku
organisasi, ruang lingkup kajian ilmu perilaku organisasi, perbedaanilmu perilaku organisasi
dengan berbagai ilmu yang sejenis, dan berbagai disiplin ilmu lain yang mendukung
ilmu perilakuorganisasi.
Kajian mengenai perilaku manusia saat ini tidak akan terlepas dari keterhubungan dan
pengaruhnya (interaksi) dengan lingkungannya. Untuk dapat memahami mengenai perilaku
organisasi secara tepat, terlebih dahulu harus dipahami beberapa konsep mendasar terkait
dengan perilaku organisasi, yaitu konsep perilaku dan organisasi.
Pandangan lama tentang organisasi mengungkapkan bahwa organisasi merupakan suatu
wadah interaksi orang-orang untuk mencapai suatu tujuan. Pandangan terkini melihat organisasi
sebagai suatu hal yang lebih dinamis daripada sebuah wadah. Organisasi dipandang sebagai
satuan sistem sosial untuk mencapai tujuan bersama melalui usaha bersama/kelompok.
Pemahaman ini dapat ditemukan dari keberadaan berbagai karakteristik dasar yang dapat
menimbulkan organisasi yaitu satuan sistem sosial, pencapaian tujuan tertentu dan usaha
bersama. Berbagai karakteristik dasar tersebut tidak dapat saling lepas atau berdiri sendiri,
melainkan saling berkaitan dan merupakan suatu kebulatan
Satuan sistem sosial menunjukkan pada koordinasi dan keeratan, keikutsertaan dan
keterlibatan orang-orang dalam suatu sistem. Hal ini menunjukkan adanya upaya untuk
menyeimbangkan dan mengeratkan tim dengan melibatkan anggota dari suatu sistem ke
dalam berbagai kegiatan atau aktivitas yang sesuai dengan karakteristik masing-masing
anggotanya, dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di
antara para anggota itu sendiri.
Ruang lingkup perilaku organisasi meliputi bagaimana memahami orang- orang dalam
satuan sistem sosial, mengeloladan memprediksi bagaimana merekadapatbekerja secara efektif.
Perilaku organisasi mempedulikan studiterhadap apayangdilakukan orang-orang dalam suatu
organisasi dan bagaimana perilaku tersebut memengaruhikinerjanyadalam organisasi.
Perilakuorganisasi secara khusus mempedulikan situasi individu dan organisasi
danketerkaitannyadengankinerja, produktivitas,kemangkiran(absenteism), masuk-berhentinya
karyawan(turnover), dan berbagai perilaku lainnya, baik yangpositif maupun yang negatif.
Dalam mengelola sumber daya manusia agar dapat bekerja secara efektif perlu
melakukan kegiatan manajemen kerja (managing work) dan manajemen orang (managing
people). Fungsi yang berhubungan dengan manajemen kerja atau tugas adalah fungsi
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian; sedangkan yang terkait dengan manajemen
orang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi komunikasi, kepemimpinan, dan motivasi.
Denganmelakukan fungsi tersebut, orang-orang atau kelompok yang bekerja bersama dapat
bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Organisasi sebagai suatu sistem sosial bergerak dan berupaya untuk mencapai tujuan
yang lebih ditekankan pada bagaimana organisasi mampu bertahan,beradaptasi, dan
mengendalikan perubahan. Organisasi memiliki aktivitas yang kompleks untuk mencapai
tujuannya, dengan sendirinya memiliki lingkungan yang kompleks serta cepat berubah.
Perubahan ditujukan untuk mencapai tujuan. Proses ini yang memengaruhi perilaku orang di
dalam organisasi. Oleh karena itu, tanggapan (responsiveness) orang-orang di dalam organisasi
terhadap perubahan merupakan hal penting dan menentukan bagi kelangsungan hidup organisasi
(survival). Dalam hal ini kemampuan adaptasi dapat diartikan sampai seberapa jauh organisasi
tanggap terhadap perubahan lingkungan internal dan eksternal. Proses organisasi berlangsung
terus-menerus berdasarkan tuntutan perubahan lingkungan internal maupun eksternal untuk
mencapai tujuannya.
Perilaku nyata adalah penting untuk bertahan dan beradaptasi. Untuk itu orang-orang
harus: 1) Termotivasi untuk bergabung dan menetap dalam organisasi. Motivasi kerja fokusnya
pada pencapaian tujuan organisasi yang mencerminkanminat orang-oranguntuk
menyelesaikanpekerjaan secarabermutu dan mengembangkannyasecara inovatif, bukan pada
dinamisasiorganisasi menuju konflik yang menghancurkan. Seseorang yang termotivasi, ia akan
mencoba dengan kuat untuk bergabung dan menetap dalam organisasi.Alasan mengapa orang-
orang bergabung dan menetap dalam suatu organisasikarena dia/mereka memiliki tujuan tertentu,
baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat kerohanian. 2) Mampu
menyeiesaikanpekerjaan pokoknya secara bermutu dan terpercaya. Hal tersebut dapat dilihat
dalam melakukan pekerjaan yang utama secara sungguh-sungguh walaupun sudah sering
dilakukan sehingga hasilnya pun selain sesuai dengantujuan yang diharapkan juga secara terus-
menerus ditingkatkan. 3) Fleksibeldan inovatif. Orang-orang dalam suatu organisasi harus luwes,
mau, dan mampu melakukan inovasi dalam meningkatkan kinerjanya. Tantangan bagi para
manajer adalah bagaimana merangsang kreativitas dan toleransi orang-orang terhadap
perubahan,
Dari bahasan di atas dapat dipahami lebih lanjut mengenai konsep perilaku organisasi.
Perilaku organisasi menunjukkan pada suatu sikap dan perilaku dari individu dan kelompok di
dalam organisasi serta interaksinya dengan konteks organisasi itu sendiri. Kajian perilaku
organisasi merupakan suatu bidang studi yang menelaah tentang tingkah laku indlvidu, tingkah
laku kelompok, hubungan dan interaksinya di dalam kelompok dan di dalam organisasisecara
keseluruhan untuk mencapai tujuan organisasi.
Kajian perilaku organisasi juga mempelajari bagaimana organisasi dapat tersusun lebih
efektif dan bagaimana kejadian-kejadian di lingkungan internal dan eksternal berpengaruh
terhadap organisasi. Kajian perilaku organisasi menerapkan pengetahuan dari beberapa disiplin
ilmu dalam menyelidiki dampak dari individu (psikis), kelompok (sosial), budaya dan struktur
terhadap perilaku di dalam organisasi agar organisasi itu bekerja secara efektif dalam mencapai
tujuannya.Organisasidari segalatipe dan jenis dapat dikatakan "secara pasti" berinteraksi dengan
lingkungan internal dan eksternalnya. Agar organisasi itu efektif maka kondisi organisasi harus
menggambarkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara organisasi dengan
lingkungan yang lebih luas.
Dalam organisasi, suatu "slkap" dianggap penting karena sikap itu memengaruhi perilaku
kerja. Perilaku organisasi menunjukkan bahwa pemahaman sikap dan perilaku individu perlu
sebab padaakhirnya akan dibawa pada saat individu tersebut bekerja dalam organisasi. Persepsi
seseorang tentang diri dan lingkungannya menjadi arahan bagi diri seseorang untuk melakukan
sesuatu.
Terkait dengan tantangan yang dihadapi organisasi saat ini, Robbins(2001) menggambarkan
tantangan yang dihadapi lingkungan kerja saat ini sebagai berikut.
Organization Level
Productivity
Developing Effective employees
Global Competition
Managing in the Global Village
Group Level
Workplace
Working with Others
Workforce Diversity
Indivual Level
Job Satisfaction
Empowerment
Behaving Ethically
Kajian yang dilakukan oleh Robbins mengungkapkan bahwa tantangan dalam dunia kerja
saat ini diklasifikasikan menjadi tiga level, yaitu pada level organisasi, level kelompok, dan
level individu.
Organization
Group Level System Level
Individual Level
Tahapan ini merupakan suatu tahapan yang sistematis. Artinya, untuk memahami
perilaku kelompok dalam organisasi atau memahami perilaku orang-orang dalam organisasi,
sebaiknya dipahami terlebih dahulu mengenai perilaku individu-individu dalam organisasi.
Namun demikian, hal ini bukanlah suatu hal yang mutlak, tetapi lebih pada suatu kemudahan.
Lebih lanjut, Robbins (2002) menggambarkan kajian ini dalam suatu model berikut.
Human resource
policies and
practices
Organizational Org.structure & Work design and
culture design technology
Productivity
Communicati Group structure Work teams
on
Absence
Other groups
Conflict Power & Turnover
politics Group
Level
Satisfaction
Biographical
characteristics
Organization
al
Perception commitment
Personality
Workplace
interraction
Kajian perilaku organisasi bukanlah suatu i1mu yang independen (tersendiri), tetapi
merupakan aplikasi dari berbagai ilmu. Beberapa ilmu yang menyokong kajian perilaku
organisasi ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Behavioural sciens Contribution Unit of analysis Output
Learning
MotivationIndividual
Perception
Training
Leadership effectiveness
Job satisfaction
Individual decision making
Performance appraisal
Psychology Attitude measurement
Employee selection
Work design
Work stress
Individual
Individual
Group dynamic
WorkteamsIndividual
Power
Conflict
Sociology Intergroup behaviour
Study of
Formal organization Group Individual
Organizational
theory Individual Individual
Behaviour
Organizational technology
Organizational change
Organizational culture
Behavioural change
Attitude Individual
change
Social Psychology Communication
Social Group processes
Psychology Group decision making
Organization
Individual
system
Comparative values
Individual
Comparative attitudes
Anthropology Cross-cultural analysis
Anthropology
Organizational culture
Individual
Organizational
environment
Bagaimana dengan berbagai ilmu lainnya, seperti ekonomi atau sudut pandang agama?
Sebagaimana dijelaskan di awal, ilmu perilaku Organisasi mempelajari perilaku orang di dalam
organisasi dengan fokus pada individu, kelompok dan organisasi itu sendiri. Semua tingkatan
tersebut dikajiberdasarkan keberadaan individu, bukan karena jenis organisasinya semata, tetapi
juga menganalisis individu dalam berbagai perspektif. Saat ini dan ke depan, dengan
perkembangan ilmu pengetahuan yang cukup pesat, analisis terhadap perilaku individu dalam
organisasi akan memiliki perkembangan yang cukup pesat. semisal kajian ilmu ekonomi
terhadap perilaku individu. IImu ekonomi tidak secara khusus mengkaji perilaku manusia, baik
pada fokus individu, kelompok, maupun organisasi. Namun dernlklan, ilmu ekonomi dapat
dijadikan sebagai salah satu cara untuk menganalisis dalam arti memahami mengapa suatu
perilaku (manusia) muncul atau rnenjadl kebiasaan. Dalam konteks itu, bukan saja ilmu
ekonomi, tetapi juga ilmu-ilmu lainnya memiliki peran untuk menganalisis perilaku manusia
dalam organisasi.
Tantangan (challenge) adalah: The quality of requeringfull use of one's energy or resources.
Maksudnya adalah kualitas yang rnernerlukan sepenuhnya atas kernampuan, tenaga dan semua
sumber daya seseorang. Dalam lingkup organisasi, tantangan adalah hal-hal ataupermasalahan
harus dihadapi, diatasi dan dikelola dengan baik dengan menggunakan kernampuan, tenaga dan
strategi agar dapat meneapai tujuan. peluang(opportunity) menurur arti yang terdapat daJam
kamus yang yaitu "An opportunity is the right moment to take action toward a definite
goal”.Maksudnya adalah saat yang tepat untuk dilakukan atau diraih agar tujuan yang telah
ditentukan dapat tercapai.jadi peluang dalarn lingkup organisasl adalah hal-hal atau kesernpatan
yang harus diraih agar dapat rnencapai tujuan yang telah ditentukan. jika tantangan adalah hal-
hal atau perrnasalahan yang harus dihadapi, diatasi dan dikelola dengan baik dengan
rnenggunakan kernampuan, tenaga dan surnber daya yang ada agar tujuan yang telah ditetapkan
tercapai, sementara peluang adalah hal-hal atau kesempatan yang harus diraih agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalarn menggunakan konsep perilaku organisasi para manajer banyak dihadapkan pada
tantangan dan peluang. Dari tantangan yang ada akan men- jadi peluang apabila dikelola dengan
tepat. Seperti yang diisyaratkan dalam" Al-Qur 'an Surah Alam Nasyrah ayat 5, 6, dan 7 di atas.
Tantangan dan peluang ini muncul karena ada perubahan drarnatis seiring , dengan
kemajuan zaman. Perubahan-perubahan yang berlangsung pada organisasi-organisasi menjadi
tantanganbagi para pelakunya. Tantangan-tantangan tersebut adalah:
1) Globalisasi
Globalisasi memengaruhi diri manajer dalam hal keterampilan mengelola orang.la harus
mampu bekerja dengan orang-orang dari budaya yang berbeda:
Pada saat ditugaskan di negara lain ia harus mampu mengelola suatu angkatan kerja yang
mungkin sangat berbeda kebutuhan, aspirasi dan. sikapnya dibanding dengan mereka
yang berasal dari negara sendiri.
Dinegeri sendiri, manajernya juga harus bekerja dengan pimpinannya, rekan kerja dan
bawahan yang mungkin lahir dan dibesarkan dalam budaya yang berbeda. Untuk
mengatasi tantangan ini seorang manajer perlu hal-hal sebagai berikut:
mernahami budaya di mana ia ditugaskan;
mernahami bagaimana budaya itu mernbentuk rnereka:
menyesuaikan gaya manajemen;
memodifikasi praktik mereka.
2) Keanekaragaman Angkatan Kerja
Keanekaragaman Angkatan Kerja adalah "meningkatnya hererogenitas organisasi dengan
masuknya kelompok-kelornpok yang berbeda"
Menyesuaikan diri dengan orang yang berbeda-beda merupakan satu tantangan yang paling
penting, jika Globalisasi memusatkan perharian pada bahan-perubahan antara orang lain dari
negara-negara yang berbeda, Keanekaragaman angkatan kerja ditujukan kepada perbedaan di
antara kalangan orangdalam negara sendiri. Keanekaragaman ini meliputi:
Tantangan ini muncul juga karena dikirimnya tenaga kerja ASIA. Untuk mengatasi tantangan ini
seorang manajer perlu menempuh berbagai upaya diantaranya :
Meningkatkan produktivitas organisasi dan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan agar
dapat terus bertahan dan menguntungkan merupakan tantangan lain yang harus dihadapi oleh
para manajer. Untuk menghadapi tantangan ini perlu melakukan:
1. Tantangan dan peluang akan selalu muneul bagi para pelaku organisasi.
2. Tantangan harus dihadapi, diatasi, dikelola dengan baik.
3. Peluang harus diraih agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4. Tantangan jika dikelola dengan tepat akan menjadi peluang yang baik.
5. Dalam menghadapi tantangan dan rneraih peluang diperlukan keterampilan khusus
bagi para manajer global yaitu:
Keterampilan strategi global.
Keterampilan mengelola beragam kultural.
Keterampilan membangun kelompok.
Keterampilan organisasi.
Keterampilan berkomunikasi.
Keterampilan mentransfer pengetahuan.
F. LATIHAN
G. DAFTAR PUSTAKA
Gibson, lvancevisch, 8: Donnelly. 1995. Organization, 8 Ed. Alih bahasa Oleh Nunuk Adriani.
1996. Organisasi Ji/id 1 & 2, Edisi 8. Jakarta: Binarupa Aksara.
Kreitner, Robert & Kinicki, Anglo. 2005. Peri/aku Organisasi; Edisi 5-Buku 1 Penerjemah Erly
Suandy. Jakarta: Salemba Empat.
Luthans, Fred. 2001. Organizational Behavior (nine editions). New York: McGraw-Hill.
Robbins, Stephen P. &. 2002. Organizational Behavior Seventh Edition. New Jersey : prenrice
Hall Inc.
Robbin, Stepen P. 8: Langton, Nancy. 2003. Organizational Behavior, Third Canadian Edition,
Pearson Education Canada Inc.
Thoha, Miftah. 1983. Peri/aku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rajawali.