Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL
Analisa dan Evaluasi Kewirausahaan Berdasarkan Pengusaha sepatu Yongki
Komaladi , Kwok Joen Sian

B. LATAR BELAKANG
Di dalam berwirausaha ada beberapa aspek yang menetukan berhasil tidaknya
suatu usaha yang dijalankan, diantaranya aspek modal, pengelolaan maupun
pemasaran. Modal bisa didapat dari berbagai cara misalnya dari modal yang kita
punya sendiri maupun dari pinjaman. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kemitraan atau
hubungan sosial yang baik dalam berwirausaha, karena terkadang dalam berwirausaha
kita tidak dapat memulainya sendiri baikkarena kekurangan uang, sumber daya,
maupun kreatifitas. Sehingga kemitraan itu sangat dibutuhkan dan merupakan salah
satu aspek penting dalam berwirausaha. Sedangkan mengenai pengelolaan dan
pemasaran akan lebih baik kita mengusainya lebih jauh sebagai seorang
wirausahawan. Di era yang sekarang ini wirausaha-wirausaha sukses telah mewarnai
perekonomian dunia khusunya dengan adanya produk lokal yang mendunia. Selain
itu, usaha-usaha kecil pun semakin banyak berdiri dilingkungan masyarakat. Jelas
kehadiran wirausaha-wirausaha tersebut mempengaruhi perekonomian di indonesia.
Tentu saja tak mudah menjadi wirausaha sukses. Berbagai jalan pun dilalui halangan
dan masalah selalu mewarnai kisah-kisah perjuangan seorang wirausaha dan mereka
dituntut untuk dapat selalu mengatasi masalah tersebut dengan cerdas dan kreatif atau
mereka menyerah dan kalah menjadi wirausaha. Dimulai dengan pengenalan
bagaimana rahasia dibalik kesuksesan seorang wirausahawan. Kisah Kwok Joen Sian
sangat menginspirasi saya untuk menjadi orang yang sukses. Karena itulah dalam
makalah ini saya membahas tentang bagaimana menjadi wirausahawan sukses dari
generasi ke generasi yang mengikuti era perkembangan Trend dan Teknologi seperti
sosok Kwok Joen Sian
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud kewirausahaan berdasarkan tokoh yang bersangkutan ?
2. Apa saja cara yang dilakukan untuk menjadi wirausahawan ?
3. Bagaimana cara menjalankan bisnis wirausaha ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi dalam berwirausaha?

D. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian kewirausahaan berdasarkan tokoh yang bersangkutan.
2. Mengetahui cara yang dilakukan untuk menjadi wirausahawan.
3. Mengetahui cara menjalankan bisnis wirausaha.
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi dalam berwirausaha
BAB II

PEMBAHASAN

A. PROFIL PENGUSAHA
Nama perusahaan : PT. Sumber Kreasi Fumiko
Pendiri : kwok joen sian
Lahir : Jakarta, 8 Agustus 1965
Tahun berdiri : 1990
Produk : Sepatu (Yongki Komaladi)

B. SEJARAH PENGUSAHA

Pria kelahiran Jakarta, 8 Agustus ini dikenal melalui sepatu dengan label namanya
sendiri. Ternyata, pengalaman di dunia fashion lah yang menempanya hingga meraih
keberhasilan. Hingga kini, sosok pekerja keras ini tetap dikenal sebagai pria rendah
hati dan bersahaja.Yongki terlahir dari keluarga besar. Ibunya, Liauw A Ho, dan
Ayahnya, Kwok Pit Tjong, tadinya memiliki 20 anak. Sayang, yang lima keguguran.
Sehingga Yongki menjadi anak ke-14 dari 15 bersaudara. Yongki memiliki tujuh
kakak laki-laki dan enam kakak perempuan, serta seorang adik perempuan.Ayahnya
mendidik anak-anak dengan sangat keras dan sangat disiplin. Tak boleh ada yang
keluyuran main di luar rumah lewat waktu yang ditetapkan. Setiap malam, sang Ayah,
seperti dituturkan Yongki, mengabsen anaknya satu per satu. Jika jumlahnya tak
genap 15, ayahnya akan menyuruh kakak-kakaknya mencari salah satu saudara yang
belum pulang.

Yongki lahir dan besar di Jakarta, rumahnya berada di bilangan Jakarta Pusat.
Masa sekolahnya dihabiskan di SD Petojo, SMP PAX Kemakmuran, dan SMU
Katolik Ricci. Saat itu, orangtuanya terbilang cukup berada. Mereka punya usaha
keluarga yang bergerak di bidang bahan baku bangunan. Cita-cita Yongki kecil dulu
ingin jadi pramugara yang bisa pergi ke banyak negara. Alasannya senang bisa
keliling dunia gratis.Selepas SMU, tahun 1976-1977 Yongki melanjutkan sekolah ke
Singapura, di Swiss Cottage Secondary School dan Stamford College Singapore. Di
sana Yongki yang semasa kecil disebut Ayin itu memperdalam ilmu bisnis
manajemen. Namun hanya berjalan satu setengah tahun, sang ibu meninggal karena
penyakit yang dideritanya. Tinggal jauh dari rumah kerap membuat Yongki
merindukan almarhumah sang ibu.Akhirnya sekolah di Singapura terpaksa tak
diteruskan. Yongki pun kembali ke Jakarta, cita-citanya semula untuk membuat
ibunya bangga tak kesampaian. Tapi, untung masih ada Ayah yang masih
menyemangatinya. Dalam hati, Yongki bertekad membuat Ayahnya bangga.Setelah
Ibu tiada, Yongki memiliki orangtua angkat. Mereka punya butik eksklusif di
bilangan Duta Merlin, Jakarta. Butik itu khusus menjual barang-barang bermerek
internasional dari Italia dan Prancis. Kala itu, produk fashion impor memang terbilang
baru di Jakarta. Banyak sekali pejabat, artis, dan tokoh terkenal yang belanja ke butik
itu. Yongki pun ditawari pekerjaan sebagai penjaga butik.
 Awal Karir
Tahun 1977 adalah pengalaman kerja Yongki yang pertama. Yongki dituntut bisa
menghadapi para pembeli dari kalangan atas. Di sanalah nasib mempertemukannya
dengan dunia model. Yongki masih ingat betul, di antara sekian banyak pengunjung
yang datang, ada desainer Ramli, Ahmad Albar, Rafika Duri. Mereka kerap bergurau
menawarinya bermain film dan jadi peragawan. Menurut mereka, wajah Yongki
cukup tampan dan tubuhnya terbilang atletis.Sampai akhirnya ada seorang
pengunjung yang juga bekerja di Optik Oculus datang. Ia menawari Yongki menjadi
model kacamata. Saat itulah Yomngki mulai memasuki dunia modelling di Jakarta.
Pertama kali didapuk jadi model kacamata dan berdampingan dengan Ray
Sahetapi.Pengalaman pertama jalan di catwalk, Yongki minta rekan sesama model
yang tubuhnya lebih tinggi untuk jalan lebih dulu, dia berjalan belakangan. Menjadi
model diakui Yongki tidak mudah. Yongki mesti latihan, cek baju, sekaligus tahu cara
menampilkan produk yang dibawakan agar menarik dan terjual. Karena ingin
mencoba, Yongki pun kursus singkat dengan Rudy Wowor dan minta diajari cara
berjalan yang benar di atas catwalk. Tak lama, Yongki mendapat tawaran fashion
show di Taman Ismail Marzuki.Setelahnya, tawaran mengalir deras. Cukup banyak
busana karya desainer kondang yang pernah aku peragakan. Di antaranya busana
rancangan (Alm.) Irwan Tirta, Poppy Dharsono, Prayudi, dan Itang Yunazs. Karir
Yongki pun melesat di dunia model. Yongki bahkan pernah ikut keliling Asia dan
Eropa bersama para desainer. Sambil fashion show, aku juga menjalani pemotretan.

Selama 10 tahun Yongki menekuni profesi sebagai model, saat umurnya mencapai
kepala 3 pada 1990, dia mulai berpikir tak bisa terus bergelut di dunia model. dia pun
mulai bekerja “sampingan” di pusat perbelanjaan Ramayana dan Borobudur. Walau
masih di puncak karier, Yongki memutuskanm untuk mundur perlahan dari dunia
fashion. Sambil tetap fashion show, Yongki bekerja sebagai Chief Merchandiser di
pusat perbelanjaan.Suatu ketika, salah seorang atasan mengeluh karena kekurangan
produk sepatu untuk dijual. Mengetahui latar belakang Yoongki di dunia fashion,
Maka Yongki ditawari mendesain sepatu sekaligus membuatnya. Karena
membutuhkan merek, atasannya minta agar memakai nama Yongki saja. Saat itulah
Yongki mulai memberanikan diri mendesain sepatu dengan merek Yongki
Komaladi.Setelah selama 15 tahun perjalanan bisnisnya, kini Yangki mampu
mempekerjakan sekitar 100 karyawan di kantorny yang berada di bilangan
Kemayoran, Jakarta Pusat. Meski demikian Yongki yang sekarang tidak berbeda
dengan Yongki yang dulu, orang akan tetap menjumpainya sebagai sosok yang
bersahaja, di kantornya Yongki mengambil makanan dan minuman sendiri tidak
berbeda dengan karyawannya.Selain memproduksi sepatu hasil desainnya sendiri,
Yongki juga aktif melakukan pembinaan terhadap UKM yang kini jumlahnya
mencapai 80-an dan tersebar di sejumlah daerah. Antara lain di Bandung, Bogor,
Garut, Tasikmalaya, Yogyakarta, Surabaya, dan Sidoarjo
 Puncak Karir
Sekarang, setelah delapan tahun menekuni bisnis alas kaki, Yongki berhasil
mendudukkan dirinya menjadi perancang dan pengusaha sepatu yang disegani. Ketika
orang menuding sepatu sebagai sunset industry dan banyak pengusaha sepatu gulung
tikar akibat krismon, ia justru makin berjaya. "Penjualan dan produksi saya booming,
naik 50%," kata Yongki. Ini semua berkat kejeliannya melihat peluang. Ketika krisis
melanda Indonesia, dan banyak pengusaha sepatu menghentikan produksinya, Yongki
justru membanjiri pasar dengan sepatu murah. Bahan baku impor pun diganti dengan
bahan lokal. "Pintar-pintarnya saya mengombinasi bahan," katanya.
Alhasil, masyarakat pun menyerbu sepatu buatan Yongki. Menurutnya, saat
ini 60% penghasilannya berasal dari penjualan sepatu kelas menengah bawah.
Meskipun begitu ia tetap meladeni pasar menengah atas. "Semua segmen kan butuh
sepatu, jadi fleksibel saja tergantung permintaan pasar," kata Yongki. Strategi ini
sukses karena ia sudah memiliki jaringan pemasaran yang luas. Saat ini Yongki
memiliki tak kurang dari 150 gerai alias outlet yang tersebar di setiap pusat
perbelanjaan. Mulai dari Ramayana dan Borobudur, tempat belanja kalangan
menengah bawah, sampai arena shopping orang-orang kaya macam Sogo dan Metro.
Omzetnya tentu saja besar. Sayang, Yongki enggan membicarakannya. Sebagai
gambaran, setiap harinya total produksi ke-12 bengkel sepatu miliknya mencapai
6.000 - 12.000 pasang sepatu, sementara harganya berkisar antara Rp 10.000 - Rp
300.000 perpasang. Dalam waktu dekat Yongki juga akan menjual sepatu-sepatu
kelas atas di Pasar Raya dengan harga sekitar Rp 750.000 per pasang. Di luar itu, ia
juga menerima order khusus dari perusahaan busana terkenal seperti Sophie Martin.
Ada pula dari perancang-perancang busana seperti Itang Yunas, Ramli, dan Susan
Budihardjo. Meskipun jumlah tak banyak, tapi harganya jauh lebih mahal. Seberapa
mahal? "Itu rahasia dagang,dong," kata lelaki 40 tahun mengelak.Si muka tembok itu
kini dikejar-kejar pembeli.

Usaha sepatunya dirintis setelah malang melintang di dunia mode selama 12


tahun. Ada dua bidang yang awalnya ingin ditekuninya. Pertama menjadi merancang
busana. Kedua, merancang sepatu. Tapi kemudian Yongki, yang lihai mendesain
pakaian dan sepatu, memilih terjun ke bisnis sepatu. Alasannya, dibanding perancang
busana, persaingannya lebih longgar. Maka, tahun 1992, dengan modal awal Rp 4
juta, Yongki memulai bisnis sepatunya. Produksi pertamanya adalah sepatu jungle
yang bergaya koboi untuk lelaki. Meskipun mendapat banyak kritikan lantaran dinilai
kelewat modis, toh 60 pasang sepatu jungle yang dijual di Department Store
Borobudur itu habis terjual. Selanjutnya Yongki mulai membuat sepatu-sepatu dengan
model yang lebih sederhana sehingga bisa dipakai di mana saja, dengan jumlah jauh
lebih besar: 100 pasang. Sepatu-sepatu itu pun ludes terjual. Setelah sukses dengan
sepatu laki-laki, tiga tahun kemudian Yongki berekspansi ke sepatu
perempuan. Mula-mula, ia kesulitan memperluas jaringan pemasarannya. Soalnya,
karena harga sepatunya murah
Penggemar sepatu rancangan Yongki makin luas. Selain harganya yang
terjangkau, sepatu yang semuanya adalah buatan tangan itu cukup eksklusif. "Saya
berusaha agar mode di setiap departmen store berbeda," katanya. Ia mengaku sudah
menghasilkan 300 model sepatu laki-laki dan 500 model sepatu perempuan. Di pasar
lokal Yongki memakai beberapa merek dagang, seperti Sandal, Skandal, dan Yongki
Komaladi Shoes. Untuk setiap mode, ia hanya membuat 60 pasang sepatu. Kalau laku
di pasaran, mode itu akan diproduksi kembali. Rata-rata, setiap mode sepatu
rancangan Yongki diproduksi ulang lima sampai 10 kali. Selain sibuk mendesain dan
mengontrol hasil kerja 200 orang karyawannya, Yongki juga mengerjakan desain
pakaian untuk beberapa perusahaan seperti KFC, Indosiar, dan Texas. Ia juga sedang
berekspansi ke bisnis tas. Meskipun sekarang sudah dibantu lima orang kerabat
dekatnya, toh Yongki tetap saja merasa repot dan kekurangan waktu. "Kalau bisa
dibeli, saya mau beli waktu," ujarnya. Yongki Palsu Pembawa Hoki Yongki
Komaladi, perancang sepatu terkenal, tak pernah menyangka kalau nama "Yongki"
yang diambil dari nama kakak kandungnya itu bakal jadi begitu terkenal. Perancang
sekaligus pengusaha sepatu bermerek Yongki Komaladi Shoes itu terlahir 40 tahun
silam dengan nama Kwok Joen Sian. "Nama panggilan kecil saya adalah Ayin,"
ujarnya. Nama Yongki mulai melekat padanya lantaran ke mana pun pergi dia selalu
mengenakan gelang emas milik kakaknya yang bertuliskan Yongki. Sejak itu orang-
orang pun memanggilnya Yongki. Ketika WNA beramai-ramai mengganti nama,
lelaki keturunan Tionghoa ini secara resmi "mengakuisisi" nama kakaknya.
Sementara si Yongki asli berganti nama jadi menjadi Yusuf. "Saya ini anak yang
paling nyeleneh," ujar anak ke-14 dari 15 bersaudara itu. Kecuali Yongki, tak seorang
pun dari keluarganya yang terjun di dunia fashion dan seni. Semuanya berawal dari
pekerjaannya sebagai penjaga butik di Duta Merlin. Saat itulah ia mulai mengenal dan
tertarik ke dunia fashion. Bermodal ketampanan dan bentuk tubuhnya yang bagus,
Yongki pun beranjak menjadi peraga busana. Prestasinya berlenggak-lenggok selama
12 tahun cukup memuaskan. Berbagai arena peragaan busana di luar negeri pernah
diikutinya dan gelar sebagai peragawan fotogenik pernah disabetnya. Ia juga sempat
membintangi beberapa film dan sinetron. Di antaranya film Cinta di Balik Noda yang
di bintangi Meriem Bellina. Meskipun kariernya di dunia mode belum mentok,
lulusan sekolah bisnis Standford College Singapura ini banting setir jadi pengusaha
sepatu. "Kalau saya terus jadi peragawan, saya akan ketinggalan dari teman-teman
saya," ujar bos 200 orang pekerja itu. Bisnis sepatu dipilihnya lantaran masih
berkaitan erat dengan dunia mode. Keputusannya itu ternyata tepat. Bisnis sepatunya
berkembang pesat dengan omzet miliaran rupiah per tahun. Sepatu karya Yongki tak
hanya terkenal di Indonesia, tapi juga sampai ke Singapura dan Nigeria.
C. FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
Internal

Dalam membuat produksi sepatunya bahwa dirinya tidak main-main dan tidak asal
membuat sepatu. Sebelum sepatu di produksi, yongki melakukan riset pasar dan Ia
selalu mengupdate rancangan sepatunya untuk mengikuti perubahan selera
masyarakat dan mengetahui minat masyarakat seperti apa

Eksternal

Banyak dukungan dari keluarga dan teman-temannya. Sehingga yongki komaladi


menjadi pebisnis sepatu yang sukses. Karena banyak yang mendukung yongki
komaladi agar menjadi pengusaha yang sukses dan mampu bersaing dengan produk
sepatu dunia dengan semangat yang gigih dan usahanya yang keras

D. PEMASARAN DAN MANAJEMEN BISNIS


Pada awal-awal usahanya di bidang sepatu ini yongki pernah tidak percaya
diri dengan brand yang menggunakan namanya sendiri. Beberapa kali mendapat
cemoohan karena dianggap terlalu sulit dalam spelling dan kurang komersil.
Tetapi dia tidak ini semua tidak membuatnya mundur,ia tetap yakin dengan branding
dengan namanya sendiri. Dan dengan kerja kerasnya nama yongki komaladi sukses.
Yongki komaladi selalu membuat produknya dengan melakukan riset pasar dan selalu
mengupdate rancangan sepatunya untuk mengikuti selera masyarakat. Dan selalu
melakukan inovasi dan berkreasi agar bisnisnya selalu diminati oleh masyarakat.
Cara mengelola bawahannya, melakukan pendekatan pimpinan dan bawahannya dan
mengecek barang yang akan di produksi agar anggota tidak salah dalam
memproduksi.

E. RAHASIA PENGUSAHA
Kata Kwok Joen Sian “Saya selalu berpesan kepada pengrajin saya, sebelum bekerja
berdoa, doakan sepatu yang akan kita buat. Jadi, sepatu saya harus pakai doa.
InsyaAllah orang yang pakai sepatu saya berkah, sehat, dan nyaman “Jadi saya selalu
bilang doa itu nggak keliatan, tapi kalau kita buat sepatunya dengan doa, InsyaAllah
sepatu itu jalannya juga lancar, yang pakai juga nyaman, selamat, itu believe it or not
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Di era yang sekarang ini wirausaha-wirausaha sukses telah mewarnai perekonomian


dunia khusunya dengan adanya produk lokal yang mendunia. Selain itu, usaha-usaha
kecil pun semakin banyak berdiri dilingkungan masyarakat. Jelas kehadiran
wirausaha-wirausaha tersebut mempengaruhi perekonomian di indonesia. Tentu saja
tak mudah menjadi wirausaha sukses. Kwok Joen Sian adalah sosok yang patut kita
teladani. Pemikiran yang sederhana, jujur dan semangat yang tinggi yang membuat
disegani oleh karyawan dan orang-orang sekitrnya. Beliau percaya bahwa langkah
menuju kesuksesan tidaklah mudah selalu diawal karir selalu ada rintangan dan
halangan yang menghadang tetapi dengan semangat yang gigih dan kretifitas yang
tinggi membuat beliau bertahan sampai sekarang dan satu yang paling penting adalah
Doa dari orang tua dan keluarga yang selalu mensupport karir beliau dan selalu
mendukung apa yang dilakukanya.

B. SARAN

Berdasarkan Makalah yang saya buat untuk kedepannya ,saya mengaharapkan adanya
saran dari semua pihak baik dari dosen maupun dari mahasiswa yang membaca
makalah kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah ini
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017 . “ Yongki Komaladi manfaatkan doa untuk jalankan bisnis sepatu “ . (online)
https://www.bintang.com/success/read/2639510/yongki-komaladi-manfaatkan-doa-untuk-
jalankan-bisnis-sepatu. diakses pada tanggal 18 Februari 2018

Anonim. 2017 . “ Strategi dan Bisnis “.


(online)http://strategidanbisnis.com/artikel/7287/yongki-komaladi--suk. diakses pada tanggal
18 februari 2018

Budi. Safaat. 2012 . “ Sukses sepatu Ypngki Komaladi “ . (online)


http://kisahsukses818.blogspot.co.id/2012/10/sukses-sepatu-yongki-komaladi.html
. diakases pada tanggal 19 Februari 2018

Dianto.Dianti. 2015 . “ Yongki Komaladi”. (online)


https://diantodianti.wordpress.com/2015/06/18/yongki-komaladi/ .
diakses pada tanggal 19 februari 2018
LAMPIRAN

Yongki Komaladi bersama dengan para dewan juri dari Atrium Model Award 2016 di
Food Colony Plaza Festival Jakarta, Minggu (30/102016).

Anda mungkin juga menyukai