Anda di halaman 1dari 9

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

RINGKASAN MATA KULIAH I

OLEH KELOMPOK 8
IDA AYU PHRAMESWARI DWIKA (1607522026)
I KADEK REDY IRAWAN (1607522027)
PUTU AGUS YUDIAWAN (1607522029)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018/2019
Ringkasan Mata Kuliah Pertemuan Ke-1

Bagaimana sistem informasi merubah bisnis

Surel, konferensi online, smartphone, dan komputer tablet menjadi perangkat yang
sangat penting untuk pelaksanaan bisnis. Sistem informasi sebagai dasar utama dalam
mempercepat arus lalu lintas dalam rantai pasokan. Internet memungkinkan banyak
organisasi bisnis untuk membeli, menjual, mengiklankan, dan menampung umpan balik
dari pelanggan secara online. Perusahaan berupaya untuk lebih kompetitif dan efisien
dengan melakukan digitalisasi pada proses-proses bisnis utama mereka serta berevolusi
menjadi perusahaan digital. Perusahaan digital dapat diartikan sebagai suatu organisasi
yang menjalankan hampir setiap kegiatan bisnisnya, seperti berhubungan dengan
pelanggan, pemasok, dan karyawannya secara digital. Proses bisnis inti diselesaikan
melalui jaringan digital yang saling terhubung dalam perusahaan atau menghubungkan
perubahan-perubahan terafiliasi lewat jaringan digital.

Sistem informasi dan teknologi sangat penting bagi perusahaan saat ini. Sistem
informasi membantu perusahaan dalam mengefisiensikan operasi perusahaan, membantu
menciptakan produk dan jasa baru sebagaimana model bisnis yang benar-benar baru,
memungkinkan manajer menggunakan data terbaru dari pasar untuk pengambilan
keputusan serta sistem informasi membantu perusahaan melakukan sesuatu yang lebih
baik dari pesaing, harga lebih murah untuk produk unggulan, dan respon yang cepat
terhadap pelanggan dan pemasok, semuanya dapat meningkatkan penjualan dan laba yang
tidak bisa diikuti oleh pesaing.

Sebagai contoh: Dalam hal ini kita dapat mengamati keseharian orang-orang yang
menyelenggarakan bisnis. Pada 2012 jumlah telepon tanpa kabel (telepon genggam) lebih
banyak dari pada jumlah telepon konvensional yang terpasang. Smartphone, pesan
singkat, surel, dan konferensi online semua hal tersebut menjadi perangkat-perangkat
penting bagi bisnis pada 2012. FedEx mengirimkan lebih dari 9 juta paket per hari ke
seluruh dunia, sebagian besar bersifat kilat. Bisnis diminta untuk merasakan dan
merespons perubahan permintaan pelanggan yang begitu cepat, mengurangi persediaan
ke tingkat serendah mungkin, mencapai tingkat efisiensi operasional ke tingkat yang lebih
tinggi. Rantai pasokan telah melangkah lebih cepat, dengan perusahaan dari berbagai
ukuran mengandalkan sistem persediaan just-in-time untuk mengurangi biaya-biaya
tambahan mereka dan masuk ke pasar lebih cepat.

Pentingnya sistem informasi dalam menjalankan dan mengelola bisnis

Teknologi informasi semakin penting dan strategis dalam penentuan kebijakan bisnis.
Dalam menggerakkan roda perusahaan, dalam tahapan awal dibutuhkan investasi dalam
bidang sistem informasi. Sistem informasi adalah penopang utama dari penyelanggaraan
kegiatan bisnis saat ini. Di berbagai sektor industri, mempertahankan eksistensi dan
pencapaian tujuan strategi bisnis, sulit dilakukan tanpa penggunaan sistem informasi
secara luas. Sistem informasi menjadi sangat penting, karena organisasi bisnis saat ini
menggunakan sistem untuk mencapai enam tujuan utama:

- Keunggulan operasional
Teknologi dan sistem informasi adalah beberapa perangkat penting yang tersedia
bagi manajer dalam mencapai efisiensi dan produktivitas dalam kegiatan
operasional bisnisnya apalagi jika disertai dengan perubahan gaya manajemen dan
penerapan bisnis di lingkungan organisasi. Contoh: Kebanyakan toko mengunakan
CBIS untuk membantu mereka mencatat pembelian pelanggan, menelusuri
persediaan barang, membayar pegawai, membeli barang dagangan baru, serta
untuk mengevaluasi trend penjualan untuk setiap harinya hal tersebut semata-mata
untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
- Produk, layanan dan model bisnis baru
Model bisnis dapat diartikan sebagai cara perusahaan dalam memproduksi,
mengirim, dan menjual produk ataupun jasa untuk memperoleh keuntungan.
Contoh: industri musik saat ini sangat berbeda dengan industri musik satu dekade
yang lalu. Perusahaan Apple Inc. mengubah model bisnis lama pendistribusian
musik dari yang menggunakan piringan hitam, kaset, dan CD ke dalam sistem
pendistribusian legal (memiliki jaminan hukum) secara online melalui teknologi
Ipod.
- Hubungan pelanggan dan pemasok
Ketika bisnis telah memahami dan melayani pelanggannya dengan baik, umumnya
pelanggan tersebut akan kembali datang dan berbelanja lebih banyak. Hal ini akan
meningkatkan pendapatan dan laba. Demikian juga dengan pemasok, semakin
sering bisnis berhubungan dengan pemasoknya, semakin baik input vital yang
dapat diberikan oleh pemasok tersebut. Hal ini akan menurunkan biaya.
- Pengambilan keputusan yang semakin baik
Sistem informasi juga membantu para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya
untuk membuat keputusan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Contohnya
keputusan mengenai persedian barang dagangan apa yang perlu ditambah atau
dihentikan, atau mengenai jenis investasi apa yang mereka butuhkan untuk
mengembakan investasi, biasanya di buat setelah sebuah analisis atau pencatatan
diberikan oleh sistem informasi berbasis komputer. Hal ini tidak hanya mendukung
pengambilan keputusan para manajer toko, pembeli dan lainnya, tetapi juga
membantu mereka melihat berbagai cara untuk mendapatkan kelebihan dari para
peretail lainnya dalam persaingan untuk mendapatkan pelanggan.
- Keunggulan kompetitif
Setelah perusahaan meraih satu atau lebih dari tujuan bisnis yang sebelumnya
dibahas-keunggulan operasional; produk, layanan dan model bisnis baru;
hubungan dengan pelanggan/pemasok; peningkatan kualitas pengambilan
keputusan-saat hal tersebut sudah ada, perusahaan dianggap telah mencapai
keunggulan kompetitif. Yaitu melakukan sesuatu dengan lebih baik dari pesaing.
Contoh: Contohnya manajemen toko mungkin membuat keputusan untuk
memasang kios dengan layar sentuh dalam semua toko mereka, yang terhubung
dengan situs e-commerce untuk belanja online jadi manajemen toko bisa
mengetahuinya.
- Kelangsungan usaha
Perusahaan berinvestasi dalam tekonologi dan sistem informasi karena perusahaan
memang membutuhkannya untuk melakukan bisnis dengan lebih baik. Investasi
menyangkut jangka panjang, apa yang dilakukan perusahaan saat ini diharapkan
akan menghasilkan keuntungan berlipat di masa depan. Sebagai contoh, setelah
tahun 1977, Citibank untuk pertama kalinya memperkenalkan anjungan tunai
mandiri (ATM) di New York guna menarik pelanggan melalui pelayanan yang
lebih baik, pesaingnya di desak untuk menyediakan ATM untuk tetap bisa bersaing
dengan Citibank.

Sistem informasi dan komponen-komponennya dalam menjalankan bisnis


Secara teknis sistem informasi (information system) dapat didefinisikan sebagai
komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan),
memproses menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan pengawasan di dalam sebuah organisasi. Di samping untuk mendukung
pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga membantu
para manajer dan karyawan dalam menganalisis masalah, menggambarkan hal-hal yang
rumit, serta menciptakan produk baru.

Sistem informasi berisi informasi-informasi penting mengenai orang, tempat/lokasi,


dan hal- hal yang berkaitan dengan organisasi terkait atau lingkungan di sekitarnya.
Informasi (information) dapat kita artikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk
yang memiliki arti dan fungsi bagi manusia. Sebaliknya, data (data) dapat diartikan
sebagai sekumpulan fakta mentah yang mewakili kejadian-kejadian yang terjadi dalam
suatu organisasi atau lingkungan fisiknya, sebelum diolah dan dibentuk ke dalam bentuk
yang dapat dimengerti dan digunakan manusia.

Ada tiga kegiatan dalam sistem informasi yang diperlukan perusahaan dalam
pengambilan keputusan, pengawasan kegiatan operasional, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Tiga kegiatan tersebut diantaranya:

- Input merupakan kegiatan mengumpulkan data dari dalam ataupun luar organisasi.
- Pemrosesan (processing) merupakan kegiatan mengubah data mentah tersebut ke
dalam bentuk yang memiliki anti (informasi).
- Output merupakan kegiatan menyalurkan informasi yang telah diproses kepada
pihak yang berkepentingan atau kepada kegiatan-kegiatan yang memerlukannya.

Tugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan data ini. Untuk
melakukan siklus ini, maka sebagian suatu sistem diperlukan komponen-komponen
tertentu. Adapun komponen komponen tersebut terditi dari:

- Komponen input
Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan
informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak
mempunyai komponen input.
- Komponen Output
Produk dari sistem informasi adalah berupa informasi yang berguna bagi para
pemakainya. Output merupkan komponen yang harus ada di sistem informasi.
Sistem informasi yang tidak pernah menghasilkan output, tetapi selalu menerima
input dikatakan bahwa input yang diterima masuk ke dalam lubang yang dalam.
Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada di basis
data dan diproses menggunakan model yang tertentu
- Komponen Basis Data
Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubunga satu dengan yang
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan
dengan basis data, yaitu database, storage, dan parangkat lunak untuk
memanipulasi basis datanya.
- Komponen Model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil
dari basis data yang diolah lewat suatu model- model tertentu. Baik dalam model
logiga maupun model tematik.
- Komponen Teknologi
Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya.
Komponen teknologi dapat dikelompokkan ke dalam dua macam kategori, yaitu
teknologi sistem computer (perangkat keras dan perangkat lunak) dan teknologi
sistem telekomunikasi.
- Komponen Kontrol
Sistem pengendalian atau kontrol dalam sistem informasi dapat diklasifikasikan
sebagai sistem pengendalian secara umum (general control system) dan sistem
pengendalian aplikasi (application control system). Pengendalian secara umum
dapat terdiri dari pengendalian organisasi, dokumentasi, perangkat keras, keamanan
fisik, keamanan data, dan komunikasi.

Sistem informasi adalah asset

Invetasi di bidang teknologi informasi itu sendiri, tidak dapat dijadikan organisasi dan
jajaran manajemennya lebih efektif, sampai mereka dilengkapi dengan nilai-nilai
mendukung, struktur, dan pola perilaku organisasi beserta aset komplementer lainnya.
aset komplementer adalah aset-aset yang diperlukan untuk memperoleh nilai dari
investasi utama (Teece, 1988). Sebagai contoh, untuk merealisasikan nilai, perusahaan
pembuat mobil memerlukan investasi komplementer tambahan di bidang pembangunan
jalan laying, jalan raya, stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), bengkel, dan susunan
peraturan untuk menciptakan standar dan pengawasan terhadap pengemudi.

Riset mengindikasikan perusahaan yang mendukung investasi di bidang teknologinya


dengan investasi di bidang aset komplementer, seperti model bisnis baru, proses bisnis
baru, perilaku manajemen, budaya organisasi, atau pelatihan memperoleh tingkat
pengembalian yang lebih besar, sedangkan perusahaan yang gagal melakukan investasi
komplementer menerima tingkat pengembalian lebih kecil atau tidak sama sekali atas
investasi di bidang teknologi informasi yang mereka lakukan (Brynjolfsson dan Hitt, 2000;
Davern dan Kauffman, 2000; Laudon, 1974).

Kunci dari investasi komplementer dalam organisasi adalah budaya bisnis yang
mendukung efisiensi dan efektivitas, model bisnis yang sesuai, proses bisnis yang efisien,
pendistribusian wewenang, hak pengambilan keputusan yang didistribusikan dengan tepat,
dan tim pengembang sistem informasi yang kuat.

Pendekatan kontemporer terhadap sistem informasi

- Pendekatan Teknis
Pendekatan secara teknis dalam memahami sistem informasi, menitikberatkan
pada model matematis dalam pemahaman sistem informasi, berikut dengan
teknologi fisik dan kemampuan-kemampuan utama sistem-sistemnya. Bidang ilmu
yang berkontribusi bagi pendekatan teknis adalah ilmu komputer, ilmu
manajemen, dan riset operasional.
- Pendekatan Perilaku
Bagian penting dalam bidang ilmu sistem informasi berhubungan erat dengan
masalah perilaku yang timbul sepanjang proses pengembangan sistem informasi
dan pemeliharaan sistem informasi dalam jangka panjang. Masalah seperti
integritas bisnis strategis, perancangan, pengimplementasian, penyediaan
perangkat-perangkat, dan manajemen tidak dapat dipahami menggunakan model
dari pendekatan teknis. Disiplin ilmu mengenai perilaku lainnya berkontribusi pada
metode dan konsep penting.
- Pendekatan Sosioteknis
Berdasarkan pandangan ini, optimalisasi kinerja operasional suatu organisasi
dicapai dengan cara menggabungkan sistem sosial dan teknis dalam proses
produksi. Dengan menerapkan perspektif sosioteknis, membantu dalam
menghindari penggunaan secara absolut pendekatan teknologi dalam memahami
sistem informasi. Sebagai contoh, fakta tentang teknologi informasi dapat secara
drastis menekan biaya dan pertumbuhan kekuatan, tidak dapat secara mudah
diterjemahkan sebagai peningkatan produktivitas atau laba. Fakta, perusahaan
yang baru menginstalasi sistem pelaporan keuangan perusahaan tidak berarti
sistem tersebut telah digunakan secara efektif, atau bahkan tidak sama sekali.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal. 2016, Peranan Teknologi Informasi dalam Bisnis, Oleh: Widiyono. Sekolah tinggi
Ilmu Administrasi Mandala Industri.

Kenneth, C. L & Jane, P.L. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital (edisi 13) Jakarta: Salemba Empat.

Dr. H. Chamdan Purnama, S.E., M.M. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Mojokerto:
Insan Global.

Anda mungkin juga menyukai