Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Guru adalah pihak yang bertugas membimbing siswa agar dapat

mencapai tujuan pembelajaran sekaligus mengelola kelas agar dapat

menjadi sebuah tim yang solid, komunikatif, dan kondusif selama proses

pembelajaran. Seorang guru diharapkan mampu mengelola pembelajaran

dengan baik. Pembelajaran yang monoton tentunya akan berpengaruh

terhadap semangat belajar dan prestasi belajar peserta didik..Pemilihan

strategi dan model pembelajaran yang relevan dengan standar kompetensi

juga dapat memacu kemampuan serta minat belajar siswa demi

tercapainya optimalisasi kualitas pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang sering terjadi disekolah,

ditemukan beberapa kendala pada saat siswa menerima pelajaran.

Misalnya siswa cepat bosan saat menerima pelajaran, mudah mengantuk,

berbicara dengan teman-temannya di luar materi yang sedang dibahas

dalam pembelajaran, guru kadang-kadang hanya fokus pada satu siswa

saja sehingga siswa lain merasa terabaikan.

PJBL merupakan sebuah model yang mengatur proses pembelajaran

melalui kegiatan proyek. Proyek adalah tugas kompleks yang didasarkan pada

tantangan berupa pertanyaan maupun masalah, yang melibatkan siswa dalam

merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan melakukan

penelitian, memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja pada waktu


panjang yang telah ditentukan dan menghasilkan sebuah produk atau

melakukan presentasi. Siswa dilibatkan untuk menyelesaikan permasalahan

serta mengambil keputusan melalui berbagai kegiatan untuk memudahkan

proses penyimpanan memori kognitif secara lebih permanen (Thomas, 2010).

Dalam PJBL, siswa diajak untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak

mudah ditemukan jawabannya. Kriteria PJBL menurut Tamim (2013) adalah

proyek harus sesuai dengan kurikulum, fokus pada masalah yang mengajak

siswa untuk menghubungkan dengan konsep utama, melibatkan siswa untuk

melakukan pengamatan yang kontruktivis, realistis, dan mandiri

Pada model PjBL ini membuat projek-projek yang menghendaki

siswa untuk, (1) memecahkan masalah nyata dan isu-isu yang memiliki

kepentingan untuk orang lain; (2) secara aktif terlibat dalam pembelajaran

mereka dan memilih hal-hal penting selama projek; (3) menunjukkan

secara nyata bahwa mereka telah belajar konsep-konsep kunci dan

keterampilan. Projek memberikan kesempatan bagi siswa untuk

menghasilkan bukti yang dapat diamati bahwa mereka telah menguasai

standar kurikuler ketat karena mereka menerapkan pembelajaran mereka

dan memecahkan masalah di tangan. Projek dan pameran juga

memberikan bukti yang luas dari proses kerja dan pembelajaran

berlangsung sendiri

Solusi yang ditawarkan adalah peneliti mengasah kemampuan

menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif

(indikator pada keterampilan proses sains) dan sikap ilmiah siswa melalui

project based learning pada materi jaringan tumbuhan. Pembelajaran


PJBL melibatkan semua siswa untuk aktif di kelas dalam kerjasama dan

mencari solusi dari permasalahan yang sedang dikaji. Ibrahim dan Nur

(2010:14), mengatakan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah

dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, memecahkan masalah dan keterampilan intelektual.

Diketahui model PjBL sudah banyak diterapkan dalam proses

pembelajaran sebelum Kurikulum 2013 diberlakukan. Dapat dikatakan

bahwa model PjBL juga dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran

yang masih menggunakan KTSP seperti pada kelas XI dan XII tahun

ajaran 2013/2014. Dengan menerapkan model PjBL maka kualitas yang

telah dirancang dalam Kurikulum 2013 diharapkan dapat tercapai. Karena

dengan menerapkan model PjBL, prinsip kegiatan pembelajaran dapat

tercapai yaitu, (1) berpusat pada peserta didik; (2) mengembangkan

kreativitas peserta didik; (3) menciptakan kondisi menye-nangkan dan

menantang; (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kines-tetika;

(5) menyediakan pengalaman be-lajar yang beragam melalui penerapan

berbagai strategi dan metode pem-belajaran yang menyenangkan,

kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna walaupun waktu yang

dibutuhkan lebih lama.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian

dengan judul : Implementasi Model Pembelajaran Project Based

Learning (Pjbl) Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Sikap

Ilmiah Siswa Pada Materi Jaringan Tumbuhan Kelas VIII SMP


1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya adapun

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1.2.1. Bagaimana Hasil Analisis Implementasi Model Pembelajaran Project Based

Learning (Pjbl) Terhadap Keterampilan Proses Sains Materi Jaringan

Tumbuhan Kelas VIII SMP ?

1.2.2. Bagaimana Hasil Analisis Implementasi Model Pembelajaran Project Based

Learning (Pjbl) Terhadap Sikap Ilmiah Siswa Materi Jaringan Tumbuhan

Kelas VIII SMP ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Untuk mengetahui Hasil Analisis Implementasi Model Pembelajaran

Project Based Learning (Pjbl) Terhadap Keterampilan Proses Sains Materi

Jaringan Tumbuhan Kelas VIII SMP

1.3.2. Untuk mengetahui Hasil Analisis Implementasi Model Pembelajaran

Project Based Learning (Pjbl) Terhadap Sikap Ilmiah Siswa Materi

Jaringan Tumbuhan Kelas VIII SMP

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:
1.4.1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan masukan dan solusi yang konstruktif bagi para

guru dan calon guru biologi atas kendala pembelajaran yang selama ini

dilakukan, serta usaha perbaikan, baik dari segi penerapan metode,

maupun penggunaan media yang tepat dalam upaya peningkatan

keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa.

1.4.2. Manfaat Pragmatis

a) Sekolah dapat menggunakan, menggandakan, dan menyebarkan

pembelajaran berbasis Project Based Learning

b) Sekolah mendorong sosialisasi pembelajaran Project Based

Learning kepada para pendidik untuk pengembangan penguasaan

konsep siswa

Anda mungkin juga menyukai