Anda di halaman 1dari 7

Nama : Triyani Lubriyana

NIM : 25000117130169

Kelas : B 2017

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR


SINDROMA METABOLIK

A. DEFINISI
Sindroma metabolik adalah kumpulan gejala yang menjadi faktor risiko utama penyakit
jantung koroner.
Faktor risiko :
1. Resistensi insulin
2. Hipertensi
3. Gangguan regulasi gula darah/diabetes
4. Obesitas sentral dislipidemia

B. PENYEBAB SINDROM METABOLIK


1. Makanan
2. Stress
3. Polusi
4. Perokok pasif
5. Genetik
6. Kurang aktivitas fisik

C. GEJALA SINDROM METABOLIK


Gejala sindrom metabolik ditandai tiga atau lebih faktor risiko
1. Lingkar pinggang yang melebihi batas normal, yaitu di atas 80 cm untuk wanita dan
90 cm untuk pria.

2. Tekanan darah yang senantiasa berkisar di 140/90 mmHg atau lebih.


3. Kadar kolesterol baik (HDL) yang rendah (kurang dari 40 mg/dL untuk pria dan 50
mg/dL untuk wanita).
4. Kadar trigliserida yang tinggi dalam darah, yaitu 150 mg/dL atau lebih.
5. Kadar gula darah puasa yang tinggi, yaitu 100 mg/dL ke atas.
6. Rentan mengalami peradangan, seperti pembengkakan dan iritasi.
7. Peningkatan risiko penggumpalan darah, contohnya deep vein thrombosis atau
DVT
D. OBESITAS
1. Patofisiologi Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Obesitas merupakan faktor risiko penyakit metabolik.
Obesitas dapat dicegah dengan aktivitas fisik, diet, obat-obatan dan operasi.
Obesitas terjadi karena dipengaruhi gaya hidup, keadaan lingkungan seseorang dan
faktor keturunan, obat-obatan tertentu dan beberapa hormon tertentu yang dapat
mempengaruhi nafsu makan seseorang.
Secara umum obesitas dapat dibagi menjadi dua kelompok besar.
a. Obesitas tipe android/sentral
Badan berbentuk gendut seperti gentong, perut membuncit ke depan,
banyak didapatkan pada kaum pria. Tipe ini cenderung akan timbul penyakit
jantung koroner, diabetes dan stroke.
b. Obesitas tipe ginoid
Banyak terjadi pada kaum wanita terutama yang telah masuk masa
menopause, panggul dan pantatnya besar, dari jauh tampak seperti buah
pir.

2. Faktor Risiko Obesitas


a. Diabetes Mellitus
Orang gemuk dengan BMI (Body Mass Index) diatas 25, tiap peningkatan
BMI 1 angka mempunyai kecenderungan menjadi kencing manis sebesar 25%.
Dengan bertambahnya ukuran lingkaran perut dan panggul, terutama pada
obesitas tipe sentral atau android, menimbulkan resistensi insulin, suaru
keadaan yang menyebabkan insulin tubuh tidak dapat bekerja dengan baik,
maka terjadilah kencing manis.
b. Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau diatas 140/90 mmHg, terdapat pada lebih dari
sepertiga orang obesitas. Gagal jantung sekalipun tanpa tekanan darah yang
tinggi, obesitas sendiri sudah dapat mengakibatkan kelemahan otot jantung
atau cardiomyopathy, sehingga mengganggu data pompa jantung.
c. Stroke
Seiring dengan meningkatnya tekanan darah, gula dan lemak darah makan
orang obesitas sangat mudah terserang stroke.
d. Gagal Nafas
Akibat kegemukan menyebabkan kesukaran bernafas terutama pada waktu
tidur (sleep apnea), keadaaan yang berat dapat menimbulkan penurunan
kesadaran sampai koma
e. Nyeri Sendi
Osteoartritis biasanya terjadi pada obesitas, nyeri sendi umumnya pada
sendi-sendi besar penyanggah berat badan, misalnya lutut dan kaki.
Pengapuran dan bengkak sendi akan bertambah dengan bertambahnya usia
atau memasuki masa menopause.
f. Batu Empedu
Pada obesitas dengan BMI diatas 30 didapatkan kecenderungan timbul
batu empedu dua kali lipat dibandingkan orang normal; pada obesitas dengan
BMI lebih dari 45, ditemukan angka 7 kali lipat.
g. Psikososial
Masalah obesitas bukan semata-mata masa-lah medis, tetapi juga
menimbulkan banyak persoalan psikososial, si gemuk bukan hanya mengalami
kesukaran belajar, tidak memperoleh pendidikan dengan baik, tetapi juga kelak
sukar mendapatkan pekerjaan yang baik, termasuk hubungan sosial, keluarga,
dalam hal berteman, umumnya mengalami hambatan yang berdampak pada
kepribadian dan kejiwaan seseorang. Depresi, reaksi cemas, atau stres,
banyak didapatkan pada orang gemuk, terutama kaum wanita.
h. Kanker
Laporan terbaru WHO memperkirakan obesitas dan hidup yang santai
bertanggung jawab atas timbulnya kanker payudara, usus besar, endometrium,
ginjal, dan esofagus. Di Inggris, 20-30 ribu kasus kanker per tahun terdapat
pada kaum obesitas. Terbukti pula hubungan kuat antara obesitas dengan
risiko timbulnya kanker pankreas, rahim, prostat, dan indung telur.
i. Angka Kematian Meningkat
Penelitian dari Framingham Heart Study di Amerika Serikat mene-mukan
bahwa pria maupun wanita dengan usia lebih dari 40 tahun dan berat badan
berlebihan atau BMI lebih dari 30, diperkirakan umurnya 7 tahun lebih pendek
daripada orang dengan berat badan normal.

3. Pencegahan Obesitas
Usaha pencegahan obesitas dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan. Sekolah merupakan tempat terbaik
untuk pendidikan kesehatan yang dapat memberikan pengetahuan, ketrampilan
serta dukungan sosial dari warga sekolah. Pengetahuan, keterampilan serta
dukungan sosial ini memberikan perubahan perilaku makan sehat yang dapat
diterapkan dalam jangka waktu lama. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah
dengan merubah pola dan perilaku makan, mengurangi konsumsi junk food, serta
peningkatan aktivitas fisik.

POLA HIDUP SEHAT CEGAH KEGEMUKAN:


 Konsumsi buah dan sayur ≥ 5 porsi per hari
 Membatasi menonton TV, bermain komputer, game/ playstation < 2 jam/hari
 Tidak menyediakan TV di kamar anak
 Mengurangi makanan dan minuman manis
 Mengurangi makanan berlemak dan gorengan
 Kurangi makan diluar
 Biasakan makan pagi dan membawa makanan bekal ke sekolah
 Biasakan makan bersama keluarga minimal 1 x sehari
 Makanlah makanan sesuai dengan waktunya
 Tingkatkan aktivitas fisik minimal 1 jam/hari
 Melibatkan keluarga untuk perbaikan gaya hidup untuk pencegahan gizi lebih l
Target penurunan BB yang sehat.

E. DIABETES MELLITUS
Diabetes Melitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat
peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin.
Kadar gula darah normal:
Kadar gula darah puasa :
 Normal : kadar gula <100 mg/dl
 Pre Diabetes : kadar gula 100-125 mg/dl
 Diabetes : Kadar gula >125 mg/dl
1. Penyebab
 Keturunan
 Usia
 Kegemukan
 Kurang gerak
 Kehilangan insulin
 Alkoholisme
 Obat-obatan
2. Tanda dan Gejala
 Sering buang air kecil
 Cepat lapar
 Mudah ngantuk
 Berat badan turun
 Badan gatal-gatal
3. Faktor Risiko
 Usia >45 tahun
 Berat badan lebih
 Riwayat keluarga
 Hiperkolesterol
4. Komplikasi yang dapat terjadi:
 Kebutaan
 Gagal ginjal
 Serangan jantung
 Amputasi/kecacatan
5. Pencegahan :
 Olahraga rutin
 Rutin kontrol gula darah
 Rutin minum obat jika sudah terdiagnosa DM
 Menjaga pola makan
 Kontrol berat badan
 Rutin kontrol kesehatan

F. PENYAKIT JANTUNG KORONER


1. Definisi PJK
Penyakit jantung koroner adalah suatu keadaan dimana terjadi penyempitan,
penyumbatan, atau kelainan pembuluh darah koroner. penyempitan atau
penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering
ditandai dengan rasa nyeri. Kondisi lebih parah kemampuan jantung memompa
darah akan hilang, sehingga sistem kontrol irama jantung akan terganggu dan
selanjutnya bisa menyebabkan kematian (Soeharto, 2001). Penyebab terjadinya
penyakit kardiovaskuler pada perinsipnya disebabkan oleh dua faktor utama yaitu:
1) Aterosklerosis
Aterosklerosis pembuluh koroner merupakan penyebab penyakit arteri
koroneria yang paling sering ditemukan. Aterosklerosis menyebabkan
penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam arteri koronaria, sehingga secara
progresif mempersempit lumen pembuluh darah. Bila lumen menyempit maka
resistensi terhadap aliran darah akan meningkat dan membahayakan aliran
darah miokardium (Brown, 2006).
2) Trombosis
Endapan lemak dan pengerasan pembuluh darah terganggu dan lama-
kelamaan berakibat robek dinding pembuluh darah. Pada mulanya, gumpalan
darah merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegahan
perdarahan berlanjut pada saat terjadinya luka. Berkumpulnya gumpalan darah
dibagian robek tersebut, yang kemudian bersatu dengan keping-keping darah
menjadi trombus. Trombosis ini menyebabkan sumbatan di dalam pembuluh
darah jantung, dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, dan bila
sumbatan terjadi di pembuluh darah otak menyebabkan stroke (Kusrahayu,
2004).
2. Gejala umum
Sumber rasa sakit berasal dari pembuluh koroner yang menyempit atau
tersumbat. Rasa sakit tidak enak seperti ditindih beban berat di dada bagian tengah
adalah keluhan klasik penderita penyempitan pembuluh darah koroner. Kondisi yang
perlu diwaspadai adalah jika rasa sakit di dada muncul mendadak dengan keluarnya
keringat dinggin yang berlangsung lebih dari 20 menit serta tidak berkurang dengan
istirahat. Serangan jantung terjadi apabila pembuluh darah koroner tiba-tiba
menyempit parah atau tersumbat total. Sebagian penderita PJK mengeluh rasa tidak
nyaman di ulu hati , sesak nafas, dan mengeluh rasa lemas bahkan pingsan (Yahya,
2010).

3. Faktor Resiko
Secara statistik, seseorang dengan faktor resiko kardiovaskuler akan memiliki
kecenderungan lebih tinggi untuk menderita gangguan koroner dibandingkan
mereka yang tanpa faktor resiko. Semakin banyak faktor resiko yang dimiliki,
semakin berlipat pula kemungkinan terkena penyakit jantung koroner (Yahya, 2010).
Faktor resiko PJK yaitu :
a. Hipertensi
b. Diabetes Mellitus
c. Merokok
d. Hiperlipidemia
e. Obesitas
f. Gaya hidup tidak aktif
PERTANYAAN

1. Kumpulan gejala yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung koroner disebut..
A. Sindrom metabolik
B. Down syndrom
C. Diabetes Mellitus
D. Etiologi penyakit
E. Sindrom nefrotik
2. Yang merupakan faktor risiko sindrom metabolik?
A. Obesitas sentral
B. Kadar trigliserida tinggi
C. Tekanan darah tinggi
D. A, B, C benar
E. Bukan salah satu jawaban diatas
3. Obesitas sentral adalah...
A. Penimbunan lemak dibagian tertentu
B. Terjadi biasanya pada perut
C. Penimbunan lemak diseluruh bagian tubuh
D. A dan B benar
E. Bukan salah satu jawaban diatas
4. Seseorang yang menderita diabetes melitus biasanya memiliki kadar gula darah
puasa sebesar..
A. <100 mg/dl
B. 100-120 mg/dl
C. 100-125 mg/dl
D. 100 mg/dl
E. >125 mg/dl
5. Pencegahan pada sindrom metabolik adalah..
A. Olahraga rutin, perbanyak aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah
B. Konsumsi makanan cepat saji
C. Menjadi perokok pasif
D. Cek kesehatan rutin, makan makanan menganduk lemak jahat
E. Kurangi aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur

Anda mungkin juga menyukai