Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN

DENGAN TOPIK : PENATALAKSANAAN PENYAKIT ISPA


DAN PENTINGNYA IMUNISASI

I. Pengkajian
1. Faktor prediposisi
a. Faktor usia
- Tole 1 tahun 4 bulan
- Orang tua Tole Pak Andi dan Ibu Eni
b. Faktor Persepsi
- Kedua orang tua Tole yakin bahwa panas-panas terjadi karena anak
akan bertambah tinggi dan mulai lancar berjalan dan bicara
- Orang tua Tole belum pernah membawa Tole untuk diimunisasi
karena takut panas yang membuat Tole jatuh sakit.
sc. Faktor Pengetahuan
- Orang tua Tole hanya memberikan obat paracetamol( ¼ tablet)
yang ada dirumah untuk menurunkan panas.
- Hal ini katanya juga terjadi pada diri Pak Andi dulu sewaktu kecil.
2. Faktor Pemungkin
- Sudah satu minggu Tole sering panas,terakhir disertai batuk dan
pilek bahkan 2 hari ini terlihat Tole sukar bernapas.
- Tole menderita penyakit ISPA dan tidak hamper tertolong
- Pak Andi dan Ibu Eni
3. Faktor Penguat
- Empi (kakak Pak Andi)
- Suster
- Kepala bangsal anak
- Selama beberapa hari Tole diberi suntikan, infuse, oksigen, dan
dimonitoring secara intensif.
II. Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit ISPA
sehubungan dengan persepsi
yang salah ditandai dengan :
- Kedua orang tua Tole yakin bahwa panas-panas terjadi
karena anak akan bertambah tinggi dan mulai lancar
bicara serta berjalan.
Tujuan
- Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan tentang
penyakit
ISPA, orang tua Tole dapat mengerti dan merubah
persepsi yang salah tentang ISPA.
Kriteria hasil
- Dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang ISPA,
maka orang tua Tole mengerti tentang penyakit ISPA.

2. Resiko tinggi terjadinya kematian sehubungan dengan


persepsi yang salah
tentang cara penanggulangan ISPA
- Sudah 1 minggu sering panas-panas, terakhir hari ini
ditandai pilek dan bahkan 2 hari ini terlihat Tole sukar
bernapas, banyak menangis dan tidak mau makan.
- Tole dirawat secara intensif di ruangan gawat darurat
karena penyakitnya parah
- Selama beberapa hari, Tole diberikan suntikan, infus,
dan oksigen monitoring secara intesif
Tujuan
- Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan tentang
penyakit
ISPA yang benar, orang tua Tole dapat mengerti dan
merubah persepsi dan perilaku yang salah tentang cara
pananggulangan ISPA secara dini.
Kriteria hasil
- Orang tua Tole dapat merubah persepsi dan perilaku
yang
tentang penanggulangan ISPA
Intervensi
- Berikan Pendidikan Kesehatan tentang cara
penanggulan
gan ISPA yang benar
3. Kurang pengetahuan tentang imunisasi sehubungan
dengan pemahaman
yang salah ditandai dengan :
- Menurut keterangan Pak Andi dan Ibu Eni, Tole belum
pernah diimunisasi takut panas yang membuat Tole
jatuh sakit
III. Implementasi
- Mengimplementasi rencana Pendidikan Kesehatan
tentang
ISPA dan imunisasi.
IV. Evaluasi
Evaluasi Pendidikan Kesehatan dibagi menjadi :
1. Evaluasi proses
- Konseling berjalan dengan baik
2. Evaluasi Hasil
- Orang tua dapat memahami tentang penanggulangan
penyakit ISPA secara dini .
- Orang tua dapat memahami penjelasan mengenai
dampak
penyakit ISPA.
- Orang tua dapat memahami penjelasan dari suster
tentang
Pentingnya Imunisasi.
Materi
ISPA
1. Pengertian ISPA
Secara klinis ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) sering ditemukan sebagai
Common Cold (salesma). Kondisi ini ditandai oleh inflamasi akut yang
menyerang baik hidung, sinus paranasal, tenggorok atau laring.
Infeksi saluran napas atas mempunyai kecenderungan meluas sehingga trachea
dan bronchi dari pada sejumlah kecil klien. Kondisi dapat diperburuk oleh
pneumonia, sedangkan pada anak infeksi sering meluas ke dalam telinga ten
gah sehingga menyebabkan otitis media
2. Gambaran klinis
Infeksi Saluran Napas Akut secara khas timbul dengan hidung tersumbat dari
Rinorea (terus meneru mengeluarkan secret dari hidung). Sakit tenggorokan dan
rasa tidak nyaman saat menelan, bersin dan batuk, nyaring dan kering adalah
gejala umum. Malaise umum dan demam sedang adalah manifestasi sistemik
yang khas, penyakit biasanya berlangsung selama 1 sampai 2 minggu dan sembuh
secara spontan. Adanya rabas hidung purulen, nyeri pada sinus dan telinga dan
mukus tenggorok dalam, merupakan tanda lazim dan super bakteri infeksi.
Berbeda dengan infeksi oleh virus, super-infeksi bakteri tidak akan sembuh tanpa
Antibiotik.
3. Penanganan ISPA Secara Dini
Penanganan ISPA sejak dini adalah paling penting karena itu perlu diketahui
tanda/gejala ISPA : bersin yang diikuti dengan batuk dan sesak napas serta
peningkatan suhu tubuh yang berlangsung sekitar 1-2 minggu. Penanganan ISPA
yang tidak tepat dan cenderung lambat dapat menimbulkan resiko yang fatal yaitu
kematian, karena itu jika gejala diatas telah timbul kurang lebih 3 hari sebaiknya
cepat dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan
yang lebih lanjut.
Materi
Imunisasi
1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan
anak terhadap penyakit tertentu.

2. Pentingnya imunisasi

a. Sistem kekebalan tubuh tidak dapat melindungi/ menolak macam penyakit


V. antibody individu akan kebal terhadap penyakit tertentu

b. Booster individu menjaga agar efektivitas titer antibody tetap tinggi

c. Imunisasi dapat mencegah terjadinya kematian orang, kecacatan dan


berbahaya
d. Klien yang tidak diimunisasi terancam

1. Ibu hamil jika terinfeksi rubella fetus terancam, kelainan congenital

2. Jika terjadi infeksi dapat menimbulkan efek samping yang lebih berat
dan berbahaya
3. Potensial terjadi kondisi yang fatal
e. Anak yang diimunisasi mudah sakit penanggulangan harus perlu ekstra
biaya

3. Macam-Macam Kekebalan
a. Kekebalan aktif
Imunisasi timbul karena zat anti (penolak penyebab penyakit)
- Kekebalan aktif alamiah : kebal setelah sembuh dari sakit cacar
- Kekebalan aktif buatan : kebal setelah anak mendapat vaksin penyebab
penyakit
Misalnya vaksin BCG, vaksin polio, vaksin pertusi

b. Kekebalan pasif
Imunitas timbul dimana tubuh tidak dapat membuat sendiri zat anti didapat
- Kekebalan pasif alamiah : didapat sejak lahir dari ibunya akan menurun
setelah Kurang lebih 5 bulan morbili
- Kekebalan pasif buatan : setelah tubuh mendapat serum imun TT, ATS

4. Reaksi yang dpat timbul setelah diimunisasi


Panas merupakan bentk reaksi yang sering timbul setelah anak diimunisasi.
Panas ini merupakan reaksi tubuh saat menerima vaksin dan hanya bersifat
sementara. Setelah di berikan obat panas, panasnya akan berangsur-angsur
turun dan keadaan anak akan kembali normal seperti semula.
5. Pemberian imunisasi
Prinsip imunisasi
a. Diberikan sebelum kekebalan dari ibu tidak aktif lagi
b. Kombinasi vaksin
- Menurunkan atau mengurangi biaya
- Hemat waktu
- Mengurangi penderitaan
c. Vaksin menimbulkan reaksi minimal.

6. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

- TBC
- Poliomielitis
- DPT
- Campak
- Hepatitis A,B
- Radang otak
- Influenza
- Varicela
- Thypoid fever
- Rabies
- Parotitis
- Rubella
DAFTAR PUSTAKA

Niluh Gede Yasmin Asih,S.Kep. Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta.EGC.


Mata Kuliah : KEPERAWATAN KELUARGA
Dosen Pengajar : SAMUEL TAMBUWUN, SKM

MAKALAH FUNGSI
PERAWATAN KELUARGA

Disusun oleh:
KELOMPOK II

Andhike Harianto
Andriadi Lasantu
Agustina Kirihio
Christiani Torar
Cornetalia Totopandey
Dedy Telapary
Devita Kangki
Gladis Raranta
Gusni Kalengkongan
Marsoni Sulle
Novita Wandow
Rahmawati Abbas
Sultiyanti Lisaya

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MANADO
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
MANADO
2OO8

Anda mungkin juga menyukai