Anda di halaman 1dari 7

Forum Diskusi M5 KB1

Nama : Ari Raharja


No Peserta : 18071618710023

Buatlah resume dan soal Objective Test untuk setiap sub topik!
Jawab :

A. Molalitas dan Fraksi Mol


Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi
bergantung pada jumlah zat terlarut
Satuan Konsentrasi dalam Sifat Koligatif
a. Fraksi Mol (X)
Fraksi mol zat A (XA) menyatakan perbandingan jumlah mol zat A terhadap jumlah mol total
zat-zat yang terdapat dalam larutan.

Jumlah fraksi mol semua komponen sama dengan satu.

b. Molalitas
Kemolalan (m) didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut.
Dalam bentuk persamaan dirumuskan sebagai berikut.

Soal :
1. Sebanyak 60 g urea, CO(NH2)2, dilarutkan dalam 36 g air. Maka fraksi mol urea yang terbentuk
adalah … .

1
A. 3
2
B. 3
1
C. 4
3
D. 4
1
E. 2
2. Fraksi mol glukosa dalam larutannya adalah 1/9. Maka molaritas larutan tersebut adalah … .

A. 0,87 m
B. 3,47 m
C. 5,21 m
D. 6,94 m
E. 8,68

3. Suatu larutan NaOH memiliki konsentrasi 2 molal. Maka persen massa NaOH dalam larutan adalah
… . (Ar Na=23; O=16; H=1)

A. 1,85 %
B. 3,70 %
C. 7,40 %
D. 9,25 %
E. 11,1 %

B. Penurunan Tekanan Uap (ΔP)


1. Tekanan Uap
Semakin lemah gaya antarmolekul semakin mudah senyawa itu menguap. Pada suhu rendah,
molekul-molekul zat dapat meninggalkan permukaan cairan membentuk kesetimbangan dengan
cairan yang berada di permukaannya. Molekul-molekul fasa uap menimbulkan tekanan yang
disebut tekanan uap.
2. Penurunan Tekanan Uap Larutan
Adanya zat terlarut nonvolatile (tidak mudah menguap) di dalam suatu pelarut dapat
menurunkan tekanan uap pelarut. Akibatnya, tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap
pelarut murninya. Tekanan uap air murni lebih besar dari tekanan uap larutan gula maka untuk
mencapai keadaan kesetimbangan, uap air murni akan diserap oleh larutan gula sampai tekanan uap
di atas permukaan kedua cairan itu sama dan setimbang.
Tekanan uap larutan yang mengandung zat terlarut nonvolatile dinyatakan sebagai berikut
𝑃𝑙𝑎𝑟 = 𝑋𝑝 × 𝑃0
∆𝑃 = 𝑋𝑡 × 𝑃0
Keterangan:
Plar = tekanan uap larutan
Xp = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol terlarut
P° = tekanan uap pelarut murni
ΔP = penurunan tekanan uap

Contoh aplikasi : Laut mati sebagai tempat rekreasi. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan
tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini
terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas,
sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan
tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi.

Soal :
1. Suatu cairan murni mempunyai tekanan uap 50 mmHg pada 25°C. Jika 6 mol zat ini dicampur
dengan 4 mol suatu zat non elektrolit yang sukar menguap, maka tekanan uapnya akan menjadi … .

A. 15 mmHg
B. 20 mmHg
C. 25 mmHg
D. 30 mmHg
E. 35 mmHg

2. Penurunan tekanan uap larutan yang mengandung 171 gram sukrosa (Mr = 342) dalam 360 gram air
pada suhu dimana air murni memiliki tekanan uap 41 torr adalah … .

A. 1 torr
B. 2 torr
C. 3 torr
D. 4 torr
E. 5 torr

3. Tekanan uap air murni pada suhu tertentu adalah 23,76 mmHg, sedangkan tekanan uap jenuh larutan
yang mengandung 27 gram zat terlarut non volatil dalam 90 gram air adalah 23,15 mmHg. Maka
massa molar dari zat terlarut tersebut adalah … .

A. 125 g/mol
B. 150 g/mol
C. 205 g/mol
D. 255 g/mol
E. 300 g/mol
C. Kenaikan Titik Didih Larutan
Suatu zat cair dikatakan mendidih jika tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer (tekanan
udara luar) di atas permukaan cairan. Oleh karena tekanan uap larutan zat nonvolatil lebih rendah dari
pelarut murninya maka untuk mendidihkan larutan perlu energi lebih dibandingkan mendidihkan pelarut
murninya. Akibatnya, titik didih larutan akan lebih tinggi daripada pelarut murninya.

Kenaikan titik didih ditunjukkan oleh hubungan :


∆𝑇𝑏 = 𝐾𝑏 × 𝑚 × 𝑖
Keterangan :
∆𝑇𝑏 = kenaikan titik didih
𝐾𝑏 = tetapan kenaikan titik didih molal
𝑖 = faktor van’t hoff

Aplikasinya : ketika memasak sayur, air terlebih dahulu didihkan baru kemudian dimasukkan sayur dan
bumbu. Karena ketika dari awal sudah dimasukkan bumbu, air akan mendidih pada suhu di atas titik
didih normalnya, sehingga proses memasak akan lebih lama selesai.

Soal :
1. Suatu zat organik sebanyak 0,645 gram yang dilarutkan dalam 50 gram CCl4 memberikan ∆Tb =
0,645 °C. Jika Kb pelarut = 5,0 °C/m, maka massa molekul relatif zat itu adalah .… .

A. 100
B. 150
C. 200
D. 250
E. 300

2. Asam benzoat (Mr = 122) sebanyak 12,2 gram dilarutkan dalam 122 gram etanol menyebabkan
kenaikan titik didih 1 °C. Tetapan kenaikan titik didih molal etanol (Kb) adalah … .

A. 0,0122 °C/m
B. 0,122 °C/m
C. 1,220 °C/m
D. 12,20 °C/m
E. 122 °C/m
3. Larutan yang dibuat dengan melarutkan 2,8 g zat elektrolit biner (Mr = 56) ke dalam 100 mL air
mendidih pada suhu 100,39 °C. Jika Kb air adalah 0,52°C/m , maka dapat dikatakan bahwa dalam ai
zat tersebut terurai sebanyak … .

A. 25 %
B. 30 %
C. 35 %
D. 40 %
E. 50 %

D. Penurunan Titik Beku Larutan


Penambahan zat terlarut nonvolatil dapat menyebabkan penurunan titik beku larutan, karena zat
terlarut tidak larut dalam fasa padat pelarutnya.
Penurunan titik beku ditunjukkan oleh hubungan :
∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓 × 𝑚 × 𝑖
Keterangan :
∆𝑇𝑓 = Penurunan titik beku
𝐾𝑓 = tetapan penurunan titik beku molal
𝑖 = faktor van’t hoff

Aplikasinya :
 antibeku pada radiator mobil
 antibeku dalam tubuh hewan
 pencairan salju ketika musim dingin
 pembuatan system pendingin pada pembuatan eskrim
 penentuan massa molekul relatif senyawa unknown

Soal :
1. Sebanyak 8 gram zat A dilarutkan kedalam 200 ml air. Jika diketahui tetapan penurunan titik beku
air (Kf) air 1,86 °C/m dan massa molar zat tersebut adalah 40 g/mol, maka larutan akan membeku
pada suhu .… .

A. 0,93 °C
B. – 0,93 °C
C. 1,86 °C
D. – 1,86 °C
E. 2,79 °C
2. Jika 6 g urea dilarutkan kedalam 100 gram air, akan terbentuk larutan yang titik bekunya -1,86 °C.
Jika 2,45 g H3PO4 dilarutkan dalam 200 g air, maka larutan akan membeku pada suhu … .
(diketahui derajat ionisasi H3PO4 = 0,4 ; Ar P = 31, O =16 dan Mr urea = 60)

A. – 0,1235 °C
B. – 0,2325 °C
C. – 0,2352 °C
D. – 0,3225 °C
E. – 0,3252 °C

3. Sebanyak 4,6 g glukol ( C2H6O ) dilarutkan dalam 500 gr air, kemudian dicampur lagi dengan 36 g
glukosa dalam 500 g air . Bila diketahui Kf air = 1,86 °C/m, maka titik beku campuran larutan
tersebut adalah … .

A. – 0,186 °C
B. – 0,372 °C
C. – 0,558 °C
D. – 0,744 °C
E. – 0,930 °C

E. Tekanan Osmotik
Osmosis dapat dicegah dengan memberikan suatu tekanan pada permukaan larutan. Tekanan yang
diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut dari pelarut murni menuju larutan pada peristiwa osmosis
disebut tekanan osmotik. Menurut Van‘t Hoff tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal:
pV = nRT
𝑛
𝜋 = 𝑅𝑇 = 𝑀𝑅𝑇𝑖
𝑉
Keterangan :
π = tekanan osmotik (atm)
M = konsentrasi larutan (mol/liter)
R = tetapan gas universal = 0.08205 Latm/mol K
T = suhu mutlak (K)
𝑖 = faktor van’t hoff
Aplikasinya :
 Mengontrol bentuk sel
 Mesin cuci darah
 Pengawetan makanan
 Desalinasi air laut melalui osmosis balik

Soal :
1. Tekanan osmotik 500 mL larutan yang mengandung 4,5 g zat X (non elektrolit) pada suhu 27°C
adalah 1,23 atm. Jika R = 0,082 L.atm/mol.K, maka Mr X adalah … .

A. 60
B. 90
C. 120
D. 150
E. 180

2. Suatu larutan nonelektrolit pada suhu 25 °C memiliki tekanan osmotik sebesar 0,246 atm. Maka
kemolaran larutan tersebut adalah … .

A. 0,01 M
B. 0,02 M
C. 0,03 M
D. 0,04 M
E. 0,05 M

3. Bila tekanan osmotik darah manusia pada suhu 37°C adalah 7,7 atm, maka massa glukosa yang
diperlukan untuk membuat 500 mL larutan cairan infus yang isotonik dengan darah (Ar C = 12, H =
1, O = 16) adalah … .

A. 13,63 g
B. 20,45 g
C. 27,26 g
D. 40,89 g
E. 61,34 g

Anda mungkin juga menyukai