1. Torque wrench
Alat yang digunakan untuk mengencangkan bolt atau nut sesuai dengan standart torquenya
Satuan : kgm, Nm, lbfeet
2. Lifting belt
Sabuk yang digunakan untuk mengikat dan mengangkat komponen yang permukaannya halus,
sehingga saat diangkat tidak merusak, menggores komponen.
Satuan : kg, ton
3. Pressure gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur pressure oli dalam system steering dan hydraulic
Satuan : kg/cm2, Mpa
4. Convex scale
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak
Satuan : cm, m
5. Outside micrometer
Alat yang digunakan untuk mengukur diameter luar suatu komponen, dengan tingkat ketelitian
0,001 mm
6. Power wrench
Alat untuk mengencangkan atau mengendorkan bolt atau nut yang memiliki torque besar, alat ini
menggunakan prinsip reduksi putaran beberapa tingkat. Satuan : kgm
7 Chain block
Alat yang digunakan untuk mengangkat komponen, dalam penggunaanya dapat dipindahkan
dimana ada tempat untuk mengaitkannya. Alat ini menggunakan prinsip katrol dengan reduksi
putaran.
8. Vernier caliper
Alat yang digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, panjang, ketebalan,
kedalaman lubang pada suatu komponen.
Satuan : mm (0.05), inchi (1/128)
9. Shackle
Digunakan sebagai sambungan chain, sehingga memudahkan pengaitan ataupun pengaturan
chain saat pengangkatan komponen.
10. Overhead crane
Alat angkat didalam workshop yang dapat bergerak ke semua arah horizontal dan naik turun
(vertical)
Satuan : ton
11. Color checker
Cairan yang disemprotkan pada permukaan komponen untuk mengetahui keretakan yang
terjadi. Biasanya satu set terdiri dari 3 warna : transparan (cleaner), putih (penetran), merah.
12. Feeler Gauge
Alat untuk mengukur kerenggangan suatu celah antara dua komponen atau part, misal rubber
pads clearance
13. Lifting chain
Rantai yang digunakan untuk mengangkat komponen pada penggunaanya ujung rantai dipasang
hock.
Satuan : kg, ton
Diposting oleh GITAMANTA di 05.12 Tidak ada komentar:
Label: tool r n i cabin n vessel
II. TECHNICAL TERMINOLOGI rn i cabin n vessel
II. TECHNICAL TERMINOLOGI
1. Body Heating
Pemanasan permukaan bidang kontak material muatan, dengan memanfaatkan panas exhaust
gas yang dialirkan dalam rongga rangka dump body, sehingga material basah tidak lengket.
2. Struck capacity
Kapasitas muatan yang sesuai dengan volume dasar dump body , dalam satuan m3
3. Heaped capacity
Kapasitas muatan sesuai volume dump body ditambah volume kelebihan atau gundukan muatan
diatas struck volume (dalam batasan muatan tidak tumpah saat unit travel), dalam satuan m3
3. Coating material
Bahan yang dioleskan pada permukaan komponen sebagai pelapis untuk mencegah kebocoran,
perekat, anti karat, dsb, (Adhessive, gasket sealant, lubricant, grease) contoh : Loctite, dsb.
4. Dump Body horizontal clearance
Celah kerenggangan mendatar antara dump body dengan chasis pada bidang tumpuan pin
(bracket bagian belakang) dan side guide (bagian depan) yang ditentukan oleh ketebalan shim
diantara bracket chasis dengan bracket dump body dan shim pada side guide.
5. Dump Body vertical clearance
Celah kerenggangan antara dump body dengan chasis pada bidang kontak seating, yang
ditentukan oleh keausan rubber pads dan ketebalan shim.
6. FOPS (Fall Over Protection Structure)
Cabin dirancang dengan kerangka utama yang mampu menahan beban yang besar saat
tertimpa atau kejatuhan material, sehingga tidak terjadi kecelakaan yang fatal pada operatornya.
7. ROPS (Roll Over Protection Structure)
Cabin dirancang dengan kerangka utama yang mampu menahan beban yang besar saat unit
terguling, sehingga tidak terjadi kecelakaan yang fatal pada operatornya.
8. Body rock
Dump body khusus yang terbuat dari high wear-resistance plate dan mempunyai tingkat
kekerasan + 25% dibandingkan material dump body standart, sehingga tidak mudah aus atau
robek saat digunakan untuk mengangkut muatan batu (crushed stone).
9. Payload
Berat muatan yang diangkut dalam dump body dan tergantung dengan jenis material.
10. Rock ejector (HD)
Plat baja yang dipasang diantara dua roda belakang, yang berfungsi untuk mengeluarkan dan
mencegah material atau batu masuk kedalam celah antara kedua roda, sehingga mencegah
kerusakan ban karena robek.
11. Dumping angle
Sudut kemiringan dump body saat diposisikan full dumping. Diukur terhadap bidang horizontal
(permukaan tanah).
Diposting oleh GITAMANTA di 05.11 Tidak ada komentar:
Label: II. TECHNICAL TERMINOLOGI rn i cabin n vessel
Remove Install Cabin and Vessel Articulated Dump
Truck
Remove Install Cabin and Vessel
Articulated Dump Truck
1. Cabin operator
Sebagai tempat operator mengoperasikan unit maka cabin dirancang secara ergonomy untuk
mendapatkan kenyamanan operasi dan jangkauan pandangan yang luas. Daun pintu dibuat
lebar dan mudah dibuka saat akan masuk kedalam cabin. Pemasangan rubber pads mounting
cabin akan mengurangi getaran dan kejutan yang terjadi, steering wheel dapat digerakkan tilting
(maju-mundur) dan telescoping (naik turun) untuk menyesuaikan dengan postur atau fisik
operator. Didalam cabin terdapat semua control operasi unit yang meliputi : steering wheel &
combination switch, pedal accelerator, pedal brake & retarder, lever hoist, dan berbagai macam
switch, dan komponen control lainnya.
2. Dump body extension
Plat besi baja yang ditambahkan pada side wall dump body dengan pengelasan, sehingga
menambah kapasitas muatan. Ketinggian extention (+ 200 mm) ditentukan berdasarkan jenis
material yang diangkut, untuk mendapatkan berat muatan sesuai dengan kapasitas angkut unit.
3. Exhaust heated dump body
Dump body dirancang mempunyai rongga didalamnya dan exhaust gas (engine) dialirkan
kedalam rongga tersebut melalui flexible pipe. Sehingga panas exhaust gas akan diserap oleh
dump body untuk memanaskan permukaan bdang kontak dengan material tanah yang diangkut,
dengan demikian material (tanah) yang basah tidak dapat lengket.
4. Lock pin dump body
Lock pin yang dipasang sebagai safety pin saat dump-body diposisikan raise dan melakukan
activitas repair atau maintenance pada chasis atau komponen yang berada dibawah dump body,
sehingga mencegah bahaya terjepit, karena dump body turun dengan sendirinya atau terjadi
kesalahan prosedur repair.
5. Rubber cushion (Cabin)
Rubber yang dipasang diantara cabin dengan chasis, karena rubber mempunyai sifat elastisistas
yang tinggi sehingga akan mengurangi getaran atau kejutan yang terjadi pada cabin.
6. Spill guard
Plat baja yang dipasang pada bagian depan atas dan bagian samping luar side wall dump body
yang berfungsi untuk mencegah material yang tumpah saat loading atau unit travel, agar tidak
mengenai dan merusak roda (side spill guard) dan flexible pipe & parking brake (front spill guard)
7. Tail gate (option)
Tail gate dipasang pada bagian belakang dump body, sebagai pintu yang akan tertutup saat
posisi dump body seating (duduk pada chasis) sehingga material muatan tidak tumpah,
sedangkan saat posisi dumping, tail gate akan terbuka dengan mekanisme tarikan rantai yang
dipasang pada kedua sisi arm mounting.
8. Vessel (dump body)
Sebagai attachment pada unit dumptruck dan dipasang diatas chasis dengan tumpuan pin pada
bagian belakang chasis. Karena dump body digunakan sebagai tempat membawa material
muatan, maka dapat diposisikan Dumping, saat membuang material dengan menggunakan
cylinder hydraulic yang dipasang diantara chasis dengan dump body.
9. Wear plate
Logam yang tahan gesekan berupa plat yang dipasang pada permukaan bidang kontak material
muatan, untuk mencegah terjadinya keausan atau kerusakan pada material asli dump body.
1. Torque wrench
Alat yang digunakan untuk mengencangkan bolt atau nut sesuai dengan standart torquenya
Satuan : kgm, Nm, lbfeet
2. Tachometer
Alat yang digunakan untuk mengukur putaran engine. Satu set terdiri, probe, cable, tachometer,
tachometer drive.
3. Pm Clinic Kit A
Seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur item performance engine : Rpm, Blowby
pressure, Exhaust temperature, dan cycle time : stop watch
Pm Clinic Kit B
Seperangkat pressure gauge yang digunakan untuk mengukur hydraulic pressure, boost
pressure. Satuan gauge : 10, 25, 60, 400 kg/cm2, dan -760 -> 1500 mmHg.
4. Lifting belt
Sabuk yang digunakan untuk mengikat dan mengangkat komponen yang permukaannya halus,
sehingga saat diangkat tidak merusak, menggores komponen.
Satuan : kg, ton
5. Lifting chain
Rantai yang digunakan untuk mengangkat komponen pada penggunaanya ujung rantai dipasang
hock.
Satuan : kg, ton
6. Overhead crane
Alat angkat didalam workshop yang dapat bergerak ke semua arah horizontal dan naik turun
(vertical)
Satuan : ton
7. Pressure gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur pressure oli dalam system steering dan hydraulic.
Satuan : kg/cm2, Mpa
8. Convex scale
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak.
Satuan : cm, m
9. Power wrench
Alat untuk mengencangkan atau mengendorkan bolt atau nut yang memiliki torque besar, alat ini
menggunakan prinsip reduksi putaran beberapa tingkat.
Satuan : kgm
10. Vernier caliper
Alat yang digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, panjang, ketebalan,
kedalaman lubang pada suatu komponen.
Satuan : mm (0.05), inchi (1/128)
11. Push-pull scale
Alat untuk mengukur pre-load, operating force dan dapat digunakan untuk adjustment belt
tension
Satuan : kg
12. Thermometer
Alat yang digunakan untuk mengukur temperature. Exhaust (high temp), Fluida, Surface
(ambient). Satuan : oC
13. Multimeter (AVO meter)
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan (Voltage), arus (Ampere), hambatan (Ohm) pada
electrical system.
1. Universal joint
Dengan menggunakan cross joint pada kedua ujung shaft maka kemampuan meneruskan
putaran dan tenaga lebih stabil, fleksibel. Jika menggunakan tipe shaft terpisah, maka antara
kedua shaft dihubungkan dengan menggunakan spline.
2. Cooling system connection
Sambungan yang berupa pipa dan hose yang digunakan pada cooling system Engine untuk
mensirkulasikan air pendingin radiator.
3. Fuel system connection
Sambungan yang berupa pipa dan hose yang digunakan untuk mengalirkan fuel dari fuel tank ke
system, dan untuk mengembalikan sisa fuel yang tidak diinjeksikan kembali ke tank.
4. Air System connection
Sambungan yang berupa pipa dan hose yang digunakan untuk mengalirkan udara dari Air
cleaner ke ruang bakar.
5. Rubber mounting & bolt
Rubber yang dipasang sebagai dudukan engine pada chasis / frame, yang berfungsi untuk
meredam getaran yang terjadi pada engine atau chasis, sehingga tidak saling mempengaruhi.
6. Radiator
Dengan mempunyai luas bidang pendinginan yang besar, maka air yang mengalir melalui core
akan didinginkan dengan dihembus angin atau dihisap oleh fan. Radiator mempunyai Upper tank
sebagai penampung air dari system, sedangkan Lower tank menampung air yang sudah
didinginkan untuk dialirkan ke cooling system.
7. Pressure & vaccum valve
Biasanya radiator cap sebagai pressure vaccum valve. Saat sebagai pressure valve akan
berfungsi untuk mempertahankan pressure didalam system (radiator) lebih tinggi sebesar angka
yang tertera pada cap, dengan tujuan untuk menaikkan titik didih air. Sedangkan saat air radiator
dingin, akan berfungsi sebagai vaccum valve untuk mencegah terjadinya kevakuman pada
system.
8. Shim
Dipasang pada rubber mounting untuk adjustment kelurusan (aligment) terhadap power train.
9. Fan guard
Dipasang pada radiator, sebagai pengaman fan dari benda asing dan juga untuk memfokuskan
aliran hembusan atau hisapan fan
10. After cooler (Water to Air)
Berbentuk layer type (air radiator dialirkan didalamnya) dan dipasang intake manifold, sehingga
udara yang akan masuk keruang bakar akan didinginkan, dengan tujuan agar kerapatan molekul
udara lebih padat.
11. Inter cooler (Air to Air)
Berbentuk seperti radiator dan didalamnya dialirkan udara dari turbo yang akan menuju ruang
bakar, sehingga udara tersebut akan didinginkan dengan media angin yang dihembuskan atau
dihisap oleh fan, dengan tujuan agar kerapatan molekul udara lebih pada