Anda di halaman 1dari 22

ANALISA KEBUTUHAN TIANG

PANCANG
Hasil perhitungan pembebanan
• Penggunaan tiang pancang dilakukan apabila
tanah dasar dibawah embankment masih
belum cukup kuat untuk menahan beban
jembatan diatasnya. Tanah dan abutmen yang
belum cukup kuat tersebut dapat dilihat dari
kontrol abutment yang telah dilakukan
sebelumnya yaitu : Kontrol geser, guling,
ambles, daya dukung dan ambles.
Memperkirakan jumlah kebutuhan tiang
pancang (n) dibawah abutment dan pilar.
• Lakukan perhitungan beban struktur atas+beban aburment,
beban tanah, beban jalan yang tertumpu pada tiang yang
akan dipasang (seperti pada perhitungan pembebanan yang
sudah diterangkan senin 11 Nop 2013)----A
• Hitung besar daya dukung satu tiang pada kedalaman yang
direncanakan----B
• Jumlah kebutuhan minimum tiang merupakan rata-rata dari
point A dan Point B --- C = A/B
ANALISA YANG DILAKUKAN
• Daya dukung aksial tiang pancang
– Berdasarkan kekuatan bahan
– Berdasarkan data bor tanah
• Tahanan ujung
• Tanahan gesek
• Tahanan ultimate tiang pancang
• Daya dukung lateral tiang pancang
– Berdasarkan defleksi tiang maksimal
– Berdasarkan momen maksimal
– Rekap daya dukung lateral tiang
• Analisa pondasi abutmen
– Data pondasi abutmen
– Gaya aksial pada tiang (tinjauan arah x dan y)
– Gaya lateral pada tiang pancang
• Kontrol daya dukung ijin tiang pancang
– Daya dukung ijin aksial
– Daya dukung ijin lateral
Daya dukung 1 tiang pancang
(review pondasi dalam)

• Berdasarkan data N-SPT


– Mayerhoff (untuk tanah dominan pasir)
– Luciano de court (untuk semua jenis tanah)
• Berdasarkan data sondir
– Van der wen
– Philliponat
– Andina
– Mayerhof
Menghitung daya dukung tiang
berdasarkan kekuatan bahan
• P = Pu/SF
• Pu = 0,60.fy.A – 1,2.Wp
– P = Daya dukung tiang pancang
– Pu = Kapasitas daya dukung ultimate tiang
pancang
– Wp = Berat total tiang pancang
– fy = Kuat leleh baja
– A = luas penampang pipa baja
Menghitung daya dukung lateral tiang
pancang
• Menggunakan rumusan Tomlinson
– Hu = Mu/ (e+ Zf)  (free-headed pile)
– Hu = 2.Mu/(e+Zf)  (Fixed-headed pile)
• Zf = fixity point
• Mu = U.Z
• U = tegangan beton
• Z = Section modulus
• Zf = 1,4 R (untuk stiff over consolidated)
• Zf = 1,8 T (untuk normally consolidated clay)
Analisa pondasi abutment
• Analisa daya dukung tiang pancang group
berdasarkan jumlah tiang dan pola
pemasangan.
– P = (P/n) ± {(Mx. X max)/Σx^2}  tinjauan arah x
– P = (P/n) ± {(My. Y max)/Σy^2}  tinjauan arah
Analisa tiang
Gaya laretal pada tiang pancang
Daya dukung ijin lateral
Spesifikasi material tiang pancang
Wika
Outside Wall Bending moment capasity Allowable
Concrete cross Section
diameter thickness Class (tf.m) axial load (
section ( cm2 ) modulus ( cm3 )
( mm ) ( mm ) Crack Ultimate t.f )
500 90 A1 1159 10505 10.5 15.75 185.3
A2 10579.3 12.5 18.75 181.7
A3 10653.5 14 21 178.2
B 10727.8 15 27 174.9
C 10944.6 17 34 169
600 100 A1 1570 17482.8 17 25.5 252.7
A2 17577.7 19 28.5 249
A3 17792.7 22 33 243.2
B 17949.6 25 45 238.3
C 18263.4 29 58 229.5
PENULANGAN PILECAP
KOMBINASI BEBAN ULTIMATE PILECAP
Gaya aksial ultimate tiang pancang
• Tinjauan dilakukan pada arah x dan arah y
Momen dan gaya geser ultimate tiang
Kombinasi pembebanan
• Kombinasi 1 = Berat sendiri+Beban mati tambhanan+Tekanan
tanah+Beban lajur “D” + Beban pedestrian.
• Kombinasi 2 = Berat sendiri+Beban mati tambhanan+Tekanan
tanah+Beban lajur “D” + Beban pedestrian + Gaya rem + beban
angin
• Kombinasi 3 = Berat sendiri+Beban mati tambhanan+Tekanan
tanah+Beban lajur “D” + Beban pedestrian + Gaya rem + beban
angin + gesekan
• Kombinasi 4 = Berat sendiri+Beban mati tambhanan+Tekanan
tanah+Beban lajur “D” + Beban pedestrian + gaya rem +
temperatur + beban angin + gesekan
• Kombinasi 5 = Berat sendiri + beban mati tambahan + beban gempa
+ Tekanan tanah dinamis.

Anda mungkin juga menyukai