Anda di halaman 1dari 9

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Karakteristik Ruangan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik, maka dapat

digambarkan karakteristik warga binaan sosial (WBS) di Wisma Anggrek Sasana

Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas sebagai berikut:


1. Usia

Tabel 1
Distribusi Kelompok Usia Berdasarkan Jumlah WBS
di Ruang Anggrek STW Budi Mulia 1 Ciracas, Jakarta Timur

n = (33)
No. Penggolongan umur Jumlah Persentase

1. 45- 59 Tahun 1 orang 3,03 %

2. 60 – 74 Tahun 21 orang 63,6 %

3. 75-90 Tahun 7 orang 21,2 %

4. Lupa 4 orang 12,1 %

Jumlah 33 orang 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan jumlah WBS terbanyak berumur

60 – 74 tahun , yaitu sebanyak 21 orang (63,6 %) dan yang berumur 45 – 59 tahun,

yaitu sebanyak 1 orang (3,03%), 75-90 tahun yaitu sebanyak 7 orang (21,2%)

sedangkan WBS yang lupa umurnya yaitu sebanyak 4 orang (12,1%). Pada usia ini

telah terjadi kemunduran pada organ tubuh. Kemunduran pada WBS berasal dari

faktor fisik dan faktor psikologis. Motivasi memiliki peran yang penting dalam

kemunduran pada WBS. Kemunduran pada WBS semakin cepat apabila memiliki

motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran

itu akan lama terjadi.

2. Penyakit
Tabel 2
Distribusi Penyakit yang diderita Berdasarkan Jumlah WBS
di Ruang Anggrek STW Budi Mulia 1 Ciracas, Jakarta Timur

n = (33)
No Penyakit Jumlah Presentasi

1 Hipertensi 11 33,3 %

2 F.20 16 48,4 %

3 Skabies 2 6,06 %

4 BPSD 4 12,12 %

5 DM 4 12,12 %

6 TB 1 3,03 %

7 Epilepsi 1 3,03 %

8 Stroke 1 3,03 %

9 Asma 1 3,03 %

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kelompok

WBS yang menderita Hipertensi yaitu sebanyak 11 orang (33,3 %), F.20 sebanyak

16 orang (48,4 %), BPSD sebanyak 4 orang (12,12 %), DM sebanyak 4 orang (12,12

%), Stroke sebanyak 1 orang (3,03 %), TB sebanyak 1 orang (3,03 %),Epilepsi

sebanyak 1 orang (3,03 %), Asma sebanyak 1 orang (3,03 %).


N’’= Pada pengkajian minggu I didapatkan jumlah WBS yang menderita F.20

sebanyak 11 orang ( %),), setelah dilakukan konsul ke RSKD duren sawit pada

minggu ke II didapatkan peningkatan menjadi 16 orang (%).

3. Masalah Keterbatasan Gerak


Tabel 3
Distribusi Masalah Keterbatasan Gerak Berdasarkan Jumlah WBS
di Ruang Anggrek STW Budi Mulia 1 Ciracas, Jakarta Timur

N =(33)

NO Masalah Keterbatasan Gerak Jumlah Persentase

1 Ada 2 6,06 %
2 Tidak ada 31 93,9 %

Total 33 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa ada masalah

keterbatasan gerak pada lansia, yaitu sebanyak 6,06%. Hal ini karena lansia

mengalami proses degenerative dan faktor penyakit. Keterbatasan gerak tersebut

membuat WBS sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pada lansia yang memiliki

keterbatasan gerak menggunakan alat bantu untuk bergerak.

Tabel 4
Distribusi Alat Bantu Berdasarkan Jumlah WBS
di Ruang Anggrek STW Budi Mulia 1 Ciracas, Jakarta Timur

N =(33)

NO Masalah Keterbatasan Gerak Jumlah Persentase

1 Kursi Roda 2 6,06 %

2 Tidak memakai 31 93,9 %

Total 33 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas lansia tidak

memakai alat bantu untuk bergerak, yaitu sebanyak 93,9 % dan hanya 6,06% lansia

yang menggunakan alat bantu saat bergerak yaitu kursi roda.

B. Pengkajian pada WBS dengan Hipertensi


Dari total keseluruhan WBS ada 33 orang yang mengalami hipertensi ada 11 orang
WBS dan kelompok hanya mengkaji 8 orang WBS.
a. Data Klinik
Tekanan Darah
1) DS:
- Terdapat 8 orang WBS mengeluh sering pusing, nyeri pada daerah tengkuk
dengan skala sedang yaitu 3 dari (1-10)
- Rata-rata WBS mengatakan pada saat TD meningkat WBS sering
pusing/kliyengan dan mengakibatkan sempoyongan saat berjalan sehingga
aktivitas klien dibatasi.
- Rata-rata WBS mengatakan saat TD meningkat di atas normal maka
pandangan suka kabur.
- Rata-rata WBS mengatakan merasa cemas karna tekanan darah tidak stabil
sehingga mengganggu pola tidur
2) DO:
- Sebanyak 8 orang memiliki tekanan darah relatif tinggi yaitu 150/100 mmHg
- Rata-rata WBS mengoles bagian daerah yang sakit menggunakan balsem.

b. Sistem Pernafasan
1) DS:
- Semua WBS dengan Hipertensi mengatakan tidak susah bernafas
- Satu WBS mengatakan terkadang batuk namun tidak berdahak
2) DO:
- Tampak semua WBS dengan hipertensi tidak mengalami gangguan sistem
pernafasan
- Tampak semua WBS dengan Frekuensi pernafasan relatif normal yaitu
18x/menit
c. Sistem Metabolik Integumen
 Kulit
1) DO :
- Tampak tidak ada masalah kulit pada semua WBS
2) DS:
- Semua WBS mengatakan tidak ada masalah pada kulit
 Mulut
1) DO :
- Tampak semua WBS memiliki gigi yang tidak utuh lagi
2) DS :
- Semua WBS mengatakan tidak ada masalah pada gigi
 Abdomen
1) DO:
- Peristaltik usus relatif normal 6x/menit

2) DS :
- Salah satu WBS mengatakan perut mules, BAB > 3-4 kali sehari

d. Endokrin
1) DO :
- Berdasarkan hasil pemeriksaan pada 8 WBS didapatkan 2 WBS memiliki
riwayat DM
2) DS :
- 2 dari 8 WBS mengatakan memiliki riwayat DM
e. Sistem Persarafan Sensori
1) DO
- Tampak hampir semua WBS penglihatan kabur serta mata tampak sering
berair
2) DS:
- Hampir semua WBS mengatakan mata sering berair
- Hampir semua WBS mengatakan penglihatannya kabur
f. Sistem Muskuloskeletal
1 ) DO
- Tampak 1 WBS memiliki keterbatasan rentang gerak
2 ) DS
- 1 dari 8 WBS mengatakan tidak bebas untuk bergerak dan merasa tidak
nyaman
1. Pengkajian Indeks Katz
Berdasarkan hasil pengkajian pada 8 WBS, didapatkan sebanyak 8 orang
(100%) memiliki skor indeks katz A. Dengan keterangan sebagai berikut:
A. Kemandirian dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), berpindah, pergi ke toilet,
berpakaian dan mandi
B. Kemandirian dalam semua hal, kecuali satu dari fungsi tersebut
C. Kemandirian dalam semual hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
E. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet dan satu
tambahan
F. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet,
berpindah dan satu fungsi tambahan
G. Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
H. Lain-lain
Keterangan: Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan dan bantuan aktif
dari orang lain. Sesorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap
tidak melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.
2. Kognitif dan Perseptual
a. DS:
- Sebanyak 3 WBS mengatakan lupa tanggal, bulan dan tahun
- Sebanyak 2 WBS mengatakan tidak bisa membaca
b. DO:
- Semua WBS memiliki tingkat kesadaran compos mentis
- Sebanyak 1 WBS memiliki gangguan berbicara (afasia)
- Berdasarkan hasil pengkajian Mini Mental State Examination (MMSE) pada 8
WBS terdapat 8 WBS dengan skor lebih dari 24 sehingga disimpulkan 8 WBS
(100%) tidak memiliki gangguan fungsi kognisi.
- Sebanyak 8 WBS yang dikaji bisa melihat dan pendengaran masih baik.
3. Lingkungan
1) DO :
- Jenis lantai porselin dengan kondisi lantai lembab
- Terdapat pegangan pada sepanjang dinding panti
- Terdapat tangga dengan pegangan
- Penerangan pada ruangan cukup
- Terdapat 2 tempat tidur dengan restrain
- Tidak terdapat kesek kaki pada depan kamar mandi sehingga kondisi lantai di
depan kamar mandi sering basah dan juga di tempat mengambil air.

2 ) DS :
- Semua WBS mengatakan lingkungan nyaman dan aman
- Beberapa WBS mengatakan kesek di depan kamar mandi kadang ada dan
kadang tidak ada

4. Pengetahuan
Do :
Dari 8 WBS yang dikaji tampak sudah mengetahui tentang penyakit darah
tinggi/Hipertensi yang dialami saat ini.
DS :
Sebanyak 8 WBS mengatakan sudah mengetahui penyakit penyakit darah tinggi
yang dialaminya karena sering mendapat obat dari perawat wisma.

5. Konsep Diri
a. Gambaran diri
1) DO :
- Semua WBS tampak menerima dirinya apa adanya
2) DS :
- 8 WBS yang dikaji mengatakan telah menerima perubahaan keadaan dirinya
saat ini karena menyadari usianya yang sudah lanjut.
b. Identitas diri
1) DO :
- 4 WBS tampak bingung saat ditanyai usia
2) DS :
- Berdasarkan 8 WBS yang dikaji mengungkapkan identitas dirinya sebagai
seorang perempuan, namun 4 WBS mengatakan lupaa berapa umurnya
sekarang.
c. Ideal diri
1) DO :
- Hampir semua WBS menunjukkan raut wajah tampak sedih
2) DS :
- 8 WBS yang dikaji 7 WBS mengatakan ingin tingal di panti untuk dirawat oleh
petugas karena tidak punya keluarga lagi & 1 WBS mengatakan ingin pulang
ke daerah asal karena banyak keluarga disana dan bisa bekerja menghasilkan
uang sendiri.
- Sebanyak 1 WBS mengatakan ingin bekerja lagi seperti dulu.
d. Peran
1) DO :
- Semua WBS menunjukkan ekspresi yang datar
2) DS :
- Sebanyak 8 WBS mengatakan gagal menjalankan peran sebagai seorang
nenek karena saat ini sudah tidak tinggal bersama cucu-cucunya.
e. Harga diri
1) DO :
- 8 WBS menunjukkan ekspresi yang biasa saja
2) DS :
- Berdasarkan 8 WBS yang dikaji mengatakan tidak merasa malu dengan
keadaan dirinya, tidak merasa dirinya tidak berguna. Semua WBS tampak
berargumen positif tentang dirinya.

6. Masalah Kesehatan Kronis


Berdasarkan pengkajian ditemukan sebanyak 100% WBS dengan Hipertensi
tidak memiliki masalah kesehatan kronis.
7. Pengkajian Geriatric Depression Scale (GDS)
Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan sebanyak 100% WBS memiliki
tingkat depresi kategori ringan dengan skor berkisar 5-8.

8. Pengkajian Posisi dan Keseimbangan


Berdasarkan pengkajian dari 8 WBS ditemukan 1 WBS dengan Hipertensi tidak
mampu melakukan aktivitas sandiri karena menggunakan kursi roda, sebanyak 7
WBS mampu melakukan aktivitas dengan mandiri. Dari 8 WBS ada 7 orang WBS
mengatakan sudah pernah jatuh saat lagi berjalan sehingga apabila berjalan harus
memegang dinding & pegangan tangga. Kemudian ada 4 WBS mengatakan saat
tekanan darah meningkat pandagan menjadi kabur.

Analisa Data

No. Data Etiologi Problem

1.  Seba nyak 8 orang (100%) WBS Peningkatan tekanan Nyeri akut


menderita Hipertensi. darah
 Terdapat 8 orang (100%) WBS yang
mengeluh nyeri.
 Rata-rataWBS mengeluh nyeri di
daerah tengkuk.
 Rata-rata WBS mengoles bagian
daerah yang sakit menggunakan
balsem.
 Rata-rata WBS menderita nyeri (nyeri
tengkuk) skala sedang 3 dari (1-10).

2.  Rata-rata WBS mengatakan merasa Kecemasan Gangguan Pola


cemas karna tekanan darah yang tidak Tidur

stabil sehingga mengganggu pola tidur.

3.  Rata-rata WBS mengatakan pada saat Kelemahan fisik Intoleransi


TD meningkat WBS sering
pusing/kliyengan dan mengakibatkan aktivitas
sempoyongan saat berjalan sehingga
aktivitas klien dibatasi
 Rata-rata WBS mengatakan saat
TD meningkat di atas normal maka
pandangan suka kabur.

4.  Terdapat 1 WBS mengalami kesulitan penurunan kekuatan Hambatan


dalam membolak-balikan badan serta otot mobilitas fisik
mengatakan mengalami keterbatasan
rentang gerak.
 WBS yang mengalami keterbatasan
dalam bergerak mengatakan merasa
tidak nyaman.
 Tampak tidak bebas untuk bergerak

5.  Dari 8 (100%) WBS, 7 orang Resiko Jatuh


mengatakan sudah pernah jatuh saat
lagi berjalan.
 Terdapat 7 (87,5%) WBS mengatakan
kalau berjalan harus memegang dinding
& pegangan tangga
 Terdapat 4 (50%) WBS mengatakan
saat tekanan darah meningkat
pandagan menjadi kabur.
 Tampak 7 (87,5%) WBS berjalan harus
berpegangan pada dinding dan
pegangan tangga

Anda mungkin juga menyukai