Anda di halaman 1dari 6

Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih cairan dalam sedemikian rupa sehingga

komponen yang tidak dapat diubah dengan distilasi sederhana. Hal ini terjadi karena ketika
azeotrop direbus uap memiliki proporsi yang sama dari konstituen sebagai campuran direbus.[1]

Karena komposisi mereka tidak berubah dengan distilasi, azeotropes juga disebut (terutama
dalam teks-teks yang lebih tua) campuran didih konstan. Kata azeotrop berasal dari kata Yunani
ζέειν (mendidih) dan τρόπος (memutar) dikombinasikan dengan awalan α - (tidak) untuk
memberikan makna secara keseluruhan, " tidak ada perubahan pada mendidih ".

Campuran azeotrop pasang senyawa telah didokumentasikan. Banyak azeotropes dari tiga atau
lebih senyawa yang juga dikenal. mereka adalah campuran biner memiliki komposisi yang sama
dalam fase cair dan uap dan mendidih pada suhu konstan. Dalam kasus seperti itu tidak mungkin
untuk memisahkan komponen dengan distilasi fraksional. Ada dua jenis azeotropes disebut
azeotrop didih minimum dan azeotrop didih maksimum. Solusi yang menunjukkan deviasi
positif yang lebih besar dari Raoult bentuk hukum minimum azeotrop didih pada komposisi
tertentu. Misalnya campuran etanol - air (diperoleh dengan fermentasi gula) pada distilasi
fraksional memberikan larutan yang mengandung sekitar 95 % volume etanol. Setelah komposisi
ini telah dicapai, cairan dan uap memiliki komposisi yang sama dan tidak ada pemisahan lebih
lanjut terjadi . Solusi yang menunjukkan penyimpangan negatif yang besar dari Raoult bentuk
hukum maksimum azeotrop didih pada komposisi tertentu . Asam nitrat dan air adalah contoh
dari kelas ini azeotrop . Azeotrop ini memiliki komposisi kira-kira , asam nitrat 68 % dan 32 %
air dengan massa , dengan titik didih 393,5 K.

Azeotrop Positif dan Negatif

Azeotrop Positif
Azeotrop Negatif

Setiap azeotrop memiliki titik didih yang khas. Titik didih suatu azeotrop adalah baik kurang dari
suhu titik didih setiap konstituennya (azeotrop positif), atau lebih besar dari titik didih setiap
konstituennya (azeotrop negatif).

Sebuah contoh yang terkenal dari azeotrop positif adalah 95,63 % etanol dan 4,37 % air (berat).
[2]
Etanol mendidih pada 78,4 ° C , air mendidih pada 100 ° C , tetapi azeotrop mendidih pada
78,2 ° C , yang merupakan lebih rendah daripada salah satu dari konstituennya . Memang 78,2 °
C adalah suhu minimum di mana setiap larutan etanol / air dapat mendidih pada tekanan
atmosfer. Secara umum, sebuah azeotrop positif mendidih pada suhu yang lebih rendah daripada
rasio lain dari konstituennya. Azeotrop positif juga disebut campuran didih minimum atau
azeotrop tekanan maksimum.

Contoh dari azeotrop negatif adalah asam klorida pada konsentrasi 20,2 % dan 79,8 % air (berat).
Hidrogen klorida mendidih pada -84 ° C dan air pada 100 ° C , tetapi azeotrop mendidih pada
suhu 110 ° C , yang lebih tinggi daripada salah satu dari konstituennya . Suhu maksimum di
mana setiap larutan asam klorida dapat mendidih adalah 110 ° C. Secara umum, sebuah azeotrop
negatif mendidih pada suhu yang lebih tinggi dari pada rasio lain dari konstituennya . Azeotrop
negatif juga disebut campuran didih maksimum atau tekanan azeotrop minimum .

Diagram Fe-Fe3c
Keterangan diagram Fe-Fe3C :
0,008%C : batas kelarutan minimum karbon pada ferit pada temperature kamar

0,025%C : batas kelarutan maksimum karbon pada ferit padatemperatur 723oC

0,083%C : titik eutectoid

2%C : batas kelarutan pada besi delta pada temperature 1130oC

4,3%C : titik eutectoid

18%C : batas kelarutan pada besi delta pada temperature 1439oC

Garis A0 :garis temperature dimana terjadi transformasi magnetic dari sementit

Garis A1 : garis temperature dimana terjadi austenite (gamma) menjadi ferrit dalam
pendinginan

Garis A2 : garis termperatur dimana terjadi transformasi magnetic pada ferit

Garis A3 : garis temperature dimana terjadi perubahan ferit menjadi austenite(gamma) pada
pemanasan

Garis A : garis yang menunjukan kandungan karbon dan transformasi baja hypoeutectoid

Garis E : garis yang menunjukan transformasi baja eutectoid


Garis B : garis yang menunjukkan kandungan karbon dari baja transformasi baja
hypoeutectoid

Garis liquidus: garis yang menunjukan awal dari proses pendinginan(pembekuan)

Garis solidus: garis yang menunjukan batas antara austenite solid dan austenite liquid.

Transformasi pada diagram fasa Fe-Fe3C

Diagram kesetimbangan fasa Fe-Fe3C adalah alat penting untuk memahami struktur mikro
dan sifat-sifat baja karbon. Suatu jenis logam paduan besi (Fe) dan karbon (C). diagram fasa Fe-
Fe3C juga merupakan dasar pembuatan baja dan besi cor dalam pembuatan logam. Karbon larut
didalam besi dalam bentuk larutan padat(solid solution) hingga 0,05% berat pada temperature
ruangan. Pada kadar karbon lebih dari 0,055 akan terbentuk endapan karbon dalam bentuk hard
intermetallic stoichiomater compound(Fe3C)yang lebih dikenal sebagai cementi atau karbid.
Dari diagram fasa tersebut dapat diperoleh informasi-informasi penting lain antara lain:
1. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperature yang berbeda dengan pendinginan
lambat.

2. Temperature pembekuan dan daerah daerah pembekuan paduan Fe-C bisa dilakukan
pendinginan lambat

3. Temperature cair masing-masing paduan

4. Batas-batas kelarutan atau atau batas kesetimbangan dari unsur karbon fasa tertentu.
5. Reaksi – reaksi metalurgi yang terbentuk.

Besi merupakan salah satu logam yang memiliki sifat allotropi, sifat allotropi dimiliki besi
sendiri ada 3 yaitu:
1. Delta iron(δ)mampu melarutkan karbon max 0,1% pada 1500oC

2. Gamma iron(γ)mampu melarutkan karbon max 2% pada 1130oC

3. Alpha iron(α) mampu melarutkan karbon max 0,025% pada 723oC

Transformasi allotropic pada besi, Fe(δ), Fe(γ) dan Fe(α) terjadi secara difusi sehingga
membutuhkan waktu tertentu pada temperature konstan Karena reaksi mengeluarkan panas laten.

Gambar 7.5 Diagram fasa. Tm adalah titik leleh normal air, , T3 dan P3 adalah titik tripel, Tb
adalah titik didih normal, Tc adalah temperatur kritis, Pc adalah tekanan kritis.
Kesetimbangan Fasa adalah suatu keadaan dimana suatu zat memiliki komposisi yang pasti pada
kedua fasanya pada suhu dan tekanan tertentu, biasanya pada fasa cair dan uapnya.
Diagram fasa merupakan cara mudah untuk menampilkan wujud zat sebagai fungsi suhu dan
tekanan. Sebagai contoh khas, diagram fasa air diberikan di Gambar 7.5. Dalam diagram fasa,
diasumsikan bahwa zat tersebut diisolasi dengan baik dan tidak ada zat lain yang masuk atau
keluar sistem.
Pemahaman Anda tentang diagram fasa akan terbantu dengan pemahaman hukum fasa Gibbs,
hubungan yang diturunkan oleh fisikawan-matematik Amerika Josiah Willard Gibbs (1839-
1903) di tahun 1876. Aturan ini menyatakan bahwa untuk kesetimbangan apapun dalam sistem
tertutup, jumlah variabel bebas-disebut derajat kebebasan F- yang sama dengan jumlah
komponen C ditambah 2 dikurangi jumlah fasa P, yakni,
F=C+2-P … (7.1)
Jadi, dalam titik tertentu di diagram fasa, jumlah derajat kebebasan adalah 2 – yakni suhu dan
tekanan; bila dua fasa dalam kesetimbangan-sebagaimana ditunjukkan dengan garis yang
membatasi daerah dua fasa hanya ada satu derajat kebebasan-bisa suhu atau tekanan. Pada ttik
tripel ketika terdapat tiga fasa tidak ada derajat kebebasan lagi. Dari diagram fasa, Anda dapat
mengkonfirmasi apa yang telah diketahui, dan lebih lanjut, Anda dapat mempelajari apa yang
belum diketahui. Misalnya, kemiringan yang negatif pada perbatasan padatan-cairan memiliki
implikasi penting sebagaimana dinyatakan di bagian kanan diagram, yakni bila tekanan diberikan
pada es, es akan meleleh dan membentuk air. Berdasarkan prinsip Le Chatelier, bila sistem pada
kesetimbangan diberi tekanan, kesetimbangan akan bergeser ke arah yang akan mengurangi
perubahan ini. Hal ini berarti air memiliki volume yang lebih kecil, kerapatan leb besar daripada
es; dan semua kita telah hafal dengan fakta bahwa s mengapung di air.
Sebaliknya, air pada tekanan 0,0060 atm berada sebagai cairan pada suhu rendah, sementara
pada suhu 0,0098 °C, tiga wujud air akan ada bersama. Titik ini disebut titik tripel air. Tidak ada
titik lain di mana tiga wujud air ada bersama.
Selain itu, titik kritis (untuk air, 218 atm, 374°C), yang telah Anda pelajari, juga ditunjukkan
dalam diagram fasa. Bila cairan berubah menjadi fasa gas pada titik kritis, muncul keadaan
antara (intermediate state), yakni keadaan antara cair dan gas. Dalam diagram fasa keadaan di
atas titik kritis tidak didefinisikan.

Brikut ini merupakan dragma fasa berdasarkan jenisnya :


A. Dragma Fasa Binner

B. Dragma fasa Senyawa dengan Titik Lebur sebangun

C. Dragma Fasa Senyawa dengan Titik Lebur tak Sebangun

Anda mungkin juga menyukai