Oklusi Desidiu
Oklusi Desidiu
erupsi ggigi permanen yang dimulai sekitar umur 6 tahun. Terdapat empat karakteristik dari
perkembangan oklusi gigi susu ini yang akan didiskusikan lebih rinci yaitu overbite, overjet,
spacing, dan hubungan dari molar kedua gigi primer. Karakteristik tersebut bida dipengaruhi dari
faktor lingkungan berupa trauma, kebiasaan yang tidak baik pada bagian oral, atau karies.
1. Overbite
Overbite adalah jumlah tumpang tindih vertikal antara insisiv sentral maksila dan
mandibula. Hubungan ini biasanya dipresentasikan dalam ukuran millimeter (mm) maupun
dalam bentuk persen untuk menunjukan seberapa besar insisiv sentral maksila bertumpang
tindih dengan mahkota insisiv sentral mandibula. Besar overbite normal dalam
perkembangan oklusi gigi primer ini biasanya berkisar antara 10-40%. Overbite ini terbagi
a. Zero overbite
Yaitu ujung insisal gigi insisiv senral maksila sejajar dengan mandibula.
b. Deep bite
Ketika insisiv primer erupsi, overbite yang terjadi terlalu dalam. Ini bisa terjadi akibat
kecenderungan vertikal dari insisiv primer tersebut. Selepas dari periodenya, deep bite
ini berkurang karena dua alsan yaitu erupsi dari molar primer dan kecepatan atrisi dari
insisiv.
c. Open bite
Dimana keadaan kurangnya tumpang tindih dari gigi insisiv sentral maksila dan
mandibular atau insisiv sentral maksila dan mandibular tidak bertemu saat gigi
posterior beroklusi.
2. Overjet
Keadaan gigi overjet ini merupakan hubungan horizontal atau jarak antara insisiv sentral
maksila yang berprotusi maju terhadap insisiv sentral mandibula. Keadaan gigi seperti ini
biasa dipresentasikan dalam ukuran millimeter (mm). Jarak normal dari overjet adalah 0-4
mm atau rata-rata sekitar 1-2 mm. jika gigi insisiv maksila lebih ke arah lingual daripada
3. Spacing
Spacing di dalam perkembangan oklusi gigi primer bisa dgolongkan ke dalam tiga jenis,
yaitu:
Keadaan ini merupakan jarak antara gigi-gigi primer. Open dentition memiliki dua tipe
Generalized space biasanya terjadi di 2⁄3 individu dan seluruh perkembangan gigi
primer. Hal ini diakibatkan adanya pertumbuhan rahan anteroposterior. Keadaan ini
lebih baik karena kesempatan untuk gigi crowding di tahap pertumbuhan gigi permanen
menjadi sangat kecil atau minimal. Rata-rata besar jarak di maksila adalah 4 mm dan
Untuk primate space atau bisa disebut simian atau anthropoid space, terjadi pada
maksila dan mandibula. Pada maksila, terjadi di pada gigi insisiv lateral dan kaninus
dan pada mandibula biasa terjadi pada gigi kaninus dan molar satu primer.
Closed dentition adalah keadaan dimana gigi primer tidak memilikijarak sedikitpun.
Kekurangan jarak bisa diakibatkan karena pembesaran gigi atau kekurangan lengkung
c. Crowded dentition
Crowded dentition merupakan keadaan gigi yang sudah berjejal atau yang biasa disebut
crowding.
Terminal planes adalah hubungan permukaan distal gigi molar kedua maksila dan
mandibula. Keadaan ini penting untuk dikenali karena erupsi molar pertama permanen
dikendalikan oleh permukaan distal dari molar kedua gigi primer. Terdapat tiga jenis dari
Gigi molar kedua maksila dan mandibula berada di posisi yang sama secara
b. Mesial step
Bagian distal molar kedua maksila lebih kea rah posterior daripada mandibular.
c. Distal step
Bagian distal molar kedua maksila lebih ke arah anterior daripada mandibula. Keadaan