Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN


KOMPLIKASI JANTUNG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Mata Ajar : Apri Nur W.,S.Kep. Ns., M.Kep

Kelas 3A

Fida Rachmadiarti (2720162833)

Intan Puspitasari (2720162835)

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO

YOGYAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, kekuatan serta
kesabaran di dalam menyelesaikan Makalah Asuhan Keperawatan ini
sesuai harapan kami dan sesuai waktu yang telah di tentukan, meskipun
tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.

Kami berharap dengan terwujudnya Makalah Asuhan


Keperawatan ini dapat dijadikan bahan bacaan minimal bagi teman-
teman dan diharapkan pula dapat menambah wawasan, pengetahuan
dan menambah rasa tanggung jawab kami sebagai mahasiswa dan
mahasiswi di AKPER Notokusumo Yogyakarta.

Makalah Asuhan Keperawatan ini berjudul “Makalah Asuhan


Keperawan Ibu Hamil dengan Komplikasi Jantung” disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kampus Keperawatan Maternitas. Sekalipun
Makalah Asuhan Keperawatan ini masih belum sempurna, namun untuk
mewujudkannya diupayakan secara maksimal, dengan harapan dapat
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami


mempersembahkan Makalah Asuhan Keperawatan ini, semoga
mendapat penilaian yang positif dan bermanfaat. Adanya, kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan penulisan
Makalah Asuhan Keperawatan berikutnya.

Yogyakarta,Oktober 2018

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 2
B. Tujuan .................................................................................................. 3
BAB II KONSEP DASAR
C. Pengertian ............................................................................................ 5
D. Etiologi ................................................................................................ 5
E. Tanda dan Gejala ................................................................................. 6
F. Klasifikasi ........................................................................................... 7
G. Patofisiologi ........................................................................................ 7
H. Pathway ............................................................................................... 9
BAB III RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian ........................................................................................... 13
B. Diagnosa Keperawatan ........................................................................ 16
C. Perencanaan ......................................................................................... 16
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian
secara umum dan merupakan penyebab tersering kematian pada
kehamilan di negara berkembang. Angka kejadian penyakit
jantung dalam kehamilan meningkat jumlah serta tingkat
kompleksitasnya. Di Washington, Amerika Serikat, kehamilan
dengan penyakit jantung kronik meningkat 224%, kehamilan
dengan penyakit jantung kongenital meningkat 218%,
kehamilan dengan gagal jantung meningkat 173%, kehamilan
dengan penyakit jantung iskemik meningkat 240%, dan
kehamilan dengan hipertensi pulmonal meningkat 727% pada
periode tahun 1987 – 2009.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI pada tahun
2010 – 2013 penyebab tersering kematian pada ibu hamil adalah
perdarahan (31,85%), kedua hipertensi (25,05%), ketiga infeksi
(4,55%), dan penyebab kematian terendah adalah partus lama
(0,98%). Sementara itu, penyebab lainnya dari kematian ibu
selama tahun 2010 – 2013 yaitu sebesar 34,95% yang termasuk
di dalamnya adalah penyakit jantung.
Gambaran penyakit jantung dalam kehamilan berbeda di
setiap negara. Di negara barat risiko penyakit jantung dalam
kehamilan meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia ibu
pada kehamilan pertama dan tingginya faktor risiko terjadinya
penyakit jantung, seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.
Hipertensi merupakan penyebab tersering terjadinya penyakit
jantung dalam kehamilan, terjadi sebanyak 6-8% dari seluruh
kasus kehamilan dan berhubungan erat dengan terjadinya gagal
jantung. Tiga koma delapan Gagal jantung merupakan

2
komplikasi terbanyak hamil dengan penyakit jantung, yaitu
sebanyak 173 (13,1%) dari 1321 kasus. Delapan Gagal jantung
sering terjadi pada usia 31 minggu kehamilan dengan insidensi
tertinggi pada akhir trimester kedua (34%) atau peripartum
(31%) dan lebih sering menyebabkan kematian ibu dan janin
dibandingkan dengan hamil tanpa komplikasi gagal jantung.
Angka kematian ibu maupun bayi saat melahirkan sudah
mulai bisa ditekan. Berdasarkan data penelitian yang dilakukan
di negara maju, moralitas perinatal dan moralitas maternal
memberikan hasil yang lebih rendah insidensinya pada
persalinan peabdominam (caesarean-section) (1,6 %), jika
dibandingkan dengan persalinan pervaginan (5%) sehingga pada
beberapa tahun terakhir ini persalinan perabdominam
(caesarean-section) lebih dianjurkan terutama pada ibu hamil
yang memiliki faktor risiko tinggi terhadap terjadinya moralitas
maternal, salah satunya adalah ibu hamil dengan penyakit
jantung.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mendapatkan pengetahuan mengenai penerapan
asuhan keperawatan pada penyakit jantung pada ibu hamil.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian tentang penyakit jantung
pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui etiologi penyakit jantung pada ibu
hamil
3. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit jantung pada
ibu hamil
4. Untuk mengetahui patway penyakit jantung pada ibu
hamil

3
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit jantung
pada ibu hamil
6. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan
7. Untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien
penyakit jantung.

4
BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian
Penyakit jantung adalah penyakit yang menggangu
sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung
dan urat-urat darah. Penyakit jantung terjadi akibat proses yang
berkelanjutan, dimana jantung secara perlahan akan kehilangan
kemampuannya untuk melakukan fungsinya secara normal.
Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi
ketidakefisien fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah
normal melalui pembesaran dan melalui peningkatan denyut
nadi (comprensated heart disease).
Dalam keadaan tidak terkompensasi (decompensatio cordis)
sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan sesak nafas
(dyspnea) rasa lelah, dan rasa sakit didaerah jantung.
Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada
fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat
terjadinyaresorpsi natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan
edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi
(endocarditis atau carditis), gagal jantung, setelah miokard
infark. (Marmi, 2016)
B. Etiologi
Penyakit jantung disebabkan oleh kelainan jantung
congenital dan penyakit jantung pada wanita hamil masih
merupakan sebab kematian baru diketahui seperti: sesak nafas,
syanosis, kelainan nadi, edema, jantung yang berdebar-debar.
Peningkatan volume plasma yang dimulai kira-kira pada akhir
trimester pertama dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32-
34 minggu yang selanjutnya menetap pada trisemester terakhir
kehamilan dimana volume plasma bertambah sebesar 22%,

5
peningkatan pada volume sel darah merah dapat mengakibatkan
anemia, disulosional. Penyakit jantung pada wanita hamil bisa
mempengaruhi janin, janin kemungkinan dilahirkan: prematur,
penyakit jantung berat pada wanita hamil tiba-tiba memburuk
bisa mati.
Sebagian besar disebabkan demam reumatik. Bentuk
kelainan katup yang sering dijumpai stensis metral , infusiesi
metral, gabungan stenosis metral dengan infusiesi metral ,
stensis aorta, infusiensi aorta, gabungan antara infusiensi aorta
dan stenosis aorta, penyakit katupulmonal dan trikuspidal.
(Marmi, 2016)

C. Tanda dan Gejala


Tanda penyakit jantung yang menyertai kehamilan menurut
Nuning (2009).
a. Distensi vena (vena leher)
b. Perubahan bunyi jantung
c. Disritma yang menetap
d. Jari tubuh (clubbing)

Gejala penyakit jantung yang menyertai kehamilan: Mudah


lelah ,nafas terengah-engah, otopnea, dan kongesti paru adalah
tanda dan gejala jantung kiri. Peningkatan berat badan, edema
tungkai bawah ,hepato megali, dan peningkaan tekanan vena
jugularis adalalah gejala jantung kanan. Namun gejala dan tanda
ini dapat pula terajadi pada wanita hamil normal,biasanya
terdapat riweayat penyakit jantung dari anamnesis atau dalam
rekam medis.

6
D. Klasifikasi
New York Heart Association (NYHA)
mengklasifikasikan penyakit jantung menurut gejala:
a. Kelas 1:
Pasien yang aktifitas fisiknya tidak terganggu oleh
penyakit jantung. Aktivitas biasa tidak menimbulkan gejala
seperti keletihan, palpitasi, dyspnea, dan angina.
b. Kelas 2:
Pasien yang mengalami sedikit keterbatasan dalam
aktivitas fisik akibat penyakit jantung. Pasien merasa
nyaman saat istirahat, tetapi aktivitas fisik biasa akan
memicu timbulnya gejala
c. Kelas 3 :
Pasien yang mengalami keterbatasan fisik secara
bermakna akibat penyakit jantung. Pasien merasa nyaman
saat istirahat, tetapi aktivitas fisik yang lebih sedikit dari
biasa akan memicu timbulnya gejala.
d. Kelas 4 :
Pasien yang tidak dapat melakukan aktifitas fisik tanpa
disertai rasa nyeri secara fisik akibat penyakit jantung.
Gejala dapat dirasakan bahkan pada saat istirahat dan
ketidaknyamanan tersebut meningkat jika melakukan
aktivitas fisik apapun.

E. Patofisiologi
Keperluan janin yang sedang tumbuh akan oksigen dan zat
makanan bertambah dalam berlangsungnya kehamilan, yang
harus dipenuhi melalui darah ibu. Untuk itu banyaknya darah
yang beredar bertambah, sehingga jantung harus bekerja lebih
berat. Karena itu dalam kehamilan selalu terjadi perubahan
dalam system kardiovaskuler yang biasanya masih dalam

7
batas-batas fisiologik. Perubahan - perubahan itu terutama
disebabkan karena :
1. Hidrenia ( Hipervolemia ) , dimulai sejak umur kehamilan
10 minggu dan puncaknya pada UK 32-36 minggu.
2. Uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong
diafragma ke atas, ke kiri, dan kedepan sehingga pembuluh
darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran.
Volume plasma bertambah juga sebesar 22% ,Besar dan
saat terjadi peningkatan volume plasma berbeda dengan
peningkatan sel darah merah hal ini mengakibatkan
terjadinya anemia delusional ( pencairan darah).
Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri, tapi yang
sakit tidak. Oleh karna itu dalam keadaan hamil frekuensi
denyut jantung meningkat dan nadi rata-rata 88×/ menit
dalam kehamilan 34-36 minggu. Dalam kehamilan lanjut
prekordium mengalami pengeseran ke kiri dan sering
terdengar bising sistolik apeks dan katup pulmonal. Penyakit
jantung akan lebih berat pada pasien yang hamil dan
melahirkan, bahkan dapat terjadi dekopensasi cordis.
12-24 Jam pasca persalinan terJadi peningkatan volume
plasma akibat imbibisi cairan dari ekstra vascular ke dalam
pembuluh darah ,kemudian di ikuti periode deuresis pasca
persalinan yang mengakibatkan penurunan volume plasma.
Dua minggu pasca persalinan merupakan penyesuaian nilai
volume plasma seperti sebelum hamil.Imron (2016)

8
F. Pathways
Ibu hamil dengan Peningkatan denyut
penyakit jantung jantung ibu

Dekompensasi
Kordis

Nadi tidak Edema Peningkatan Sistem imun pertumbuhan


teratur volume menurun dan
sirkulasi perkembanagan
janin
Ketidakefektifan Kelebihan
Penurunan
volume
curah Perfusi jaringan Resiko
cairan Resiko
jantung Infeksi
Gangguan ibu
janin

Sumber: (Imron, 2016)

G. Penatalaksanaan
Menurut Helen (2001), Penatalaksanaan ibu hamil
dengan penyakit jantung sebaiknya dilakukan dalam kerjasama
dengan ahli penyakit dalam atau ahli jantung. Secara garis besar
penatalaksanaan mencangkup mengurangi beban kerja jantung
degan tirah baring, menurunkan periorad dengan deuretik,
meningkatakn kontratilitas jantung dengan digitalitas, dan
menurunka after load dengan vasodilator.

9
1. Penatalaksanaan ibu hamil pada Anenatal
Penanganan medis dan keperawatan bagi wanita hamil
adalah mengurangi stress tambahan yang menambah beban
kerja jantung. Pada wanita hamil harus diperiksa 2 minggu
sekali selama kehamilan.
Faktor-faktor perawatan anenatal wanita hamil:
a. Mencegah atau memperbaiaki anemia
b. Membatasi kenaikan berat badan yang menambah beban
kerja jantung, penanganan diet mencakup pembatasan
natrium untuk mencegah retensi cairan yang berlebihan.
c. Observasi untuk mengenali kondisi jantung yang
memburuk serta mendeteksi setiap komplikasi lainnya.
2. Pada intranatal
Persalinan dan melahirkan akan meningkatkan stress
pada ibu maupun janinnya. Intervensi diperlukan kalau
respons maternal atau fetal terhadap kontraksi rahim
menunjukkan tanda-tanda awal kekurangan oksigen. Obat-
obat analgesik biasanya diberikan oleh dokter ahli anestesi:
analgesia epidural sering dilakukan dalam kondisi ini.
3. Pada Postpartum
Sesudah plasenta dilahirkan dan uterus berkontraksi,
darah yang memasuk plasenta akan diarahkan kembali
kedalam sirkulasi maternal normal. Kejadian ini
memberikan tambahan darah sebanyak kurang lebih 500 ml
kedalam sirkulasi darah maternal sehingga pasien harus
diobservasi dengan cermat untuk segera menggenali
kegagalan jantung yang terjadi. Periode posnatal biasanya
berlangsung normal dan tanpa komplikasi. Jika penyakit
jantung yang dideritanya berat, pasien dianjurkan untuk
tidak menyusui sendiri.

10
Penatalaksanaan berdasarkan klasifikasinya yaitu:

Kelas 1 : Tidak memerlukan pengobatan tambahan


Kelas 2 :Umumnya tidak memerlukan pengobatan
tambahan, hanya saja harus menghindari aktifitas yang
berlebihan, terutama pada UK 28-32 minggu. Pasien dirawat
bila keadaan memburuk.

Kelas ke 2 ini dapat meneruskan kehamilan sampai


cukup bulan dan melahirkan pervaginam, namun harus
diawasi dengan ketat. Pasien harus tidur malam cukup 8-10
jam , istirahat baring minimal setengah jam setelah makan ,
membatasi masuknya cairan (75 mil/jam) diet tinggi
protein, rendah garam dan membatasi kegiatan. Lakukan
ANC 2 minggu sekali dan seminggu sekali setelah 36
minggu. Rawat pasien di RS sejak 1 minggu sebelum waktu
kelahiran. Lakukan persalinan pervaginam kecuali terdapat
kontra indikasi obstetric. Metode anestesi terpilih adalah
epidural.
Pada kala 1 persalinan biasanya tidak berbahaya.
Lakukan pengawasan dengan ketat. Pengawasan kala 1
setiap 10-15 menit dan kala 2 setiap 10 menit. Bila terjadi
takikardi, takipnea, sesak nafas, berikan digitalis berupa
suntikan sedilanid IV dengan dosis 0,8 mg, dapat di ulang1-
2 kali selang 1-2 jam .selain itu dapat diberi oksigen, morfin
( 10-15 mg ), dan diuretik.
Pada kala 2 dapat spontan bila tidak ada gagal
jantung. Bila berlangsung 20 menit dan ibu dapat di larang
meneran akhir dengan ekstraksi cunam atau vacum dengan
segera.Rawat pasien sampai hari ke 14 , mobilisasi bertahap
dengan pencegahan infeksi , bila memungkan pasien dapat
menyusui.

11
Kelas 3:
Dirawat di RS selama hamil terutama pada UK 28
minggu dapat diberikan diuretic.

Kelas 4
Harus di rawat di RS
Kedua kelas ini tidak boleh hamil karena risiko
terlalu berat. Pertimbangkan abortus teraupetik pada
kehamilan kurang dari 12 minggu. Jika kehamilan
dipertahankan harus berbaring selama hamil dan nifas.
Bila teradi gagal jantung mutlak harus di rawat dan
berbaring terus sampai anak lahir.dengan tirah baring ,
digitalis dan diuretic biasanya gejala jantung akan cepat
hilang.
Pemberian okstoksin cukup aman. Umumnya
persalinan pervaginam lebih aman namun kala 2 harus
diakhiri dengan vaccum. Setelah kala 3 selesai, awasi
dengan ketat untuk menili terjadinya edema paru.
Laktasi dilarang bagi pasien kala 3 dan 4.
Operasi pada jantung untuk memperbaiki fungsi
sebaiknya dilakukan sebelum hamil. Pada wanita hamil
saat yang paling baik adalah trimesrer 2 namun
berbahaya pada bayinya karena setelah operasi harus
diberikan obat anti pembekuan terus menerus dan
menyebalkan bahaya perdarahan pada persalinanya.
Obat terpilih adalah heparin secara SC, hati-hati
pemberian obat tokolitik pada pasien dengan penyakit
jantung karna dapat menyebab kan edema paru atau
iskemia miocard pada kasus stenosis aorta atau mitral.

12
BAB III

RENCANA KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Menurut Carol J. Green (2012) pengkajian mengenai ibu hamil
dengan jantung, yaitu :
a. Identitas
Peningkatan usia pasien dengan penyakit jantung seperti
decompensasi cordis atau lainnya akan berpengaruh
terhadap kehamilan.

b. Keluhan utama
Sesak atau dispneu baik dalam istirahat atau beraktivitas.
Batuk pada malam hari.

c. Riwayat kesehatan
1. Riwayat penyakit sekarang
Gejala penyakit jantung seperti kelelahan,
dispnea, ortopnea, edema tungkai dan rasa tidak enak di
dada sering didapati pada wanita normal dengan
kehamilan. Perhatian perlu ditingkatkan bila pada wanita
hamil didapati dispnea atau ortopnea yang progressif dan
membatasi aktifitas, hemoptisis, sinkope saat exercise
atau nyeri dada saat exercise.
2. Riwayat penyakit dahulu
Perlu di waspadai pada ibu hamil yang memiliki
riwayat kelainan jantung atau sebelumnya pernah
menjalani operasi kelainan jantung.

3. Riwayat kesehatan keluarga


Adakah dalam keluarga yang memiliki riwayat
penyakit jantung.

13
d. Pola-pola fungsi kesehatan
1. Istirahat / aktifitas
Ketidakmampuan melakukan aktifitas normal, dispneu
noctural karen pengerahan tenaga.

2. Sirkulasi
Takikardi, palpitasi, riwayat penyakit jantung,
demam ramatik, dapat mengalami mur-mur sistolik
keras/pre-sistolik kontinue, pembesaran jantung mur-
mur sistolik keras, disritmia berat dengan tekanan darah
dan nadi meningkat, tekanan darah mungkin turun
dengan penurunan tahanan vaskuler.
3. Eliminasi
Saluaran urin meningkat
4. Makanan/cairan
Obesitas, dapat mengalami edema ekstremitas bawah
5. Nyeri keamanan
Dapat mengeluh nyeri dada tanpa atau dengan aktifitas.
6. Keamanan
Infeksi streptokokus berulang
7. Pernafasan
Batuk tidak produktif, frekuensi pernafasan meningkat,
sesak nafas, ortopneu, rales.
B. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum
Px umumnya mengalami kelemahan.
2) Kesadaran
Compos mentis.
3) Tanda-tanda Vital
a. Kepala dan Muka: Biasanya pasien akan merasa pusing.

14
b. Mata : Konjungtiva anemis, pupil isokor, sclera tidak
ikterus, reflek cahaya positif, tajam penglihatan normal.
c. Hidung : Secret tidak ada, obstruksi tidak ada,
pernapasan cuping hidung tidak ada.
d. Mulut: Mukosa kering, nafsu makan menurun
e. Leher : Simetris, kaku kuduk tidak ada.
f. Dada : Dispnea, ortopnea,nokturnal, gallop (+), ronkhi
(+), bising diastolic, S1 S2 irreguler, S3 S4 terdapat
bunyi tambahan.
g. Abdomen : Pembesaran sesuai Usia Kehamilan
h. Ekstremitas : Edema tungkai.

15
C. Rencana Keperawatan

1. Penurunan curah jantung b.d palpitasi jantung

N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


o
1 Penurunan curah Manajemen Diri: Manajemen syok: 1. Untuk memantau
jantung b.d palpitasi 1617 Jantung (4254) tekanan darah
jantung Penyakit jantung Indikator dalam batas normal
Defisini: 1. Tekanan darah 1. Monitor tanda dan 2. Meningkatkan
Ketidakadekuatan darah dalam rentang gejala penurunan curah kebutuhan O2
yang dipompa oleh normal jantung 3. Agar pasien tidak
jantung untuk 2. Berat badan dalan 2. Berikan oksigen sesuai mengalami
memenuhi kebutuhan batas normal kebutuhan kelebihan cairan
metabolik tubuh 3. Klien dapat 3. Edukasi pembatasan 4. Untuk mencegah
mempertahankan cairan dan mengobati
curah jantung yang 4. Kolaborasi: pemberian jantung
adekuat kalsium antagonis,
pemberian obat anti
aritma

16
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan b.d Hipertensi

N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


o

2 Ketidakefektifan Manajemen diri: Hipertensi Monitor tanda-tanda 1. Untuk mengetahui


perfusi jaringan b.d (3170) vital (6680) tekanan darah (RR, N,
Hipertensi 1. Tekanan systole dalam Indikator S,)
rentan yang diharapkan 1. Monitor TTV 2. Untuk menciptakan
2. Tidak ada tanda-tanda 2. Berikan lingkungan lingkungan yang
peningkatan tekanan yang nyaman nyaman bagi pasien
intakranial 3. Ajarkan pembatasan 3. Untuk mengurangi
3. Tidak ada ortostatik gerak pada kepala resiko cidera
hipertensi leher dan punggung 4. Untuk mengurangi nyeri
4. Kolaborasi dengan
dokter pemberian
analgetik

17
3. Kelebihan volume cairan b.d status jantung paru

N D Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


o
3 Kelebihan volume Status jantung paru Manajemen cairan 1. Untuk mengetahui
cairan b.d status (0414) (4120) TD, suhu,
jantung paru 1. Tekanan darah dalam Indikator pernafasan, nadi
batas normal sytole 1. Monitor TTV 2. Untuk mencegah
- 110- 120 2. Berikan diet yang penumpukan cairan
mmHg tepat untuk cairan pada tubuh
- Diastol 80- tertentu 3. Menambah
90 mmHg 3. Edukasi pasien dan wawasan
2. Keseimbanagan keluarga tentang pengetahuan pasien
intake dan pembatasan cairan dan keluarga
output 4. Kolaborasi diet 4. Agar keseimbangan
pembatasan cairan cairan pasien tidak
terganggu

18
4.Resiko infeksi d.d faktor penyakit kronis
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
4 Resiko infeksi d.d Kontrol resiko: Kontrol infeksi: 1. untuk mengetahui adanya
faktor penyakit kronis (1902) (6540) faktor resiko infeksi
1. Klien bebas dari 1. Kaji faktor resiko 2. Untuk mencegah
tandan dan gejala infeksi infeksi
infeksi 2. Berikan tindakan 3. Dengan mengajarkan
2. Menunjukkan pencegahan yang cara menghindari
kemampuan untuk bersifat universal infeksi klien dan
mencegah timbulnya 3. Anjurkan pasien dan keluarga agar paham
infeksi keluarga mengenali dan mengerti
3. Menunjukkan tanda dan gejala infeksi 4. Dengan dilakukan
perilaku hidup sehat 4. Kolaborasi dengan pemberian antibiotik
4. Status imun dalam dokter mengenai terapi dapat mencegah
batas normal antibiotik terjadinya infeksi

19
5. Resiko gangguan ibu janin b.d Gangguan transpor oksigen
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
5 Resiko gangguan ibu Resiko gangguan hubungan ibu- NIC: (6771) Monitor janin 1. Untuk mendeteksi
janin b.d Gangguan janin secara elektronik: secara dini
transpor oksigen: NOC (0111) status janin: Antepartum kemungkinan
karena penyakit Antepartum 1. Kaji faktor medis komplikasi pada
jantung Kriteria hasil: yang dapat kehamilan
1. Terdengar DJJ (120- menyebabkan 2. Untuk mengetahui
160x/menir) komplikasi kehamilan tingkat
Frekuensi pergerakan janin normal 2. Kaji kemampuan pengetahuan
(2509) status maternal: antepartum pasien pasien
Kriteria hasil: mengidentifikasi 3. Untuk mengetahui
1. TTV dalam rentan normal resiko denyut jantung
(120/90 mmHg) 3. Monitor DJJ janin
2. Pasien dapat 4. Berikan informasi 4. Untuk menjaga
mengidentifikasi koping terkait faktor resiko, kestabilan pasien
adaptif dalam tanda gejala,
ketidaknyamanan dalam komplikasi kehamilan
kehamilan. 5. Ajarkan pasien
monitor keadaan
sendiri (TTV)

20
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu keadaan patofisiologis adanya kelainan fungsi
jantung berakibat jantung gagal memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jarinagan atau
kemampuanya hanya ada apabila diseratai peninggian tekanan
penfisisan vertikel kiri.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat beramanfaat terutama
mahasiswa sehingga dapat memberikan asuhan keperwatan
dengan baik dan sebagai sumber ilmu untuk mempelajari
tentang asuhan Keperawatan pada pasien Ibu Hamil denagan
komplikasi Jantung.
Dengan disusun nya malakah ini diharapkan kepada semua
pembaca dapat mamahami sehingga dapat menambah
pengetahuan disamping itu Makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu mohon agar para pembaca berkenang
memberikan kritik dan saran untuk makalah ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, Siti. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas.


Yogyakarta: Nuha Medika
Imron, Riyanti. 2016. Asuhan kebidanan Patologi Dalam
Kehamilan, Nifas Dan gangguan Reproduksi. Jakarta: Trans
Info Media
J. Green, Carol. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Marmi. 2016. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Wijayarni, A Maria. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas
Edisi 4. Jakarta: EGC
Yulianti, Lia. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Jakarta:
Trans Info Media
Ferrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC

22
23

Anda mungkin juga menyukai