Satuan Acara Penyuluhan .docxHIPOGLIKEMIA-1
Satuan Acara Penyuluhan .docxHIPOGLIKEMIA-1
(SAP)
Pencegahan Komplikasi DM (Hipoglikemia)
DISUSUN OLEH :
ANISYA RISKY K. DITA PRAMASARI
M. FAISAL NUR POPY FREITISIA
SHINTYA RAHAYU VIVI NOOR JANNAH
ANA FITRIA ARY ANDREANTO
INDAH AMALIA LINDA NURDIANA
NURUL HIDARAH TRIANA INDAH MULYA
YUNI FATMAWATI
1
A. Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang bersifat kronik, ditandai
dengan meningkatnya kadar glukosa darah sebagai akibat dari adanya gangguan
penggunaan insulin, sekresi insu- lin, atau keduanya (Smeltzer et al, 2010; ADA,
2013). Insulin adalah hormon yang disekresi dari pankreas dan dibutuhkan dalam
proses metabolisme glukosa. Saat insulin tidak bekerja sebagaimana fungsinya maka
terjadi penumpukan glukosa di sirkulasi darah atau hiperglikemia (Price & Wilson,
2006)
Hipoglikemia dapat terjadi pada saat pasien berada pada ruang perawatan klinis
maupun dapat menyerang tanpa disadari pada saat pasien menjalani perawatan di
rumah (Gibson, 2009; Tsai et al, 2011).
2
Hipoglikemia membutuhkan penanganan dengan cepat dan tepat sehingga tidak
berdampak merusak organ utama manusia terutama otak (Amiel et al, 2008; Bonds
et al, 2010). Penurunan kadar glukosa di bawah nilai < 55 mg/dl akan berdampak
secara akut pada fungsi otak karena otak sangat tergantung dengan glukosa dan otak
tidak mampu menyimpan cadangan glukosa untuk proses metabolismenya (Zammitt
& Frier, 2005). Sel otak akan mengalami iskemia apabila tidak mendapatkan suplai
oksigen dan glukosa 4-6 menit, serta akan menimbulkan kerusakan otak yang
bersifat irrevers- ible jika lebih dari 10 menit (Liang et al, 2009 ).
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapakan peserta memahami tentang
penanganan hipoglikemia.
3
D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Pengenalan, pencegahan dan penanganan hipoglikemia dirumah
3. Materi
Terlampir
4. Metoda
Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
5. Media dan Alat
LCD, PPT< Viedo dan leaflet
6. Waktu dan Tempat
a. Hari/tanggal : 2 november 2018
b. Waktu : 09.00 WIB
c. Tempat : Ruang Flamboyan RSUD. Abdul Wahab Sjahranie
7. Pengorganisasian
a. Penanggung jawab : bu diah, bu tini, bu iis, bu indah
b. Moderator : dita premasari
c. Pemateri : shintya rahayu
d. Observer : anisya risky kartika
e. Fasilitator :S
8. Uraian Tugas
e. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
f. Moderator
1) Membuka acara.
2) Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
4
3) Menjelaskan tujuan dan topik.
4) Menjelaskan kontrak waktu.
5) Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
6) Mengarahkan alur diskusi.
7) Memimpin jalannya diskusi.
8) Menutup acara.
g. Pemateri
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.
h. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
i. Fasilitator
1) Memotifasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
2) Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
E. Kegiatan Penyuluhan
5
tanda dan gejala hipoglikemis
10 menit Penutup:
Meminta peserta untuk Memberikan
memberikan pertanyaan atas pertanyaan
penjelasan yang tidak dipahami.
Menjawab pertanyaan yang Memperhatikan
diajukan.
Menyimpulkan diskusi. Berpartisipasi
Melakukan evaluasi. Menjawab
pertanyaan
Mengucapkan salam. Menjawab salam
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.
b. 60 % peserta menghadiri penyuluhan.
c. Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
c. 70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
d. 70 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
a. Menyebutkan pengertian hipoglikemia dengan bahasa sendiri.
b. Menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya hipoglikemia
c. Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya hipoglikemia
d. Menjelaskan cara perawatan dan pencegahan yang tepat pada hipoglikemia.
6
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang bersifat kronik, ditandai
dengan meningkatnya kadar glukosa darah sebagai akibat dari adanya gangguan
penggunaan insulin, sekresi insu- lin, atau keduanya (Smeltzer et al, 2010; ADA,
2013). Insulin adalah hormon yang disekresi dari pankreas dan dibutuhkan dalam
proses metabolisme glukosa. Saat insulin tidak bekerja sebagaimana fungsinya maka
terjadi penumpukan glukosa di sirkulasi darah atau hiperglikemia (Price & Wilson,
2006).
B. Komplikasi
7
yang relatif akut. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain; hipoglikemi,
ketoasidosis diabetik dan hiperosmolar non ketotik. Hipoglikemia dapat terjadi
seumur hidup selama pro- gram pengobatan yang disebabkan karena efek samping
pemberian obat stimulus insulin dalam tubuh maupun obat insulin dari luar (Cryer,
2010). Ketoasidosis diabetik dan hiperosmolar non ketotik, keduanya dapat terjadi
karena kadar insulin yang sangat menurun, pasien mengalami hiperglikemia dan
glukosiuria berat, penurunan lipogenesis, peningkatan lipolisis dan peningkatan
oksidasi asam lemak bebas (Smeltzer et al, 2010).
C. Pengertian hipoglikemia
D. Penyebab hipoglikemia
Hipoglikemia dapat terjadi pada saat pasien berada pada ruang perawatan klinis
maupun dapat menyerang tanpa disadari pada saat pasien menjalani perawatan di
rumah (Gibson, 2009; Tsai et al, 2011). Hipoglikemi pada orang DM dapat
disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya: pemberian dosis insulin yang berlebih,
perhitungan dosis insulin yang tidak sesuai dengan intake makanan, penggunaan
8
obat hipoglikemi oral jenis sulfonilurea sebagai obat untuk menstimulasi produksi
insulin tubuh, makan terlalu sedikit atau terlewatkan waktu makan, dan aktivitas
fisik yang berlebih (Phillips, 2009; Smeltzer et al, 2010).
F. Pencegahan
c. Buatlah jadwal makan dimana rentang waktu yang di antara waktu makan
tidak lebih dari 4 atau 5 jam
9
G. Penatalaksanaan
Beberapa hal yang dapat dilakukan saat mengalami serangan hipoglikemia adalah:
a. Memakan permen
b. Minum minuman manis atau jus buah atau susu
c. Memakan satu sendok makan madu (letakkan di bawah lidah anda agar lebih
cepat terserap)
d. Memakan satu sendok makan gula
Periksa kembali kadar glukosa darah anda 15 menit setelah mengkonsumsi
makanan atau minuman manis. Bila gejala tidak membaik dan kadar gula darah
masih dibawah 70mg/dL, konsumsi kembali makanan tersebut sampai kadar gula
darah normal.
Catat kapan dan aktivitas apa yang telah dilakukan yang telah membuat serangan
hipoglikemia. Hal ini dapat membantu dokter dalam menentukan dosis obat anti
diabetes klien. Segera hubungi dokter bila gejala tidak membaik atau bila serangan
hipoglikemi terus berulang selama 1 minggu.
10
DAFTAR PUSTAKA
Speer, K. M. (2008). Rencana asuhan keperawatan pediatric (3th ed). Jakarta:
EGC.
Brunner & Suddrath. (2002). Keperawatan Medikel Bedah. EGC: Jakarta.
Wong,D.L.,Hockenberry-Eaton,M.,Wilson ( 2009 ). Wong buku ajar keperawatan
pediatric .Edisi 6.volume 2. Jakarta : EGC
Permata.indah. (2015). Makalah bronkopneumonia. Di unggah pada 5 september
2018 pada alamat :
http://repository.unissula.ac.id/6054/6/BAB%20I_1.pdf
http://www.dokter.id/berita /terapi-dan-pencegahan-hipoglikemia-pada-diabetes
11
12
13
14