Anda di halaman 1dari 3

Pertama : Ketika memasuki areal kuburan mengucapkan salam.

ٌ ‫ار امن َْال ُمؤْ ام ان ْين ََو ْال ُم ْس ال ام ْينَا َ ْنت ُ ْملَنَافَ ْر‬
‫ط َون َْحنُ اا ْنشَآ‬ ‫سالَ ُمعَلَىا َ ا‬
‫هالل ادِّيَ ا‬ َّ ‫اَل‬
ََ‫َءالل ُه اب ُك ْمالَ احقُ ْون‬
Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr, minal mu’minîna wal muslimîn, antum lanâ farthun, wa
nahnu insyâallâhu bikum lâhiqûn.
Artinya :
“Salam atas para penghuni kubur, mukminin dan muslimin, engkau telah mendahului
kami, dan insya Allah kami akan menyusulmu.”
Atau mengucapkan salam seperti yang diajarkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
ُُ َّ‫َهاِلا‬
‫هللا‬ َ ‫هلَلاَاِل ََهاِلاَّ ِب َح ِِّقلاَاِل‬ ُ َّ ‫هلِلاَاِل ََهاِلا‬
ْ َ‫يَاا‬،‫هللا‬ ُ َّ ‫هلِلاَاِل ََهاِلا‬
ْ َ‫الله ِم ْنا‬ ْ َ‫م َعلَىا‬
ُ َ‫سلا‬
َّ ‫اَل‬
ُْ ‫ِم‬
‫ن‬ َ ‫ِـرل‬
ُْ ‫اللهاِ ْغف‬ َّ
ُ ‫الله ِب َح ِِّقلاَاِل ََهاِلا‬ َّ
ُ ‫يَالاَاِل ََهاِلا‬،‫هللا‬ َّ
ُ ‫الله ِم ْنلاَاِل ََهاِلا‬ َّ
ُ ‫م َق ْولَلاَاِل ََهاِلا‬ ْ ‫كَيْ َف َو َج ْد ُت‬
ُِ‫الله َع ِليٌّ َو ِليُّالل‬
ِ ‫س ْو ُل‬ ُ ‫م ٌد َر‬ َّ ‫م َح‬ُ ‫الله‬ َّ
ُ ‫م ْن َقالَلاَاِل ََهاِلا‬َ ِ‫م َرة‬
ْ ‫ِيز‬
ُ ‫ـر َناف‬ ْ ‫ش‬
َ ‫اح‬ ْ ‫و‬،َ ‫هللا‬ َّ
ُ ‫َهاِلا‬ َ ‫َقالَلاَاِل‬
Assâlamu ‘alâ ahli lâ ilâha illallâh min ahli lâ ilâha illallâh , ya ahla lâ ilâha illallâh
bihaqqi lâ ilâha illallâh kayfa wajadtum qawla lâ ilâha illallâh min lâ ilâha illallâh, ya lâ
ilâha illallâh bihaqqi lâ ilâha illallâh ighfir liman qâla lâ ilâha illallâh, wahsyurnâ fî
zumrati man qâla lâ ilâha illallâh Muhammadun Rasûlullâh ‘Aliyyun waliyullâh.

Artinya :
“Salam bagi yang mengucapkan la ilaha illallah dari yang mengucapkan la ilaha
illallah, wahai yang mengucapkan kalimah la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah,
bagaimana kamu memperoleh kalimah la ilaha illallah dari la ilaha illallah, wahai la
ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah ampuni orang yang membaca kalimah la ilaha
illallah, dan himpunlah kami ke dalam golongan orang yang mengu¬cap¬kan la
ilaha illallah Muhammadur rasululullah Aliyyun waliyyullah.”

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:


“Barangsiapa yang memasuki areal kuburan, lalu mengucapkan (salam tersebut),
Allah memberinya pahala kebaikan 50 tahun, dan mengampuni dosanya serta dosa
kedua orang tuanya 50 tahun.”
Kedua: Membaca
1. Surat Al-Qadar (7 kali),
2. Surat Al-Fatihah (3 kali),
3. Surat Al-Falaq (3 kali),
4. Surat An-Nas (3 kali),
5. Surat Al-Ikhlash (3 kali),
6. Ayat Kursi (3 kali).
Dalam suatu hadis disebutkan: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar (7 kali) di
kuburan seorang mukmin, Allah mengutus malaikat padanya untuk beribadah di
dekat kuburannya, dan mencatat bagi si mayit pahala dari ibadah yang dilakukan
oleh malaikat itu sehingga Allah memasukkan ia ke surga. Dan dalam membaca surat
Al-Qadar disertai surat Al-Falaq, An-Nas, Al-Ikhlash dan Ayat kursi, masing-masing (3
kali).”
Ketiga: Membaca doa berikut ini (3 kali)
ُِ‫م ِيِّت‬ َ ‫م ٍداَ ْنلاَ ُت َع ِِّذبَ َه َذاا ْل‬ َّ ‫ِم َح‬ ُ ‫مد ٍَوآل‬ َّ ‫م َح‬ ُ ‫َس َئ ُلكَ ِب َح ِِّق‬
ْ ‫ماِ ِّنِيا‬ َّ ‫اَل َّل ُه‬
Allâhumma innî as-aluka bihaqqi Muhammadin wa âli Muhammad an lâ tu’adzdziba
hâdzal may¬yit.
Artinya :
“Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga
Muhammad janganlah azab penghuni kubur ini.”
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada seorang pun yang membaca doa tersebut (3 kali) di kuburan seorang
mayit, kecuali Allah menjauhkan darinya azab hari kiamat.”
Keempat: Meletakkan tangan di kuburannya sambil membaca doa berikut
‫َس ِك ْناِل َُْي‬
ْ ‫وا‬، َ ‫وا َِم ْن َر ْو َع َت ُه‬، َ ‫ش َت ُه‬ َ ‫ِس َو ْح‬ ْ ‫واَن‬، َ ‫ص ْل َو ْح َد َت ُه‬ ِ ‫و‬، َ ‫م ُغ ْربَ َت ُه‬ ْ ‫ار َح‬ ْ ‫م‬َّ ‫اَل َّل ُه‬
ُُ َّ‫م ْنكَا َنيَ َت َولا‬
‫ه‬ َ ‫واَلْحِ ْق ُه ِب‬، َ ‫اك‬ َ ‫مةٍ ِم ْنسِ َو‬ َ ‫اع ْن َر ْح‬ َ ‫سـ َت ْغنِي ِب َه‬ ْ َ‫متِكَي‬ َ ‫هِ ِم ْن َر ْح‬
Allâhumarham ghurbatahu, wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin
raw‘atahu, wa askin ilayhi min rahmatika yastaghnî bihâ ‘an rahmatin min siwâka, wa
alhiqhu biman kâma yatawallâhu.
Artinya :
“Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungkan kesendiriannya, hiburlah kesepiannya,
tenteramkan kekhawatirannya, tenangkan ia dengan rahmat-Mu yang dengannya
tidak membutuhkan kasih sayang dari selain-Mu, dan susulkan ia kepada orang yang
ia cintai.”
Ibnu Thawus mengatakan:
“Jika kamu hendak berziarah ke kuburan orang-orang mukmin, maka hendaknya hari
Kamis, jika tidak, maka waktu tertentu yang kamu kehendaki, menghadap ke kiblat
sambil meletakkan tangan pada kuburannya dan membaca doa tersebut.”
Muhammad bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa):
“Bolehkah kami berziarah ke orang-orang yang telah meninggal?”
Beliau menjawab:
“Boleh”.
Kemudian aku bertanya lagi:
“Apakah mereka mengenal kami ketika kami berziarah kepada mereka?”
Beliau menjawab:
“Demi Allah, mereka mengenal kalian, mereka bahagia dan terhibur dengan
kehadiran kalian.”
Aku bertanya lagi:
“Apa yang baca ketika kami berziarah kepada mereka?”
Beliau menjawab:
Bacalah doa ini:
ُْ ‫سك‬
‫ِن‬ ْ َ‫اوأ‬ َ ‫ض َوا ًن‬ ْ ‫م ِم ْنكَ ِر‬ ْ ‫م َو َل ِِّق ِه‬
ْ ‫اح ُه‬
َ
َ ‫صاعِ ْدإِلَيْكَأ ْر َو‬ َ ‫م َو‬ ْ ‫ض َع ْن ُج ُنو ِب ِه‬ َ ‫م َجا ِفاْلا َ ْر‬ َّ ‫ال َّل ُه‬
ٌُ ‫ي ٍء َقد‬
‫ِير‬ ُْ َ‫ك َعلَى ُك ِِّلش‬ َ ‫م ِإ َّن‬
ْ ‫ش َت ُه‬ َ ‫ِس ِب ِه َو ْح‬ُ ‫م َو ُتون‬ ْ ‫ص ُل ِب ِه َو ْح َد َت ُه‬ِ ‫ما َت‬ َ ‫ك‬َ ِ‫مت‬ َ ‫ُم ِم ْن َر ْح‬
ْ ‫إِلَيْ ِه‬
Allâhumma jâfil ardha ‘an junûbihim, wa shâ’id ilayka arwâhahum, wa laqqihim minka
ridhwânâ, wa askin ilayhim mir rahmatika mâ tashilu bihi wahdatahum, wa tûnisu bihi
wahsyatahum, innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr.
Artinya :
“Ya Allah, luaskan kuburan mereka, muliakan arwah mereka, sampaikan mereka pada
ridha-Mu, tenteramkan mereka dengan rahmat-Mu, rahmat yang menyambungkan
kesendirian mereka, yang menghibur kesepian mereka. Sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu.”
Doa ziarah kubur, adab ziarah kubur, tata cara ziarah kubur, hukum ziarah kubur,
hikmah ziarah kubur, keutamaan ziarah kubur, doa tahlil ziarah kubur, doa ziarah
kubur bahasa arab, doa ziarah kubur latin, dll.

tata cara atau urutan berziarah kubur yang benar :


1. Membacakan Salam
Rasulullah SAW mengajarkan untuk mengucapkan salam ketika masuk ke dalam
kuburan, “Semoga keselamatan dicurahkan atasmu wahai para penghuni kubur, dari
orang-orang yang beriman dan orang-orang Islam. Dan kami, jika Allah
menghendaki, akan menyusulmu. Aku memohon kepada Allah agar memberikan
keselamatan kepada kami dan kamu sekalian (dari siksa).” (HR Muslim)
2. Tidak Duduk di atas Kuburan dan Menginjaknya
“Janganlah kalian shalat (memohon) kepada kuburan, dan ja-nganlah kalian duduk di
atasnya.” (HR. Muslim).
Hadis diatas menjelaskan agar manusia tidak semena mena pada kuburan seseorang
dan tidak meminta sesuatu paa kuburan atau mayit yang sudah dikubur yang
mengarahkan pada perbuatan syirik yang jelas diharamkan oleh agama dan
merupakan dosa yang tidak diampuni oleh Allah.

Anda mungkin juga menyukai