Anda di halaman 1dari 9

DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN

Makalah:
Metodologi Penelitian Akuntansi
Dosen Pembimbing:
Wawan Sadtyo Nugroho, SE., M.Si

Disusun Oleh Kelompok 12

1. Muchammad Agung F 12.0102.0113


2. Farika Yuandhitya D.P 13.0102.0037
3. Desi Dwi Lestari 14.0102.0003
4. Firsa Anggia Hardana 14.0102.0033
5. Tri Porwanti 14.0102.0039

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN 2018
A. Pengertian Desain Penelitian

Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula
pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud. Desain penelitian menurut istilah adalah
rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris
dalam menjawab pertanyaan penelitian.

Dalam penelitian eksperimental, desain penelitian disebut desain eksperimental.


Desain eksperimen dirancang sedemikian rupa guna meningkatkan validitas internal maupun
eksternal. Suharsimi Arikunto mengkategorikan desain penelitian murni menjadi 8 yaitu:

 Control group pre-test post test


 Random terhadap subjek
 Pasangan terhadap subjek
 Random pre test post test

Random terhadap subjek dengan pre test kelompok kontrol post test kelompok eksperimen

 Tiga kelompok eksperimen dan control


 Empat kelompok dengan 3 kelompok kontro
 Desain waktu.

Pada intinya desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian, dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian
hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Namun demikian desain penelitian juga
bermakna proses-proses penelitian yang dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu: (1)
Perencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan
serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan
kepustakaan yang ada. (2) Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian.

Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para peneliti mengenai
pengertian desain penelitian, maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa definisi desain penelitian
adalah sebuah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan
sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Kegiatan pengumpulan dan
analisis data tersebut untuk menggali penyelesaian sebuah permasalahan yang muncul.
Rencana perlu dibuat agar pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien,
sehingga penelitian tersebut juga dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi peneliti.

Jenis-Jenis Desain Penelitian Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang

1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.

a) Penelitian eksploratif. Penelitian yang menguji suatu variabel yang diyakini


kebenarannya sehingga menghasilkan penemuan-penemuan baru.
b) Penelitian uji hipotesis. Suatu Penelitian yang menguji hipotesis/pernyataan yang telah
ada menggunakan metode-metode tertentu.

2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data

a. Penelitian pengamatan. Metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi


sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Proses pengamatan terdiri atas:
1) Persiapan termasuk latihan (training)
2) Memulai interaksi
3) Pengamatan dan pencatatan
4) Menyelesaikan tugas lapangan

b. Penelitian Survai. Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen untuk


meminta tanggapan dari responden tentang sampel. Pada dasarnya survai terdiri atas:
1) Wawancara
2) Kuesioner
3) Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
a. Penelitian eksperimental. Meneliti hubungan sebab akibat antara variabel-variabel
penelitian dengan melakukan suatu proses percobaan untuk mendapatkan hasil yang
presisi.
b. Penelitian ex post facto. Suatu penelitian yang telah diteliti sebelumnya sehingga data-
datanya (variabel-variabel penelitiannya) dapat dilacak kembali melalui kuisioner atau
dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian tersebut.
3. Desain penelitian menurut tujuannya
a. Penelitian deskriptif. Penelitian yang digunakan untuk memberikan penjelasan yang
obyektif, justifikasi, dan evaluasi sebagai bahan pengambilan keputusan bagi yang
berwenang dari suatu fakta atau kejadian yang sedang terjadi.
b. Penelitian komparatif. Membandingkan suatu permasalahan yang sama pada suatu
obyek yang berbeda.
c. Penelitian asosiatif. Menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.

4. Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi


a. Studi Lapangan. Penelitian yang dilakukan melalui proses pembelajaran secara
langsung atau dapat juga dilakukan dengan menggali pengetahuan dari orang yang ahli
dibidangnya.
b. Eksperimen Lapangan. Penelitian yang proses pengujian data yang diteliti dengan
melakukan suatu percobaan sampai mendapatkan data yang akurat.
c. Eksperimen Laboratorium. Untuk mendapatkan kebenaran dari penelitian maka suatu
variabel atau data-datanya harus diteliti dengan memanfaatkan fasilitas Laboratorium
sebagai sarana pembantunya.

C. Hakikat Pengertian Proposal

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengadakan suatu acara atau kegiatan. Dalam
melakukan suatu acara tersebut kita perlu merencanakannya terlebih dahulu. Rencana tersebut
disebut proposal. proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan
untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah rencana dan tujuan suatu kegiatan kepada
pembaca. Diharapkan proposal tersebut dapat memberikan informasi yang detail kepada
pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Berdasarkan kajian
etimologis, proposal berasal dari kata bahasa inggris “propose” yang berarti mengusulkan,
mengemukakan, atau menawarkan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.

Pengertian proposal bila dikaji dengan kajian praktis maka akan menghasilkan beberapa
pendapat tentang pengertian proposal. Berikut ini dibahas beberapa pendapat dari para ahli
mengenai pengertian proposal. Menurut nenghepi bahwa proposal adalah rancangan kerja yang
disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan. Proposal
dalam bahasa Indonesia berasal dari kata “Propos” yang berarti mengusulkan. Secara umum
proposal berarti suatu konsep pemikiran dalam bentuk tulisan tentang sesuatu proyek kegiatan
yang akan dilaksanakan.

Untuk lebih memahami pengertian proposal kita bisa membandingkan pengertiannya


dengan proposal dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian
(usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian.
Proposal merupakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Menurut Hasnun
Anwar, proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu.

Menurut Hadi proposal adalah suatu usulan tersruktur untuk agenda kerjasama bisnis
antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan sampai pada pemecahan masalah.

Keraf mempunyai pendefinisian yang agak berbeda dengan pendapat-pendapat diatas


yaitu proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk
mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan. Proposal dalam dunia ilmiah (pendidikan)
adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang
peneliti tentang suatu bahan penelitian. “Proposal penelitian” bagi seorang peneliti atau
mahasiswa digunakan untuk membantu membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Penulisan
proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat
dalam tahap-tahap sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan proposal adalah suatu
rancangan kegiatan atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar oleh
seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak yang dikehendaki dalam
mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya.

D. Syarat-Syarat Menyusun Proposal

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik sebagai berikut:

1. Sistematis.

Artinya, proposal yang disusun harus berurutan secara sistematis menurut pola tertentu, dari
yang paling sederhana hingga yang paling kompleks agar efektif dan efisien.
2. Berencana

Artinya, proposal tersebut dibuat secara sengaja dan telah dipikirkan langkah-langkah
pelaksanaanya, serta mengacu pada tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut.

3. Mengikuti konsep ilmiah

Artinya, pengerjaan proposal mulai dari awal hingga akhir harus sesuai dengan cara-cara atau
metode ilmiah yang sudah ditentukan.

4. Jelas dan dapat dimengerti

Proposal yang dibuat harus jelas dan menggambarkan kegiatan yang kan dilaksanakan.
Sehingga pihak penerima dapat mendapatkan gambaran jelas tentang kegiatan yang kan
dilaksanakan tersebut.

Bagian-Bagian Yang Harus Ada Dalam Proposal

Adapun bagian-bagian dalam proposal meliputi:

a) Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Harus dijelaskan waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan secara tepat dan jelas.

b) Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan yang merupakan objek yang menjadi sasaran dari pelaksanaan kegiatan yang
diajukan.

c) Susunan Panitia

Susunan panitia merupakan pelaksana dari kegiatan yang diajukan. Harus disusun secara jelas
dengan sistematika yang mudah dipahami.

d) Susunan Acara

Susunan acara merupakan pelaksanaan dari kegiatan yang diajukan. Harus disusun secara jelas
dengan sistematika yang mudah dipahami. Denngan minimal memuat unsur waktu, kegiatan,
tempat dan penanggung jawab.

e) Rancangan Anggaran Biaya

Merupakan rancangan perkiraan pengeluaran yang akan digunakan dalam kegiatan yang
diajukan. Format anggaran terdiri atas, nomor urut, kebutuhan seksi, volume, jumlah.
f) Penutup

Merupakan kata penutup dari proposal yang diajukan.Berisi kata harapan dan terima-kasih.

g) Pengesahan

Bagian pengesahan digabung dengan sub bab sebelumnya (tidak dibuat dalam lembar
tersendiri) yang berisi :

 Tanggal pengesahan
 Instansi pelaksana kegiatan
 Pengesahan

h) Judul Proposal

Judul proposal kegiatan dibuat singkat dan jelas. Harus dapat mengambarkan kegiatan yang
akan dilaksanakan. Perlu diperhatikan pemenggalan kata yang tepat saat pergantian baris. Judul
proposal diletakkan pada baris pertama seelum latar belakang.

i) Latar Belakang

Latar belakang berisi hal hal yang melatarbelakangi keinginan/daya dorong untuk
melaksanakan kegiatan yang diajukan.

j) Nama Kegiatan

Nama kegiatan merupakan nama kegiatan yang diajukan. Disajikan secara menarik untuk
publikasi.

k) Tema Kegiatan

Tema kegiatan adalah tema dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Merupakan materi yang
diangkat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

l) Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan adalah hal yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan.

m) Landasan Kegiatan

Landasan kegiatan adalah hal yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan yang diajukan.
E. Pembagian Proposal Penelitian

Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan pengadaan riset maupun penelitian.
Proposal penelitian terdiri atas, sebagai berikut:

1. Proposal penelitian pengembangan

Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan,
sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk
memecahkan suatu permasalahan.

2. Proposal penelitian kajian pustaka

Proposal kajian pustaka menggunakan telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu
masalah dan pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-
bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara
mengumpulkan data atau informasi dari berbgai sumber pustaka yang kemudian disajikan
dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.

3. Proposal penelitian kualitatif

Proposal penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif

4. Proposal penelitian kuantitatif

Proposal kuantitatif pada dasarnya menggunakan suatu penelitian dengan pendekatan deduktif-
induktif.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Asdi Mahastya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta
Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai