Anda di halaman 1dari 4

ISOLASI EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH

TUJUAN

Untuk mengisolasi eugenol dari minyak cengkeh dengan cara reaksi penyabunan dengan basa dan
hidrolisis dengan asam.

Dasar teori

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut.
Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan
material lainnya.

Secara garis besar, ekstraksi dapat dipisahkan menjadi dua macam, yaitu :

a. Ekstraksi padat cair


Ekstraksi padat cair adalah proses pemisahan cairan dari suatu padatan dengan menggunakan
cairan sebagai pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen
terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi.
Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven
pengekstraksi.
b. Ekstraksi cair – cair
Ekstraksi cair – cair adalah proses pemisahan cairan dari suatu larutan dengan menggunakan
cairan sebagai pelarutnya. Pada suatu campuran, dua cairan yang saling larut salah satunya
adalah sebagai zat terlarut dan dan yang lain adalah sebagai zat pembawanya. Jika suatu
campuran dimurnikan dengan bantuan larutan ketiga yang disebut dengan zat pelarut dan zat
pelarutnya tidak mudah larut atau larut sebagian. Maka akan terbentuk dua fase.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah:

1. Tipe persiapan sampel


2. Waktu ekstraksi
3. Kuantitas pelarut
4. Suhu pelarut
5. Tipe pelarut

Indonesia merupakan negara penghasil cengkeh nomor tiga setelah Tanzania (Zanzibar) dan pulau
madagaskar. Di indonesia cengkeh tersebar ke daerah seperti Sumatrera, Sulawesi, pulau jJawa,
bengkulu, Lampung, Aceh.

Tanaman cengkeh (Eugenol aromatica) termasuk dalam famili myrtacea. Daunnya bundar, yang
masih muda daunnya berwarna merah jambu kekuning-kuningan, buahnya berupa buah buni
berbentuk lonjong dan berwarna merah tua. Tanaman cengkeh mempunyai sifat khas karena semua
bagian pohon mengandung minyak, mulai dari akar, batang, daun sampai bunga.
Tanaman cengkeh mempunyai sifat khas karena semua bagian pohon mengandung minyak, mulai
dari akar, batang, daun sampai bunga. Kandungan minyak cengkeh pada bagian-bagian tanaman
tersebut bervariasi jumlahnya namun kadar minyak yang paling tinggi terdapat pada bagian bunga.
Bunga cengkeh mengandung 20 persen minyak, sedangkan bagian gagang dan daun mengandung
sekitar 4-6 persen minyak

Minyak cengkih ini diperoleh dengan cara penyulingan daun, gagang atau bunga cengkih (Syzygium
aromaticum). Kandungan utamanya adalah eugenol, minyaknya berwarna kuning pucat, baunya khas
dan rasanya pedas.

Manfaat

Minyak cengkih ini berkhasiat sebagai obat rematik, obat sakit gigi, karminatif, obat jamur dan
pengusir serangga. Kegunaan minyak cengkeh yaitu sebagai pengawet bahan pangan dan untuk
bahan pencampur dalam industri rokok kretek. Minyak ini dapat juga digunakan sebagai bahan baku
dalam berbagai industri, seperti industri pangan, minyak wangi, obat-obatan, bahan untuk
pembuatan vanilin sintetis, dan sebagai bahan peledak.

Sifat kimia fisika

Sifat-sifat fisika dan kimia minyak cengkih untuk jenis clove stem oil (berasal dari tangkai atau bunga
cengkih) antara lain:

Penampilan, warna dan bau: cairan kuning sampai cokelat muda dan bila menyentuh besi berubah
menjadi coklat ungu, bau mirip tapi tidak seharum clove oil dan Kandungan eugenol: 89-95%

Eugenol (C10H12O2), merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal
dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol. Ia dapat dikelompokkan dalam keluarga
alilbenzena dari senyawa-senyaw fenol. Warnanya bening hingga kuning pucat, kental seperti minyak
. Sumber alaminya dari minyak cengkeh. Terdapat pula pada pala, kulit manis, dan salam. Eugenol
sedikit larut dalam air namun mudah larut pada pelarut organik. Aromanya menyegarkan dan pedas
seperti bunga cengkeh kering, sehingga sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut.

Eugenol jg dapat dipakai dalam industri parfum, penyedap, minyak atsiri, dan farmasi sebagai
penyuci hama dan pembius lokal. Ia juga mengjadi komponen utama dalam rokok kretek. Dalam
industri, eugenol dapat dipakai untuk membuat vanilin.

Campuran eugenol dengan seng oksida (ZnO) dipakai dalam kedokteran gigi untuk aplikasi restorasi
(prostodontika).

Turunan-turunan eugenol dimanfaatkan dalam industri parfum dan penyedap pula. Metil eugenol
digunakan sebagai atraktan. Lalat buah jantan terpikat oleh metil eugenol karena senyawa ini adalah
feromon seks yang dikeluarkan oleh betina. Selain itu, beberapa bunga juga melepaskan metil
eugenol ke udara untuk memikat lalat buah menghampirinya dan membantu penyerbukan. Turunan
lainnya dipakai sebagai penyerap UV, analgesika, biosida, dan antiseptika. Pemanfaatan lainnya
adalah sebagai stabilisator dan antioksidan dalam pembuatan plastik dan karet.
Proses produksi eugenol dilakukan melalui proses isolasi eugenol dari minyak daun cengkeh. Proses ini dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu metode fisik dan metode kimia.

Pada metode fisik, dilakukan proses destilasi fraksinasi dari minyak daun cengkeh. Berdasarkan perbedaan titik
didih, eugenol dapat dipisahkan (diisolasi) dari senyawa lain dalam minyak daun cengkeh. Tingkat kemurnian
eugenol yang dihasilkan sangat tinggi (99,99%) dibandingkan cara kimia. Proses fraksinasi ini membutuhkan
biaya modal yang besar untuk pengadaan unit alat distilasi fraksinasinya yang masih diimpor, sehingga kurang
layak untuk industri skala UKM

Proses kimia pada isolasi eugenol dilakukan dengan mereaksikan minyak daun cengkeh dengan basa kuat
(NaOH) dengan pengadukan yang selanjutkan Na-eugenolat yang terbentuk direaksikan dengan HCl untuk
memisahkan eugenolnya. Eugenol yang dihasilkan adalah eugenol kasar (crude eugenol) yang tingkat
kemurniannya masih rendah. Diperlukan proses pemurnian untuk menghasilkan eugenol murni. Proses
pemurnian dapat dilakukan secara kimia maupun fisik.

Tingkat kemurnian yang disyaratkan dalam standar mutu USP adalah minimal 98% dengan warna cairan
eugenol jernih kuning muda. Eugenol kasar yang belum dimurnikan sudah dapat dijual ke pabrik yang memiliki
alat destilasi fraksinasi untuk dimurnikan secara fisik. Produksi eugenol kasar dari minyak daun cengkeh relatif
tidak membutuhkan peralatan mahal dan dapat dilakukan pada skala UKM.
PEMBAHASAN

Eugenol merupakan suatu alkohol siklis monohidroksi atau fenol sehingga dapat bereaksi dengan
basa kuat. Eugenol dari minyak daun cengkeh dapat diisolasi dengan penambahan larutan encer dari
basa kuat seperti NaOH. isolasi eugenol dilakukan dengan mereaksikan minyak daun cengkeh dengan basa
kuat (NaOH 20%) dengan pengadukan yang selanjutkan Na-eugenolat yang terbentuk direaksikan dengan HCl
untuk memisahkan eugenolnya. Memisahkan eugenol dapat dilakukan dengan cara penguapan. Dari hasil
percobaan yang telah dilakukan, diperoleh eugenol sebanyak 85 % dari 10 ml sampel.

Anda mungkin juga menyukai