Anda di halaman 1dari 7

TEORI KOMUNIKASI MASSA DAN KONSEP TEORITIS KOMUNIKASI

PEMBANGUNAN

A. Teori komunikasi massa


Komunikasi massa berarti proses dimana seseorang, sekelompok, atau
organisasi yang besar menyampaikan pesan melalui berbagai media yang
ditujukan pada khalayak luas yang anonim dan heterogen. Littlejohn dan Fosh
dalam bukunya Encyclopedia of Communication Theory (2009) membagi teori
komunikasi massa menjadi 3 kategori yaitu teori-teori yang berkaitan dengan
budaya dan masyarakat, teroi-teori yang berkaitan dengan pengaruh dan
persuasi media, dan teori-teori yang berkaitan dengan penggunaan media.
Berikut ada juga teori-teori yang menitikberatkan pada isi pesan media serta
struktur dan penampilan media massa.
1. Teori pengaturan agenda (Agenda Setting Theory)
Bernard Cohen, Maxwell McCombs, dan Donald Show merupakan
tokoh yang merumuskan teori ini. Teori pengaturan media
menggambarkan kekuatan pengaruh media dan efek kumulatif media yang
intinya yaitu pembentukan kepedulian dan perhatian publik terhadap
beberapa isu yang ditampilkan oleh media berita.
2. Teori sistem ketergantungan media (Media System Dependency Theory
atau Dependency Theory)
Sandra Ball-Rokeach dan Melvin CeFleur (1976) merupakan tokoh
yang merumuskan tori ini. Teori ini memandang bahwa bertemunya media
dengan khalayak didasarkan atas tiga perspektif, yaitu perspektif
perbedaan individual, perspektif kategori sosial, dan perspektif hubungan
sosial (Rakhmat, 2001 : 23)
3. Teori spiral keheningan
Elisabeth Noelle-Neumann (1974) merupakan tokoh yang
merumuskan teori ini. Dia menggambarkan hubungan efek media terhadap
pembentukan opini publik da pola perilau demokratis. Teori ini mengacu
pada frasa bahwa jika pandangannya merupaan minoritas maka akan
cenderung diam begitupun sebaliknya.
4. Teori kesenjangan pengetahuan (Knowledge Gap Theory)
Philiph Tichenor, George Donohue, dan Clarice Olien merupakan
tokoh yang pertama kali mengemukakan teori ini. Teori ini menyatakan
bahwa akan terjadi kesenjangan antara mereka yang mengetahui banyak
informasi denga yang memiliki sedikit informasi seiring dengan
bertambahnya jumlah informasi mengenai suatu topik.
5. Teori imperialisme budaya (Cultural Imperialism Theory)
Denis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (1987 : 99
– 100) berpandangan bahwa modernisasi dapat tercapai jika media berisi
konten yang memperkenalkan budaya barat dengan mengorbankan budaya
tradisional dan keaslian udaya lokal.
6. Teori studi kultural kritis (Critical Cultural Studies Theories)
Teori ini berhubungan dengan berbagai masalah seperti ideologi,
ras, kela sosial, dan gender. Penggunaan sosial media massa dalam hal ini
sangat berperan untuk menjaga atau mendefinisikan hubungan kekuasaan
diantara beragam subkultur dan menjaga status quo.
7. Teori sosial kognitif (Social Cognitive Theory)
Dirumuskan pertama kali oleh Albert Bandura sekitar tahun 1960an.
Pada teori ini menitikberatkan budaya cenderung meniru dari apa yang
dilihay atau diamatinya. Sehungga bisa positif maupun negatif, yang
artinya orang tersebut harus memiliki self concept untuk mengatur dirinya
sendiri.
8. Teori pengembangan (Cultivation Theory)
Dirumuskan oleh Profesor George Berbner yang meneliti pengaruh
menonton televisi terhadap gagasan atau ide penontonnya yang hasilnya
semakin sering seseorang menonton televisi maka ia akan semakin percaya
bahwa kenyataan yang ada dalam tayangan televisi sama dengan
kenyataan yang ada dalam kehidupan nyata.
9. Teori jarum hipodermik (Hypodermic Needle Theory)
Diseut juga dengan Magic Bullet atau Stimulus Respone Theory. Menurut
teori ini media massa memiliki pengaruh atau dampak yang bersifat
langsung segera serta kuat terhadap khalayak massa yang nantinya akan
berpengaruh terhadap perubahan perilaku.
10. Teori dua tahap (Tw Step Flow Theory)
Paul F. Lazarfeld merupakan tokoh yang memformulasika teori ini.
Teroi ini nerpandangan bahwa yang terjadi pada masyarakat cenderung
hanya beberapa orang yang mendengarkan atau membaca secara langsung
di media berita lalu menceritakannya kepada orang lain atau khalayak luas.
11. Teori penggunaan kepuasan (Uses and Gratification Theory)
Penggagas teori ini yaitu Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael
Gurevitch. Teori ini menekankan pada khalayak yang aktif dalam
menggunakan media sosial. Poin utamanya yaitu orientasi psikologis
dalam memenuhi kebutuhan, motivasi, dan kepuasan pengguna media
sosial.
12. Teori media (medium Theory)
Marshall McLuhan dan Harold Innis sebagai tokoh yang sering
dikaitkan dengan teori ini. Marshall McLuhan (1964) menyatakan bahwa
medium is the message atau media adalah pesan.
13. Teori kekayaan media (Media Richness Theory)
Dicetuskan oleh Richard Daft dan Robert Lengel dalam sebuah
artikel tahun 1986. Teori ini didasarkan pada teori kontingensi dan teori
proses informasi yang dicetuskan oleh Galbraith (1977).
14. Teori konsistensi (Consistency Theory)
Festinger memformulasikan teori konsistensi yang menerangkan
tentang kebutuhan orang-orang untuk konsisten terhadap keyakinan dan
penilaian yang dimiliki dalam rangka mengurangi disonansi yang
terbentuk dalam kepercayaan, penilaian, dan tindakan sehingga orang akan
mengekspos dirinya dengan beragam informasi yang konsisten dengan ide
dan tindakan mereka serta menutup bentuk-bentuk komunikasi lain.
15. Teori difusi inofasi (Diffusion of Innovations Theory)
Bryce Ryan dan Neil Gross (1943) merupakan tokoh yang
menggagas teori ini. Teori ini menitikberatkan pada proses dimana sebuah
ide baru dikomunikasikan melalui beragam saluran komunikasi diantara
anggota suatu sistem sosial. Model ini menggambarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pikiran dalam mengadopsi ide baru.

B. Konsep teoritis komunikasi pembangunan


1. Analisis aspek komunikasi dalam pembangunan (Hedebro, 1977)
a. Pendekatan yang berorientasi pada perubahan yang akan terjadi pada
desa atau komunitas lokal.
b. Pendekatan yang berfokus pada bagaimana media berperan dalam
pembangunan bangsa.
c. Pendekatan yang lebih spesifik.
2. Tugas pokok komunikasi dalam pembangunan (Schramm, 1964)
a. Menyampaikan kepada masyarakat mengenai informsi yang berkaitan
dengan pembangunan
b. Memberikan kesempatan kepada masyarakat dal proses pengambilan
keputusan dan memperkenalkan dialog
c. Mendidik tenaga kerja yang diperlukan untuk pembangunan
3. Peran komunikasi dalam pembangunan
a. Pencipta iklim untuk modernisasi
b. Mengajarkan keterampilan-keterampilan baru
c. Menggandakan sumber-sumber daya pengetahuan
d. Mengantarkan pengalaman-pengalaman
e. Meningkatkan aspirasi
f. Membantu menemukan norma-norma yang baru
g. Mendorong untuk lebih berpartisipasi
h. Mengubah struktur kekuasaan
i. Menciptakan rasa kebangsaan
j. Mempermudah perencanaan dan implementasi program
pembangunan
k. Membuat pembangunan berlangsung sendiri
4. Fungsi-fungsi media massa (Schramm, 1964)
a. Sebagai pemberi informasi
b. Pembuat keputusan
c. Sebagai pendidik
5. Konsep komunikasi pembangunan
a. Arti luas
Komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi
yaitu sebagai aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik diantara
semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama antara
masyarakat dengan pemerintah sejak dari proses perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian.
b. Arti sempit
Komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta
teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan dar
masyarakat pemrakarsa pembangunan kepada khalayak luas.
DAFTAR PUSTAKA

Ambar. 2017. 15 Teori Komunikasi Massa Menurut Para Ahli dan Pengertiannya.
https://pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-massa (diakses pada Senin,
15 Oktober 2018 pukul 20.34).
Nasution, Zulkarrimen. 2009. KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PENGENALAN
TEORI DAN PENERAPANNYA Edisi Revisi. Rajawali Pers : Jakarta.
Yunasaf, Unang. (2013). Komunikasi Pembangunan : Suatu Rangkuman.
Laboratorium Sosiologi dan Penyuluhan Fakultas Peternakan Universitas
Padjadjaran. Jatinangor.
NAMA : MUHAMAD CHOIRUL NIAM
NPM : 200110170144
TEMA : TEORI KOMUNIKASI MASSA DAN KONSEP TEORITIS
KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Anda mungkin juga menyukai