BAB III
METODE PENELITIAN
Yogyakarta.
Waktu : 3 minggu.
3.2.Rancangan Penelitian
the post test only control group design yang menggunakan hewan coba
30
31
K+ OK+
K- OK-
X R IB P1 OP1
P2 OP2
P3 OP3
Keterangan :
R : randomisasi
B : uji Bakterimia
32
3.4.1. Populasi
Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan
3.4.2. Sampel
ekor dengan cadangan 10 %, pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan
tiap kelompok 6 ekor mencit. Sehingga jumlah yang dibutuhkan untuk penelitian
eksperimental laboratorium ini sebanyak 30 ekor mencit dan diterminasi pada hari
ke-7. Pengambilan sampel secara simple random sampling dengan kriteria inklusi,
3.6.Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun ungu
a. Kadar TNF-α
b. Kadar NO
35
Setelah data dari kadarTNF-α terkumpul, data hasil penelitian diolah dan
disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Untuk mengetahui normalitas data
normal maka dilakukan uji One Way Anova untuk melihat adanya perbedaan
Jika sebaran datanya tidak normal dan varians data tidak sama meskipun
sudah ditransformasi, maka digunakan uji Kruskal Wallis untuk melihat adanya
pada masing – masing kelompok. Nilai signifikansi pada penelitian ini adalah
apabila variable yang dianalisis memiliki nilai p <0,05. Semua analisis statistik
Setelah data dari kadarNO terkumpul, data hasil penelitian diolah dan
disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Untuk mengetahui normalitas data
normal maka dilakukan uji One Way Anova untuk melihat adanya perbedaan
masing – masing kelompok dilakukan analisis lebih lanjut menggunakan Post Hoc
LSD.
Jika sebaran datanya tidak normal dan varians data tidak sama meskipun
sudah ditransformasi, maka digunakan uji Kruskal Wallis untuk melihat adanya
dengan uji Mann – Whitney, untuk mengetahui besarnya perbedaan kadarNO pada
masing – masing kelompok. Nilai signifikansi pada penelitian ini adalah apabila
37
variable yang dianalisis memiliki nilai p <0,05. Semua analisis statistik tersebut
Setelah data dari kadar TNF-α dan kadarNO terkumpul, data hasil
Saphiro Wilk.Jika data berdistribusi normal maka dilakukan uji korelasi Pearson
dan jika sebaran datanya tidak normal dilakukan uji Spearman untuk mengetahui
hubungan antara kadar TNF-α dan NO. Semua analisis statistik tersebut dilakukan
steril. gunting, cawan petri, tabung reaksi, obyek glass, deck glass,
CO2.
ELISA Reader.
a. Bahan Uji
Bahan yang digunakan adalah daun Ungu yang berasal dari daerah
b. Hewan Uji
Mencit jantan galurSwiss dengan umur 2-3 bulan dan berat badan 20-
c. Bakteri Uji
Diponegoro Semarang.
d. Bahan Perlakuan
dengan umur 2-3 bulan dan berat badan 20-25 g, yang telah
e. Reagen Uji
disiapkan.
40
Standar Nitrit :
makrofag.
Diponegoro.
Daun ungu dipetik 11 lembar26, kemudian dicuci dengan air mengalir dan
dijemur di bawah sinar matahari secara tidak langsung dengan cara ditutup
dengan kain hitam. Simplisia yang telah kering ini dihaluskan dengan
Ampas dilarutkan kembali dengan pelarut etanol 70%, diaduk lagi selama 2
jam, didiamkan selama 1 jam dan disaring sehingga diperoleh filtrate kedua
dan ampas. Kedua filtrat digabung dan dipekatkan dengan rotavapor pada
25,49,50
suhu 40-50°C hingga diperoleh ekstrak kental .Pembuatan ekstrak
Volume cairan maksimal yang dapat diberikan peroral pada mencit adalah
volume maksimal.
= 30 mg / 10 ml CMC Na 1%
Y2 = 0,0015.22-1 = 0,0030 g
= 60 mg / 10 ml CMC Na 1%
Y2 = 0,0015.23-1 = 0,0060 g
= 120 mg / 10 ml CMC Na 1%
3.12. Mikrobiologi
larutan stok satu ose kultur S.aureus diinokulasi ke dalam media PRMB, setelah
itu diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam di dalam inkubator. S. aureusyang
44
tumbuh pada media PRMB dipindahkan dalam Blood Agar (BA), diinkubasi 24
jam pada suhu 37°C. Dari media BA diambil 1-2 koloni secara aseptis,
dimasukkan ke dalam tabung yang berisi larutan larutan NaCl 0,9% 2 ml, diaduk
dengan kapas lidi steril, sehingga diperoleh kekeruhan yang sama dengan standar
kekeruhan larutan 0,5 Mc Farland.Disuntikkan pada mencit 108 cfu sebanyak 0,1
ml intraperitoneal44,50.
3.12.3.Pemeriksaan Bakterimia
tabung eppendorf steril, kemudian ditambah dengan 450 µl NaCl 0,9%. Darah
yang tercampur NaCl 0,9% kemudian ditanam pada media Blood Agar Plate
Koloni yang tumbuh pada media BAP ditanam dalam media Heart
Infusion Broth (HIB) dalam tabung reaksi dan diinkubasi pada shaker dengan
suhu 37°C,120 rpm, selama 36 jam. Setelah dilakukan inkubasi, maka dilakukan
penanaman pada media Mannitol Salt Agar (MSA). Diambil sebanyak 2 ml cairan
hasil inkubasi dan dilakukan penanaman pada media MSA dengan cara
Bakteri S. aureus dapat mengubah warna media dari merah menjadi kuning3,45.
UGM adalah teknik anestesi overdosis dengan menggunakan ether. Awalnya 10-
45
20 ml ether dituang ke dalam kapas yang telah diletakkan dalam stoples. Mencit
mencit sudah tidak bernafas, tutup stoples dibuka, hewan diletakkan di tempat
jantung dan nafas untuk memastikan hewan telah benar benar mati.
ventilasi yang cukup dan pencahayaan yang memadai. Satu kandang berisi
tubuh mencit.
Pada kelompok perlakuan (P) diberikan ekstrak daun Ungu selama 7 hari,
dengan dosis:
P1 : 75 mg/kg BB/hari
P2 : 150 mg/kgBB/hari
P3 : 300 mg/kgBB/hari
4. Hari ke-7 mencit diterminasi dan diperiksa kadar TNF-α dan NO.
alkohol 70%.
perlahan.
dalam dengan 2 jari, cairan diaspirasi dengan spuit injeksi, dipilih bagian
yang tidak berlemak dan jauh dari usus. Aspirat yang didapat ditampung
menit.
FBS.
dalam PBS untuk melisiskan sel darah merah kemudian disentrifus pada
maupun NO.
TNF-α dan NO
Prosedur pemeriksaan kadar TNFα dari supernatan kultur sel makrofag peritoneal
bufferdengan 950 ml air deionisasi. Jika kristal terbentuk dalam 20X wash
pengujian.
4. Dibuat seri pengenceran standar dari larutan stok yang tersedia dalam Kit.
pengenceran serial dua kali lipat dari 1.000 pg/ mL standar dalam tabung
500 pg / mL, 250 pg / mL, 125 pg / mL, 62,5 pg / mL, 31,3 pg / mL dan
50
(0 pg / mL).
6. Microplate harus dicuci empat kali dengan 300 µl 1x wash buffer tiap
7. Standar dan sampel yang berasal dari supernatant kultur sel makrofag
sumuran.
suhu kamar selama 2 jam sambil dilakukan shaking dengan kecepatan 200
rpm.
10. Ditambahkan 100µl larutan Mouse TNF-α Deteksi Antibodi pada masing-
masing sumuran kemudian ditutup dengan plat sealer dan diinkubasi pada
51
suhu kamar selama 1 jam sambil dilakukan shaking dengan kecepatan 200
rpm.
langkah ini.
15. Reaksi dihentikan dengan menambahkan 100µl stop solution untuk setiap
16. Absorbansi dibaca pada panjang gelombang 450 nm dengan ELISA Plate
Reader.
52
+ 1000µl FBS
1000ul250 ul
FBS FBS
Kriteria inklusi-------------------
Adaptasi 7 hari
--------------------Kriteria eksklusi
Randomisasi
K- K+ P1 P2 P3
Pakan standar Pakan standar Ekstrak Daun Ekstrak Daun Ekstrak Daun
Ungu Ungu Ungu
Selama 7 hari selama 7 hari 1,5mg/0,5ml/hr 3mg/0,5ml/hr6mg/0,5ml
/hr
Selama 7 hari selama 7 hari selama7hari
Hari Ke 10
Kadar TNF-α
Kadar NO
Uji Statistik
55
perlu dilakukan sesuai dengan “animal ethics” antara lain perawatan dalam