Anda di halaman 1dari 2

Ketika saya menjadi "jemaat"

Dalam berbagai kesempatan pelayanan atau sdg mengikuti ibadah di beberapa denominasi
gereja, terkadang saya harus menjadi seorang musisi/penyanyi yang cuek. Cuek disini bukan yg
berkonotasi negatif, tetapi cuek akan suasana ibadah and just worship God!

Pernahkah anda sebagai seorang musisi atau singers atau WL hadir dalam ibadah di gereja lain
(atau mgkn dlm slh satu ibdh di grj anda sndri) dan Anda merasa bahwa suasana ibadah,
khususnya pujian penyembahan betul-betul merusak konsentrasi Anda. Mungkin Anda pernah,
dan buat saya hal ini sering saya alami. Hal ini biasanya timbul akibat model permainan dari
musisi yang amburadul dan semaunya saja (sepintas menurut saya).

Memang mau tidak mau kita harus sadar bahwa tidak semua gereja memiliki personil dan
peralatan yang bagus. Ketika menghadiri sebuah kebaktian, terkadang saya melihat peralatan
yang sangat terbatas dan yang lebih 'parahnya', kemampuan si pemusik yang terbatas sehingga
permainannya cenderung show off & kacau. Karena kita terbiasa mendengar musik yang bagus,
akhirnya kita jadi sepertinya 'senewen' mendengarnya. Sepanjang puji-pujian, kita tidak dapat
berkonsentrasi untuk mengikuti ibadah, tetapi mengomel karena permainan musik yang buruk.

Apakah hal ini salah? Buat saya ini normal, apalagi jika kita sudah terbiasa mendengarkan
permainan musik yang ok dari sebuah worship team, tetapi akan menjadi bumerang buat kita
jikalau hal menyebabkan kita kehilangan konsentrasi untuk menyembah Allah. Bbrp wkt lalu sy
pernah memposting ttg ukuran "sukses" sbh pelayanan tim PW bknlah saat mrk berhasil
menghadirkan sbh permainan musik tnp salah, nyanyian tnp fals, tarian tnp ada yg keliru
gerakan dll..tp sejauh mana jemaat yg kita layani TERHUBUNG dgn ALLAH sbg pusat
ibada/penyembahan kita.

Jadi gimana donk kalau sdh dlm ibdh yg begitu? Saya berpendapat (dr sisi sy nih) bahwa kedua
pihak harus membenahi diri, si musisi yang permainanya "buruk" harus meningkatkan
kemampuannya, sehingga bisa menghasilkan permainan yang lebih teratur dan manis untuk di
dengar. Skill buat sy bs diasah. Asal ada kemauan. Ini srg sy alami sbg penyanyi, saat sy merasa
takut dengan nada2 tertentu saat bernyanyi, tp Puji Tuhan sdkt demi sdkt teratasi. Kritik yg
membangun jg bnyk membentuk sy. Mnrt sy, dengan mempertajam skill kita maka niscaya
permainannya tidak merusak suasana dan konsentrasi para jemaat yang beribadah, apalagi
kalau ada jemaat yang mempunyai kuping yang peka. Di sisi lain, anggota jemaat (tmsk sy saat
jadi jemaat, tdk sdg pelayanan tim) atau siapa saja yang hadir dalam kebaktian tersebut
hendaknya tetap mengarahkan hatinya untuk memuji dan menyembah Allah, disinilah yang
saya maksud dengan Musisi 'Cuek', terkadang kita mmg harus 'cuek'.

Anda mungkin juga menyukai