Heny Pratiwi
Jurusan Teknik Informatika, STMIK Widya Cipta Dharma
Jl. Prof. M. Yamin No. 25 Samarinda Kalimantan Timur 75123
Telp: (0541) 736071, Fax: (0541) 203492
E-mail: henypratiwi@gmail.com
Abstract
The process of determining employee’s performed at this time is still done on the basis of
subjective and particular interests, so sometimes it’s lead to dissatisfaction and injustice also make a
questions. In this Decision Support System that talking about determination of employee achievement
using criteria accurately so it can give the best decision of the employee based on fact.. Completion
method used in this study is Multi-Factorial Evaluation Process. In this MFEP method of decision-
making is done by giving consideration to the subjective and intuitive factors that are considered
important. Tools to make this applications are Visual Basic Application programming and Flowchart.
Abstrak
Proses penentuan karyawan berprestasi pada saat ini masih dilakukan secara subjektif dan
atas dasar kepentingan tertentu, sehingga terkadang menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakadilan
serta mengundang pertanyaan. Dengan adanya sistem pendukung keputusan penentuan karyawan
berprestasi ini maka kriteria-kriteria penentuan menjadi lebih jelas dan keputusan yang dihasilkan pun
menjadi lebih akurat karena telah sesuai dengan fakta/kenyataan yang ada. Metode penyelesaian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Multi-Factor Evaluation Process. Pada metode MFEP ini
pengambilan keputusan dilakukan dengan memberikan pertimbangan subyektif dan intuitif terhadap
faktor yang dianggap penting. Adapun alat bantu dalam membuat aplikasi ini adalah dengan
menggunakan beberapa aplikasi pendukung seperti Aplikasi Pemrogaman Visual Basic dan
Diagram Alir (Flowchart)
95
Jurnal Sistem Informasi, Volume 5, Nomor 2, September 2014, hlm. 95-101
Rumusan Masalah pada penulisan ini adalah masih dibuat oleh wewenang eksekutif sebagai
“Bagaimana membangun sistem pendukung pembuat keputusan. Pada dasarnya sistem
keputusan penentuan karyawan berprestasi pendukung keputusan adalah sistem yang tidak
menggunakan metode Multifactor Evaluation bisa dipisahkan dari teknologi komputer. Secara
Process (MFEP)?” umum SPK berfungsi membantu pengambilan
keputusan secara efektif sehingga permasalahan
Batasan masalah pada penulisan ini adalah: yang dihadapi dapat dengan cepat mendapatkan
1. Input data karyawan dan nilai karyawan. solusinya.
2. Input data kriteria berupa kualitas kerja
(keterampilan, kecepatan, ketelitian dan Menurut Turban (2005), tujuan sistem pendu-
kebersihan), kuantitas kerja, absensi/keha- kung keputusan yaitu :
diran, sikap terhadap perusahaan, karyawan 1. Membantu manajer dalam mengambil kepu-
lain dan pekerjaan, komitmen (jujur, loyal tusan atas masalah semi terstuktur.
disiplin, dan tanggung jawab), kerjasama 2. Memberikan dukungan atas pertimbangan
(komunikasi, adaptasi dan mau berbagi manajer dan bukan dimaksudkan untuk
informasi). menggantikan manajer.
3. Proses pengambilan keputusan penilaian 3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang
karyawan berprestasi. diambil manajer lebih dari pada perbaikan
4. Laporan diterima atau ditolaknya suatu efesiensinya.
keputusan karyawan berprestasi, laporan 4. Kecepatan komputasi. Komputer memung-
pengambilan keputusan, laporan karyawan. kinkan para pengambil keputusan untuk
melakukan banyak komputasi secara cepat
Tujuan penulisan ini adalah untuk membantu dengan biaya yang rendah.
pimpinan sebuah perusahaan dalam mengambil 5. Peningkatan produktivitas. Membangun satu
keputusan yang tepat dalam menilai prestasi kelompok pengambilan keputusan, terutama
karyawan. oleh para pakar, akan meningkatkan biaya.
Pendukung berupa perangkat terkompute-
Sebelum membangun SPK penentuan karyawan risasi dapat mengurangi kelompok dan me-
beprestasi, beberapa langkah telah dilakukan mungkinkan anggotanya untuk berada di
demi tercapainya kualitas perangkat lunak yang berbagai lokasi yang berbeda-beda.
dihasilkan. Langkah-langkah tersebut adalah 6. Meningkatkan kualitas. Komputer dapat me-
melakukan kajian empirik, sistem pendukung ningkatkan kualitas keputusan yang dibuat.
keputusan, lalu mengidentifikasi komponen- 7. Berdaya asing. Manajemen dan pemberda-
komponen yang terdapat dalam SPK serta yaan sumber daya perusahaan.
memahami metode MFEP. 8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pem-
rosesan dan penyimpanan.
1.1 Kajian Empirik
1.3 Komponen-komponen dalam Sistem
Kajian empirik dilakukan guna melihat sistem
Pendukung Keputusan
yang telah dibangun sebelumnya sebagai refe-
rensi pembanding dengan sistem yang dibangun Menurut Sudiyantoro (2005), komponen dalam
saat ini. Sistem yang menjadi pembanding sistem pendukung keputusan meliputi 8 bagian
adalah “SPK Penilaian Karyawan menggunakan yaitu:
Metode K-Nearest Neighbour untuk Pemberian 1. Perangkat Keras
Bonus”. Sistem ini dibangun oleh Ade Chandra Perangkat keras ini akan terhubung dengan
Putra Sasmita (2011) digunakan untuk mengha- komputer lain menggunakan sistem jaringan,
silkan penilaian karyawan agar dapat membantu sehingga memudahkan dalam pengambilan data
dan memudahkan dalam pengambilan keputu- pada organisasi tersebut.
san pemberian bonus yang sesuai dengan 2. Perangkat Lunak
kinerja masing-masing karyawan. Perangkat lunak sistem pendukung keputusan
sering disebut juga dengan DSS Generator,
1.2 Sistem Pendukung Keputusan berisi modul-modul untuk database, model dan
dialogue management.
Menurut Kendal dan Kendall (2002), Decision
3. Sumber Data
Support System (DSS) atau sistem pendukung
Database sistem pendukung keputusan berisi
keputusan hampir sama dengan sistem infor-
data dan informasi yang diambil dari data
masi manajemen tradisional karena keduanya
organisasi, eksternal dan data manajer secara
tergantung pada basisdata sebagai sumber data.
individu.
SPK menekankan pada fungsi pendukung
pembuatan keputusan diseluruh tahap-tahapnya,
sebagai pendamping keputusan aktual yang
96
Pratiwi, H., Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi menggunakan Metode ..
97
Jurnal Sistem Informasi, Volume 5, Nomor 2, September 2014, hlm. 95-101
dengan nilai skala 0.9 dan lokasi tempat kerja Dari setiap perusahaan (seperti yang dapat dili-
dengan nilai skala 0.6 Untuk perusahaan hat pada tabel 3, 4 dan 5). Perusahaan AA
EDS,Ltd, Steve memberikan faktor gaji dengan mendapat total bobot faktor yang paling tinggi
nilai skala 0.8, peluang jenjang karir dengan yaitu 0,81. Dengan menggunakan metode
nilai skala 0.7 dan lokasi tempat kerja dengan MFEP, Steve mengambil keputusan untuk
nilai skala 0.8. Untuk perusahaan PW.Inc, Steve bekerja di perusahaan AA.
memberikan nilai faktor gaji dengan nilai skala
0.9, peluang jenjang karir dengan nilai skala 0.6 Dari informasi yang diperoleh, Steve dapat
dan lokasi tempat kerja dengan nilai skala 0.9. menghitung total bobot evaluasi dari setiap
Hasilnya dapat dilihat pada tabel 2. kriteria pekerjaan. Setiap perusahaan menghasil-
kan nilai evaluasi dari tiga faktor dan bobot
Tabel 1. Tabel Nilai bobot untuk faktor faktor dikalikan dengan nilai evaluasi dan
dijumlahkan untuk memperoleh total hasil eva-
Faktor Bobot Faktor luasi. Nilai evaluasi dapat dilihat pada tabel 3, 4
Gaji 0,3 dan 5.
Kenaikan Karir 0,6
Lokasi 0,1 2. METODOLOGI
Metode penelitian adalah cara yang digunakan
Tabel 2. Tabel Nilai bobot untuk faktor untuk memperoleh dan menganalisa data dalam
Faktor AA EDS PW menyusun suatu laporan. Dalam hal ini penyu-
Gaji 0,7 0,8 0,9 sunan laporan menggunakan metode yang biasa
digunakan serta menerapkan pendekatan ilmiah
Kenaikan Karir 0,9 0,7 0,5
dan menganut pada kriteria penelitian umum.
Lokasi 0,6 0,8 0,9 Pada metode penelitian ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain:
Tabel 3. Tabel Nilai Evaluasi Perusahaan AA.Co
Evaluasi 2.1 Teknik Pengumpulan Data
Faktor Bobot Evaluasi
Bobot Untuk memperoleh data yang menjadi bahan
Gaji 0,3 0,7 0,21 dalam kegiatan analisis data, digunakan metode
Kenaikan 0,6 0,9 0,54 wawancara dan pengamatan langsung. Teknik
Karir pengumpulan data yang kedua adalah melalui
Lokasi 0,1 0,6 0,06 studi pustaka.
Total 1 0,81
2.2 Metode Pengembangan Sistem
Tabel 4. Tabel Nilai Evaluasi Perusahaan EDS.Ltd
Menurut Nugroho (2010), System Development
Evaluasi Life Cycle (siklus hidup pengembangan sistem)
Faktor Bobot Evaluasi adalah langkah dalam pengembangan sistem
Bobot
Gaji 0,3 0,8 0,24 informasi. Tahapan pekerjaan yang dilakukan
oleh analis sistem dan programmer dalam mem-
Kenaikan 0,6 0,7 0,42
bangun sistem informasi adalah perencanaan,
Karir
analisis, perancangan, implementasi, pengujian,
Lokasi 0,1 0,8 0,08 pemeliharaan.
Total 1 0,74
Dalam perkembangannya SDLC dilengkapi
Tabel 5. Tabel Nilai Evaluasi Perusahaan PW.Inc dengan berbagai metode pengembangan seperti
Evaluasi model waterfall, prototipe, spiral, iteratif, RAD,
Faktor Bobot Evaluasi inkremental dan formal. Metode yang diguna-
Bobot
Gaji 0,3 0,9 0,27 kan pada penulisan ini adalah waterfall. Menu-
rut Simarmata (2010), waterfall digunakan
Kenaikan 0,6 0,6 0,36
untuk mengatasi kerumitan yang terjadi akibat
Karir
proyek pengembangan perangkat lunak. Model
Lokasi 0,1 0,9 0,09 pengembangan waterfall meliputi analisis, desa-
Total 1 0,72 in sistem, implementasi, pengujian, operasional
dan pemeliharaan. Model ini memungkinkan
pemecahan misi pengembangan yang rumit
menjadi beberapa langkah logis (desain, kode,
pengujian) dengan beberapa langkah yang pada
akhirnya menjadi produk akhir yang siap pakai.
98
Pratiwi, H., Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi menggunakan Metode ..
99
Jurnal Sistem Informasi, Volume 5, Nomor 2, September 2014, hlm. 95-101
3. HASIL dan PEMBAHASAN sama dengan i, jika jumlah faktor telah sama
dengan i maka tampilkan total, seperti yang
Sesuai dengan langkah-langkah pada konsep
dapat dilihat pada gambar 2.
dasar penggunaan metode MFEP maka akan
dibahas mengenai langkah-langkah masukan
3.2 Tampilan Program
data yang sebenarnya, proses perhitungan dan
keluaran yang diberikan
Data Karyawan
1. Menentukkan jenis-jenis faktor yang diguna-
Didalam form ini di isi data-data diri karyawan
kan dalam melakukan perhitungan menggu-
seperti No SK, nama karyawan, tempat/ tanggal
nakan metode MFEP karena factor akan
lahir, usia, alamat, agama, jenis kelamin, pendi-
menjadi persyaratan utama dalam penilaian
dikan terakhir, jurusan dan bidang. Setelah data
terhadap karyawan.
dimasukkan, data tersebut akan disimpan dalam
2. Menyiapkan faktor yang digunakan untuk
database. Form data karyawan dapat dilihat
melakukan proses perhitungan mengguna-
pada gambar 3.
kan metode Multi factor evaluation process.
3. Menghitung nilai rata-rata pada setiap faktor
lalu dimasukkan kedalam kolom faktor
evaluasi.
4. Mengitung nilai bobot evaluasi, dimana nilai
bobot evaluasi didapat dari perkalian presen-
tase dari setiap faktor yang digunakan.
Flowchart Sistem
Alat bantu pengembangan sistem adalah alat-
alat yang digunakan dalam tahap pengembangan
sistem yang baik, digunakan sebagai alat bantu,
sebagai alat pembuatan model yang dimung-
kinkan profesional sistem untuk menggambar-
kan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsi-
onal yang dibutuhkan satu sama lain dengan
alur data baik secara manual maupun terkompu-
terisasi. Alat bantu yang digunakan adalah
Flowchart.
Gambar 1. Flowchart Sistem
Flowchart program pertama Login, apakah user
dan pass benar jika benar masuk ke form menu
jika salah kembali login, masuk ke form menu
kemudian masuk ke menu input data karyawan,
input factor, input bobot faktor, lalu input nilai
karyawan, setelah itu proses penilaian karya-
wan, semua nilai karyawan akan dibandingkan
untuk dilihat nilai yang tertinggi dan apakan
nilai dari masing karyawan masuk dalam jumlah
karyawan yang dibutuhkan oleh instansi terse-
but seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.
100
Pratiwi, H., Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi menggunakan Metode ..
5. DAFTAR RUJUKAN
Chandra, Ade Ps. 2011. Sistem Pendukung
Keputusan Penilaian Karyawan Mengguna-
Gambar 4. Form Input Faktor
kan Metode K-Nearest Neighbor Untuk
Pemberian Bonus Pada Karyawan.
Form Proses Penilaian dan Hasil Nilai Karya-
wan Berprestasi Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2003. Kamus
Pada form proses penilaian akan menampilkan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
semua hasil nilai dan hasil keputusan. Utama.
Kendall Keneth E, Kendal Julie E. 2006.
Analisis dan Perancangan Sistem edisi lima
jilid 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem
Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi
Offset.
Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat
Lunak Berorientasi Objek dengan Metode
USDP. Yogyakarta : Andi Offset.
Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat
Lunak Pendekatan Praktisi (Buku I),
Yogyakarta: Penerbit Andi & McGraw-Hill
Book Co.
Render, B. and Stair, M.R, Jr. 2002, Quanitative
Analysis for Management, 7th Edition, New
York: Prentice Hall.
Simarmata. Janner. 2010. Rekayasa Perangkat
Gambar 5. Form Proses Penilaian
Lunak. Yogyakarta: Andi.
Sudiyantoro. 2005. Konsep Pendukung Keputu-
san. Jakarta: Gramedia.
Turban E, Jaye Aronson, Peng_Liang Ting.
2005. Decision Support System and Intel-
ligent System. Yogyakarta: Andi.
Wahana Komputer, 2000, Pemrograman Visual
Basic 6.0. Yogyakarta: Andi.
101