Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR WILMS

1. Pengertian
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang ditemukan pada anak-anak. Tumor
wilms mreupakan tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional primitive di ginjal.
Makrokoskopis ginjal akan tampak membesar dank eras sedangkan gambaran histo
patologinya menunjukan gabungan dari pembentukan abortif glomerulus dan gambaran otot
polos,otot serat lingkang, tulang rawan dan tulang. Tumor dapat bermetastase terutama ke
paru, ginjal dan jarang sekali ke tulang.

2. Etiologi
secara pasti belum diketahui
perdisposisi genetic
dapat dikaitkan dengan congenital anomali; yang sering adalah spradik aniridia,
genitourinary anomali, hemyhypertrophy,microcephaly dan cryptorchidism.

3. Patofisiolgi
Wilms tumor terjadi pada parenchyema renal. Tumor tersebut tumbuh dengan cepat dengan
lokasi dapat unilateral atau bilateral. Pertumbuha tumor tersebut akan meluas atau
menyimpang luar renal. Mempunyai gambaran khas, berupa glomelurus dan tubulus yang
primitif atau abortif, dengan ruangan Bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif
dikelilingi stroma sel kumparan. Pertama tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi,
tetapi kemudian diinvasi oleh sel tumor.
Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan homogen,
lunak dan encepaloid ( mempunyai jaringan otak ).
Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan dikatan sebagai suatu
massa abdomen. Akan teraba pada abdominal saat dilakukan palpasi.
Munculnya tumor wilms sejak dalam perkembangan embrio dan akan tumbuh dengan cepat
setelah lahir.
Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ
lain. Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering terjadi nekrosis, cystik dan perdarahan.
Terjadinya hipertensi biasanya terkait dengan iskemik pada renal.
Metastase tumor secara hematogen dan limfogen; paru, hati, otak dan bone marrow.

4. Manifestasi klinis
Ada massa pada abdominal
Haematuri
Hipertensi
Nyeri abdomen
Anemia
Demam
Metastase ke paru, nafas pendek, dyspnea, batuk, nyeri dada
Pucat
Lethargi
Anorexia

5. Komplikasi
Metastase ke par-paru, sum-sum tulang( anemia ), ginjal kontra lateral dan hati.
Komplikasi dari pembedahaN
Efek samping dari kemoterapi dan terapi radiasi

6. Stadium pada tumor wilms


Stadium 1 : tumor hanya terbatas pada gijal dan dapat di eksisi sempurna
Stadium 2 : tumor meluas kelur ginjal dan dapat di eksisi sempurna
Stadium 3 : : Ada sisa sel tumor di abdomen yang mungkin berasal dari biopsi atau ruptur
yang terjadi sebelum atau selama operasI
Stadium 4 : metastasis ke paru paru, tulang dan otak.
Stadium 5 : terjadi lagi kanker setelah di terapi, terjadi di tempat pertama kali terjadi atau pada
organ lain.

7. Pemeriksaan diagnostik
USG perut
CT scan
Rontgen dada (untuk melihat adanya penyebaran tumor ke dada )
Pemeriksaan darah lengkap
Biopsi
Pielogram intravena
Urinalisis (pemeriksaan air kemih,bisa menunjukan adanya darah atau protein dalam air
kemih)

8. Penatalaksanaan
Terapi pilihan adalah nefrektomi. Kemoterapi dan radioterapi dilakukan sesuai
stadium. Pada tumor bilateral dengan gambaran histopatologi ganas dilakukan nefrektomi
bilateral, kemoterapi, dan radioterapi, kemudian dialisis atau transplantasi ginjal.
Tindakan operasi merupakan tindakan terapi sekaligus penentuan stadium tumor.
Neferktomi primer dikerjakan pada semua keadaan kecuali pada tumor unilateral yang
unrectestable, tumor bilateral dan tumor yang sudah berekstensi ke vena kava inferior di atas
vena hepatica. Tumor yang unresectable dinilai intra operatif. Diberikan kemoterapi seperti
pada stadium III dan pengangkatan tumor dilakukan setelah 6 minggu. Pada tumor bilateral,
dilakukan biopsy untuk menentukan jenis tumor dan diberikan kemoterapi biasanya dalam 8-
10 minggu. Nefrektomi dilakukan pada kasus tumor bilateral jika diberikn sisa parenkim
ginjal setelah reseksi tumor masih lebih dari 2/3. Hal penting dalam pembedahan meliputi
insisi transperitoneal, eksplorasi ginjal kontra lateral, dilakukan nefrektomi radikal, hindari
tumpahan tumor, dan biopsy kelenjar getah bening yang dicurigai.
Terapi lanjutan dengan kemoterapi atau radioterapi tergantung pada hasil staging dan
histology dari tumor.
Nefrektomi parsial pada pasien dengan tumor bilateral, solitary kidney, dan
insufisiensi renal. Pada kasus tumor wilms bilateral yang perlu dilakukan nefrektomi
bilateral, transpalasi dilakukan setelah 1 tahun setelah selesai pemberian kemoterapi.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


1. Pengkajian
Aktifitas / istrahat
Kelemahan/keletihan
Perubahan pola istirahat ; adanya factor-faktor yang mempengaruhi tidur
misalnya,nyeri,ansietas.
Keterbatasan partisipasi dalam hobi.
Eliminasi
Eliminasi urine : gangguan pada glomerulus menyebabkan sisa-sisa metabolisme tdak dapat
dieskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus ginjal yang tidak
mengalami gangguan yang menyebabkan oliguri, anuria, proteinuria, hematuria.
Makanan/ cairan
Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air,edema pada
sekitar mata dan seluruh tubuh.Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem
imun.Adanya mual,muntah,dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat.BB
meningkat karena adanya edema.Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.
Kognitif dan preseptual
Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan gatal-gatal karena adanya
uremia.gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi hipertensi.
Presesepsi diri
Klien dan orang tua cemas dan takut karena adanya pembedahan

2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan
b. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan anak dipuasakan sebelum dan sesudah
operasi, anoreksia dan muntah
c. Kuranganya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan rencana pengobatan
d. Kecemasan berhubungan dengan pembedahan dengan nephrectom
e. Nutrisi kurang dari keburuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

3. Rencana asuhan keperawatan


a. Diagnosa I
Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan
Tujuan
nyeri dapat teratasi
Intervensi :
1) Tentukan nyeri, misalnya lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan intensitas, dan tindakan
penghilangan yang digunakan
R : informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan/keefektifan intervensi.
Pengalaman nyeri adalah individual yang digabungkan dengan baik respon fisik dan
emosional.
2) Memberikan tindakan kenyamanan dasar misalnya (reposisi, gosokkan punggung) dan
aktifitas hiburan misalnya (musik, televisi)
R : meningkatkan relaksasi dan membantu menfokuskan perhatian.
3) Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (misalnya tehnik relaksasi, visualisasi,
bimbingan imajinasi),tertawa, musik, dan sentuhan terapeutik
R : memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa kontrol
4) Berikan analgesik sesuai indikasi
R : nyeri adalah komplikasi sering dari kanker, meskipun respon individual berbeda. Saat
penyakit/pengobatan terjadi, penilaian dosis dan pemberian akan diperlukan.

b. Diagnosa II
Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan anak dipuasakan sebelum dan sesudah
operasi, anoreksia dan muntah
Tujuan
klien akan menampakkan volume cairan adekuat/mempertahankan cairan adekuat
Intervensi :
1) Pantau masukan dan haluaran dan berat jenis;massuaknsemua sumber haluaran misalnya
muntah.
R : keseimbangan cairan negatif terus menerus, menurunkan haluaran renal dan konsentrasi
urine menunjukan terjadinya dehidrasi dan perlunya peningkatan penggantian cairan.
2) Kaji turgor kulit dan kelembaban membrane mukosa, memperhatikan keluhan haus
R : indiIkator tidak langsung dari status dehidrasi/derajat kekurangan.
3) Dorong peningkatan masukan cairan sesuai toleransi individu.
R : membantu dalam memelihara kebutuhan cairan dan menurunkan resiko efek samping
yang membahayakan.
4) Berikan cairan IV sesuai indikasi
R : diberikan untuk hidrasi umum serta mengencerkan obat anti neoplastik dan menurunkan
efek samping merugikan misalnya mual dan muntah.
c. Diagnosa III
Kuranganya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan
rencana pengobatan
Tujuan
Klien akan mengatakan pemahaman tentang proses penyakit dan pengobatan
Klien akan berpartisipasi dalam program pengobatan.

Intervensi
1) Tinjau ulang dengan pasien/orang terdekat pemahaman diagnosa khusus, alternative
pengobatan, dan sifat harapan.
R : menvalidasi tingkat pemahaman saat ini, mengidentifikasi kebutuhan belajar, dan
memberikan dasar pengetahuan dimana pasien membuat keputusan berdasarkan informasi.
2) Beri tahu kebutuhan perawatan khusus di rumah
R : memberikan informasi mengenai perubahan yang di perlukan dalam rencana memenuhi
kebutuhan terapeutik.
3) Lakukan `evaluasi sebelum pulang ke rumah sesuai indikasi
R : membantu dalam transisi ke lingkungan rumah dengan memberikan informasi tentang
kebutuhan perubahan pada situasi fisik.
4) Tinjau ulang pasien/orang terdekatnya pentingnya mempertahankan status nutrisi yang
optimal.
R :meningkatkan kesejahteraan, memudahkan pemulihan dan memungkinkan pasien
mentolerir pengobatan.

d. Diagnosa IV
Kecemasan berhubungan dengan pembedahan
Tujuan
Berkurangnya kecemasan
Klien dapat memehami penyakitnya
Intervensi
1) Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
R : memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realistis serta kesalahan konsep
diagnosis.
2) Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau
menolak untuk berbicara.
R : membantu pasien untuk merasa diterima pada adanya kondisi tanpa perasaan dihakimi.
3) Bantu pasien/orang terdekat dalam mengenali dan mengklarifikasi rasa takut untuk memulai
mengembangkan strategi koping untuk menghadapi rasa takut ini.
R : keterampilan koping sering rusak setelah didiagnosis dan selama fase pengobatan yang
berbeda. Dukungan dan konseling sering perlu untuk memungkinkan individu mengenal dan
menghadapi rasa takut untuk meyakini bahwa strategi control/koping tersedia.
4) Dorong dan kembangkan interaksi pasien dengan system pendukung
R : mengurangi perasaan isolasi. Bila system pendukung keluarga tidak tersedia, sumber luar
mungkin diperlukan dengan segera misalnya, kelompok pendukung kanker local.

e. Diagnosa V
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
Tujuan
Klien akan menunjukan berat badan stabil atau peningkatan berat badan sesuai sasaran dan
tidak
Intervensi
1) Ukur tinggi, berat badan dan ketebalan lipatan kulit tisep(atau pengukuran atropometrik lain
sesuai indikasi). Pastiakan jumlah penurunan berat badan saat ini. Timbang berat badan setiap
hari atau sesuai indikasi.
R : membantu dalam identifikasi malnutrisi protein-kalori, khususnya bila berat badan dan
pengukuran atropometrik kurang dari normal.
sada tanda-tanda malnutrisi
2) Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient, dengan masukan cairan adekuat.
Dorong penggunaan suplemen dan makan sering lebih sedikit yang dibagi-bagi selama sehari.
R : kebuuhan jaringan metabolic ditingkatkan begitu juga cairan. Suplemen dapat memainkan
peran penting dalam mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.
3) Dorong komunikassi terbuka mengenai anoreksia
R : sering sebagai distress emosi, khususnya untuk orang terdekat yang menginginkan untuk
member makan pasien dengan sering. Bila pasien menolak, orang terdekat dapat merasakan
ditolak/frustasi
4) Rujuk pada ahli diet/tim pendukung nutrisi
R : member rencana diet khusus untuk memenuhi kebutuhan individu dan menurunkan
masalah berkenaan dengan malnutrisi protein dan defisiensi mikronutrien.
4. Evaluasi
a. Diagnose I
Nyeri berhubungan dengan insisi bedah
1) Melaporkan penghilangan nyeri maksimal/control dengan pengaruh minimal pada AKS
2) Mengikuti aturan farmakologis yang ditentukan.
3) Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan sesuai indikasi
untuk situasi individu
b. Diagnose II
Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan anak di puasakan sebelum dan sesudah
operasi, anoreksia, mual dan muntah
1) Menunjukan keseimbangan cairan adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, membrane
mukosa lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler cepat, dan haluaran urine adekuat secara
individual
c. Diagnosa III
Kuranganya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan pengobatan
1) Mengungkapkan informasi akurat tentang diagnose dan aturan pengobatan pada tingkatan
kesepian diri sendiri
2) Melakukan dengan benar prosedur yang diperlukan dan menjelskan alas an tindakan
3) Melakukan perubahan gaya hidup yang perlu dan berpartisipasi dalam pengobatan

d. Diagnoa IV
Kecemasan berhubungan dengan pembedahan
1) Menunjukan rentang yang tepat dari perasaan dan brkurangnya rasa takut
2) Tampak rileks dan melaporkan ansietas pada tingkat dapat diatasi

e. Dianosa V
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
1) Mendemonstrasikan berat badan stabil, penambahan berat badan progresif kearah tujuan
dengan normalisasi nilai laboratorium dan bebas tanda malnutrisi
2) Pengungkapan pemahan pengaruh individual pada masukan adekuat
3) Berpartisipasi dalam intervensi spesifik untuk merangsang napsu makan/peningkatan
masukan diet.
Daftar Pustaka
http://nandarnurse.blogspot.com/2012/01/asuhan-keperawatan-tumor-
wilms.html#ixzz2iyexoIVe

Anda mungkin juga menyukai