memenuhi memenuhi
sehat
Nyamuk
setiap hari
9 Melakukan Aktivitas 960 960 924 96.3%
Rumah
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 960 rumah di kelurahan
sampai terendah yaitu, tidak merokok di dalam rumah sebanyak 422 (43,9%), ASI
eksklusif sebanyak 289 (73,9%), bayi atau balita ditimbang sebanyak 322
(82,3%), melakukan aktifitas fisik setiap hari sebanyak 924 (96,3%), makan buah
dan sayur setiap hari sebanyak 951 (99%), mencuci tangan dengan sabun dan air
kelurahan sukarame yang masih merokok di dalam rumah. Pada tahun 2008,
terbesar ketiga sebagai pengguna rokok. Lebih dari 60 juta penduduk Indonesia
akibat mengkonsumsi rokok tercatat lebih dari 400 ribu orang per tahun.
Kebiasaan merokok telah terbukti merupakan penyebab terhadap kurang lebih 25
tersebut antara lain adalah kanker mulut, esophagus, faring, laring, kanker paru,
pancreas dan kandung kemih. Juga ditemukan penyakit paru obstruktif kronis dan
WHO memprediksi bahwa pada tahun 2020 angka kejadian PPOK akan
menempati peringkat 5 sebagai penyakit terbanyak di dunia dan saat ini PPOK
diikuti asma bronkial (33%), kanker paru (30%) dan penyakit paru lainnya (2%).
lebih tinggi.WHO menyatakan hampir 75% kasus brokitis kronik dan emfisema
diakibatkan oleh rokok. Dilaporkan perokok adalah 45% lebih berisiko untuk
PPOK juga berkaitan dengan banyak jumlah rokok yang dihisap setiap hari
dan kebiasaan merokok yang lama dapat beresiko menderita PPOK akan lebih
besar. Resiko terkena PPOK akibat merokok dapat diketahui melalui penilaian
derajat berat merokok seseorang berdasar Indeks Brinkman (IB), yakni perkalian
antara jumlah rata-rata batang rokok yang dihisap sehari dikalikan lama merokok
memberikan dampak pada perokok pasif. Pada hakikatnya, asap dari tembakau
yang lebih kecil, yang memudahkannya masuk ke dalam sel-sel tubuh. Anak-anak
khusunya mempunyai efek yang lebih besar apabila terpapar asap rokok pasif
antara lain asma pada anak-anak yang sebelumnya tidak pernah menunjukkan
satu resikonya yaitu infeksi saluran pernafasan bawah seperti pneumonia dan
Pada orang dewasa yang tidak pernah merokok, asap rokok pasif bisa
menyebabkan penyakit jantung dan kanker paru. Perokok pasif mempunyai resiko
sekitas 25-30% menderita penyakit jantung, dan resiko menderita penyakit kanker
merokok di dalam rumah merupakan nilai yang terendah serta bahaya dari
merokok yang berdampak pada perokok aktif dan pasif, maka dari itu kami
pokok bahasan.
3.2 Permasalahan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani
dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari
pengaruh alam luar. Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang
sehat ditentukian oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan. Sanitasi rumah
adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan
terhadap struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal
berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Rumah juga
merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi criteria
kenyamanan, keamanan, dan kesehatan guna mendukung penghuninya agar
dapat bekerja dengan produktif.
Masalah di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak atau KIA dan Keluarga Berencana
Dari data yang kami dapatkan pada UKM program KIA di wilayah puskesmas
kelurahan Sukarame diketahui bahwa sasaran PUS Desember 2016 belum mencapai
target yang sudah ditetapkan karena rendahnya pemakaian kontrasepsi dalam bentuk
rasa cemas yang tinggi terhadap kegagalan maupun efek samping dari
pemakaian
sukarame dengan tolak ukur yang ditetapkan. Masalah yang ditemukan pada
non MKJP sebanyak 67.6% dari yang seharusnya target cakupan sebesar 80
menular yang diadakan pada tingkat nasional dan mengikut sertakan bukan saja
semua petugas puskesmas tetapi juga seluruh anggota masyarakat. Berdasarkan data
dari Puskesmas Sukarame tahun 2016 yang di data dari bulan Januari – Desember di
Campak 2 6 17 12
Malaria 23 11 13 20
Pada tahun 2016 angka kesakitan pederita malaria dan campak di wilayah
kerja puskesmas Sukarame dari bulan Januari – Desember dengan jumlah penderita
peningkatan yang signifikan pada triwulan ke 3 dari 6 pasien menjadi 17 pasien dan
pasien
Sukarame tentang Campak dengan Metode Diagram FishBone (diagram tulang ikan).
Diagram Cause and Effect atau Diagram Sebab akibat adalah alat yang membantu
karena tampak mirip dengan tulang ikan. Dimana akar penyebab masalah dapat
4. Metode
5. Lingkungan
imunisasi campak dan pemberantasan jentik nyamuk malaria kepada pasien yang
berkunjung dipuskesmas.
hidup bersih sehat (PHBS). Kemudian dilakukan follow up kembali pada bulan
berikutnya untuk melihat apakah masih ada peningkatan cakupan penemuan kasus
Penurunan atau peningkatan kasus bisa dilihat dari data cakupan penemuan
kasus yang dibuat setiap bulannya oleh pelaksana program. Apabila kasus campak
mengalami penurunan artinya masyarakat mulai mengerti pentingnya kebersihan
lingkungan dan diri sendiri, namun bila kasus Malaria dan Campak tidak mengalami
kelurahan dimana tempat terjadinya kasus. Kader di bina oleh petugas puskesmas
hanya aktif bekerja pada program tertentu tapi juga membantu pelaksanaan program-
program lainnya.
Dipuskesmas terdapat pojok kesling atau klinik kesling, dalam hal ini
menular, seperti malaria dan campak untuk dilakukan KIE ( Konseling Informasi dan
Berdasrkan tabel diatas didapatkan bahwa ada beberapa indikator yang tidak
sebesar 76 ,18 %.
adalah sebesar 90 %.
f. Presentase bayi dengan berat badan lahir rendah < 2500 gr, dengan
sebesar 4,4 %
g. Presentase balita di timbang yang naik berat badannya, dengan
sebesar 66,1 %
sebesar 0,9 %
sebesar 0,7 % sementara sasaran yang harus dicapai adalah sebesar 0,4
Dari beberapa indikator diatas terdapat persentase yang tidak mencapai target
pencapaian paling besar adalah Persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah
telah diangkat pada makalah kelompok sebelumnya, maka dari itu kami mengangkat
masalah dengan pencapaian yang tidak sesuai target yaitu balita yang di timbang
SKDN adalah data untuk memantau pertumbuhan balita SKDN sendiri mempunyai
laporan yang telah ada. Di wilayah kerja Puskesmas Sukarame balita yang di
timbang berat badannya (D/S) merupakan salah satu permasalahan yang memiliki
balita untuk menimbang ke posyandu yserta kurangnya sarana dan fasilitas kesehatan