Dalam kehidupan sehari-hari kita pernah mendengar kata sejarah digunakan, baik
dalam percakapan, pertemuan, maupun saat menghadiri perkuliahan. Kata tersebut biasanya
digunakan dalam hal yang berkaitan kronologi asal muasal atau keterangan waktu di masa lalu
yang memerlukan penjelasan secara kronologis, misalnya “Bagaimana sejarah penemuan
lampu?” , “Kemerdekaan Indonesia adalah salah satu sejarah yang tidak bisa dilupakan oleh
bangsa Indonesia”, “ Sejarah pergerakan mahasiswa itu tidak lepas dari perjuangan rakyat
Indonesia itu sendiri”. Sehingga setiap manusia di dalam kehidupannya memiliki sejarahnya
masing-masing yang berarti bagi hidup dan kehidupannya. Seorang sejarawan bernama Ismaun
pernah mengatakan bahwa manusia tidak dapat dipisahkan dari sejarah. Sehingga sejarah tanpa
manusia adalah delusi.
Dalam bahasa Arab kata sejarah yaitu Syajarotun yang berarti pohon kayu. Dari
pengertian tersebut pohon dapat diartikan menjadi sebuah simbol kehidupan, yang memiliki
bagian-bagian mulai dari batang, ranting, daun, buah sampai akar dan segala pembuluh maupun
jaringan lain yang membentuk pohon itu sendiri. Dari bagian-bagian kompleks tersebut dapat
diumpamakan sebagai aspek-aspek kehidupan manusia yang saling berhubungan untuk
membentuk suatu kehidupan yang terus tumbuh dan berkembang. Istilah yang memiliki makna
sama yaitu silsilah, riwayat atau hikyat, kisah dan tarikh. Dari istilah tersebut sejarah
merupakan keluarga dan nenek moyang dan dapat merujuk pada masa lalu.
Bagaimana definisi sejarah? Berikut beberapa pendapat tokoh dari luar negeri
mengenai definisi sejarah salah satunya yaitu J Bank mengatakan bahwa sejarah merupakan
semua kejadian/ peristiwa masa lampau yang berkaitan dengan manusia yang dapat membantu
manusia untuk memahami perilaku manusia pada masa lampau, masa sekarang, dan masa yang
datang. Kemudian menurut Robin Winks, sejarah adalah studi tentang manusia dalam
kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Herodotus yang merupakan ahli sejarah pertama
dunia kebangsaan Yunani berpendapat bahwa sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan
tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya
diakibatkan oleh keadaan manusia. Selain pendapat tokoh dari luar negeri terdapat juga tokoh
Indonesia yang mengemukakan pendapatnya, yaitu Moh. Yain, SH, memberikan definisi
sejarah adalahsuatu ilmu pengetahuan yang disusun atas penyelidikan beberapa peristiwa yang
dapat dibuktikan dengan kenyataan. Beragam definisi yang dikemukakan oleh para tokoh
Essay Tugas Mandiri – Sejarah Indonesa
terkemuka tersebut tidaklah sama dalam hal isi, taraf dan tujuannya. Namun dapat diambil
beberapa unsur pokoknya, yakni adanya peristiwa,kisah dan ilmu sejarah. Sehingga dapat
disimpulkan Sejarah merupakan peristiwa masa lalu yang memiliki dampak pada masyarakat
yang memiliki arti atau mengandung sebuah momen.
Sejarah sebagai ilmu memiliki kaitan dengan penulisan ilmiah yang penulisannya
menggunakan penalaran bersandar pada fakta. Kebenaran sejarah terletak pada kesediaan
sejarawan untuk meneliti sumber sejarah secara tuntas, sehingga diharapkan dapat
mengungkap sejarah secara objektif.
Dalam menemukan sebuah fakta sejarah, ilmuwan memiliki metode sejarah yang
digunakan terhadap sumber utama dan bukti lainnya, termasuk bukti arkeologi, untuk meneliti
dan kemudian menuliskan sejarah dalam bentuk masa lalu. Tahapan metode sejarah pertama
yang harus dilewati yaitu heuristik yang merupakan tahapan proses mengumpulkan sumber –
sumber sejarah. Tahap kedua adalah kritik. Sumber – sumber yang telah diperoleh melalui
tahapan heuristik, selanjutnya harus melalui tahapan verifikasi. Terdapat dua macam kritik,
yakni kritik ekstern untuk meneliti otentisitas atau keaslian sumber, dan kritik intern untuk
meneliti kredibilitas sumber (Kuntowijoyo, 2005: 100). Singkatnya, tahapan kritik ini
merupakan tahapan untuk memilih sumber – sumber asli dari sumber – sumber palsu. Tahapan
yang ketiga adalah interpretasi. Interpretasi merupakan tahapan / kegiatan menafsirkan fakta-
fakta serta menetapkan makna dan saling hubungan daripada fakta-fakta yang diperoleh
(Herlina, 2011:15). Terdapat dua macam interpretasi, yakni analisis yang berarti menguraikan
dan sintesis yang berarti menyatukan. Tahapan yang keempat adalah historiografi.
Historiografi (Gottschalk, 2006:39) adalah rekonstruksi yang imajinatif daripada masa lampau
berdasarkan data yang diperolah dengan menempuh proses menguji dan menganalisis secara
kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.
Referensi :