Tujuan penelitian experiment semu untuk memperkirakan kondisi eksperimen murni dalam
keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variable yang
relevan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua
kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Penelitian eksperimental semu bertujuan
untuk menjelaskan hubungan-hubungan,mengklarifikasi penyebab terjadinya suatu peristiwa,
atau keduanya.
a. Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan di
teliti.
g. Melakukan eksperimen
j. Menyusun laporan
4. Rancangan – rancangan yang ada dalam metode kuasi experimen
Non-Equivalent Grup Desain adalah desain yang paling sering digunakan dalam penelitian
sosial. Hal ini terstruktur seperti sebuah eksperimen pretest posttest-acak. Dalam NEGD, kita
paling sering menggunakan grup utuh yang kita anggap sama seperti perlakuan dan kelompok
kontrol. Dalam pendidikan, kita bisa memilih dua kelas yang sebanding. Dalam penelitian
berbasis masyarakat, kita bisa menggunakan dua komunitas yang sama. Kita mencoba untuk
memilih grup yang semirip mungkin, tapi kita tidak pernah bisa yakin kelompok-kelompok
yang sebanding. Atau, dengan kata lain, tidak mungkin bahwa kedua kelompok akan mirip
jika mereka kita tugaskan melalui undian acak. Karena sering kemungkinan bahwa
kelompok-kelompok yang tidak setara. Berarti bahwa tugas yang kita berikan untuk
kelompok seharusnya tidak acak. Dengan kata lain, peneliti tidak menguasai tugas untuk
kelompok melalui mekanisme penugasan acak., ini yang dinamakan desain kelompok
nonequivalent.
Dari banyak desain eksperimental sebenarnya , pretest posttest desain-metode yang disukai
untuk membandingkan kelompok peserta dan mengukur tingkat perubahan yang terjadi
sebagai hasil dari perlakuan.
Pretest posttest-desain tumbuh dari desain posttest sederhana saja, dan beberapa masalah
yang timbul dengan tugas dan alokasi peserta untuk kelompok.
c. Desain Regresi-Diskontinuitas
Desain RD belum sering digunakan dalam penelitian sosial. penerapan yang paling umum
adalah dalam evaluasi pendidikan kompensasi di mana sekolah anak-anak yang memperoleh
nilai yang jatuh di bawah beberapa nilai standar yang telah ditentukan pada tes prestasi
ditugaskan untuk pelatihan perbaikan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja mereka.
Frekuensi rendah mungkin disebabkan beberapa faktor. Misalnya, desain RD memaksa
menetapkan peserta untuk kondisi semata-mata berdasarkan indikator kuantitatif Mungkin
alasan paling jelas untuk desain RD adalah desain yang tampaknya tidak masuk akal.
Desain RD memiliki potensi besar untuk evaluasi dan penelitian program. Dari sudut
pandang metodologis, kesimpulan yang diambil dari desain RD baik dilaksanakan sebanding
dengan kesimpulan dari percobaan acak. Desain RD sering langsung dapat digunakan dengan
upaya pengukuran yang ada seperti informasi statistik yang dikumpulkan secara teratur khas
dari sistem pengelolaan yang paling informasi. Keuntungan dari desain RD menjamin upaya
pendidikan yang lebih besar pada bagian dari komunitas metodologis untuk mendorong
penggunaannya sesuai.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA