Makalah Osilator
Makalah Osilator
(AKKC 444)
OSILATOR
DOSEN PEMBIMBING :
SRI HARTINI, M.Sc.
DISUSUN OLEH :
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah untuk mata kuliah Elektronika Dasar II tentang “Osilator” ini.
Berdasarkan tujuan pembuatan makalah ini, disamping sebagai pelengkap dari
tugas yang diberikan oleh dosen pengajar di dalam kegiatan perkuliahan, juga dapat
dijadikan bahan kajian bagi siapa saja yang ingin memperluas wawasan mengenai
seluk beluk “Osilator RC dan LC.”
Meskipun makalah ini merupakan hasil dari telaah dan diskusi dari kami,
tetapi kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai kelompok serta dosen
pembimbing yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, jika ada kekurangan mohon
dimaklumi. Sekian dan terimakasih.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Osilator RC ............................................................................................................. 8
2.2 Osilator LC .............................................................................................................. 13
iii
BAB I
PRNDAHULUAN
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan
pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang
periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk
gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator
mengubah daya arus searah (DC) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (AC) dalam
beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yang
mengubah daya searah ke daya bolak-balik
Osilator digunakan secara luas sebagai sumber isyarat untuk menguji suatu
rangkaian elektronik. Osilator digunakan pada pemancar radio dan televisi, dan juga
dalam komunikasi radio, gelombang mikro, maupun optik untuk menghasilkan
gelombang elektromagnetik yang dapat ditumpangi berbagai informasi. Hampir
semua alat-alat digital dari jam tangan, kalkulator, komputer, alat-alat pembantu
komputer, dan sebagainya menggunakan osilator.
Pembahasan mengenai osilator secara umum terbagi menjadi tiga macam, yaitu
osilator RC, osilator LC, dan osilator relaksasi. Pada makalah ini hanya akan dibahas
mengenai osilator RC dan osilator LC.
4
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan
pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang
periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk
gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator
mengubah daya arus searah (dc) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (ac) dalam
beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yang
mengubah daya searah ke daya bolak-balik.
Dasar dari sebuah osilator yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem
feedback, yaitu sebagian sinyal keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan
phase dan tegangan yang sama sehingga terjadi osilasi yang terus menerus. Adapun
beberapa bagian yang menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya terjadi osilasi
yaitu adanya rangkaian penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian tank circuit.
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya
terjadinya tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi salah
satu syarat penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya
rangkaian feedback menggunakan komponen pasif R dan C ( Malvino, 1993).
Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator
frekuensi pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen
L dan C karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin kecil harga
komponen yang digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena frekuensi yang
dihasilkan tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya
harga Resistor. Tinggi rendahnya frekuensi bisa ditentukan pada komponen L dan C
pada Tank Circuit.
Kondisi-kondisi untuk terjadinya osilasi adalah :
6
(a) Umpan-balik harus positif (yaitu sinyal yang diumpankan kembali harus tiba
dalam keadaan sefase dengan sinyal diinputnya)
(b) Gain tegangan loop keseluruhan harus lebih besar dari 1 (yaitu gain amplifier
harus cukup besar sehingga melebihi pelemahan yang dihasilkan oleh
rangkaian umpan balik selektif terhadap frekuensi).
7
Osilator berdasarkan metode pengoperasiannya dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu osilator balikan dan osilator relaksasi. Pada Osilator Balikan terjadi balikan
pada sistem-suara yang digunakan pada suatu pertemuan. Jika mikropon terletak
terlalu dekat dengan speaker, maka sering terjadi proses balikan dimana suara dari
speaker terambil kembali oleh mikropon diteruskan ke amplifier menghasilkan
dengung. Kondisi ini dikenal dengan balikan mekanik. Terjadinya balikan pada
sistem ini sangat tidak diharapkan, namun sistem balikan pada osilator sangat
diperlukan. Osilator ralaksasi utamanya digunakan sebagai pembangkit gelombang
sinusosidal, Gelombang gigi gergaji, gelombang kotak dan variasi bentuk gelombang
tak beraturan. Pada dasarnya osilator ini tergantung pada proses pengosongan dan
pengisian jaringan kapasitor dan resistor.
Pada dasarnya ada tiga macam osilator, yaitu osilator RC, osilator LC, dan
osilator relaksi. Dua yang pertama menghasilkan isyarat berbentuk sinusoida
sedangkan osilator relaksasi menghasilkan isyarat persegi, segitiga, gigi gergaji atau
pulsa.
2.1 Osilator RC
8
Gambar 1. Osilator Jembatan RC
Tampak bahwa dan membentuk rangkaian umpan balik positif
yang reaktif, sehingga faktor umpan balik bergantung pada frekuensi. Pada osilator
jembatan RC digunakan dan . Frekuensi dapat diubah dengan
1
mengubah dan R2. Dapat ditunjukkan bahwa pada nilai frekuensi sudut = 𝑅𝐶, maka
𝑍̅2 1
𝛽𝑣 = 𝑍̅ ̅2
=3 (1)
2 +𝑍
elektronik ini akan berosilasi pada satu nilai frekuensi, yaitu . Penguat
lingkar terbuka 𝐾𝑉 , 𝐼𝑏 dapat diatur dengan mengubah potensiometer , sehingga
kondisi osilasi terpenuhi.
9
Suatu perbaikan dari osilator jembatan RC seperti yang baru dibahas adalah
osilator jembatan Wien. Osilator jembatan Wien dapat dikontrol dengan
menggunakan pengatur penguatan otomatik (Automatic Gain Control – AGC) agar
mempunyai amplitudo yang konstan terhadap waktu.
R R
R1 R1
C C
C R C R
V0
R2 R2
10
f= 𝐶1 √𝑅1 𝑅2
f= 𝜔/2𝜋 = 1 KHz
R1 = R R2 = R
C1=C C2 = C V0 / Vi
Vi C3 = 2 C V0
R3 = R/ 2
0
(a) ω = 1/RC (b)
11
Jika R1 = R2, R3 = R/2, sedang C1 = C2 = C dan C3 = 2 secara tepat maka
isyarat keluaran vo = 0 V. Jika R3 tak tepat sama dengan R/2 terjadilah isyarat
𝑣0 𝑅
keluaran yang kecil, yaitu ≪ 1. Jika keadaan setimbang ini terjadi karena 𝑅3 ≲ ,
𝑣𝑖 2
1
maka pada frekuensi 𝜔 = 𝑅𝐶 ada beda fasa sebesar 180˚ antara keluaran dan
masukan.
Kita dapat menggunakan T-kembar untuk membuat osilator. Satu rangkaian
osilator T-kembar dengan menggunakan op-amp seperti pada gambar 5.
Kita lihat bahwa rangkaian T-kembar menghubungkan keluaran dengan
1
masukan membalik. Akan tetapi pada 𝜔 = 𝑅𝐶 ada tambahan beda fasa sebesar 180˚.
1
Jika (𝑅3 + 𝑅1 ) ≲ 𝑅, sehingga pada frekuensi 𝜔 = 𝑅𝐶 balikan bersifat positif. Dengan
V0
12
2.2 Osilator LC
Osilator RC digunakan untuk menghasilkan isyarat sinusoida frekuensi
rendah, yaitu dibawah 500 KHz. Osilator RC tidak menggunakan induktor, dan
frekuensi dapat di ubah dengan mengatur hambatan suatu potensiometer. Di dalam
pasal ini kita akan membahas osilator LC, dengan osilasi yang di peroleh melalui
rangkaian LC paralel. Osilator LC digunakan untuk memperoleh isyarat sinusoida
dan frekuensi audio hingga frekuensi radio, bahkan sampai frekuensi gelombang
mikro.
𝑍3̅
𝑍2̅
𝑍1̅ 𝑍2̅ V0
𝑍3̅
Vf
Va 𝑍1̅
(a) (b)
Gambar 6. (a) bentuk dasar osilator LC; (b) cara yang biasa digunakan untuk
melukiskan rangkaian (a)
𝐾
𝐾𝑉,𝑙𝑡 = 1+𝛽𝑉,𝑙𝑏 (2)
𝑉 𝐾𝑉,𝑙𝑏
Pada gambar bila arus isyarat dalam lingkar dapat dianggap besar dibandingkan
dengan arus isyarat pada bagian lain osilator, maka:
𝑣 ̅
𝑍 ̅
𝑍
𝐾𝑉,𝑙𝑡 = − 𝑣0 = 𝑍̅ 2 dan 𝛽𝑉 = 𝑍̅ +𝑍
1
̅
𝑎 1 1 3
13
Keadaan ini dipenuhi nilai 𝑍1̅ , 𝑍2̅ dan 𝑍3̅ adalah reaktansi murni yang membentuk
rangkaian resonansi LC paralel, pada keadaan resonansi. Agar umpan balik jadi
positif, kita harus usahakan agar penguatan lingkar 𝛽𝑉 , 𝐾𝑉,𝑙𝑏 = 1 . Oleh karena umpan
balik sudah kita nyatakan negatif, sehingga dihasilkan persaman 3, maka:
̅
𝑍
𝐾𝑉,𝑙𝑏 = 𝑍̅ 2 (3)
1
̅
𝑍 ̅
𝑍 ̅
𝑍
1
𝛽𝑉 , 𝐾𝑉,𝑙𝑏 = 𝑍̅ +𝑍̅ ×𝑍
2
̅ =𝑍
2
̅ +𝑍
̅ ̅ ̅
̅ = −1atau𝑍2 = −𝑍1 − 𝑍3 atau
1 3 1 1 3
Kedua syarat diatas (persaman 3 dan persamaan 4) hanya dapat dipenuhi jika 𝑍1̅ , 𝑍̅2
dan 𝑍̅3 semua nya adalah reaktansi murni, atau 𝑍̅ = 𝑗𝑋.
−1
Jika X berupa kapasitansi, maka𝑋 = 𝜔𝐶 sedangakan bila X berupa induktansi, 𝑋 =
𝑋
𝐾𝑉,𝑙𝑏 = 𝑋2 (5)
1
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 = 0 (6)
Pada persamaan (5), berarti reaktansi X1 dan X2 haruslah bertanda sama yaitu
keduanya kapasitansi atau keduanya induktansi. Persamaan (6) menyatakan bahwa
14
Yang berarti tanda reaktansi harus berlawanan tanda dengan dan . Jadi
bila dan adalah kapasitansi, haruslah induktansi, sebaliknya bila dan
induktansi, maka harus kapasitansi.
C2
C1 R1 L1
C
L2
R2
Jika kita bandingkan rangkaian dasar pada gambar 6 𝑋̅1 = 𝑗𝜔𝐿1 ; 𝑋̅2 = 𝑗𝜔𝐿2 ; dan
1
𝑋̅3 =
𝑗𝜔𝐶
1
Persamaan (6) menjadi 𝑗𝜔𝐿1 + 𝑗𝜔𝐿2 + 𝑗𝜔𝐶 = 0 (7)
𝜔 1
dan frekuensi resonansif = = (8)
2𝜋 2𝜋√(𝐿1 +𝐿2 )𝐶
Beberapa variasi osilator hartley ditunjukkan pada gambar 8 (a) dan (b)
15
Gambar 8. Dua buah variasi rangkaian Hartley
Pada gambar 8 (a) sadapan pada induktor dan 8 (b) pada primer trafo keluaran
dihubungkan dengan Vcc yang ada pada tanah ac2 . akibatnya rangkaian setara
osilator pada gambar 8 sama dengan rangkaian setara untuk osilator pada gambar 7.
Osilator pada gambar 8 (b) menghasilkan frekuensi yang langsung
menghasilkan suatu bunyi pada pengeras suara.
Osilator hartley pada gambar 9 dinyalakan dan dimatikan secara berkala oleh
rangkaian R dan C1 , sehingga osilator menghasilkan bunyi yang mirip suara anak
ayam.
16
sehingga osilasi berhenti. Pada saat yang sama perubahan arus yang mendadak
menghasikan tegangan imbas pada L1 , yang juga akan mengakibatkan tegangan yang
berlawanan pada L2 . Akibatnya muatan positif kapasitor C1 akan ditarik melalui C2
Sehingga kosong. Pada saat itu osilator bekerja lagi sehingga menghasilkan
bunyi. Demikian terus terjadi secara berulang-ulang. Suatu modifikasi lain lagi dari
osilator hartley ditunjukkan pada gambar 10. rangkaian ini digunakan untuk mikrofon
FM.
17
Gambar 11. Rangkaian dasar osilator Colpitts
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan
pasif untuk menghasilkan keluaran berupa gelombang (isyarat). Bentuk gelombang
terhadap waktu bermacam-macam, yaitu sinusoidal, persegi, segitiga, gigi gergaji,
atau pulsa (denyut).
Osilator berfungsi mengubah daya arus searah (dc) dari catu daya ke daya
arus bolak-balik (ac) dalam beban. Osilator umumnya digunakan dalam pemancar
dan penerima radio dan tv, dalam radar dan dalam berbagai sistem komunikasi.
Pesawat penerima radio dan tv juga menggunakan osilator untuk mengolah isyarat
yang datang.
Osilator berdasarkan metode pengoperasiannya dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu osilator balikan dan osilator relaksasi. Namun, pada dasarnya ada empat
macam osilator, yaitu osilator RC, osilator LC, osilator kristal dan osilator relaksasi.
Osilator RC menggunakan hambatan R dan kapasitansi C untuk mengatur
frekuensi. Isyarat yang dapat dihasilkan berbentuk sinusoida. Osilator LC
menggunakan osilasi yang di peroleh melalui rangkaian LC paralel dan memperoleh
isyarat sinusoida dan frekuensi audio hingga frekuensi radio, bahkan sampai
frekuensi gelombang mikro.
3.2 Saran
19
2. Sebagai generasi penerus bangsa hendaknya kita mampu dan mau menyalurkan
ilmu yang dimiliki untuk dibagi kepada sesama sehingga bermanfaat dalam
kehidupan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet:
21