Artikel 1 PDF
Artikel 1 PDF
*Alumni MIKM UNDIP, **Staf Pengajar Bagian Kesehatan Lingkungan FKM UNDIP, ***Staf Pengajar
Bagian Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UNDIP
ABSTRAK
Tuberkulosis paru merupakan suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberkulosis. Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya
tuberkulosis. Di Kabupaten Wonogiri, penderita tuberkulosis paru terbanyak selama 3 tahun terakhir
berasal dari Kecamatan Baturetno sebanyak 79 kasus pada tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru di Kecamatan
Baturetno. Jenis penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan menggunakan metode case
control research. Sampel penelitian ini sebanyak 68, terdiri dari 34 kasus dan 34 kontrol. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan uji chi square untuk mengetahui deskripsi dan hubungan faktor
risiko dengan kejadian tuberkulosis paru. Hasil analisis bivariat yang terbukti berhubungan dengan
kejadian tuberkulosis paru adalah; pencahayaan ruangan (p = 0,025) dan luas ventilasi (p = 0,005).
Dari keseluruhan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan
kejadian tuberkulosis paru adalah pencahayaan ruangan dan luas ventilasi.
Kata kunci : faktor risiko, tuberkulosis paru
ABSTRACT
Risk Factor Of Pulmonary Tuberculosis Occasion In Baturetno District Wonogiri Resident,
Pulmonary tuberculosis is disease caused by Mycobacterium tuberkulosis bacteria. There are many
factor can affect tuberculosis cases. In Wonogiri resident, the most pulmonary tubeculosis patients for
last 3 years came from Baturetno district with 79 cases in 2011. This research intended to ascertain
risk factor related to pulmonary tubeculosis event in Baturetno district. This research was
observational analitic research using case control study method. This research samples 68 total,
consist of 34 case and 34 control. Data analisis using chi square test to reveal description and risk
factor relation with pulmonary tubeculosis event. Bivariant analysis result evidently associated with
pulmonary tubeculosis event were; room exposure (p = 0,025) and ventilation wide (p = 0,005).
Whole research result concluded that risk factor associated with pulmonary tubeculosis event were
room exposure and ventilation wide.
Keyword : Risk factor, pulmonary tuberculosis.
198
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol.11/No.2, Oktober 2012
Tabel 1. Rekapitulasi Analisis data dengan Uji Chi Square Faktor Risiko Kejadian
Tuberkulosis di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri Tahun 2012
Kejadian Tuberkulosis
No. Variabel Keterangan
p OR 95% CI
1 Kondisi Sosial Ekonomi 0,001 74,7 13,9-400 Ada hubungan
Hasil uji statistik didapatkan nilai p = yang menyebabkan mereka tidak memiliki
0,001 sementara hasil perhitungan OR kemampuan untuk membuat rumah yang
didapat hasil = 74,7 dengan 95% CI = 13,9- sehat atau memenuhi syarat, kurangnya
400. Status ekonomi yang kurang ini juga pengetahuan untuk mendapatkan informasi
201
Faktor Risiko ... Ryana A.S.K., Suhartono, Kusyogo C.
kesehatan, kurangnya mendapat jangkauan mati oleh fenol 5% dalam waktu 24 jam,
pelayanan kesehatan dan kurangnya rumah yang tidak masuk sinar matahari
pemenuhan gizi yang berakibat pada daya mempunyai risiko menderita tuberkulosis 3-7
tahan tubuh yang rendah sehingga mudah kali dibandingkan dengan rumah yang
untuk terkena infeksi. dimasuki sinar matahari.
Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai p Dari uji statistik didapatkan nilai p =
= 1,000. Sementara hasil perhitungan OR 0,005, ini menunjukkan bahwa ada hubungan
didapatkan hasil OR = 0,5 dengan CI 95% = antara luas ventilasi dengan kejadian
0,04-5,6. Kepadatan merupakan pre-requisite tuberkulosis paru. Sementara hasil
untuk proses penularan penyakit, semakin perhitungan OR didapatkan 5,2 dengan CI
padat maka perpindahan penyakit khususnya 95% = 1,7-15,9. Tidak cukupnya ventilasi
penyakit melalui udara akan semakin mudah akan menyebabkan peningkatan kelembaban
dan cepat. ruangan karena terjadinya proses penguapan
Hasil uji statistik didapatkan nilai p = cairan dari kulit dan penyerapan.
0,606 sementara hasil perhitungan OR Kelembaban ruangan yang tinggi akan
didapat hasil = 3,2 dengan 95% CI = 0,3- menjadi media yang baik untuk tumbuh dan
32,4. Kelembaban yang diperoleh dari berkembang biaknya bakteri-bakteri patogen
pengukuran keseluruhan reponden berkisar termasuk kuman tuberkulosis.
35%-55%. Dimana kelembaban <40% dan Hasil uji statistik didapatkan nilai p =
>70% merupakan kelembaban yang tidak 0,238 sementara hasil perhitungan OR
memenuhi syarat karena pada kelembaban didapat hasil = 2,1 dengan 95% CI = 1,6-2,7.
tersebut Mycobacterium tuberculosis masih Kuman Mycobacterium tuberkulosis sebagai
bisa bertahan hidup sehingga menjadi penyebab tuberkulosis paru memiliki ukuran
pendukung keberadaan kuman tersebut di yang sangat kecil, bersifat aerob dan mampu
dalam udara ruangan. bertahan hidup dalam sputum yang kering
Dari hasil uji statistik didapatkan hasil p = atau sekreta lain dan sangat mudah menular
0,263, sementara hasil perhitungan OR melalui ekskresi inhalasi baik melalui nafas,
didapatkan hasil OR = 2,2 dengan CI 95% = batuk, bersin, ataupun berbicara (droplet
0,7-6,9. Dari hasil penelitian yang dilakukan infection).
didapatkan suhu ruangan dari semua Hasil uji statistik didapatkan nilai p =
responden berkisar antara 250C-370C. 0,085 sementara hasil perhitungan OR
Mycobacterium tuberculosis tumbuh secara didapat hasil = 2,7 dengan 95% CI = 0,9-7,3.
optimal pada suhu 31oC-370C akan tetapi Dari pertanyaan yang di ajukan menunjukkan
kisaran suhu dari semua responden banyak responden yang belum mengetahui
merupakan rentang suhu yang disukai oleh tuberkulosis menular lewat percikan dahak
Mycobacterium tuberculosis yaitu 250C- (89%), merokok dapat memperbesar
400C. kemungkinan tuberkulosis (69,2%), dan tidur
Hasil uji statistik didapatkan nilai p = terpisah dengan penderita TB merupakan
0,025 sementara hasil perhitungan OR pencegahan penularan TB (72%).
didapat hasil = 3,7 dengan 95% CI = 1,3- Hasil uji statistik didapatkan nilai p =
10,3. Kuman tuberculosis dapat bertahan 0,052 sementara hasil perhitungan OR
hidup pada tempat yang sejuk, lembab dan didapat hasil = 2,9 dengan 95% CI = 1,1-7,9.
gelap tanpa sinar matahari sampai bertahun- Dari pernyataan yang di ajukan menunjukkan
tahun lamanya, dan mati bila terkena sinar banyak responden yang tidak setuju dengan
matahari, sabun, lisol, karbol dan panas api, pernyataan saya akan memeriksakan diri ke
kuman mycobacterium tuberculosa akan mati puskesmas saat mengalami gejala batuk
dalam waktu 2 jam oleh sinar matahari; oleh berdahak dan bercampur darah (55,9%), saya
tinctura iodii selama 5 menit dan juga oleh akan tetap merokok selama tidak ada efeknya
ethanol 80% dalam waktu 2-10 menit serta
202
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol.11/No.2, Oktober 2012
(47,1%), dan tidur terpisah dengan anggota 8. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri.
keluarga yang terkena tuberkulosis (76,5%). Profil Kesehatan Kabupaten Wonogiri.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 1,0 Wonogiri; 2009.
sementara hasil perhitungan OR didapat hasil 9. Green. Health Education; A Diagnosis
= 1,0 dengan 95% CI = 0,4-2,6. Salah satu Approach. The John Hopkins University.
faktor yang menyebabkan tidak ada Mayfield Publishing Co. 1980.
hubungan antara kebiasaan merokok dengan 10. Sastroasmoro, Ismael. Dasar-Dasar
kejadian tuberkulosis karena sebagian besar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 3,
populasi yang diteliti merokok sudah menjadi Jakarta; 2008.
budaya pada sebagian besar masyarakat laki- 11. Lemeshow S, dkk. Adequacy of Sample
laki. Size in Health Studies. WHO. 2010.
12. Agus, Fx. Faktor Risiko Kejadian
KESIMPULAN Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja
Faktor yang terbukti berpengaruh terhadap Puskesmas Punggelan Kecamatan
kejadian tuberkulosis paru adalah kondisi Banjarnegara. Universitas Diponegoro;
sosial ekonomi, pencahayaan ruangan, dan Semarang. 2001.
luas ventilasi. Dan faktor yang tidak tidak 13. Singarimbun, M & Effendi, S. Metode
terbukti adalah kepadatan hunian, Penelitian Survai. Jakarta: PT. Pustaka
kelembaban hunian, suhu ruangan, riwayat LP3ES.
kontak penderita dalam satu rumah, 14. Hasan, Iqbal. Analisis Data dengan
pengetahuan responden tentang tuberkulosis, Statistik. Jakarta; Bumi Aksara. 2004
sikap responden tentang tuberkulosis, dan 15. JC, Najera-Ortiz, Sanchez Perez, H
kebiasaan merokok. Ochoa-Diaz, dkk. Demographic, Health
Service and Economic factor Associated
DAFTAR PUSTAKA with Pulmonary Tuberculosis Mortality
1. Departemen Kesehatan Republik in Los Altos Region of Chiapas, Mexico.
Indonesia. Pedoman Nasional Published by Oxford University Press on
Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2: Behalf of the International
Cetakan II. Jakarta; 2009. Epidemiological Association. 2008.
2. World Health Organization, Dalam; 16. Sujadi, Teddy Bambang dkk. Analisis
Departemen Kesehatan Republik Faktor yang Mempengaruhi Kejadian
Indonesia, Pedoman Nasional Kasus Tuberkulosis Paru. Politeknik
Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta; Kesehatan Depkes Medan; Medan. 2007
2005. 17. Per Gustafson, Victor F Gomes,
3. WHO. Global Tuberculosis Report. Cesaltina S Vieira, dkk. Tuberculosis in
WHO. 2010. Bissau: Incidence and Risk Factor in an
4. WHO. Global Tuberculosis Report. Urban Community in Sub Saharan
WHO. 2011. Africa. Published by Oxford University
5. Depkes. Laporan Situasi Terkini Press on Behalf of the International
Perkembangan Tuberkulosis di Indonesia. Epidemiological Association. 2008.
Jakarta. 2010. 18. Philip C Hill, Dolly Jackson, Simon,
6. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri. dkk. Risk Factor for Pulmonary
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tuberculosis; A Clinic Based Case
Kabupaten Wonogiri. Wonogiri; 2010. Control Study in Gambia. Biomed
7. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri. Central Public Health. 2006
Profil Kesehatan Kabupaten Wonogiri. 19. Joana, Maria, Ricardo, dan Laura, dkk.
Wonogiri; 2010. Smoking Increases The Risk of Relaps
After Successful Tuberculosis Treatment.
Published by Oxford University Press on
203
Faktor Risiko ... Ryana A.S.K., Suhartono, Kusyogo C.
204