Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PADA KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU


KEKERASAN (RPK)

Disusun Oleh

1. AYU SETIOWATI
2. MARIA AGUSTINA
3. MARIETA GORETI T J
4. MEGA ADELINA
5. NENNY OCTARIA A
6. VIRGO SEPTICARDO HUTAPEA
7. WINDI KRISTINE
8. WITA WIDYANTI

PROGRAM STUDI KEPEAWATAN S1 NON REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kelompok panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis selama
menempuh pendidikan dan dalam menyusun Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK).
Dalam penyusunan Proposal ini, penulis telah mendapatkan banyak
bantuan, bimbingan, koreksi, dorongan motivasi dan masukkan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Ibu ....... selaku CI di Ruang Enggang RSJD Sungai Bangkong
2. Ibu Ns. Uji Kawuyan, M.Kep selaku koordinator mata ajar Keperawatan
Jiwa Ners non Reguler Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah
Pontianak.
3. Ibu Ns. Indah Dwi Rahayu, M.Kep selaku Dosen pembimbing kelompok
Ruang Enggang
Atas semua bantuan yang diberikan baik saran atau masukan bagi penulis
dari semua pihak, kami ucapkan terima kasih.

Pontianak, Oktober 2018

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri
sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Adapun penatalaksanan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan persepsi pada klien dengan
resiko prilaku kekerasan yaitu melalui pemberian terapi modalitas yang salah
satunya adalah Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). Terapi aktivitas kelompok
merupakan terapi yang dilakukan sekelompok klien yang mempunyai
masalah keperawatan yang sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi bertujuan untuk membantu klien yang
mengalami kemunduruan orientasi, menstimulasi persepsi dalam upaya
memotivasi proses berpikir dan afektif serta mengurangi perilaku maladaptif
(Purwaningsih dan Karlina, 2009).
Terapi Aktivitas Kelompok stimulasi persepsi pada klien dengan resiko
prilaku kekerasan ini menjadi sangat penting dilakukan, untuk membantu
klien agar mampu menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan, klien
dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan,
dan klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik sehingga dapat
mencegah terjadinya perilaku kekerasan.

B. Rumusan masalah
Bagaimana penerapan terapi aktivitas kelompok (TAK) pada pasien
dengan Resiko Prilaku Kekerasan?

C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
a. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar mahasiswa memahami dan
terampil dalam memberikan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) pada
pasien dengan resiko prilaku kekerasan.
b. Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol
perilaku kekerasan dalam kelompok secara bertahap.

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat memahami konsep teori prilaku kekerasan
b. Mahasiswa dapat memahami konsep Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
terkait tahapan maupun pelaksanaan dalam proses Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK).
c. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien.
d. Klien dapat menyebutn kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
kekerasan.
e. Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat
mencegah perilaku kekerasan.

D. Metode Penulisan
Metode dalam penulisan ini adalah studi literatur.

E. Manfaat Penulisan
Terapi aktivitas kelompok ini diharapkan bermanfaat sebagai tahap
dalam proses kesembuhan pasien, dapat dijadikan sebagai pengalaman yang
bermanfaat dan dapat meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa khususnya klien dengan resiko
prilaku kekerasan.
BAB II
PELAKSANAAN

A. Sesi II : Mencegah perilaku kekerasan fisik.


1. Tujuan
a. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien.
b. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan.
c. Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat
mencegah perilaku kekerasan
2. Kriteria Anggota
a. Klien dengan masalah keperawatan resiko prilaku kekerasan yang
kooperatif
b. Klien sehat secara fisik
c. Klien tidak mengalami tuli, buta, dan tidak mengalami kelemahan
fisik

3. Waktu dan Tempat


a. Hari/tanggal : Jum’at, 25 Oktober 2018
b. Tempat pertemuan : Ruang Enggang (Ruang TAK)
c. Waktu : 08.00-08.30 WIB
d. Lamanya : 30 menit
e. Kegiatan : TAK mencegah prilaku kekerasan fisik
f. Jumlah klien : 4 orang

Pembagian waktu pelaksanaan


Fase Orientasi : 5 menit
Fase Kerja : 20 menit
Fase Terminasi : 5 menit
4. Media dan Alat
Adapun media dan alat yang digunakan adalah :
a. Buku catatan
b. Pulpen
c. Balon
d. Hp / speaker
e. Kartu nama

5. Metode
Metode yang digunakan adalah :
a. Diskusi / tanya jawab
b. Bermain

6. Tim Pelaksana
Tim terapis adalah mahasiswa/i dari STIK Muhammadiyah Pontianak

7. Uraian Tugas Pelaksana


a. Leader : Nenny Octaria A
1) Membuka acara dan memperkenalkan diri serta anggota tim terapis
2) Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
3) Menetapkan dan menjelaskan aturan permainan TAK
4) Memotivasi peserta TAK
5) Memimpin jalannya TAK
6) Memberi reward pada peserta TAK yang melakukan kegiatan
sesuai dengan yang diinginkan
7) Mengontrol dan mengatur jalannya TAK

b. Co-Leader : Wita Widyanti


1) Mendampingi dan membantu leader dalam mengatur jalannya
kegiatan
2) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
c. Observer : Maria Agustina, Virgo Septicardo
1) Mengamati dan menguasai jalannya proses kegiatan TAK dari
mulai persiapan hingga penutup
2) Mencatat prilaku respon klien selama kegiatan TAK berlangsung
3) Mengomentari hasil kegiatan TAK dari permulaan hingga penutup

d. Fasilitator : Ayu Setiowati, Marieta Goreti Mega Adelina, Windi


Kristine
1) Memotivasi peserta TAK dalam aktivitas kelompok
2) Menjadi contoh atau mencontohkan kegiatan terhadap anggota
peserta TAK selama kegiatan berlangsung
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing peserta selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

8. Mekanisme Kegiatan
Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai kriteria
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam terapeutik kepada klien
b) Perkenalkan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur
( beri papan nama )
c) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua
klien ( beri papan nama )
2) Evaluasi / validasi
Leader menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan di laksanakan
yaitu cara mencegah perilaku kekerasan fisik.
b) Leader menjelaskan aturan main.
c) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta
izin kepada leader.
d) Lama kegiatan 20 menit
e) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
f) Pada saat musik diputar, akan ada balon yang diletakkan di
belakang klien yang dibawa secara berpasangan dengan
berjalan menuju suatu titik yang ditentukn dengan diiringi oleh
musik. Pasangan klien pertama yang berhasil membawa balon
pada titik yang ditentukan diberikan kesempatan pertama
untuk menyebutkan kegiatan yang biasa dilakukan dan
tindakan yang biasa dilakukan untuk mencegah terjadinya
resiko perilaku kekerasan.
c. Tahap kerja
1) Leader membuka kegiatan
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Berdoa dipimpin langsung oleh fasilitator
2) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam TAK
3) Terapis menjelaskan kegiatan dan aturan kegiatan TAK yang akan
dilaksanakan
4) Leader menanyakan kegiatan yang biasa dilakukan dan kegiatan
yang dilakukan untuk mencegah perilaku kekerasan
5) Setiap kali klien bisa menceritakan kegiatan fisik yang
dilakukannya, terapis memberikan pujian, dan memberikan tepuk
tangan.
d. Tahapan terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk melakukan kegiatan fisik yang
telah disebutkan ketika klien berkeinginan untuk melakukan
perilaku kekerasan.
3) Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk mengevaluasi
kegiatan harian yang dibuat oleh klien diruangan.

9. Setting Tempat

Keterangan :
: Leader

: Klien

: Co-Leader
: Fasilitator

: Observer

10. Tata Tertib Dan Program Antisipasi


a. Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapi
b. Lama kegiatan kurang lebih 30 menit
c. Setiap klien mengikuti kegitan dari awal sampai akhir
d. Jika ada klien yang meninggalkan kelompok maka akan di gantikan
oleh klien lain yang kooperatif

11. Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien


Mempraktikkan cara fisik Mempraktikkan cara
Nama Klien
pertama fisik kedua
DAFTAR PUSTAKA

Purwaningsih, W & Karina. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:


Nuha Medika

Yosep, I. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai