Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN

Apotek Monggot
Dusun Secang RT 01, RW 07, Desa Monggot, Kec.Geyer, Kab. Grobogan
I. Latar Belakang Pendirian Apotek
Berdasarkan PERMENKES No.1027/Menkes/SK/IX/2004, definisi Apotek
adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Apoteker merupakan
profesi yang diberi wewenang untuk mengatur, mengawasi dan melaksanakan segala
sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan kefarmasian.
Pendirian apotek sebagai salah satu bentuk pengabdian seorang apoteker kepada
masyarakat. Sebagai Apotek yang berorientasi pada pelayanan kefarmasian
(pharmaucetical care) yaitu patient oriented yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup dari pasien dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sebagai
konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung
dengan seorang pasien.
Lokasi apotek yakni berada di kecamatan Geyer tepatnya di desa Monggot.
Salah satu alasan didirikan di daerah tersebut karena jarak fasilitas kesehatan yang agak
jauh dari masyarakat setempat. Terlebih untuk menempuh fasilitas kesehatan terdekat
harus melalui daerah hutan setidaknya 2 km. Oleh karena itu desa Monggot dipilih
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat setempat.

II. Visi dan Misi


1. Visi
Menjadi apotek yang unggul dalam Pelayanan Kefarmasian.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan kefarmasian berbasis Pharmaceutical Care kepada
pasien.
b. Mengelola bisnis apotek yang professional dan mampu bersaing.
3. Strategi
a. Memenuhi kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan
farmasi lainnya sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu
meningkatkan pendapatan dan mempercepat tercapainya Break Event Point.
b. Menjamin terapi obat kepada pasien tepat, efektif, efisien, nyaman dan
aman.
c. Membuka ruang praktek khusus apoteker bagi masyarakat yang
membutuhkan komunikasi, informasi, dan edukasi obat yang digunakan
secara khusus.
d. Mengatasi adanya DRP dalam menjalankan terapi.
e. Merancang standart operating procedure dan standar organisasi kerja.

III. Tujuan Pendirian Apotek


1. Sebagai sarana atau tempat pengabdian profesi apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sebagai sarana kesehatan yang mampu memenuhi kebutuhan obat, bahan obat
dan alat kesehatan, serta mampu memberikan pelayanan komunikasi, informasi,
edukasi dan konseling kepada pasien.
3. Memperoleh Profit sebesar-besarnya tanpa meninggalkan kualitas dan harga
obat yang terjangkau untuk konsumen dengan mengedepankan pharmaceutical
care.
4. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan berupaya meningkatkan
kesejahteraan karyawan
IV. Nama dan Alamat Apotek
Nama Apotek : Apotek Monggot

Alamat Apotek : Dusun Secang RT 01, RW 07, Desa Monggot,


Kec.Geyer, Kab. Grobogan
Kondisi Bangunan :
 Tanah dan bangunan : sewa
 Luas bangunan : 7 x 3 m2
 Listrik : 1300
 Bagunan apotek berdiri secara permanen (tembok) dengan atap genteng
dilengkapi ventilasi dan sanitasi yang mendukung serta tempat tempat
parkir.
 Bangunan dilengkapi dengan penerangan dari PLN, alat pemadam
kebakaran ringan (APAR) 3 kg, sumber air dari sumur yang memenuhi
persyaratan, ventilasi, dan tempat sampah.
 Bangunan apotek terdiri dari, ruang penerimaan resep, ruang peracikan
resep, penyerahan produk farmasi dan alkes, konseling, penyimpanan
sediaan farmasi dan alat kesehatan.
 Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan
hitam diatas dasar putih, tinggi huruf maksimal 7 cm dengan tebal 7 mm,
papan nama terdiri dari nama apotek, nama apoteker, SIA, alamat apotek
dan nomor telepon.

Pemilik Saham Apotek


Nama : Anita Dwi Septiarini, S.Farm. Apt.

Apoteker Penanggungjawab
Nama : M. Dwi Cahyanto, S. Farm., Apt.
Alamat : Srimulyo RT 01, Sekolaq Darat, Kutai Barat,
Kalimantan Timur
Contact Person : 082225601993

Asisten Apoteker
Nama : Elsa Limpat Sapto Aji

Alamat : Dsn Jeruk RT 02 RW 06 Desa Monggot, Kec.Geyer,


Kab.Grobogan
Contact Person : 081226881543

V. Jam Buka Apotek


Hari buka : Senin s/d Sabtu (Minggu dan Hari libur nasional tutup)
Jam buka : 07.00 – 20.00
Pembagian sift kerja : Shift pertama 07.00 – 14.00
Shift kedua 13.00 – 20.00
VI. Tenaga Kerja
Struktur Organisasi :

Pemilik Saham Apotek


Apoteker Penanggungjawab Apotek
(APA)

Tenaga Teknis Pembantu umum,


Kefarmasian (TTK) akuntan

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sementara waktu untuk pembukaan awal
Apotek Monggot sebanyak 3 orang, dengan rincian sbb :
 Apoteker Penanggungjawab : 1 orang
 Tenaga Teknis Kefarmasian : 1 orang
 Tenaga Admin : 1 orang

VII. Aspek Lokasi


Apotek Monggot terletak di Dusun Secang RT 01, RW 07, Desa Monggot, Kec.Geyer,
Kab. Grobogan , lokasi apotek berada di lingkungan masyarakat dan jauh dari pesaing,
yang akan menentukan keberhasilan apotek yang erat kaitannya dengan aspek pasar.
1. Data-data pendukung :
a. Kepadatan penduduk
Apotek Monggot berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi,
dekat dengan lingkungan sekolah dan pemukiman penduduk.
b. Tingkat sosial dan ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat menengah kebawah. Tingkat kesadaran akan
kesehatan masyarakat cukup tinggi berdasarkan pola konsumsi obat.
Terletak di kawasan pemukiman paat penduduk.
c. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan disekitar apotek antara lain Praktek mandiri
Bidan desa.
d. Jumlah pesaing
Jarak Apotek Monggot dengan apotek terdekat adalah 3 km yakni Apotek
Saras 2, 4km dengan Puskesmas Geyer II.
e. Keamanan
Lingkungan Apotek Monggot relatif aman.

2. Data Hasil Survey


Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap peta lokasi
dan pasar terutama keberadaan pesaing yang lebih dahulu berdiri di sekitar
lokasi, diperoleh data - data sebagai berikut:
a. Apotek lain
No. Nama Apotek Alamat Jarak

1 Apotek Saras 2 Jl. Raya Purwodadi-Solo KM 18 3 km

2 Apotek Gundih Jl. Raya Purwodadi-Solo KM 17 3 km

b. Pelayanan kesehatan disekitar


Spesia Perkiraan Jarak
No Nama Alamat
lisasi Pasien
Praktek Bidan Umu 500
1 Desa Monggot 15
Mandiri m meter

Puskesmas Jl.Raya Purwodadi-


2 50 3km
Geyer I Solo KM 17
Puskesmas
3 Desa Bangsri, Geyer 50 4 km
Geyer II

c. Dokter
Perkiraan Jarak
No Nama Dokter Spesialisasi Alamat
Pasien
1 dr. Ngatino Jl. Stasiun 2,5 km
Umum 20
Gundih
Jl. Pwd-Solo 3 km
2 dr. Agung Umum 20
Km 17
VIII. Aspek Penduduk

Data penduduk merupakan data yang erat kaitannya terhadap rancangan


pengadaan, dengan mengetahui data penduduk dapat diperkirakan pengadaan
perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang akan diadakan. Adapun data penduduk
kelurahan Monggot sebagai berikut:

1. Jumlah Penduduk dalam Kelompok Umur dan Jenis kelamin

2. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan


Pendidikan Jumlah
Tamat Akademi / Perguruan Tinggi 112
Tamat SLTA 1072
Tamat SLTP 2071
Tamat SD 1472
Tidak Tamat SD 34
Belum Tamat SD 20998
Tidak Sekolah 108
Jumlah 6284
3. Mata Pencarian Penduduk (Umur 10 tahun keatas)
Nomor Pekerjaan Jumlah
1 Petani Sendiri 990
2 Buruh Tani 918
3 Nelayan 0
4 Buruh Bangunan 255
5 Pedagang 292
6 PNS / TNI / Polri 248
7 Pensiunan 184
8 Lain-lain 850
Jumlah 3737

IX. Aspek Pasar dan Pemasaran


1. Potensi pasar
Letak yang sangat strategis, berada di pemukiman padat penduduk merupakan
akses terdekat dan satu-satunya ke daerah Geyer dari arah desa Bangsri menjadi
potensi Apotek Monggot yang cukup menjanjikan.
Perkiraan konsumen dengan membawa resep:
 Resep keluar dari 2 praktek dokter disekitar lokasi, diperkirakan
a) dr. Ngatino 6 pasien /hari (serapan 25% = 2 Resep /hari)
b) dr. Agung 20 pasien /hari (serapan 15% = 5 resep /hari)
 Konsumen yang membeli OTC dan komuditi lain.
2. Market share
Jumlah pesaing disekitar apotek MONGGOT : 2 apotek
Jumlah perkiraan konsumen disekitar : 60 konsumen /hari
Asumsi : konsumen sekitar apotek MONGGOT 50% x 60 konsumen = 30
konsumen /hari yang datang membeli komoditi lain.
X. Peluang / Prospek Pemasaran
Berdasarkan data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi
strategis daerah / peta lokasi dan keberadaan competitor, dapat diterangkan beberapa hal
yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman terhadap apotek yang akan didirikan (SWOT ANALISIS).
1. Kekuatan/ Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek adalah sebagai berikut :
a. Apotek dengan konsep patient oriented yang berbasis layanan
pharmaceuticalcare.
b. Memiliki Human Capital (Apoteker) yang mengetahui tentang obat ,
memberikan pelayanan yang ramah dan sopan.
c. Terdapat apoteker yang siap memberikan layanan dan konsultasi.
d. Ketersediaan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi
lainnya di apotek Monggot relatif lebih lengkap sesuai kebutuhan
masyarakat yang mampu mencapai Customer Satisfied sehingga akan
meningkatkan omset apotek.
e. Jauh dari fasilitas kesehatan lain dan Apotek kompetitor
2. Kelemahan/ Weakness
a. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri, bukan apotek
jaringan/waralaba.
b. Membutuhkan waktu yang lama untuk membangun Branch Image
Enterpreneurship untuk memperoleh pelanggan tetap
c. Diperlukan modal yang besar dalam pendirian suatu usaha apotek
d. Jauh dari lokasi pasar.
3. Peluang / Opportunity
a. Potensi Daerah
- Jumlah penduduk sekitar lokasi apotek cukup padat, sehingga dapat
dijadikan sumber pelanggan apotek yang potensial
- Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat
memungkinkan untuk menjadi pelanggan, masyarakat golongan ini
memiliki daya beli yang tinggi, oleh karena itu apotek dikonsep dengan
sedemikian rupa sehingga memberikan kesan yang nyaman, adapun hal
yang dapat dilakukan yaitu dengan menyusun secara rapi, menjaga dan
memantau kebersihan apotek.
- Lokasi strategis karena menjadi akses satu-satunya dari Kec.Geyer ke
Desa Bangsri.
4. Ancaman/ Threaths
a. Masyarakat yang mulai maju lebih cenderung memilih rumah sakit yang
memiliki perawatan dan pelayanan yang lebih lengkap.

XI. Standar Operasional Prosedur dan Pelayanan Apotek


Terlampir (Lampiran 4)

XII. Kepustakaan
1. Buku ISO
2. Buku MIMS
3. Buku ISO Farmakoterapi
4. Buku Farmakope Indonesia
5. Peraturan Perundang-undangan No 51
6. Perundang-undangan Apotek

XIII. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan


Perlengkapan :
 Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan
1. Mortir dan stamper
2. Sudip
3. Gelas ukur
4. Pipet
5. Corong
6. Batang pengaduk
7. Spatel logam/sendok tanduk/porselen
8. Termometer
9. Penangas air
10. Kompor atau alat pemanas yang sesuai
11. Timbangan dan anak timbangan
 Alat perbekalan farmasi
1. Lemari pendingin
2. Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
3. Lemari untuk menyimpan racun, narkotika, psikotropika dan bahan
obat yang berbahaya lainnya.
4. Etalase
 Perbekalan farmasi yang diperlukan
1. Obat bebas
2. Obat bebas terbatas
3. Obat keras (Obat dengan resep dan OWA)
4. Obat narkotika dan psikotropika
5. Alat kesehatan : timbangan badan, pispot, masker, termometer, perban,
sarung tangan, dll.
6. Kosmetik, produk jamu, makanan dan minuman kesehatan,
perlengkapan bayi (bedak, botol susu bayi, sabun, susu), madu, air
mineral, dll.
 Wadah pembungkus dan pengemas
1. Etiket
2. Kertas puyer
3. Kapsul
4. Pot salep berbagai ukuran
5. Botol syrup berbagai ukuran
6. Wadah pengemas untuk menyerahkan obat (sak plastik)
 Alat administrasi
1. Blanko Surat Pesanan (SP biasa, narkotik, psikotropika, dan prekursor)
2. Blanko kartu stock obat
3. Blanko salinan resep
4. Blanko faktur dan blanko nota penjualan
5. Buku ED
6. Buku defecta
7. Buku incaso
8. Buku pembelian
9. Buku penerimaan
10. Buku resep
11. Buku pencatatan penyerahan resep
12. Buku pencatatan narkotika
13. Buku pesanan obat narkotika
14. Buku laporan obat narkotika, psikotropika
15. Kwitansi, nota, dan alat tulis
 Perlengkapan lainnya
1. Alat pemadam kebakaran
1. Proyeksi Pendapatan Tahun Ke-I
A. Permodalan (investasi)
Keterangan Jumlah
Perlengkapan (Meubel, etalase, dll) 10.000.000,-
Administrasi Perijinan 1.000.000,-
Modal operasional 30.000.000,-
Sewa Bangunan 10.000.000,-
Jumlah 51.000.000,-

B. Perkiraan biaya usaha tahun ke-1


Keterangan Jumlah
Apoteker Penanggungjawab (1) 24.000.000,-
Asisten Apoteker (1) 6.000.000,-
Tenaga Admin 6.000.000,-
Biaya Pajak 2.818.999,-
Pemeliharaan 1.500.000,-
Biaya penyusutan 11.200.000,-
Total Keseluruhan 52.018.000,-

C. Rencana Anggaran Belanja tahun ke-1


Perkiraan hasil kegiatan usaha tahun pertama merupakan estimasi penjualan
rutin dengan melihat potensi pasar, lokasi, serta pesaing yang ada.
1) Resep Tahun Ke-1 (keuntungan 25%)
Asumsi : Resep dokter yang masuk ± 7 lembar /hari, dengan rincian :
a) Pasien praktek dr. Ngatino 6 pasien /hari
Serapan 30% = 2 Resep /hari
Harga rata-rata tiap lembar Resep Rp. 50.000,-
Jumlah hari kerja dalam seminggu : 6 hari
Jumlah hari kerja dalam sebulan : 25 hari
Jumlah Lembar R/ Potensi (Lembar Estimasi Omset Estimasi Omset
Dokter /hari R/ x 50k) /Minggu /Bulan
2 Lembar 100.000,- 600.000,- 2.500.000,-
Jumlah 2.500.000,-

b) Pasien praktek dr. Agung 20 pasien /hari


Serapan 15% = 5 resep /hari
Harga rata-rata tiap lembar Resep Rp. 40.000,-
Jumlah hari kerja dalam seminggu : 6 hari
Jumlah hari kerja dalam sebulan : 25 hari
Jumlah Lembar R/ Potensi (Lembar Estimasi Omset Estimasi Omset
Dokter /hari R/ x 40k) /Minggu /Bulan
5 Lembar 200.000,- 1.200.000,- 5.000.000,-
Jumlah 5.000.000,-
Total keseluruhan 7.500.000,-

2) Penjualan OWA (keuntungan 15%)


Asumsi :
- Perkiraan konsumen datang membeli OWA = 20 konsumen /hari
- Harga rata-rata pembelian 15.000,- /konsumen
- Jumlah hari kerja dalam sebulan : 26 hari
Keterangan 20 x 15k /Hari Omset /Bulan
Perolehan penjualan OWA 300.000,- 7.800.000,-
Jumlah 7.800.000,-

3) Estimasi Penjualan Obat HV (keuntungan 10%)


Asumsi :
- Perkiraan konsumen datang membeli HV = 25 konsumen /hari
- Harga rata-rata pembelian 10.000,- /konsumen
- Jumlah hari kerja dalam sebulan : 26 hari
Keterangan 25 x 10k /Hari Omset /Bulan
Perolehan penjualan HV 250.000,- 6.500.000,-
Jumlah 6.500.000,-

4) Estimasi Penjualan Alat Kesehatan (keuntungan 10%)


Asumsi :
- Perkiraan konsumen datang membeli Alat Kesehatan = 5 konsumen
- Harga rata-rata pembelian 20.000,- /konsumen
- Jumlah hari kerja dalam sebulan : 26 hari
Keterangan 5 x 20k /Hari Omset /Bulan
Perolehan penjualan HV 100.000,- 2.600.000,-
Jumlah 2.600.000,-

5) Estimasi Omset Penjualan Tahun ke-1 (kotor)


No Keterangan Omset /Bulan
1. Resep Dokter 7.500.000,-
2. Penjualan OWA 7.800.000,-
3. Penjualan HV 6.500.000,-
4. Penjualan Alat Kesehatan 2.600.000,-
Jumlah Penjualan /Bulan 24.400.000,-
Jumlah Penjualan /Tahun 281.800.000,-
6) Harga Pokok Penjualan (HPP) Tahun ke-1

Omset /Bulan Faktor Jual HPP


(A) (B) (A:B)
7.500.000,- 1,25 6.000.000,-
7.800.000,- 1,15 6.782.608,-
6.500.000,- 1,1 5.909.090,-
2.600.000,- 1,1 2.363.636,-
23.400.000,- 21.055.334,-
Discount 2,5% 526.383,-
20.528.951,-
246.347.412,-

7. Laba Rugi Tahun ke-1


Keterangan saldo
Pemasukan tahun ke-I 281.800.000,-
Pengeluaran tahun ke-II 246.347.412,-
Laba kotor 35.452.588,-
Beban usaha 46.000.000,-

Pajak 2.818.000,-
Laba rugi -13.365.412.-

B. Asumsi pendapatan Tahun Ke-II dengan peningkatan konsumen dan faktor


keuntungan dagang.
1. Estimasi omset penjualan tahun ke II
Keterangan omset/bulan
resep dokter 10.140.000,-
penjualan OWA 7.800.000,-
penjualan HV 6.500.000,-
penjualan alat kesehatan 2.600.000,-
jumlah penjualan/bulan 27.040.000,-
Jumlah penjualan/tahun 324.480.000,-
2. Harga Pokok Penjualan (HPP) Tahun ke-II
omset/bulan (A) faktor jual (B) HPP (A:B)
10.140.000 1.30 7.800.000,-
7.800.000 1.25 6.240.000,-
6.500.000 1.15 5.652.173,-
2.600.000 1.15 2.260.870,-
Total 219.53043,-
diskon 2.5% 548.826,-
21.404.217,-
HPP/tahun 256.850.598,-

3. Laba Rugi Tahun ke-2


Keterangan saldo
Pemasukan tahun ke- II 324.480.000,-
Pengeluaran tahun ke- II 256.850.598,-

Laba Kotor 67.629.402,-


Beban usaha 46.000.000,-
Pajak 3.244.800,-
Laba bersih 18.384.602.-
4. Penutup
Demikian proposal study kelayakan ini dibuat sebagai bahan pertimbangan
untuk mendapatkan rekomondasi pendirian Apotek dari IAI cabang Grobogan, sehingga
Apotek MONGGOT dapat dijadikan sebagai salah satu tempat melaksanakan profesi
apoteker yang layak untuk didirikan. Atas perhatian serta pertimbangan kami ucapkan
banyak terimakasih.

Purwodadi, 21 Juli 2018

Penyusun,

Apoteker Penanggungjawab Apotek Pemilik Modal Apotek

(M. Dwi Cahyanto, S. Farm., Apt) (Anita Dwi Septiarini, S.Farm., Apt)

Disetujui oleh:
Koordinator Wilayah Ketua Tim Rekomendasi
Kecamatan Geyer IAI Grobogan

Drs. Adi pratisto M. Nurul Irfan, S.Farm., Apt.

Mengetahui,
Ketua Pengurus Cabang
IAI Grobogan

Estu Wahanani, S.Farm., Apt.


LAMPIRAN PERHITUNGAN
Lampiran 1. Perhitungan
5. Proyeksi Rugi Laba tahun 1 s/d 2
A. Proyeksi Laba Rugi Tahun I
 Laba kotor
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟 = 𝑜𝑚𝑠𝑒𝑡 − 𝐻𝑃𝑃
= 281.800.000 − 246.347.412
= 35.452.588
 Laba Bersih
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟 − (𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 + 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘)
= 35.452.588 – (46.000.000 + 2.818.000)
= -13.365.412,-
B. Proyeksi Laba Rugi Tahun II
Asumsi : Pertumbuhan penjualan tahun II
 Laba Kotor
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟 = 𝑜𝑚𝑠𝑒𝑡 − 𝐻𝑃𝑃
= 324.480.000 – 256.850.598
= 67.629.402
 Laba Bersih
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟 − (𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 + 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘)
= 67.629.402 – (46.000.000 + 3244800)
= 18.384.602
6. Perhitungan Break Event Point Periode 2 Tahun
1. Pay Back Periode
Total investasi
Pay Back Periode = Laba bersih

51000000
= 18384602 𝑥2𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 5.5 tahun

2. Return On Investmant (ROI)


Laba bersih
Return On Investmant (ROI) = Total investasi 𝑥 100%
18.384.602
= 51.000.000 𝑥 100%

= 36 %
3. Break Event Point (BEP)
1
Break Event Point (BEP) = Biaya variabel x Biaya tetap
1−
Pendapatan

1
= 256850598 x 46.000.000
1−
324.480.000

1
= 1− 0.791576054 x 46.000.000
1
= 0.208423946 x 46.000.000

= 220.704.007/tahun
= 18.392.001/bulan
= 707.385/hari
4. Presentase BEP
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
% BEP = Pendapatan−biaya variabel 𝑥 100%
46.000.000
= 324.480.000 − 256.850.598 𝑥 100%

= 68,02 %
5. Kapasitas BEP
% BEP x jumlah R/ per tahun = 68,02 %x(9 R/hari)x(26 hari) x (12/bln)
= 68.02 % x 2808
= 2.053 lembar /tahun
= 159 lembar /bulan
= 6 lembar /hari.
Lampiran 4. SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) di Apotek
MONGGOT

APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI DAN A - 01

Tanggal Revisi ALAT KESEHATAN Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan perencanaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai dengan
kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di sarana
pelayanan.

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker Penanggungjawab Apotek

3. PROSEDUR
3.1. Melakukan review terhadap : pola penyakit, kemampuan daya masyarakat serta
kebiasaan masyarakat setempat
3.2. Melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan
3.3. Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah sediaan yang akan
diadakan
3.4. Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan alat kesehatan untuk
menjamin keabsahan distributor dan menjamin bahwa sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang diadakan memenuhi persyaratan mutu
3.5. Menyusun prakiraan perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan dan
prakiraan pembelian ke masing-masing distributor serta frekuensi pengadaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek


APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN A - 02

Tanggal Revisi ALAT KESEHATAN DALAM APOTEK Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pengadaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai kebutuhan
dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di sarana pelayanan.

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker Penanggungjawab Apotek

3. PROSEDUR
3.1. Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan harus telah memiliki izin edar atau
nomor registrasi.
3.2. Melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan
3.3. Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah sediaan yang akan
diadakan
3.4. Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan alat kesehatan untuk
menjamin keabsahan distributor dan menjamin bahwa sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang diadakan memenuhi persyaratan mutu
3.5. Menyusun prakiraan perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan
dan prakiraan pembelian ke masing-masing distributor serta frekuensi pengadaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek


APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI DAN A – 03
ALAT KESEHATAN ANTAR SARANA
Tanggal Revisi PELAYANAN KESEHATAN Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pengadaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai
kebutuhan dan menjamin ketersedraan sediaan farmasi dan alat kesehatan di sarana
pelayanan melalui pengadaan antar Apotek.

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker Penanggungjawab Apotek

3. PROSEDUR
3.1. Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan harus telah memiliki izin edar atau
nomor registrasi.
3.2. Melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan
3.3. Membuat Surat Pesanan minimal rangkap 2 (dua) kepada Apotek lain dengan jenis
dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan yang mengalami kekosongan
persediaan.
3.4. Surat Pesanan harus ditanda tangan oleh Apoteker Penanggungjawab Apotek
3.5. Apotek yang melayani permintaan obat dari Apotek lain membuat faktur sebagai
bukti pembelian obat

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek


APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI DAN A – 04

Tanggal Revisi ALAT KESEHATAN Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan..

2. PENANGGUNGJAWAB
Kepala Gudang/Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.

3. PROSEDUR
3.1. Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan. Antara lain mencakup: identitas apotek
pemesan dan identitas distributor
3.2. Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima.
Mencakup: kesesuaian nama sediaan farmasi dan alat kesehatan, jumlah, kebenaran
harga, keutuhan kemasan, kebenaran label, tanggal kadaluwarsa. Apabila sudah
sesuai, barang yang diterima disimpan
3.3. Memberi paraf dan stempel pada faktur penerimaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
3.4. Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketidaksesuaian agar dilakukan
perbaikan.
3.5. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat
kesehatan di dalam kartu stok

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :


Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek

APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN A – 05

Tanggal Revisi ALAT KESEHATAN Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan farmasi dan
alat kesehatan.

2. PENANGGUNGJAWAB
Kepala Gudang/Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pengawasan penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan.

3. PROSEDUR
3.1. Mencatat jumlah, batch dan expaired sediaan farmasi dan alat kesehatan di kartu stok
3.2. Menyimpan sediaan farmasi & alat kesehatan yang diterima pada rak yang sesuai
berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan, alphabetis /penyimpanan khusus dll
3.3. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus mengikuti prinsip FIFO
(First In First Out, pertama masuk-pertama keluar) dan FEFO (Firs Expired First Out
pertama kadaluwarsa-pertama keluar); dan harus dicatat di dalam kartu persediaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan.
3.4. Memasukkan bahan baku obat ke dalam wadah yang sesuai, memberi etiket yang
memuat nama obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa
3.5. Menyimpan bahan obat pada kondisi yang sesuai, layak dan mampu menjamin mutu
dan stabilitasnya pada rak secara alfabetis
3.6. Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan
3.7. Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan farmasi dan alat
kesehatan pada kartu stok dan memberi garis dengan warna merah di bawah jumlah
penerimaan dan pengeluaran dan dibubuhi paraf petugas di setiap akhir bulan.
3.8. Menghindari menyimpan sediaan farmasi kekuatan berbeda dalam wadah yang sama
3.9. Menyediakan tempat khusus di luar ruang peracikan untuk menyimpan komoditi
yang rusak, kadaluwarsa.
Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek

APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN A – 06
ALAT KESEHATAN YANG TELAH
Tanggal Revisi KADALUWARSA Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang telah kadaluwarsa.

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker Penanggungjawab Apotek

3. PROSEDUR
3.1. Menyediakan tempat khusus untuk menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang telah kadaluwarsa
3.2. Tempat khusus penyimpanan komoditi harus terpisah dari ruang peracikan
3.3. Memberi label KOMODITI KADALUWARSA DILARANG DIJUAL
3.4. Menunjuk petugas yang bertanggungjawab mengelola komoditi ini
3.5. Sebelum memasukkan komoditi yang telah kadaluwarsa pada tempat khusus terlebih
dahulu dicatat pada buku
3.6. Melakukan pemusnahan komoditi sesuai dengan tata cara yang berlaku

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek


APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN B – 01

Tanggal Revisi ALAT KESEHATAN TANPA RESEP Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien yang ingin
melakukan swamedikasi.

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker

3. PROSEDUR (dilakukan oleh Apoteker)


3.1. Mendengarkan keluhan dan atau permintaan obat dari pasien
3.2. Menggati informasi dari pasien meliputi antara lain :
a) Untuk siapa obat tersebut f) Ada tidaknya gejala penyerta
b) Tempat timbulnya gejala penyakit g) Pengobatan sebelumnya yang telah
c) Seperti apa rasanya gejala penyakit dilakukan
d) Kapan mulai timbul gejala dan apa h) Obat lain yang dikonsumsi untuk
yang menjadi pencetusnya pengobatan penyakit lainnya
e) Sudah berapa lama gejala dirasakan i) Informasi lain sesuai kebutuhan
3.3.Beri keputusan profesional: merujuk ke dokter lRS atau memberikan terapi obat dsb
3.4. Memilihkan obat yang sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi pasien
dengan menggunakan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek
3.5. Memberi informasi obat yang diserahkan kepada pasien meliputi: nama obat, tujuan
pengobatan, cara pakai, lama pengobatan, efek samping, cara penyimpanan, serta hal
lain yang harus dilakukan atau dihindari oleh pasien untuk menunjang pengobatan.
Bila sakit berlanjut/lebih dari 3 hari, agar menghubungi dokter. Atau menghubungi
apoteker apabila ada keluhan selama penggunaan obat
3.6. Melayani obat untuk pasien, setelah pasien memahami hal-hat yang diinformasikan
3.7. Mendokumentasikan data pelayanan swamedikasi yang telah dilakukan.
3.8. Menjaga kerahasiaan data pasien

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Apoteker Penanggungjawab Apotek


Tenaga Teknis Kefarmasian

APOTEK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 2 dari 1


MONGGOT

No. Revisi Nomor :


PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN B – 02
ALAT KESEHATAN DENGAN RESEP
Tanggal Revisi Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter,
dokter gigi dan dokter hewan.

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker

3. PROSEDUR
Skrining Resep (dilakukan oleh Apoteker)
1) Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep, meliputi; nama dokter,
nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan /paraf dokter, serta
data pasien; nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan.
2) Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu; bentuk sediaan, dosis, frekuensi,
kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian obat
3) Mengkaji aspek klinis dengan melakukan patient assessment kepada pasien; adanya
alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi
khusus lainnya), keluhan pasien dan hal lain terkait dengan kajian aspek klinis.
Instruksi kerja : patient assessment terlampir (menggunakan metode 3 prime question)
4) Menetapkan ada tidaknya DRP dan membuat keputusan profesi (komunikasi dengan
dokter, merujuk pasien ke sarana kesehatan terkait dsb)
5) Mengkomunikasrkan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan

Penyiapan sediaan farmasi


1) Menyiapkan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep.
2) Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum
3) Mengambil dan membawa obat menggunakan sarung tangan/alat/spatula/ sendok
4) Menutup kembali wadah setelah pengambilan, dan mengembalikan ke tempat semula
5) Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok
6) Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau warna biru untuk obat luar
7) Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan pada
resep, serta petunjuk dan informasi lain

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek

APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 2 dari 2
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN B – 02

Tanggal Revisi ALAT KESEHATAN TANPA RESEP Mulai Berlaku

3. PROSEDUR
Penyerahan sediaan farmasi (dilakukan oleh Apoteker)
1) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara
penulisan etiket dengan resep)
2) Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh Apoteker
3) Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
4) Memeriksa identitas dan alamat pasien
5) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
6) Meminta pasien untuk mengulang informasiyang telah disampaikan
7) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan
8) Mendokumentasikan tindakan apoteker dalam PMR (Patient Medication Record)
9) Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi, efek samping dsb.

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek


APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 2 dari 1
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN B – 03
ALAT KESEHATAN DENGAN RESEP
Tanggal Revisi RACIKAN Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur tni dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter,
dokter gigi dan dokter hewan.

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker

3. PROSEDUR
Skrining Resep (dilakukan oleh Apoteker)
1) Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep, meliputi; nama dokter,
nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan /paraf dokter, serta
data pasien; nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan.
2) Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu; bentuk sediaan, dosis, frekuensi,
kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian obat
3) Mengkaji aspek klinis dengan melakukan patient assessment kepada pasien; adanya
alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi
khusus lainnya), keluhan pasien dan hal lain terkait dengan kajian aspek klinis.
Instruksi kerja : patient assessment terlampir (menggunakan metode 3 prime question)
4) Menetapkan ada tidaknya DRP dan membuat keputusan profesi (komunikasi dengan
dokter, merujuk pasien ke sarana kesehatan terkait dsb)
5) Mengkomunikasrkan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan

Penyiapan sediaan farmasi


1) Menyiapkan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep.
2) Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum
3) Mengambil dan membawa obat menggunakan sarung tangan/alat/spatula/ sendok
4) Menutup kembali wadah setelah pengambilan, dan mengembalikan ke tempat semula

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek

APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 2 dari 2
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN B – 03
ALAT KESEHATAN YANG TELAH
Tanggal Revisi KADALUWARSA Mulai Berlaku

Penyiapan sediaan farmasi (lanjutan)


5) Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok
6) Bahan baku obat ditimbang pada timbangan yang sesuai
7) Untuk bahan obat yang jumlahnya lebih kecil dari 30 mg maka harus dibuat
pengenceran dengan zat netral
8) Jika memungkinkan selalu dibuat bobotnya 0.5 gram
9) Dengan memperhatikan faktor inkompatibilas obat, lakukan penggerusan dan campur
hingga homogen. Serbuk dibagi menurut penglihatan, tetapi sebanyak - banyaknya 10
bungkus. Untuk serbuk yang akan dibagi dalam jumlah lebih dari 10 bungkus, serbuk
dibagi dengan jalan menimbang dalam sekian bagian, sehingga dari setiap bagian
sebanyak-banyaknya dapat dibuat 10 bungkus serbuk. Penimbangan satu persatu
diperlukan jika pasien memperoleh dosis yang lebih dari 80% takaran maksimum
untuk sekali atau dalam 24 jam. Serbuk dikemas dengan kertas perkamen, kapsul atau
kemasan plastik lekat
10) Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau warna biru untuk obat luar
11) Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan pada
resep serta petunjuk dan informasi lain

Penyerahan sediaan farmasi (dilakukan oleh Apoteker)


1) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara
penulisan etiket dengan resep)
2) Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
3) Memeriksa identitas dan alamat pasien
4) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
5) Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah disampaikan
6) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan
7) Mendokumentasikan tindakan apoteker dalam PMR (Patient Medication Record)
8) Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi, efek samping dsb.
Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek

APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


B – 04
PELAYANAN RESEP NARKOTIKA
Tanggal Revisi Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter,
dokter gigi dan dokter hewan.

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker Penanggungjawab Apotek

3. PROSEDUR
Penyiapan sediaan farmasi
1) Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep
2) Untuk obat racikan, Apoteker menyiapkan obat jadi yang mengandung narkotika atau
menimbang bahan baku narkotika
3) Untuk bahan baku narkotika, setelah mengambil sebagian untuk ditimbang, segera
menutup dan mengembalikan wadah pada tempatnya
4) Mencatat pengeluaran obat pada kaftu stok
5) Menyiapkan etiket yang sesuai
6) Menulis nama pasien, nomor R/, tanggal R/, cara pakai, petunjuk dan informasi lain
7) Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali kesesuaian jenis dan jumlah
obat dengan permintaan dalam resep.

Penyerahan sediaan farmasi (dilakukan oleh Apoteker)


1) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum diserahkan (kesesuaian etiket dengan resep)
2) Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
3) Memeriksa identitas dan alamat pasien
4) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
5) Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah disampaikan
6) Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh Apoteker
7) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan semua tindakan apoteker
dalam PMR (Patient Medication Record)
8) Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi, efek samping dsb

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek

APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


B – 05
PELAYANAN INFORMASI OBAT
Tanggal Revisi Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur pelaksanaan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker dibuat untuk
memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah
dimengerti, etis dan bijaksana.

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker Penanggungjawab Apotek

3. PROSEDUR (dilakukan oleh Apoteker)


3.1. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau kartu (medication
record) atau kondisi kesehatan pasien baik lisan maupun tertulis
3.2. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis untuk memberikan
informasi
3.3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis dan
bijaksana baik secara lisan maupun tertulis
3.4. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien :
a) Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat
b) Cara pemakaian masing-masing obat yang meliputi: cara memakai obat, kapan
harus mengkonsumsi memakai obat, dosis, aturan pakai, frekuensi penggunaan
c) Penggunaan
d) Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan
e) Peringatan atau efek samping obat
f) Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat
g) Tata cara Penyimpanan obat
h) Pentingnya kepatuhan penggunaan obat
3.5. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll)
3.6. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek

APOTEK
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MONGGOT

No. Revisi Nomor :


B – 06
KONSELING
Tanggal Revisi Mulai Berlaku

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan konseling pasien dengan resep, sesuai
dengan kondisi pasien

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker Penanggungjawab Apotek

3. PROSEDUR (dilakukan oleh Apoteker)


3.1. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/keluarga pasien
3.2. Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh dokter
kepada pasien dengan metode open-ended question. Untuk resep baru bisa dengan 3
prime question :
a) Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini ?
b) Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian ?
c) Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini ?

Untuk resep ulang :


a) Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien ?
b) Bagaimana cara pemakaian obat ?
c) Apakah ada keluhan selama penggunaan obat ?
3.3. Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat tertentu (inhaler,
suppositoria, obat tetes, dll)
3.4. Melakukan verifikasi akhir meliputi :
a) Mengecek pemahaman pasien
b) Mengidentifikasi dan menyelesalkan masalah yang berhubungan dengan cara
penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi
3.5. Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada kartu pengobatan

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh :

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggungjawab Apotek

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN

“Apotek MONGGOT”

Dusun Secang RT 01 RW 07, Kec. Geyer, Kab. Grobogan


JULI, 2018

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal Tesis M Dwi Cahyanto
    Jurnal Tesis M Dwi Cahyanto
    Dokumen16 halaman
    Jurnal Tesis M Dwi Cahyanto
    Muhammad Dwi Cahyanto
    Belum ada peringkat
  • Inti Sari
    Inti Sari
    Dokumen102 halaman
    Inti Sari
    Muhammad Dwi Cahyanto
    Belum ada peringkat
  • Inti Sari
    Inti Sari
    Dokumen2 halaman
    Inti Sari
    cottoncandy
    Belum ada peringkat
  • Inti Sari
    Inti Sari
    Dokumen2 halaman
    Inti Sari
    cottoncandy
    Belum ada peringkat
  • Studi Kelayakan
    Studi Kelayakan
    Dokumen16 halaman
    Studi Kelayakan
    Muhammad Dwi Cahyanto
    Belum ada peringkat
  • Studi Kelayakan
    Studi Kelayakan
    Dokumen35 halaman
    Studi Kelayakan
    Muhammad Dwi Cahyanto
    Belum ada peringkat
  • Studi Kelayakan
    Studi Kelayakan
    Dokumen16 halaman
    Studi Kelayakan
    Muhammad Dwi Cahyanto
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen36 halaman
    Proposal
    Muhammad Dwi Cahyanto
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Ku
    Jurnal Ku
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Ku
    Muhammad Dwi Cahyanto
    Belum ada peringkat